Anda di halaman 1dari 13

Nilai-Nilai Dasar PNS

A.N.E.K.A

Nilai-Nilai Dasar PNS membekali peserta agar mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas secara profesional sebagai pelayan masyarakat,
melalui mata diklat: Akuntabilitas PNS; Nasionalisme; Etika Publik; Komitmen Mutu; dan Anti
Korupsi.

A. Akuntabilitas
Indikator AKUNTABILITAS
1) Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik dalam
kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan;
2) Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara
kepentingan publik dengan kepentingan pribadi, kelompok, dan sektor;
3) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
PNS dalam politik praktis;
4) Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
5) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

Nilai-Nilai AKUNTABILITAS
- Adil dan tidak diskriminatif, cermat,
- santun dan ramah,
- tegas dan andal,
- tidak memberikan putusan yang berlaurt-larut,
- professional,
- tidak mempersulit,
- tidak konflik kepentingan,
- tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta
fasilitas pelayanan publik,
- tidak memberikan informasi yang salah atau
menyesatkan dalam menanggapi permintaan
informasi,
- proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat
Lanjutan
Nilai-Nilai AKUNTABILITAS

- tidak berpolitik praktis, - patuh pada perintah atasan yang


- transparansi dan integritas, sah dan wajar,
- tidak menyalahgunakan wewenang, - menjunjung tinggi nilai-nilai
- semangat dan keunggulan, institusi penyelenggara,
- pengembangan tim, - terbuka dan
- melayani dengan hati, - mengambil langkah yang tepat
- adil dan seimbang, untuk menghindari benturan
- menjaga rahasia Negara, kepentingan
- mematuhi peraturan dan kebijakan, - tidak menyalahgunakan sarana
- menghormati orang lain, jujur dan serta fasilitas pelayanan publik
adil, - tidak memberikan informasi yang
- menggunakan sumber daya Negara salah atau menyesatkan dalam
secara teliti, menanggapi permintaan
- efektif, dan informasi
- efisien, - proaktif dalam memenuhi
- konsisten kepentingan masyarakat.

B. Nasionalisme
Indikator NASIONALISME
1) Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN;
2) Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik;
3) Memahami peran ASN sebagai pelayanan publik; dan
4) Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa

Nilai-Nilai NASIONALISME
1. Dari Sila Pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Beriman, menghormati dan bekerjasama antar umat beragama dan tidak
memaksakan agama kepada orang lain.
b. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
d. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
e. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
2. Dari Sila Kedua Pancasila: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesame manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Saling menghormato dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

3. Dari Sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia


a. Kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
c. Cibta tanah air dan bangsa
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber Bhineka
Tunggal Ika.

4. Dari Sila keempat Pancasila: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan.
a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
c. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
d. Dengan itikhad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
e. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
f. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat martabat manusia dan nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.

5. Dari Sila kelima Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan
b. Bersikap adil
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d. Menghormati hak-hak orang lain
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak bersikap boros
h. Tidak bergaya hidup mewah
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
j. Suka bekerja keras
k. Menghargai karya orang lain

6. ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik


a. Mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara
b. Pegawai ASN tidak serpikir sektoral
c. Customer driven government
d. Berintegritas tinggi
e. Adil dan tidak diskriminatif

7. ASN sebagai Pelayan Publik


a. Profesional
b. Melayani publik
c. Memberikan kemudahan dalam pelayanan
d. Memberikan pelayanan yang wajar
e. Tidak diskriminatif
f. Memberikan pelayanan yang jujur dan terus terang
g. Memberikan pelayanan yang bermutu

8. ASN sebagai Perekat dan Pemersatu bangsa


a. ASN dalam menjalankan tugasnya mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa
b. Menjaga kondisi damai
c. Bersikap netral dan adil
d. Tidak berlaku diskriminatif
e. Obyektif, jujur dan transparan
f. Mengayomi semua kelompok, mayoritas dan minoritas
g. Menjadi figure teladan di lingkungan masyarakat
h. Pemberi solusi dan bukan pembuat masalah
i. Tidak melakukan perbuatan yang menentang agama, norma sosial dan susila
masayarakat

C. Etika Publik
Indikator ETIKA PUBLIK
1) Memahami kode etik dan perilaku pejabat publik;
2) Memahami bentuk-bentuk kode etik dan implikasinya; dan
3) Menganalisis dan menilai ilustrasi aktualisasi nilai dasar etika publik

Nilai-Nilai ETIKA PUBLIK


UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN pasal 5
Kode Etik dan Kode Perilaku (12):
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perudang-undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perudang-undangan dan etika
pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan
efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat dan mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri dan
atau orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perudang-undangan mengenai disiplin PNS.

UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN, pasal 4


Nilai Dasar ASN (15):
1) Memegang teguh ideologi Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan UUD 45 pemerintah yang sah;
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia;
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6) Menciptakan lingkungan kerja yg nondiskriminatif;
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintahan;
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.

UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN pasal 66


Sumpah/ Janji PNS:
“ Demi Allah/ Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya, untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara,
dan pemerintah;
Bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggung jawab;
Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah,
dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan
Negara dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan;
Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus saya rahasiakan;
Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan Negara”.

UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik


Perilaku Pelaksana dalam Pelayanan (15)
1) Adil dan tidak diskriminatif;
2) Cermat;
3) Santun dan ramah;
4) Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut;
5) Professional;
6) Tidak mempersulit;
7) Patuh oada perintah atasan yang sah dan wajar;
8) Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institusi penyelenggara;
9) Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
10) Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan;
11) Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik;
12) Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi
permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat;
13) Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan yang dimiliki;
14) Sesuai dengan kepantasan; dan
15) Tidak menyimpang dari prosedur
PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai, ada 17 Kewajiban PNS dan 15 Larangan
PNS, yaitu:
17 Kewajiban PNS
1) Mengucapkan sumpah/janji PNS;
2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;
4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6) Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah & martabat PNS;
7) Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau
golongan;
8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;
9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama di bidang keamanan,
keuangan dan materiil;
11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16) Memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier;
17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

15 Larangan PNS
1) Menyalahgunakan wewenangnya;
2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain;
3) Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/ atau
lembaga atau organisasi internasional;
4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat
asing;
5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-
barang baik bergerak maupun tidak bergerak, dokumen atau surat-surat berharga milik
Negara secara tidak sah;
6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain
di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi,
golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
8) Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapa pun juga yang berhubungan
dengan jabatan atau pekerjaannya;
9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani;
11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12) Memberikan dukungan kepada calon presiden atau wakil presiden, DPR, DPD atau
DPRD;
13) Memberikan dukungan kepada calon Presiden atau Wakil Presiden;
14) Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon Kepala Daerah atau Wakil
Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai fotokopi kartu tanda
penduduk atau surat keterangan tanda penduduk sesuai peraturan Perundang-
undangan;
15) Memberikan dukungan kepada calon kepala daerah atau wakil kepala daerah.

PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps,


Pasal 8: Etika dalam Bernegara
1) Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
2) Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara;
3) Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam NKRI;
4) Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan
tugas;
5) Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa;
6) Tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap
kebijakan dan program Pemerintah;
7) Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara efisien dan efektif;
8) Tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar.

Pasal 9: Etika dalam berorganisasi


1) Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku;
2) Menjaga informasi yang bersifat rahasia;
3) Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang;
4) Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;
5) Menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka
pencapaian tujuan;
6) Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas;
7) Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja;
8) Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kinerja
organisasi;
9) Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

Pasal 10: Etika dalan bermasyarakat


1) Mewujudkan pola hidup sederhana;
2) Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan satun tanpa pamrih dan tanpa unsur
pemaksaan;
3) Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak diskriminatif;
4) Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat;
5) Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas.

Pasal 11: Etika terhadap diri sendiri


1) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar;
2) Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan;
3) Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan;
4) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan
sikap;
5) Memiliki daya juang yang tinggi;
6) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani;
7) Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga;
8) Berpenampilan sederhana, rapi dan sopan.

Pasal 12: Etika terhadap sesama Pegawai Negeri Sipil


1) Saling menghormati sesama warga Negara yang memeluk agama/kepercayaan yang
berlainan;
2) Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai negeri Sipil;
3) Saling menghormati antaa teman sejawat, baik secara vertical maupun horizontal dalam
suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi;
4) Menghargai perbedaan pendapat;
5) Menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri Sipil;
6) Menjaga dan menjalin kerjasama yang kooperatif sesame Pegawai Negeri Sipil;
7) Berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang menjamin
terwujudnya solidaritas dan soliditas semua Pegawai Negeri Sipil dalam memperjuangkan
hak-haknya.
Permenpan RB Nomor 21 Tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai
Etika dalam Berorganisasi (11)
1) Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku;
2) Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan tugasnya;
3) Menjaga informasi yang bersifat rahasia;
4) Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan;
5) Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi;
6) Menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam rangka
pencapaian tujuan;
7) Bertanggung jawab dalam menggunakan, memelihara, dan mengamankan semua barang
milik/kekayaan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
8) Menjada data dan informasi yang dimiliki dalam menjaga: 1) Mengamankan file dan
berkas, 2) Mengamankan password computer dan tidak membocorkan kepada pegawai
dan pihak lain yang tidak berhak; dan 3) Memusnahkan dokumen yang tidak terpakai
sesuai dengan prosedur yang berlaku; dan 4) tidak mengijinkan orang yang tidak berhak
berada dalam ruangan kerja;
9) Tidak melakukan pertemuan secara perorangan atau kelompok dengan pihak lain untuk
urusan kantor/dinas yang diduga untuk kepentingan sendiri/ golongan/ kelompok;
10) Tidak melakukan hal-hal yang mengganggu lingkungan dan suasana kerja pada saat jam
kerja; dan
11) Tepat waktu dalam menghadiri rapat maupun pertemuan lainnya yang berhubungan
dengan kepentingan dinas.

Etika dalam Bermasyarakat (5)


1) Menghormati sesama warga Negara tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras,
dan status sosial;
2) Menghormati agama, kepercayaan, budaya dan adat istiadat orang lain;
3) Tidak merendahkan dan/ atau meremehkan harga diri orang lain di lingkungan
masyarakat;
4) Tanggap dan peduli terhadap keadaan lingkungan masyarakat; dan
5) Memberikan pelayanan dengan empati, hormat, dan santun tanpa pamrih dan tanpa
unsur paksaan.

Etika terhadap sesama Pegawai (8)


1) Menghormati sesama pegawai tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras, dan
status sosial;
2) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan korps
Pegawai;
3) Saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horisontal
dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi;
4) Menghargai perbedaan pendapat;
5) Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama pegawai;
6) Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama Pegawai;
7) Menjaga dan menjalin rasa solidaritas; dan
8) Mengindahkan etika berkomunikasi sesama pegawai termasuk dalam menggunakan
sarana komunikasi telepon, menerima tamu, dan menggunakan media elektronik.

Etika terhadap Diri Sendiri (9)


1) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar;
2) Bersikap dan berperilaku sopan santun terhadap masyarakat, sesama pegawai, bawahan
dan atasan;
3) Menjadi dan memberi contoh teladan yang baik;
4) Menjaga tempat kerja dalam keadaan bersih, aman dan nyaman serta peduli dengan
situasi dan kondisi lingkungan kerja.
5) Hemat energi dan air;
6) Tidak merokok di lingkungan kantor, kecuali di tempat yang disediakan;
7) Tidak melakukan perbuatan asusila atau tercela;
8) Tidak memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dan martabat
pegawai; dan
9) Berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.

D. Komitmen Mutu
Indikator KOMITMEN MUTU
1) Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
2) Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

Nilai-Nilai KOMITMEN MUTU

- Komitmen bagi kepuasan - Tidak ada pemborosan; - Upaya perbaikan secara


masyarakat; - Pemberian layanan yang dapat berkelanjutan melalui
- Pemberian layanan yang memberi perlindungan kepada pendidikan;
cepat, tepat dan dengan publik; - Pelatihan;
senyuman ramah; - Pendekatan ilmiah dan pengembangan ide
- Pemberian layanan yang onovatif dalam pemecahan kreatif; kolaborasi; dan
menyentuh hati, tanpa masalah dan pengambilan benchmarking.
cacat, tanpa kesalahan keputusan;

E. Anti Korupsi
Indikator ANTI KORUPSI
1) Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat, dan bangsa;
2) Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;
3) Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi di
lingkungannya; dan
4) Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga,
masyarakat, dan bangsa.

Nilai-Nilai ANTI KORUPSI


Kejujuran:
Jujur dapat pula diartikan kehati-hatian diri seseorang dalam memegang amanah yang telah
dipercayakan oleh orang lain kepada dirinya.

Kedisiplinan:
Disiplin adalah suatu kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan
yang telah terangkai dengan tujuan tertentu.

Tanggung jawab:
Berkewajiban memikul, menanggung segala sesuatunya, dan menanggung segala akibatnya.

Kerja keras:
Adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan tenaga, penuh semangat,
pantang menyerah, untuk mencapai hasil terbaik.

Kesederhanaan:
Adalah hidup yang tidak berlebihan dalam menggunakan harta yang dimiliki.

Kemandirian:
Hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Keadilan:
Adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya.

Keberanian:
Adalah suatu sifat mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan
menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dll.

Kepedulian:
Berarti memberi kenyamanan terhadap mereka yang disayangi, bahkan pada saat yang
paling sulit.

Anda mungkin juga menyukai