Anda di halaman 1dari 46

RAHASIA

KOMANDO PASUKAN KHUSUS Lampiran III


PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN Keputusan Danpusdiklatpassus
Nomor Kep / 41 / VI / 2018
Tanggal 30 Juni 2018

TEKNIK KENDARAAN KHUSUS

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat merupakan bagian dari
Sistem Pertahanan di darat telah dilengkapi dengan sistem senjata yang
merupakan alat utama dalam mempertahankan Negara di wilayah daratan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi militer diarahkan kepada pemenuhan
kebutuhan militer yang semakin komplek agar dapat bekerja secara cepat, tepat,
efektif dan efisien sesuai tujuan yang diinginkan. Salah satu kebutuhan militer
adalah kemampuan mobilitas yang tinggi dalam pelaksanaan tugas. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut maka TNI AD memerlukan kendaraan.

b. Kendaraan di lingkungan TNI AD terdiri dari berbagai macam dan jenis


yang penggolongannya disesuaikan dengan tujuan penggunaannya , salah satu
diantaranya adalah kendaraan umum. Agar lebih memahami tentang kendaraan
umum maka diperlukan pengetahuan untuk mengoperasionalkan dan
memeliharanya.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud. Naskah Departemen disusun dengan maksud untuk
dijadikan salah satu bahan ajaran bagi pendidikan Spes Dasar Peralatan.

b. Tujuan. Agar siswa mengerti dan dapat melaksanakan Teknik


Kendaraan Khusus.

RAHASIA
2

3. Ruang Lingkup.
a. Pendahuluan.
b. Macam, Jenis dan Karakteristik.
c. Nama-nama bagian.
d. Cara Kerja.
e. Pemeliharaan dan cara mengatasi gangguan.
f. Evaluasi.
g. Penutup.

BAB II
MACAM, JENIS DAN KARAKTERISTIK

4. Umum. Macam dan jenis Kendaraan yang digunakan oleh Angkatan


Darat terdiri dari beberapa macam yang disesuaikan dengan tujuan atau fungsi
penggunaannya oleh satuan pemakai. Pembagian dan pengelompokan kendaraan
didasarkan pada kemampuan, penggunaan, jenis daya angkut / tonase serta ketentuan
yang telah disepakati bersama..

5. Macam dan jenis kendaraan khusus. Kendaraan khusus pada dasarnya


adalah Semua macam dan jenis dari kendaraan umum atau kendaraan tempur dimana
didalamnya dilengkapi dengan perlengkapan, peralatan dan tujuan khusus serta
konstruksinya berbeda dengan kendaraan umum biasa. Kendaraan khusus dapat
dibedakan menjadi dua macam antara lain kendaraan dengan perlengkapan khusus
dan kendaraan untuk tujuan khusus. Kendaraan khusus terbagi atas beberapa macam
dan jenis diantaranya :
a. Kendaraan Khusus Ambulance Isuzu D-max
3

Karakteristik
1) Jenis : Ambulance
2) Tahun Pembuatan : 2003
3) Negara Asal : Jepang
4) Panjang : 5.015 mm
5) Lebar : 1.800 mm
6) Tinggi : 1.720 mm

b) Kendaraan Jenazah

Karakteristik
1) Nomenklatur/sebutan = Ran jenazah volvo 340 gl
2) Negara asal = Swedia
3) Tahun pembuatan/delivery = 1986
4) Panjang = 432 cm
5) Lebar = 166 cm
6) Berat kendaraan = 1.073 kg/1.093 kg
7) Daya muat = 5 orang
8) Ukuran ban = 175/70 r13
9) Jumlah ban = 4 buah
10) Bahan bakar = premium

c) Kendaraan Rikes Lapangan ISUZU NKR 66


4

Karakteristik
1) Nomen klatur / sebutan = Ran rikkes lapangan isuzu nkr 66
2) Negara asal = Jepang / rakitan indonesia
3) Tahun pembuatan = 2003
4) Berat kendaraan = 8000 kg
5) Ukuran ban = 750 – 16 – 14 pr
6) Jumlah ban = 6 buah
7). Bahan bakar = Solar

d) Kendaraan pemadam kebakaran PMK MERCY ZIEGLER

Karakteristik
1) Nomen klatur / sebutan = Ran PMK forcer tlf 16 / 40
2) Negara asal = Jerman
3) Tahun pembuatan = 1996
4) Berat kendaraan = 14.000 kg
5) Daya muat = 4.000 liter
6) Ukuran ban = 825 – 20 10 pr
7) Jumlah ban = 6 buah
8) Bahan bakar = Solar

e) Kendaraan Timhar ISUZU PANTHER


5

Karakteristik
1) Nomen klatur / sebutan = Ran Beng Isuzu Panther
2) Negara asal = Jepang
3) Tahun pembuatan = 1994
4) Daya muat = 855 kg
5) Ukuran ban = 5.50 – 13 6 pr
6) Jumlah ban = 4 buah
7) Bahan bakar = Solar

f) Ran Unit Service Isuzu NHR 55

Karakteristik
1) Nomenklatur / sebutan = Isuzu Elf Unit Service
2) Negara asal = Jepang
3) Tahun pembuatan = 2003
4) Berat kendaraan = 5.100 kg
5) Ukuran ban = 235/75-r 15
6) Bahan bakar = Solar

g) Ran TangkiI BBM ELF 120 PS


6

Karakteristik
1) Nnomen klatur / sebutan = Isuzu Elf 120 PS
2) Negara asal = Jepang
3) Tahun pembuatan/delivery = 1995.
4) Berat kendaraan = 7.500 kg
5) Daya muat = 4.000 kg
6). Ukuran ban = 750 x 16 14 pr.
7) Jmlah ban = 6 buah

6. Evaluasi.
a. Sebutkan jenis-jenis kendaraan Ransus !
b. Berikan contoh salah satu dari kendaraan ransus dan jelaskan
karakteristiknya !

BAB III
NAMA-NAMA BAGIAN

7 Umum. Konstruksi dan bagian-bagian utama kendaraan adalah merupakan


rangkaian alat peralatan yang digunakan pada suatu kendaraan bermotor untuk
memungkinkan kendaraan itu bergerak sendiri (mobil). Adapun bagian-bagiannya terdiri
dari Sumber tenaga, penyalur tenaga, chasis dan body serta sistem kelistrikan.

8. Konstruksi mesin mobil secara garis besar dibagi dalam dua bagian utama,
yaitu :
7

a. Komponen yang tidak dapat bergerak. Seperti :


1) Kepala silinder (Cylinder head)
2) Blok silinder (Cylinder block)
3) Bak oli (Carter)

b. Komponen yang dapat bergerak, seperti :


1) Torak /seher (Piston) dan kelengkapanya
2) Poros engkol (crank shaft)
3) Poros bubungan (cam shaft)
4) Mekanisme katup (valve mecanisme)
5) Gigi timing (Timing gear)
6) Roda penerus (Fly wheel

c. Kepala silinder (Cylinder head)


1) Cylinder head cover
2) Gasket
3) Camshaft sprocket
4) Camshaft
5) Seal
6) Cylinder head
7) Spark plug
8) Collets
9) Retainer
10) Valve spring
11) Spring seat
12) Valve seal
13) Exhaust valve
14) Intake valve
15) Coolant outlet
16) Camshaft bearing
17) Rocker assembly

1) Intake valve
2) Valve spring retainer lock
3) Oil seal
4) Spark plug
5) Adjusting shim
6) Valve lifter
7) Valve spring
8) Valve guide
8

9) Intake manifold
10) Exhaust manifold
11) Combustion chamber
12) Gasket
13) Water jacket
14) Exhaust valve

a) Rocker arm
b) Valve spring
c) Valve
d) Push rod
e) Valve lifter
f) Camshaft

d. Kontruksi Blok Mesin


9

1) Ring piston 14) Nut


2) Piston & piston pin 15) Main bearing cap
3) Engine block
4) Camshaft 16) 5th main bearing cap
5) Camshaft gear / 17) Thrust washer / thrust
camshaft sprocket bearing
6) Timing chain 18) Pilot bearing
7) Camshaft bushing 19) Cooling driened plug
8) Crankshaft
20) Cooling driened plug
9) Crankshaft gear
10) Main bearing 21) Main bearing
11) Connecting rod 22) Bolt
bearing 23) Connecting rod
12) 1st Main bearing cap 24) Lock pin
13) Connecting rod cap

e. Piston dan kelengkapannya.

a) Piston ring
b) Piston
c) Small end
d) Piston pin
e) Connecting rod
f) Connecting rod bearing
g) Connecting rod journal
h) Connecting rod cap

f. Poros engkol.

a) Blok Silinder (Cylinder Block) Fungsi : Sebagai tempat untuk


menghasilkan energi panas dari proses pembakaran
b) Torak (Piston) Fungsi : memindahkan tenaga yang diperoleh dari
10

pembakaran ke poros engkol (crank shaft) melalui batang piston


(connecting rod)
c) Cincin Torak (Ring Piston) Fungsi : Mencegah kebocoran gas saat
langkah kompressi dan usaha, Mencegah oli masuk keruang bakar,
Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder
d) Batang Torak (Connecting Rod) Fungsi : Menerima tenaga dari
piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros
engkol (crank shaft)
e) Poros Engkol (Crankshaft) Fungsi : Merubah gerak turun naik piston
menjadi gerak putar yang akhirnya menggerakkan roda-roda
f) Bantalan (Bearing) Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi
gesekan pada poros engkol (crank shaft)
g) Roda Penerus (Flywheel) Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia)
yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap
berputar terus pada langkah lain nya
h) Katup (Valve) Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan
saluran buang
i) Pegas Katup (Valve Spring) Fungsi : Mengembalikan katup pada
kedudukan/posisi semula
j) Tuas Katup (Rocker arm) Fungsi : Menekan katup-katup sehingga
dapat membuka
k) Batang penumbuk (Push rod) Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke
rocker arm
l) Penumbuk katup (Valve Lifter) Fungsi : Memindahkan gerak cam
shaft ke rocker arm melalui push rod
m) Poros Bubungan (Camshaft) Fungsi : Membuka dan menutup katup
sesuai timming yang ditentukan
n) Karter (Oil Pan) Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan
o) Piston Pin Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod
melalui lubang bushing
p) Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer) Fungsi : Menahan poros
engkol (crank shaft) agar tidak bergerak maju- mundur
11

q) Timing Chain / Timing Belt Fungsi : Menghubungkan gerakan putar


poros engkol (crank shaft) ke poros cam shaft
r) Kepala Silinder (Cylinder Head) Fungsi : Menempatkan mekanisme
katup, ruang bakar dan juga sebagai tutup silinder
s) Dudukan Katup (Valve Seat). Fungsi : Merapatkan (mencegah
kebocoran) pada saat katup menutup

g. Bagian Mesin Mobil Fungsi Beserta Gambarnya


1) Skring: Untuk mencegah terjadinya konsleting.

2) Karburator: Untuk mencampur bahan bakar & udara menjadi


kabut/gas.

3) Regulator: Untuk merubah arus AC menjadi DC.


12

4) In House Manifoll: Untuk Saluran bahan bakar gas baru.

5) Eks House: Untuk Saluran buang gas sisa pembakaran.

6) Radiator: Untuk menampung air sekaligus mendinginkannya.

7) Tutup Radiator: Untuk menahan tekanan air.


13

8) Radiator Bagian Bawah: Untuk tempat air dingin.

9) Kipas: Untuk mendinginkan antara radiator dengan mesin bagian


luar.

10) Pompa Bensin: Untuk memompa bensin dari tangki mesin menuju
ke karbulator.

9 Evaluasi.
a. Sebutkan Konstruksi mesin mobil secara garis besar …!
b. Sebutkan bagian Piston dan kelengkapannya
14

BAB IV
CARA KERJA

10 Umum. Konstruksi dan bagian-bagian utama kendaraan adalah merupakan


rangkaian alat peralatan yang digunakan pada suatu kendaraan bermotor untuk
memungkinkan kendaraan itu bergerak sendiri (mobil). Adapun bagian-bagiannya terdiri
dari Sumber tenaga, penyalur tenaga, chasis dan body serta sistem kelistrikan.

11. Sumber Tenaga. Pada sumber tenaga terdapat beberapa sistem yang
memungkinkan sumber tenaga dapat beroperasi secara terus menerus sesuai jam kerja
mesin yang dikehendaki. Adapun sistem tersebut antara lain sistem pembakaran,
sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem pendinginan.
a. Sistem Pembakaran. Sistem pembakaran yang digunakan pada
sumber tenaga kendaraan militer umumnya adalah pembakaran dalam berupa
sistem pembakaran motor bensin dan sistem pembakaran motor diesel, baik
pada motor bensin maupun diesel menurut prinsip kerjanya digolongkan motor 2
langkah dan 4 langkah.
1) Sistem pembakaran motor bensin 2 langkah. Motor bensin 2
langkah prinsip kerjanya untuk mendapatkan satu kali usaha
membutuhkan 2 kali langkah torak, atau satu kali putaran poros engkol
(360°), adapun nama bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
a) Nama bagian motor bensin 2 langkah.
(1) Piston.
(2) Cylinder.
(3) Saluran masuk dan saluran buang.
(4) Exhaust manifold dan Intake manifold.
(5) Busi.
15

b) Cara kerja motor bensin 2 langkah.


(1) Langkah ke 1, Isi dan pampat.
(a) Piston bergerak dari TMB (Titik Mati Bawah) ke
TMA (Titik Mati Atas).
(b) Gerakan piston ke TMA menyebabkan ruang
karter terjadi vakum sehingga gas baru dari
karburator mengalir / masuk ke karter melalui saluran
masuk / isap ( pengisian ).
(c) Gerakan piston ke TMA memampatkan gas
yang berada di dalam ruang silinder ( pemampatan ).
(2) Langkah ke 2, Kerja dan buang.
(a) Beberapa derajat sebelum Piston mencapai
TMA, busi memercikan bunga api sehingga terjadi
pembakaran.
(b) Akibat pembakaran tersebut gas mengembang
dan mendorong piston dari TMA ke TMB
(Usaha/kerja).
(c) Sebelum piston mencapai TMB, saluran buang
terbuka sehingga gas bekas mengalir keluar melalui
saluran buang ( pembuangan ). Hampir bersamaan
dengan terbukanya saluran buang saluran masukpun
terbuka sehingga gas yang baru di ruang karter
mengalir masuk ke dalam silinder karena tekanan
piston ke ruang karter dan terjadilah vakum di ruang
silinder.
(d) Masuknya gas baru kedalam silinder akan
membantu mendorong gas bekas keluar melalui
saluran buang ( pembilasan ). Dalam hal ini
sebagian gas baru tersebut akan ikut terbuang
bersama gas bekas ( kerugian motor 2 langkah ).
2) Sistem pembakaran motor bensin 4 langkah. Motor bensin 4
langkah prinsip kerjanya untuk mendapatkan satu kali usaha
16

membutuhkan 4 kali langkah piston, atau dua kali putaran poros engkol
(720°), adapun nama bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
a) Nama bagian system pembakaran motor bensin.
(1) Piston.
(2) Cylinder.
(3) Katup masuk dan katup buang.
(4) Exhaust manifold dan Intake manifold.
(5) Busi.

b) Cara kerja sistem pembakaran motor bensin 4 langkah.


1) Langkah isap. Piston bergerak dari TMA ke TMB,
bahan bakar yang sudah bercampur dengan udara diisap
melalui intake manifold dan katup masuk.
2) Langkah kompresi. Piston bergerak dari TMB ke
TMA katup masuk dan katup buang tertutup, bahan bakar
yang sudah bercampur dengan udara di ruang cylinder,
dipampatkan oleh piston, pada saat piston berada pada 16º
sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga bahan
bakar dengan udara dalam ruang cylinder terbakar.
3) Langkah usaha/kerja, akibat pembakaran tersebut,
maka gas mengembang dan mendorong piston bergerak ke
TMB.
4) Langkah buang, katup masuk tertutup dan katup
buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA gas hasil
pembakaran didorong keluar oleh piston melalui katup
buang ke exhaust manifold
17

3) Sistem pembakaran motor diesel 2 langkah. Motor diesel 2 langkah


prinsip kerjanya untuk mendapatkan satu kali usaha membutuhkan 2 kali
langkah piston, atau satu kali putaran poros engkol (360°), adapun nama
bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
a) Nama Bagian motor diesel 2 langkah.
(1) Katup buang
(2) Injektor / Nozzle
(3) Piston
(4) Ruang bakar
(5) Saluran masuk

b) Cara kerja sistem pembakaran motor diesel 2 langkah.


(1) Langkah pertama ( pengisian dan pemampatan ).
(a) Saluran masuk dan saluran buang terbuka
(b) Udara murni ditekan masuk kedalam silinder.
(c) Piston bergerak keatas ( dari TMB ke TMA )
(d) Pengisian berakhir sesudah piston bagian atas
menutup saluran masuk dan saluran buang.
(e) Dilanjutkan dengan pemampatan (suhu
mencapai ± 600°C).
(2) Langkah kedua ( usaha/kerja dan pembuangan )
(a) Beberapa derajat sebelum piston sampai di
TMA bahan bakar dikabutkan kedalam silinder
sehingga terjadi pembakaran.
(b) Piston bergerak kebawah (dari TMA ke TMB).
18

(c) Gerakan (langkah) usaha berakhir sesudah


piston bagian atas membuka saluran masuk dan
saluran buang terbuka (pengisian).
(d) Gerakan selanjutnya adalah langkah
pembuangan dan pengisian.
4) Sistem pembakaran motor diesel 4 langkah. Motor diesel 4 langkah
prinsip kerjanya untuk mendapatkan satu kali usaha membutuhkan 4 kali
langkah torak, atau dua kali putaran poros engkol ( 720° ), adapun nama
bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
a) Nama bagian system pembakaran motor diesel.
(1) Piston.
(2) Cylinder.
(3) Katup masuk dan katup buang.
(4) Exhaust manifold dan Intake manifold.
(5) Nozzle.
b) Cara kerja sistem pembakaran motor diesel 4 langkah.
Untuk mendapatkan satu kali proses usaha membutuhkan empat
langkah torak (dua kali putaran poros engkol atau 720 0), adapun
langkah-langkahnya:
(1) Langkah ke-I ( pengisian ).
(a) Torak bergerak dari TMA ke TMB.
(b) Katup masuk terbuka dan katup buang
tertutup.
(c) Udara murni diisap masuk kedalam silinder.
(2) Langkah ke-II ( kompresi ).
(a) Katup masuk dan katup buang tertutup.
(b) Torak bergerak keatas dari TMB ke TMA.
(c) Udara didalam silinder dipampatkan /
dikompresikan (hingga  35 ATM dengan suhu 
6000C).
(3) Langkah ke-III ( kerja/usaha ).
(a) Katup masuk dan katup buang tertutup
19

(b) Beberapa derajat sebelum torak sampai TMA


bahan bakar disemprotkan / dikabutkan terjadilah
pembakaran.
(c) Torak bergerak kebawah dari TMA ke TMB.
(4) Langkah ke-IV ( pembuangan ).
(a) Katup buang terbuka katup masuk tertutup.
(b) Torak bergerak keatas dari TMB ke TMA
mendorong gas bekas keluar melalui katup buang.
(c) Gerakan langkah pembuangan berakhir
sesudah torak sampai di TMA dan katup buang
tertutup dan gerakan selanjutnya kembali gerakan
pertama/pengisian.

b. Sistem Bahan bakar. Pada system bahan bakar dibedakan antara


system bahan bakar untuk motor bensin dan motor diesel sebagai berikut.
1) Sistem bahan bakar motor bensin.
a) Nama bagian.
(1) Tangki bahan bakar.
(2) Pipa bahan bakar.
(3) Saringan .
(4) Pompa bahan bakar.
(5) Karburator.
b) Cara kerja sistem bahan bakar motor bensin.
20

(1) Pada mesin dihidupkan maka pompa bahan bakar


bekerja.
(2) Pompa bekerja menghisap bahan bakar dari tangki
melalui saringan-saringan dalam tangki selanjutnya
diteruskan melalui pipa-pipa ke saringan bahan bakar.
(3) Dari saringan bahan bakar, bahan bakar akan
mengalir ke pompa bahan bakar, kemudian ke karburator.

Saringan

2) Sistem bahan bakar motor diesel.


a) Nama Bagian sistem bahan bakar mesin diesel.
(1) Tangki bahan bakar .
(2) Saringan bahan bakar.
(3) Keran pembagi.
(4) Pompa bahan bakar.
(5) Injection pump.
(6) Pipa-pipa bertekanan tinggi.
(7) Injektor ( pengabut ).
b) Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel.
(1) Pada saat kunci kontak ON, pompa bahan bakar
menghisap bahan bakar dari tangki.
(2) Bahan bakar kemudian disalurkan oleh pompa ke
injection pump melalui saringan bahan bakar dan keran
pembagi.
21

(3) Pada saat mesin hidup, bahan bakar ditekan oleh


injection pump melalui pipa-pipa tekanan tinggi.
(4) Bahan bakar dari injector disemprotkan ke ruang
silinder sesuai dengan tertib pembakaran.

c. Sistem Pendingin. Fungsi utama dari Sistem pendingin adalah


mencegah terjadinya panas berlebih (overheating), karena akibat panas yang
berlebihan, dapat mengakibatkan terjadinya pembakaran awal, detonasi, dan
dapat juga menyebabkan gangguan pada sistem pelumas. Maka untuk menjaga
agar suhu kerja mesin pada batas yang ditentukan, pada temperatur 82 0 C
sampai dengan 930C, sistem pendinginan yang umum digunakan adalah
kombinasi pendinginan udara dan air. Adapun nama bagian dan cara kerja
sistem pendingin sebagai berikut.
1) Nama Bagian Sistem Pendingin.
a) Pompa air.
b) Ventilator.
c) Radiator.
d) Tabung pendingin oli transmisi.
e) Pulley pompa air, ventilator dan sumbu engkol.
f) Tali kipas.
g) Thermostat.
h) Pipa - pipa dan selang air.
2) Cara Kerja Sistem Pendingin. Cara kerja sistem pendingin
sebagai berikut :
22

a) Pada saat mesin hidup, dengan perantara funbelt pully


pompa air bekerja, bila suhu kerja mesin belum mencapai 82º C,
thermostat belum membuka, sehingga air pada kepala Silinder
diisap oleh pompa melalui saluran bypass.
b) Pada saat suhu kerja mesin mencapai 82ºC, katup pengatur
pada thermostat membuka, sehingga air pada kepala Silinder
mengalir ke radiator dan sebagian mengalir kepompa melalui
saluran bypas.
c) Air yang sudah didinginkan di radiator kemudian diisap oleh
pompa ditekan menuju ke blok mesin.
d) Air pada blok mesin mengalir ke kepala silinder melalui
jaket – jaket blok mesin.
e) Kemudian air pada Silinderkop mengalir ke radiator,
demikian seterusnya selama mesin hidup.

Gambar Sistem Pendinginan motor bakar

d. Sistem Pelumasan. Sistem Pelumasan pada motor sangat


diperlukan guna meredam gesekan pada komponen Mesin yang bergerak dan
meredam panas sehingga dapat mengurangi dampak keausan mesin.
Adapun nama bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
1) Nama bagian Sistem Pelumasan.
a) Karter.
23

b) Saringan oli dalam karter.


c) Pompa oli.
d) Saringan bagian luar.
e) Bagian-bagian mesin yang dilumasi.
2) Cara Kerja Sistem Pelumasan. Cara kerja Sistem pelumasan
mesin sebagai berikut.
a) Pada waktu mesin hidup, pompa oli menghisap oli
melalui saringan dan pipa minyak dalam karter.
b) Oli ditekan melalui gigi-gigi penggerak, melewati dinding
pompa kemudian ke lubang pengeluaran.
c) Oli disalurkan ke blok mesin.
d) Saluran oli mengeluarkan oli melalui sebuah saringan luar,
di mana terdapat elemen.
e) Oli menuju ke saluran utama dan beredar ke seluruh bagian-
bagian yang memerlukan pelumasan antara lain: sumbu bubung,
jari-jari penggerak katup, pena torak, lengan torak, bantalan dan
sumbu engkol.

4
3
2
1

Keterangan gambar.
1. Karter.
2. Saringan dalam karter.
3. Pompa oli.
4. Saringan luar.
5. Bagian yang dilumasi.
24

12. Penyalur Tenaga. Sistem penyalur tenaga merupakan rangkaian peralatan


kendaraan yang menyalurkan /meneruskan putaran motor sampai keroda. Adapun
nama bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
a. Nama Bagian Penyalur Tenaga.
1) Pesawat penghubung (kopling/clutch). Pesawat penghubung pada
kendaraan bermotor gunanya untuk menghubungkan dan memutuskan
putaran motor ke bak percepatan.
2) Bak percepatan (transmissi). Bak percepatan gunanya untuk
menyalurkan putaran motor ke roda-roda dengan percepatannya
dikehendaki/dibutuhkan dan mundur.
3) Bak pembantu percepatan (transfer case). Bak pembantu
percepatan adalah suatu unit pembantu pada bak percepatan, yang
menyalurkan putarannya keroda-roda depan dan belakang bila
dibutuhkan ( 4 x 4 , 6 x 6 ), dan dapat pula untuk digunakan keperluan lain
(lier, power take off), rangkaian ini digunakan pada kendaraan taktis
4) Penghubung salib (universal jonit). Gunanya penghubung salib,
untuk menghubungkan dua buah sumbu yang berputar sedangkan kedua
sumbu itu membentuk suatu sudut.
5) Sumbu pemutar (propeller shaft). Sumbu pemutar yang
meneruskan putaran ke pengerak akhir (final drive). Sumbu pemutar juga
dilengkapi dengan tabung geser (slip jonit), yang gunanya untuk
memungkinkan sumbu pemutar memanjang dan memendek.
6) Penggerak akhir (final drive). Penggerak akhir adalah suatu
mekanisme yang terdiri dari roda gigi pinyon dan roda gigi krona.
Gunanya untuk memberikan keuntungan mekanik pada motor
7) Differensial. Yang dimaksud dengan differensial ialah suatu unit
peralatan didalam gardan yang gunanya untuk memungkinkan dua poros
roda berputar sedangkan kecepatannya tidak sama (membelok).
8) Poros Roda (axle shaft). Poros roda inilah yang meneruskan
putaran dari differensial ke roda-roda.
25

b. Cara kerja penyalur tenaga.


1) Pada saat mesin dihidupkan maka putaran akan diteruskan atau
diputuskan melalui kerja pesawat penghubung.
2) Putaran diteruskan ke transmisi, transmisi mengatur percepatan
yang dibutuhkan termasuk gerakan mundur dapat disesuaikan pada tuas
pengatur percepatan.
3) Selanjutnya putaran diteruskan oleh penghubung salib dan profeller
shaft ke penggerak akhir. Sedangkan untuk Kendaraan Khusus dari
transmisi terlebih dahulu ke transfercase, transfercase mengatur pada
posisi 4x2, 4x4 atau 6x6 dan kemudian ke penggerak akhir.
4) Dari penggerak akhir putaran diteruskan ke diffrensial, diffrensial
mengatur putaran pada saat kendaraan berbelok, dimana antara putaran
roda kiri dan kanan berbeda.
5) Dari diffrensial putaran diteruskan oleh poros roda (axle shaft) ke
roda-roda.

Gambar Penyalur tenaga Kendaraan Khusus.


13. Chasis dan Body . Chasis dan body merupakan suatu system pada kendaraan
baik sebagai bagian utama maupun penunjang bagi bagian-bagian yang lain sehingga
kendaraan dapat dioperasionalkan. Adapun nama bagian dan cara kerjanya sebagai
berikut.
a. Sistem chasis. Chasis merupakan rangkaian yang terdiri dari
beberapa sistem yang dipadukan menjadi satu kesatuan. Adapun bagian-bagian
sistem dan cara kerjanya sebagai berikut.
1) Rangka / frame. Rangka merupakan suatu sistem berupa
konstruksi yang dirangkai sedemikian rupa terdiri dari balok-balok
memanjang dan melintang, berfungsi sebagai tempat komponen
26

kendaraan diikat / diletakkan padanya. Konstruksi ini banyak digunakan


pada ranmin maupun Kendaraan Khusus.
2) Hull ( Rumah-rumah tak berangka ). Hull merupakan suatu
sistem berupa konstruksi yang dirangkai menyerupai perahu terdiri dari
plat-plat baja yang disatukan dengan dilas berfungsi sebagai tempat
komponen kendaraan diikat / diletakkan padanya. Konstruksi ini
digunakan pada ranmin khususnya jenis sedan.
3) Sistem rem. Berfungsi untuk mengurangi kecepatan hingga
menghentikan laju kendaraan. Cara kerja rem sebagai berikut :
a) Pada saat pedal rem diinjak maka akan menggerakkan tuas
rem.
b) Tuas rem bergerak menekan fluida.
c) Fluida mampat menekan katup penghubung kampas rem.
d) Kampas rem menekan piringan atau tromol rem dan terjadi
gesekan.
e) Akibat gesekan timbul panas /pengereman dan kendaraan
makin lambat hingga berhenti.
4) Sistem kemudi. Berfungsi sebagai alat pengendali laju kendaraan
agar dapat berjalan sesuai arah yang diinginkan. Cara kerja kemudi :
a) Roda kemudi diputar maka akan mengerakkan batang
kemudi.
b) Batang kemudi berputar menggerakkan poros pada rumah
kemudi.
c) Poros pada rumah kemudi menggerakkan tierod.
d) tie rod bergerak mengerakkan poros dan hub roda.
e) Roda akan bergerak sesuai dengan arah putaran roda
kemudi.
5). Sistem pemegasan. Berfungsi untuk meredam kejutan pada
kendaraan. Cara kerjanya :
a) Pada saat kendaraan pada posisi berhenti maupun berjalan
pegas berfungsi menahan beban bodi,mesin,chasis kendaraan dan
muatan.
27

b) Pada saat kendaraan berjalan di medan cross country atau


medan bergelombang pegas mengembang akibat menahan
goncangan, mekanisme yang terjadi adalah piston pada shock
absorber menekan fluida dan mengalir memenuhi ruangan lain
sebagai langkah menahan kejutan.
c) Pada saat medan kembali rata maka fluida akan menekan
kembali piston pada posisi keseimbangan/normal.
d) Demikian juga yang terjadi pada karet penahan dan karet
pada ban kendaraa tersebut juga berfungsi sebagai peredam
kejut/damper.
6) Sistem roda dan ban. Berfungsi sebagai peralatan penggerak
dan penahan kejutan pada kendaraan. Sistem kerja roda dan ban :
a) Ban terpasang pada velg yang terpasang pada poros roda
sebagai alat penggerak dan penahan kejutan.
b) Perputaran roda untuk dapat berputar pada putaran yang
tinggi di bantu oleh bearing.
c) Bearing harus selalu dalam keadaan bebas putar yang
dibantu oleh lapisan grease.
d) Perputaran roda harus memperhatikan kelurusan dan
keseimbangan ban.
e) Spuuring dan balancing merupakan langkah untuk
mempertahankan kestabilan putaran roda.

b. Sistem bodi. Bodi merupakan sistem untuk menempatkan kedudukan


accesoris kendaraan. Adapun nama bagian dan fungsinya sebagai sebagai
berikut.
1) Bumper. Bumper berfungsi sebagai penahan dan pelindung chasis
dan bodi akibat benturan dari arah depan maupun dari arah belakang.
2) Spakbor. Spakbor berfungsi sebagai pelindung bodi dari semburan
benda atau kotoran yang diakibatkan dari putaran roda.
3) Kabin. Kabin berfungsi sebagai berikut :
a) Pelindung bagian atas kendaraan dari panas dan hujan.
28

b) Ruangan tempat duduk bagi penumpang.


c) Sebagai kedudukan Accesoris kendaraan (lampu, blower
AC, mirror dan lapisan kulit pelindung kabin).
4). Bagasi. Bagasi berfungsi sebagai tempat muatan, ban cadangan,
dongkrak dan toolkit.

14. Sistem kelistrikan. Merupakan sistem pembangkit tenaga listrik kendaraan


yang terdiri dari : Sistem starter, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem
penerangan dan sistem arus starter.
a. Sistem Starter. Sistem starter berfungsi untuk memutar sumber
tenaga pertama kali pada saat akan dihidupkan. Adapun nama bagian dan cara
kerjanya sebagai berikut .
1) Nama bagian sistem starter.
a) Baterry.
b) Kunci kontak
c) Tombol starter.
d) Switch starter.
e) Motor starter.
f) Kabel positif dan kabel negative.
2) Cara kerja Sistem Starter.
a) Pada saat tombol starter ditekan.
1) Arus dari baterry mengalir ke switch starter melalui
tombol starter.
2) Arus dari switch mengalir kekumparan medan motor
starter sehingga motor berputar.
3) Bersamaan dengan itu, switch starter bekerja
sehingga plat penghubung pada switch starter merapat pada
teminal 30 dan terminal c switch starter.
4) Akibat merapatnya plat penghubung switch pada
terminal 30 dan terminal C, maka arus dari baterry dengan
jumlah ampere besar mengalir ke motor starter maka motor
starter bekerja.
29

b) Pada saat tombol starter dilepas.


1) Arus pada switch terputus sehingga kemagnetan
pada switch starter hilang. Akibatnya plat penghubung
kembali pada kedudukannya.
2) Dengan kembalinya plat penghubung tersebut, maka
arus pada motor starter terputus, sehingga motor starter
berhenti bekerja.

b. Sistem Pengapian. Sistem arus pengapian adalah sistem arus


listrik yang digunakan untuk memberi pengapian pada busi-busi untuk membakar
gas. Arus listrik ini dapat bersumber dari battery atau bersumber dari magnet.
1) Nama bagian sistem pengapian.
a) Koil / bobin berfungsi untuk memperbesar tegangan.
b) Platina berfungsi sebagai pemutus arus induksi.
c) Kondensor/kondensator berfungsi untuk mencegah percikan
bunga api pada permukaan platina.
d) Distributor berfungsi untuk membagikan arus ke busi sesuai
firing order / tertib pengapian.
e) Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk mengalirkan arus.
f) Kunci kontak berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
arus dari battery.
2) Cara Kerja Sistem Arus Pengapian. Cara kerja sistem pengapian
konvensional ada dua langkah yaitu pada saat kunci kontak posisi ”ON”
platina menutup dan platina membuka.
a) Pada saat Platina menutup, Arus mengalir ke terminal positif
koil, kemudian ke kumparan primer koil terjadi induksi magnet,
selanjutnya arus induksi diserap oleh kondensor melalui terminal
negatif koil sehingga terjadi peningkatan tegangan (Self induction)
b) Saat platina membuka, Induksi magnet pada kumparan
primer dialirkan ke kumparan skunder untuk dinaikan lagi (Mutual
induction), kemudian arus dari kumparan sekunder dialirkan ke
30

distributor. Arus pada distributor dialirkan ke busi–busi sesuai FO


nya.

Gambar Rangkaian Arus Pengapian


Keterangan Gambar.
1. Baterry
2. Terminal 50
3. Kunci kontak
4. Tahanan
5. Coil / bobin
6. Distributor ( Platina, Rotor, Kondensor )
7. Kabel tegangan tinggi
8. Busi.

c. Sistem Pengisian. Sistem pengisian berfungsi untuk mengembalikan


kapasitas arus pada battery agar arus pada battery selalu tersedia, adapun
sebagai pembangkit listrik pada sistem pengisian menggunakan altenator atau
generator. Adapun nama bagian dan cara kerjanya sebagai berikut.
1) Nama Bagian sistem arus pengisian.
a) Altenator. Secara umum pembangkit listrik yang
digunakan pada kendaraan menggunakan altenator, karena
konstruksinya kecil akan tetapi arus listrik yang dihasilkan konstan
walau mesin dalam posisi idle/ stationer, adapun bagian bagian
altenator antara lain;
b) Rotor coil, berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet.
31

c) Kumparan stator, berfungsi merubah induksi magnet


menjadi arus listrik.
d) Sikat–sikat berfungsi menghubungkan arus dari battery ke
rotor coil.
e) Dioda penyearah berfungsi untuk merubah arus AC menjadi
DC.
f) Bearing berfungsi sebagai bantalan poros / as rotor coil.
g) Regulator. Regulator berfungsi untuk mengatur jumlah
arus yang dibutuhkan oleh battery.
2) Cara kerja sistem arus Pengisian. Output arus listrik maksimal yang
dihasilkan oleh sistem pengisian disesuaikan dengan kebutuhan dengan
uraian sebagai berikut.
a) Pada saat mesin berputar maka pulley memutar memutar
dinamo, dinamo berputar menghasilkan arus listrik.
b) Regulator bekerja untuk mengendalikan / membatasi
pengisian arus batterai dan voltage.
c) Bila pengisian arus battery sudah melebihi kapasitas battery,
maka kelebihan arus akan dibuang ke badan/massa. Bila arus
battery kurang maka dinamo akan mengisi sesuai dengan batas
maksimal yang telah ditentukan.

Gambar Sistem pengisian

d. Sistem Arus Penolong. Sistem arus penolong berfungsi untuk


membantu pengemudi pada saat mengoperasikan kendaraan baik pada siang
maupun malam hari. Adapun nama bagian sistem dan cara kerjanya sebagai
berikut.
32

1) Nama bagian
a) Sistem penerangan.
b) Sistem sein/signal.
c) Sistem klakson/horn
2). Cara kerja sistem arus penolong / penerangan.
a) Pada saat saklar pada posisi ”ON” maka arus mengalir dari
sumber arus listrik ke sekering/fuze.
b) Dari sekering arus melalui saklar pemilih selanjutnya
instrumen menyala atau bekerja.
c) Bekerjanya instrumen dapat dikontrol pada sistem yang
telah dilengkapi dengan indikator yang dipasang pada dashbord.
d) Apabila terjadi korsleting / hubungan pendek maka
sekering yang berfungsi sebagai pengaman akan putus.

Gambar Skema Sistem Arus penolong/Penerangan

15. Evaluasi.
a. Jelaskan cara kerja sistem starter !
b. Jelaskan cara kerja sistem pengapian !
c. Sebutkan nama bagian dari sistem starter !
d. Sebutkan nama bagian dari sistem pengapian !
e. Jelaskan cara kerja sistem pengisian !
f. Sebutkan nama bagian dari sistem pengisian !
g. Sebutkan nama bagian dari sistem bahan bakar bensin !
h. Jelaskan cara kerja sistem bahan bakar bensin !
i. Sebutkan nama bagian dari sistem pendinginan mesin !
j. Jelaskan cara kerja sistem pendinginan mesin !
33

k. Sebutkan nama bagian dari sistem pelumasan mesin !


l. Jelaskan cara kerja sistem pelumasan mesin !

BAB V
PEMELIHARAAN DAN MENGATASI GANGGUAN

16. Umum. Pemeriksaan Pemeliharaan dan Perbaikan adalah suatu kegiatan


yang dilaksanakan secara terus menerus oleh setiap pemakai yang meliputi kegiatan
pemeliharaan, pembersihan, pelumasan, perbaikan serta penyetelan ringan agar
kendaraan tersebut tahan lama dan siap pakai..

17. Pemeriksaan Kendaraan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pemeriksaan,


dan pemeliharaan pada Kendaraan adalah kegiatan pengecekan , pemeriksaan, dan
pemeliharaan dari komponen Kendaraan. Adapun kegiatannya dengan melaksanakan
12 tugas pengemudi adalah sebagai berikut :
a. Menjaga kebersihan unit kendaraan yang meliputi kebersihan engine,
chassis, body kendaraan dll untuk memudahkan pengontrolan terhadap
kemungkinan adanya baut yang kendor, kebocoran minyak pelumas atau body
kendaraan bagian tertentu yang mulai berkarat / keropos.

b. Memeriksa mesin ( Engine sistem) yang meliputi :


1) Kekencangan baut-baut pengikat.
2) Suara atau jalannya motor pada saat mesin hidup.
3) Keadaan gas buang yang keluar dari muffler.
4) Kapan timeng belt harus diganti ? (Periksa buku Har).

c. Memeriksa pelumasan (Lubrication sistem) yang meliputi :


1) Jumlah minyak pelumas.
2) Viscositas minyak pelumas / keadaan minyak pelumas.
3) Sirkulasi minyak pelumas.
34

4) Saringan minyak pelumas pada indikator dashboard (periksa buku


Har).

d. Memeriksa pendinginan (Cooling sistem) yang meliputi :


1) Memeriksa keadaan dan kondisi air dalam radiator.
2) Yakinkan bahwa sirkulasi air pendingin pada saat mesin hidup
dapat berjalan dengan baik.
3) Memeriksa kekencangan dari belt yang memutar sistem pompa
pendingin.
4) Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran.

e. Memeriksa bahan bakar (Fuel sistem) yang meliputi :


1) Memeriksa saluran bahan bakar dari tangki bahan bakar, pipa
saluran dan pompa bahan bakar apakah ada yang bocor, tersumbat,
tertekuk dan lain-lain.
2) Memperhatikan apakah saringan bahan bakar harus segera
dibersihkan / diganti (Lihat buku Har).
3) Yakinkan sistem saluran bahan bakar dapat bekerja dengan baik.
4) Memeriksa dan meyakinkan apakah sistem pencampuran bahan
bakar sudah bekerja dengan baik.

f. Memeriksa kelistrikan (Elektric sistem) yang meliputi :


1) Semua lampu / instrument / horn harus berfungsi.
2) Memeriksa sekring yang ada pada box sekring.
3) Menyakinkan apakah ampere meter bekerja untuk mengetahui
sistem pengisian stroom (alternator, generator) dapat berfungsi dengan
baik atau tidak.
4) Memperhatikan apakah motor starter dapat bekerja dengan baik.
5) Memperhatikan keadaan dan kondisi kabel dan sambungan kabel.
6) Memperhatikan busi dan sistem pengapiannya apakah dapat
bekerja dengan baik.
35

g. Memeriksa sistem kontrol meliputi :


1) Speeling steer roda kemudi.
2) Sistem sambungan pada lengan-lengan yang terdapat pada
rangkaian sistem / stang kemudi semua dapat bekerja dengan baik.
3) Memeriksa minyak pelumas pada steering sistem.
4) Memeriksa keadaan dan kondisi minyak rem.
5) Yakinkan tidak ada kebocoran dari minyak rem.
6) Memeriksa sepatu rem / kampas rem dan meyakinkan bahwa
sistem rem berfungsi dengan baik.

h. Meriksa kopling (Clutch Sistem) yang, meliputi :


1) Memeriksa keadaan dan kondisi minyak kopling.
2) Meyakinkan apakah sistem ini dapat bekerja dengan baik.
3) Memeriksa kemungkinan adanya kebocoran minyak kopling.
4) Menyakinkan apakah plat kopling masih dalam keadaan baik atau
perlu segera diganti (Lihat buku Har).

i. Memeriksa transmisi (Transmission sistem) meliputi :


1) Keadaan dan kondisi minyak pelumas.
2) Menyakinkan bahwa gearbox dan transfer case dapat bekerja
dengan baik, dengan jalan mengetes pemindahan roda gigi percepatan.
3) Perhatikan sistem penghubung joint pada transmisi ini apakah
kendor perlu diganti atau perlu pelumasan ulang.

j. Periksa Chassis dan Roda yang meliputi :


1) Periksa karet per / pegas.
2) Periksa Shock absorber beserta karet dan baut pengikatnya.
3) Periksa baut pemegang roda-roda.
4) Yakinkan semua dalam keadaan baik.

k. Periksa body kendaraan yang meliputi :


1) Periksa baut pengencang, engsel-engsel, karet-karet dudukannya.
36

2) Periksa kemungkinan ada bagian yang berkarat atau keropos.

l. periksalah perlengkapan kendaran yang meliputi :


1) Periksa surat-surat kendaraan (masih berlaku, perlu perpanjangan
atau perlu penggantian).
2) Periksa driver set yang harus dipersiapkan.
3) Periksa buku pemeliharaan (dengan maksud dapat mengetahui
kondisi Ranmor dan Sucad yang perlu diganti).

18. Pemeliharaan Kendaraan.


a. Pemeliharaan. Pemeliharaan merupakan sendi utama yang harus
dilaksanakan oleh satuan pemakai dan satuan pemelihara baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah dengan maksud untuk menjamin kesiap siagaan
materiil Ranmor secara maksimal serta tujuan ekonomis / penghematan, agar
Ranmor dapat digunakan untuk jangka waktu yang relatif lebih lama. Dengan
perkembangan kemajuan teknologi yang semakin modern, akan dijumpai
Ranmor yang memiliki sistem peralatan semakin rumit dan kompleks serta
menuntut cara penggunaan yang membutuhkan ketrampilan dan cara
pemeliharaan lebih cermat, baik yang dilakukan oleh satuan pemakai maupun
satuan pemeliharaan.

b. Pemeliharaan Pendahuluan.
1) Yang dimaksud dengan pemeliharaan pendahuluan ialah kegiatan
pemeriksaan pemeliharaan pada waktu menerima kendaraan baru atau
hasil perbaikan dari bengkel atau bila akan mempergunakan kendaraan
cadangan yang telah disimpan dalam jangka waktu cukup lama.
Kegiatannya meliputi :
a) Mempelajari buku petunjuk dari kendaraan tersebut yang
terdiri dari buku petunjuk teknis, buku petunjuk pemeliharaan dan
petunjuk lainnya.
b) Melepaskannya sesuai alat pembungkus dan pengikat.
37

c) Memeriksa perlengkapannya, disesuaikan dengan daftar


peralatan yang bersangkutan.
d) Membersihkan semua pelapis (coating) untuk mencegah
karat (except under coating).
e) Memeriksa minyak lumas (apakah sudah cukup dan
bagaimana kondisinya) karena kemungkinan minyak lumas sudah
melampaui batas waktu penyimpanan atau penggunaan, sehingga
viscositasnya sudah berubah.
f) Memeriksa perlengkapan / component apakah sudah
terpasang sebagaimana mestinya.
g) Jika memungkinkan memutar mesin dengan
mempergunakan pengengkolan (to for hydro static lack).
2) Break in Period. Setiap kendaraan baru atau yang telah selesai
diperbaiki memerlukan pemeliharaan khusus selama beberapa saat
permulaan. Biasanya periode ini ditentukan oleh jarak penggunaan
dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya pabrik telah
membuat ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan oleh pengemudi /
pemakai untuk setiap macam hasil produksinya, antara lain sebagai
berikut :
a) M 38 AL pelinciran pertama 500 miles selanjutnya 6000
miles / 6 bulan.
b) Mercedes Benz 180 dengan 600 miles untuk pelinciran
pertama dan selanjutnya 6000 miles / 6 bulan.

c. Pemeliharaan Harian. Pemeliharaan harian ialah kegiatan


pemeriksaan, pelumasan dan perbaikan / pembetulan ringan yang dilakukan
oleh pengemudi setiap hari. Pemeliharaan ini meliputi :
1) Pemeliharaan sebelum pemakaian.
a) Memeriksa bahan bakar yang ada dalam tangki bahan
bakar.
38

b) Memeriksa jumlah dan kondisi minyak rem, minyak kopling


dan minyak mesin melalui tongkat penduganya (dalam keadaan
dingin).
c) Memeriksa jumlah dan kondisi air radiator (untuk kendaraan
yang menggunakan radiator).
d) Memeriksa battery (electrolit, pool-pool dan kabelnya).
e) Memeriksa lampu-lampu.
f) Memeriksa baut-baut roda karena kemungkinan ada yang
kendor dan memeriksa tekanan semu ban disesuaikan dengan
ketentuan setiap kendaraan.
g) Memeriksa gerak bebas pedal kopling, pedal rem dan gerak
bebas steer.
h) Menghidupkan mesin dan memperhatikan apakah
instrument yang ada pada dashboard dapat bekerja dengan baik.
i) Mendengarkan suara mesin karena kemungkinan ada suara
yang mencurigakan, misalnya : suara mesin kasar, terdengar suara
ketukan, dll.
j) Memperhatikan bagian bawah kendaraan karena
kemungkinan adanya tetesan / kebocoran air dan minyak pelumas
atau bekas bahan bakar.
k) Memperhatikan kemampuan angkut kendaraan agar jangan
sampai muatannya melebihi kemampuan angkut maksimum.
l) Memeriksa alat perlengkapan, kunci-kunci dan surat yang
diperlukan.
2) Pemeliharaan selama pemakaian.
a) Pada saat awal bergerak maka harus menggunakan gigi
percepatan terendah, dengan temperatur mesin yang sudah
mencapai suhu kerja.
b) Memperhatikan meteran / indikator / instrument pada
dashboard.
39

c) Mendengarkan dan memperhatikan suara yang


mencurigakan karena ada kemungkinan terjadi kelonggaran atau
kelainan pada komponen kendaraan.
d) Sekali-kali mencoba rem terutama bila akan melalui jalan
yang menurun.
e) Menghindari kebiasaan buruk saat mengurangi kecepatan
kendaraan yaitu jangan memindahkan gigi percepatan dari
kecepatan tinggi ke rendah tanpa menginjak pedal rem terlebih
dahulu.
f) Menghindari melakukan pengereman pada saat berhenti
ditanjakan dengan menggunakan cara slip kopling, tetapi harus
menggunakan rem tangan.
g) Memperhatikan gerak bebas roda kemudi karena ada
kemungkinan mengalami perubahan. Jika ada perubahan maka
segera berhenti dan bisa segera mengatasi seperlunya.
h) Pada waktu istirahat perlu mengadakan pemeriksaan
sekeliling kendaraan untuk mengetahui kemungkinan adanya baut /
mur yang kendor atau bocor berbentuk tetesan bahan bakar,
minyak lumas, air di kolong kendaraan, minyak rem dan kopling.
i) Menyesuaikan penggunaan gigi percepatan dengan
kecepatan kendaraan.
3) Pemeliharaan setelah pemakaian.
a) Membiarkan mesin hidup stationer beberapa saat sambil
perhatikan meteran dan mendengarkan suara mesin karena
kemungkinan ada kelainan yang mencurigakan. Jika memang
dicurigai ada kelainan maka mesin segera dimatikan.
b) Memeriksa bagian bawah kendaraan dari kemungkian
terjadinya tetesan dan kebocoran minyak lumas, bahan bakar dan
air.
c) Memeriksa sekeliling kendaraan dari kemungkinan
terjadinya kekendoran pada baut / mur roda dan lain-lain yang
dianggap perlu.
40

d) Bila perlu menambah bahan bakar, minyak lumas, rem,


kopling dan air guna persiapan pemakaian selanjutnya.

d. Pemeliharaan berkala. Pemeliharaan ini ialah kegiatan pemeriksaan


yang harus dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan dibantu oleh pengemudi
pada interval waktu yang telah ditentukan. Selang waktu pemeliharaan adalah 3
bulan atau setelah jarak capai yang telah menempuh jarak 3000 miles / 4500 km
untuk kendaraan biasa dan 750 miles / 1250 km untuk kendaraan melata.
Disamping selang waktu dan jarak tempuh yang harus diperhatikan maupun
faktor daerah dimana kendaran tersebut dioperasikan, ada beberapa hal yang
dapat memperpendek waktu dan jarak pemeriksaan misalnya setelah melewati
medan berdebu dan berpasir. Jika waktu dan jarak tempuh tersebut telah
tercapai, maka diadakan pemeriksaan dan pemeliharaan sesuai dengan
Lubrication chart kendaraan yang bersangkutan (berpedoman pada buku
pemeliharaan kendaraan).

e. Pemeliharaan dua pekan. Pemeliharaan dua pekan adalah


merupakan kegiatan pemeliharaan yang tertuang dalam 12 tugas pengemudi
dan dilaksanakan dalam kurun waktu dua pekan dengan maksud untuk
menjamin kekenyalan pelaksanaan 12 tugas pengemudi dikaitkan dengan
tempat dan keadaan taktis, baik dilakukan oleh satuan pemakai maupun satuan
pemelihara.

19. Mengatasi gangguan.


a. Penyebab Dan Cara Mengatasi Gangguan Pada AC Mobil.
1) Blower Tidak Nyala, Padahal Switch AC dalam Kondisi ON. Jika
Anda menjumpai blower tidak menyala padahal switch AC dalam keadaan
ON, maka Anda perlu memeriksa komponen dari motor blower yang ada
di evaporator. Jika terjadi kerusakan pada bagian tersebut, maka Anda
dapat mengganti ataupun memperbaiki motor blower tersebut. Lalu Anda
dapat memeriksa aliran listrik di blower evaporator, jika ada kabel yang
putus segeralah diperbaiki.
41

2) AC Tidak Dingin Padahal Dalam Keadaan Hidup. Banyak sekali


terjadi kasus AC yang tidak dingin padalah dalam keadaan hidup.
Biasanya hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada sekring,
kompresor, magnetic cludt, penyumbatan pada evaporator, dan filter.
Cara mengatasi kasus ini yaitu dengan memeriksa fuse atau sekring, lalu
tekanlah bagian pendingin atau refrigerant mungkin terdapat kebocoran.
Jika memang ada kebocoran, maka Anda bisa tahu dimana letak
kebocorannya. Untuk mengatasinya Anda bisa melakukan vacum dan
tambah oli, kemudian isi lagi dengan refringer yang baru. Selain itu, Anda
juga bisa mengecek refrigerant, jika rusak Anda juga bisa menggantinya.
Bersihkan juga bagian evaporator, karena bagian ini sering terkena
kotoran.
3) Kinerja AC yang Kurang Dingin. Saat dinyalakan, terkadang AC
mobil kurang dingin, biasanya penyebab dari hal ini karena terjadi
masalah pada thermostat, kondensor, dan juga evaporator. Cara
mengatasinya yaitu dengan mengecek kondisi thermostat dan bagian
stelat. Periksalah apakah masih berfungsi ataupun tidak. Jika tidak
berfungsi maka Anda bisa mengganti pada komponen ini.
4) Kipas Kondensor yang Tidak Berfungsi. AC yang tidak dingin
juga bisa disebabkan karena kipas kondensor yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Kalor yang dilepaskan oleh kondensor tidak
bekerja dengan maksimal adalah penyebabnya. Dan cara untuk
mengatasi masalah ini yaitu dengan memeriksa bagian socket kabel,
sekring, konektor elektrik blower, dan kabel. Jika setelah diperiksa
memang terjadi kerusakan, maka segeralah perbaiki. Namun Anda juga
bisa menggantinya dengan komponen-komponen yang baru.
5) Dari Grill Kabin Tidak Berhembus Angin. Saat AC mobil
dinyalakan, biasanya akan mengembuskan udara dingin dari grill kabin.
Apabila tidak menghembuskan udara dingin, maka ada gangguan pada
komponen, seperti sistem kelistrikan, blower, dan relay motor blower. Dan
cara untuk memeriksanya yaitu sebagai berikut :
42

a) Ketika mesin mati, Anda bisa mengecek putaran blower


menggunakan tangan apakah lancar atau tidak. Apabila putaran
tidak lancar dan rusak, maka gantilah bagian bearing motor blower.
b) Ganti switch blower jika telah rusak.
c) Anda bisa memeriksa sekring, kabel, konektor kelistrikan,
dan socket kabel. Perbaikilah apabila ada yang rusak atau putus.
d) Untuk relay yang telah rusak, maka Anda bisa
menggantinya.

b. Penyebab Oli Mesin Cepat Habis dan Berkurang.


1) Seal klep atau katup bocor. Penyebab oli mesin cepat habis dan
berkurang yang jarang disadari oleh sebagian besar orang ialah
kebocoran pada seal mesin. Letak seal mesin ini berada disela bagian
antara sambungan mesin. Komponen ini dapat dijumpai baik pada motor
maupun mobil. Seperti komponen mobil atau motor pada umumnya,
komponen ini juga memiliki usia. Seiring dengan berjalannya waktu, seal
klep ini akan mengeras. Pengerasan ini akan memicu seal menjadi robek
dan terjadilah kecoboran. Kebocoran ini akan mengakibatkan oli cepat
habis dan berkurang dalam waktu yang cepat pada saat proses
pembakaran mesin mobil sedang berlangsung. Untuk mengetahui hal ini
bisa memeriksa bagian sambungan penutup mesin yang tampak sealnya,
jika pada bagian itu terdapat rembesan sudah bisa dipastikan seal klep
mengalami kebocoran. Untuk menggantinya beberapa mobil atau motor
harus turun mesin.
2) Mesin bocor. Kebocoran pada mesin mobil/motor juga bisa
menjadi penyebab oli mesin cepat habis dan berkurang. Hal ini dapat
disebabkan oleh block packingnya yang kurang pas atau sempurna.
Untuk menghindari kebocoran pada mesin, bisa mengeceknya secara
rutin dengan melihat daya tahan dari block packing dan ring piston.
Bagian ini memang tidak mengakibatkan kebocoran, namun membuat oli
ikut terbakar. Cara lain yang bisa digunakan untuk mengetahui kebocoran
43

pada mesin ialah dengan mengamati bagian mesin itu sendiri. Mesin yang
mengalami kebocoran akan mengeluarkan oli dari celah-celahnya.
3) Ring seher/ boring aus atau ring piston aus/ lengket. Penyebab
yang selanjutnya ialah ring seher/boring aus atau ring piston yang aus.
Hal ini akan menyebabkan oli pelumas mesin yang berada di cylinder
tidak tersapu dengan sempurna oleh ring piston, sehingga
menyebabkan oli terbakar pada saat proses pembakaran dan akan
membuat oli mesin cepat habis alias berkurang dalam waktu yang singkat.
4) Urutan pemasangan ring piston yang tidak benar. Pemasangan
ring piston yang tidak benar juga dapat mengakibatkan oli mesin
berkurang. Pemasangan ring piston yang tidak tepat akan menyebabkan
oli tidak tercampur sempurna dan terbakar.
5) Oli motor yang menguap. Oli berbentuk cairan yang pada
dasarnya mudah menguap apabila terkena panas. Oli yang menguap
biasanya terjadi pada motor yang seringkali terjebak kemacetan. Suhu
pada daerah yang macet terbilang cukup tinggi. Hal inilah yang memicu
penguapan pada oli.
6) Asap putih pada knalpot kendaraan. Asap putih pada knalpot
kendaraan merupakan dampak yang ditimbulkan dari seal klep yang
bocor, ring piston yang aus, atau kesalahan pemasangan pada ring
piston. Ketiga faktor ini menyebabkan oli ikut terbakar yang kemudian
memunculkan asap putih pada knalpot.

c. Gangguan dan cara mengatasi system pengapian pada mobil.


Gejala Kemungkinan Cara mengatasi
penyebab
Terjadi ledakan a. Busi kotor a. Bersihkan busi atau
di knalpot ganti
b. Platina kotor b. Bersihkan platina atau
ganti
c. Saat pengapian c. Stel saat pengapian
terlalu mundur
44

Gejala Kemungkinan Cara mengatasi


penyebab
Mesin tidak a. Busi mati atau a. Ganti busi atau
dapat hidup deposit berlebihan bersihkan
(tidak ada b. Kabel tegangan tinggi b. Ganti kabel tegangan
percikan api di bocor berlebihan tinggi
busi) c. Rotor tidak terpasang c. Pasang rotor
d. Urutan pengapian d. Perbaiki urutan
tidak benar pengapian
e. Platina terganjal e. Bersihkan kotorannya
kotoran
f. Platina menutup terus f. Stel celah platina/ sudut
atau membuka terus dweel
g. Koil mati g. Ganti koil
h. Kondensor mati h. Ganti kondensori
i. Konektor kabel lepas i. Pasang konektor kabel
yang lepas
j. Kabel putus j. Ganti / perbaiki kabel
yang putus
k. Kontak rusak k. Ganti kontak.

Mesin sulit a. Deposit di busi a. Bersihkan atau ganti


hidup berlebihan busi
(percikan api di b. Kabel tegangan tinggi b. Ganti kabel tegangan
busi kecil) bocor tinggi
c. Tutup distributor kotor c. Bersihkan terminal di
tutup distributor
d. Karbon di tutup d. Pasang kaarbon atau
distributor hilang ganti tutup distributor
e. Tutup distributor retak e. Ganti tutup distributor
f. Urutan pengapian f. Perbaiki urutan
tidak benar pengapian
g. Platina kotor g. Bersihkan kotoran
h. Stelan celah platina h. Stel celah platina/ sudut
tidak tepat dweel
i. Saat pengapian tidak i. Stel saat pengapian
tepat
j. Koil rusak j. Ganti koil
k. Kondensor rusak k. Ganti kondensori
l. Konektor kabel kotor l. Bersihkan terminal
konektor kabel
m. Kontak kotor m. Bersihkan kontak atau
ganti
Terjadi ledakan Kerja vacuum advancer Perbaiki mekanisme
di knalpot saat kurang sempurna vacuum advancer
pedal gas
dilepas
45

Gejala Kemungkinan Cara mengatasi


penyebab
Terjadi ledakan Kerja centrifugal Kerja centrifugal advancer
di knalpot saat advancer kurang kurang sempurna
pedal gas sempurna
ditekan
Busi cepat kotor a. Pemakaian busi yang a. Ganti busi dengan
tidak tepat tingkat panas yang tepat
b. Platina kotor b. Bersihkan atau ganti
busi
c. Saat pengapian tidak c. Stel saat pengapian
tepat
Elektrode busi Pemakaian tingkat busi Ganti busi dengan tingkat
meleleh yang terlalu panas panas busi yang lebih
dingin

20. Evaluasi
a. Jelaskan penyebab dan cara mengatasi gangguan pada ac mobil …!
b. Jelaskan penyebab oli mesin cepat habis dan berkurang ...!
c. Jelaskan gangguan dan cara mengatasi system pengapian pada mobil !

BAB VI
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
(Bukan naskah Ujian)

21. Evaluasi.
a. Jelaskan perbedaan Motor Bensin dan Motor Diesel Secara umum ..!
b. Sebutkan rangkaian sistem Penyalur Tenaga pada Kendaraan Bermotor!
c. Sebutkan bagian-bagian sistem kelistrikan pada Kendaraan Bermotor..!
d. Jelaskan secara singkat tentang sistem kelistrikan pada kendaraan
bermotor…!
e. Sistem arus listrik penolong terbagi menjadi beberapa bagian, sebutkan
bagian-bagian tersebut…!
f. Jelaskan tentang sistem pelumasan pada kendaraan bermotor dan
sebutkan macamnya…!
g. Jelaskan cara kerja motor bensin 4 langkah !
h. Sebutkan nama bagian dari sistem pendinginan !
i. Jelaskan cara kerja sistem pengisian !
46

RAHASIA

BAB VII
PENUTUP

22. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman bagi Gadik dan Siswa dalam proses belajar mengajar Teknik
Ransuspada pendidikan Spes Dasar Peralatan di Pusdiklatpassus.

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai