NIM : 17613119
Kelas : 1A
kumparanSAINS
Kamis 12 April 2018 - 09:29
Seorang perempuan di Rusia meninggal dunia setelah para dokter menginfus dirinya
dengan cairan formaldehida atau yang lebih kita kenal dengan sebutan formalin. Peristiwa
tersebut terjadi saat perempuan bernama Ekaterina Fedyaeva itu sedang menjalani operasi
rutin. Malangnya, para dokter yang melakukan operasi itu melakukan kesalahan. Cairan infus
untuk Fedyaeva yang harusnya berisikan cairan saline malah berisikan formalin cair yang
biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Sebab, dalam kantong infus untuk Fedyaeva
ternyata justru berisi cairan formalin itu. Fedyaeva kemudian mengalami rasa sakit diikuti
kejang-kejang hingga kemudian jatuh koma. Menurut laporan, perempuan berusia 27 tahun
itu kemudian meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Menurut penjelasan Dr. Christopher Hoyte, ahli toksikologi di UCHealth’s University of
Colorado Hospital, kejadian salah infus seperti ini sangatlah jarang terjadi.
Menurut Hoyte, sebenarnya ada juga laporan bahwa ada orang yang bisa tetap hidup
setelah diinfus dengan formalin. Selamatnya orang tersebut sebenarnya tegantung pada dosis
yang diterima orang tersebut. Namun karena kasus ini amatlah langka, sangat sulit
mengetahui angka pastinya. Hoyte menuturkan, pada 2009 dokter di Polandia melaporkan
kasus seorang pria berusia 33 tahun yang bisa bertahan hidup setelah tak sengaja diberikan
suntikan formalin. Pria tersebut disuntik dengan 400 miligram dari empat persen formalin
cair. Ia menjelaskan, jika terjadi kesalahan seperti itu, para dokter sebenarnya bisa
melakukan beberapa cara untuk menyelamatkan nyawa pasien. Salah satunya adalah dengan
melakukan cuci darah untuk menghilangkan racun, atau juga memberikan asam folat untuk
membantu tubuh mengubah formalin menjadi suatu zat yang tak terlalu beracun.
Nelson menerangkan, biasanya formalin yang berada di ruang operasi adalah untuk
mengawetkan jaringan. Namun ia tetap mempertanyakan mengapa cairan formalin bisa ada di
kantong infus. "Sulit membayangkan kenapa formalin bisa berada di dalam kantong infus,"
kata Nelson. "Biasanya formalin disimpan di ruang operasi dalam suatu wadah kecil, dan
digunakan untuk menyimpan jaringan tubuh sambil menunggu hasil analisis patogennya,"
ujarnya.
Sumber :
https://kumparan.com/@kumparansains/malpraktik-operasi-tubuh-pasien-kemasukan-
formalin-hingga-meninggal
PENYELESAIAN
a. UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan tidak menyebutkan secara resmi istilah
malpraktek. Tetapi hanya menyebutkan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan
profesi yaitu yang tercantum dalam Pasal 54 dan 55 UU Kesehatan.
Pasal 54:
(1) Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam
melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin.
(2) Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.
(3) Ketentuan mengenai pembentukan, tugas, fungsi dan tata kerja Majelis Disiplin
Tenaga Kesehatan ditetapkan dengan keputusan Presiden.
Pasal 55:
(1) Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan
tenaga kesehatan.
(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dan yang seharusnya dilakukan sebaiknya dokter dan perawat beserta tenaga
kesehatan yang lainnya sebelum melakukan tindakan apapun atau saat mempersiapkan alat
harusnya ada pengecekan secara terinci agar tidak terjadi kesalahan yang akan menimbulkan
efek fatal kepada pasien. Karena yang diatasi ini berhubungan dengan nyawa seseorang.
Ketika seorang tenaga kesehatan selalu berpegang teguh pada sumpahnya dan selalu
melakukan tugasnya dengan mengedepankan keselamatan dan kesembuhan pasien, maka hal
tersebut pasti tidak akan terjadi. Kematian adalah suatu hal yang seharusnya tidak terjadi
pada kasus tersebut.