Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan
bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
berkerja pada instansi pemerintah. PNS adalah sebagian dari ASN
yang memiliki peranan penting untuk menentukan kebijakan
pemerintah.Kebijakan strategis mulai dari memformulasi kebijakan
sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor pembangunan
ditetapkan oleh PNS.Untuk memainkan peran tersebut diperlukan
sosok PNS yang profesional yaitu PNS yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksakan
tupoksinya secara efektif dan efisien. Maka untuk membentuk sosok
PNS yang profesional maka dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan Dasar (Latsar).
Untuk membentuk PNS profesional semua CPNS yang
mengikuti kegiatan Latihan Dasar (Latsar) diharuskan untuk
menyusun rancangan Aktualisasi dimana harus mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN yang sesuai dengan struktur kurikulum
pembentukan karakter PNS seperti yang tertera di Peraturan
Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang terdiri atas agenda
sikap perilaku bela negara, agenda nilai-nilai dasar PNS, agenda
kedudukan dan peran PNS dalam negara dan agenda habituasi.
Adapun nilai-nilai dasar ASN yang telah diperoleh selama
mengikuti kegiatan Latsar berupa nilai-nilai ANEKA (Aktualisasi,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) akan
melandasi pelaksanaan kegiatan peserta Latsar di unit masing-

1
masing sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional.
Berdasarkan PERMENKES No.269/MenKes/PER/III/2008
tentang Rekam Medis, pada Pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis adalah
kodifikasi penyakit dan tindakan medis, yaitu memberikan kode
dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi huruf dan angka
yang mewakili komponen data.
Adapun isu yang diangkat pada rancangan aktualisasi ini
adalah “Belum optimalnya pengkodingan rekam medis di RSUD
Panglima Sebaya”. Dengan pelaksanaan rancangan aktualisasi ini,
diharapkan dapat meningkatkan efisien pengkodingan di RSUD
Panglima Sebaya..

B. Identifikasi Isu
1. Belum Optimalnya pengkodingan rekam medis di RSUD
Panglima Sebaya.
2. Belum optimalnya proses pengembalian dokumen rekam medis
di RSUD Panglima Sebaya.
3. Kurang Terkontrolnya klaim BPJS di RSUD Panglima Sebaya.

No. Isu Aktual U S G Total Prioritas


1. Belum optimalnya 4 4 3 11 I
pengkodingan di RSUD
Panglima Sebaya.

2. Belum optimalnya 4 3 3 10 II
pengembalian dokumen

2
rekam medis di Rumah
Sakit Umum Daerah
Panglima Sebaya
3. Kurang Optimalnya 3 2 2 7 III
sistem kontrol klaim
RSUD Panglima Sebaya
Keterangan :
Urgency Seriousness Growth
(Mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Penting 5 = Sangat Penting
4 = Penting 4 = Penting 4 = Penting
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Penting 3 = Cukup Penting
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Penting 2 = Kurang Penting
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Penting 1 = Tidak Penting

Sehubungan dengan hasil analisis menggunakan metode USG di


atas, maka dapat ditentukan bahwa isu utama (core issue) yang
sifatnya sangat serius adalah “Belum optimalnya pengkodingan rekam
medis di Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari kegiatan ini adalah mengoptimalkan
pengkodingan rekam medis sehingga kegiatan koding lebih efisien.

D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Pribadi
Hasil laporan ini diharapkan menjadi bahan masukkan pada diri
pribadi sebagai ASN untuk mewujudkan nilai-nilai ANEKA.

3
2. Manfaat Bagi Institusi
Diharapkan dapat menjadi informasi bagi institusi rumah sakit untuk
mendorong pegawai ASN-nya menerapkan nilai ANEKA di dalam
bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai tambahan informasi ANEKA yang berkaitan langsung
dengan tempat kerja.

E. Ruang Lingkup
Penulisan rancangan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan
yang mengandung nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Nilai
Akuntabilitas, Nilai Nasionalisme, Nilai Etika Publik, Nilai komitmen
mutu dan nilai anti korupsi yang dikaitkan pada tugas pokok dan
fungsi pada lingkup Rumah Sakit Umun Daerah Panglima Sebaya
Kabupaten Paser di Instalasi Rekam Medis. Waktu pelaksanaan
kegiatan aktualisasi lapangan dilaksanakan berdasarkan kalender
pelatihan latsar CPNS golongan II angkatan II pada tanggal 14
Okober 2019 sampai dengan 09 November 2019.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

1. Sejarah Rumh Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya


Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya Tanah Grogot
sampai saat ini merupakan satu-satunya rumah sakit yang ada di
Kabupaten Paser, nama rumah sakit ini diambil dari nama
Pejuang Paser pada jaman Kerajaan Paser Sadurangas saat
dipimpin Sultan Ibrahim Khaliludin pada tahun 1915. Pada tahun
1981 Rumah Sakit ini masih menjadi satu dengan Dinas
Kesehatan Kabupten Paser yang berlokasi di jalan Jenderal
Soedirman Tanah Grogot, dengan kapasitas 14 Tempat Tidur
(TT).
Dalam perkembangannya, dibangun komplek gedung Rumah
sakit di jalan Ciptomangunkusumo KM 2 Tanah Grogot dengan
luas bangunan 3004,9 m2, yang diresmikan pada tanggal 22
Desember 1983 oleh Bupati Pasir yang pada saat itu dijabat oleh
Bapak Badaranie Abas, dengan status RS tipe D berkapasitas 32
TT. Selanjutnya pada tahun 1990 seiring penambahan gedung
menjadi 64 TT dan dengan adanya 4 dokter Spesialis dasar
(Anak, Penyakit Dalam, Kandungan dan Bedah Umum) sejak
tahun 1997 menjadi rumah sakit tipe C yaitu berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
490/MENKES/SK/V/19 tanggal 20 mei 1997.
Pada tahun 2002 dibangun ruang perawatan VIP dengan
jumlah 5 tempat tidur dan pada tahun 2006 dibangun kembali
ruang perawatan III dengan jumlah 23 tempat tidur, sehingga
kapasitas tempat tidur berjumlah 88 buah, untuk saat ini

5
kemampuan pelayanan spesialistik dasar dan ditambah
beberapa spesialis lainnya. Pelayanan spesialis tersebut adalah
pelayanan spesialis (Anak, Kandungan, Penyakit Dalam, Bedah,
Orthopedi, Syaraf, Patologi Klinis, THT, Kulit dan Kelamin serta
Anastesi).
Pada tahun 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.07.06/III/248/2008
RSU Panglima Sebaya mendapatkan ijin Penyelenggaraan
Rumah Sakit Umum Daerah dengan nama ”Rumah Sakit Umum
Daerah Panglima Sebaya”.
Seiring dengan perubahan waktu dan besarnya harapan serta
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, Pemerintah
Daerah Kabupaten Paser melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
Paser melakukan pengembangan sarana fisik bangunan rumah
sakit yaitu membangun gedung baru yang lebih representatif
yang terdiri dari 4 lantai dengan luas bangunan 19.947,98 m2
terletak di jalan Kesuma Bangsa KM. 5 Tanah Grogot yang
dibangun pada tahun 2009 dan proses pengembangan ini dapat
diselesaikan pada tahun 2012 dan resmi dipakai pada bulan
desember 2012.

2. Visi dan Misi


a. Visi
Visi Rumah sakit Umum Daerah Panglima Sebaya
Kabupaten Paser adalah : ”Terwujudnya Pelayanan
Rumah Sakit yang Profesional dan Berdaya Saing”
b. Misi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka misi
Umum Daerah Panglima Sebaya Kabupaten Paser adalah:
1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang
Berorientasi Kepada Kepuasan Pelanggan.

6
2) Mewujudkan Lingkungan Kerja Yang Sehat, Disiplin Dan
Harmonis Berbasis Keselamatan Pasien.
3) Mengembangkan Manajemen Rumah Sakit Yang Efektif,
Akuntabel Dan Transparan.
4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Sarana Dan
Prasarana Secara Berkelanjutan Sesuai Iptek.
5) Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan.

3. Nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi pada budaya kerja yang dianut oleh
RSUD Panglima Sebaya adalah PROAKTIF, yang masing-
masing huruf dalam kata PROAKTIF memiliki makna dan arti:
P: Profesional, Dalam Pelayanan
R: Ramah Dalam Bersikap
O: Objektif Dalam Penyampaian Informasi
A: Amanah Menjaga Kepercayaan Yang Diberikan
K: Keselamatan Pasien Yang Utama
T: Tanggung Jawab Dalam Bertugas
I : Integritas Dalam Bekerja
F: Fokus Pada Kinerja

B. Tupoksi dan Struktur Organisasi


1. Tugas Pokok dan Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya merupakan
rumah sakit umum dengan kapasitas 182 tempat tidur,
merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Paser.
Tugas Pokok dan fungsi RSUD Panglima Sebaya dibentuk
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. Rumah sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

7
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal
44, Rumah Sakit mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 22
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Paser.
Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya mempunyai
tugas melaksanakan urusan-urusan pemerintahan daerah di
bidang pelayanan kesehatan perorangan dan rujukan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
pasal 44 Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan program di bidang pelayanan
kesehatan.
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang meliputi pengobatan,
pemulihan, peningkatan kesehatandan pencegahan penyakit
yang dilaksanakan melalui rawat inap, rawat jalan, rawat
darurat dan tindakan medik lainya sesuai dengan norma,
standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan pemerintah.

8
c. Pelaksanaan rujukan kesehatan.Pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Panglima
Sebaya
Struktur organisasi RSUD Panglima Sebaya ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Paser, yaitu RSUD Panglima Sebaya merupakan
Lembaga Teknis Daerah yang dipimpin oleh seorang Direktur dan
selanjutnya membawahi 1 Bagian dan 3 Bidang serta beberapa
kelompok Jabatan Fungsional, dapat digambarkan sebagai
berikut:

9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori

1. Nilai-Nilai Dasar ANEKA


Berdasarkan dari kelima nilai dasar aktualisasi yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA) yang harus ditanamkan kepada setiap ASN, maka
perlu diketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut :

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas tidak akan mungkin terwujud apabila tidak ada
alat akuntabilitas yang antara lain Perencanaan strategis,
Kontrak Kinerja dan Laporan Kinerja. Untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa nilai yang perlu
diperhatikan :
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas

10
Suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi
semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak,
kebijakan dan peraturan yang berlaku.
4) Tanggung jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada suatu konsekuensi dari
setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya
tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang
telah dibuat.
5) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan
pada lingkungan organisasinya.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahiran
akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan adanya keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
9) Konsistensi
Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,
prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak

11
akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.

b. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negar, dan sekaligus menghormati
bangsa lain.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalan fungsi dan
tugasnya merupaan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa
dan negara. Nilai-nilai dasar Nasionalisme yaitu:
(1) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
(a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan YME.
(b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
YME, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
(c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME.
(d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.

12
(e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan YME.
(f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
(g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME kepada orang lain.
Sila 2 :Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
(a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
(b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
(c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
(d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
(e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
(f) Menjunjung tinggi nilaI-nilai kemanusiaan.
(g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
(j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila 3 : Persatuan Indonesia
(a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara

13
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
(b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara
dan bangsa apabila diperlukan.
(c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
(d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
(e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
(f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
(g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
(a) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yangsama.
(b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
(d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
(e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
(f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
(g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.

14
(h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati
nurani yang luhur.
(i) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
YME, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
(j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melakukan permusyawaratan.
Sila 5 : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
(b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
(c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(d) Menghormati hak orang lain.
(e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
(f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
(g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
(h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.
(i) Suka bekerja keras.

1) ASN sebagai pelaksana kebijakan


(a) Berintegritas tinggi;
(b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik;
(c) Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas;

15
(d) Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
2) ASN sebagai pelayan publik
(a) Profesional
(b) Yang melayani publik
(c) Berdasarkan SPP
(d) Memenuhi hak-hak pelanggan (pasal 18 uu no. 25 tahun
2009;
(e) Berintegritas tinggi
3) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
(a) Pemersatu bangsa (dilandasi nilai-nilai semangat sumpah
pemuda dan bhineka tunggal ika);
(b) Menjaga kondisi damai.

c. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau
norma yang mentukan baik-buruk, benar-salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebgaimana tercantum
dalam Undang-undang dasar ASN yakni sebagai berikut :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

16
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan
pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa
berupa ukran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi
tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder.
Ada 4 nilai-nilai dasar komitmen mutu antara lain :
a. Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja.
b. Efisiensi, merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan

17
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur
dan mekanisme yang keluar alur
c. Inovasi, suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan
d. Mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan

e. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan kebijakan untuk mencegah dan
menghilangkan peluang bagi berkembangnya korupsi.
Pencegahan yang dimaksud adalah bagaimana meningkatkan
kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi dan
bagaimana menyelamatkan uang dan aset negara.
Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi ada 9 nilai, antara lain :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil

2. Peran dan Kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
ASN wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat memahami peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI.

18
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah dan serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga

19
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
(Fatimah & Irawati, 2016).

b. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan
(Suwarno. & Sejati, 2016). Praktek WoG dalam Pelayanan
Publik, yaitu:
1) Berdasarkan jenis: pelayanan yang bersifat administrative,
pelayanan jasa, pelayanan barang, dan pelayanan regulatif
2) Berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsional, pelayanan
satu atap, pelayanan satu pintu, pelayanan terpusat, dan
pelayanan elektronik.
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG: budaya dan
filosofi, cara kerja yang baru, akuntabilitas dan insentif,
serta cara baru pengembangan kebijakan, mendesain
program dan pelayanan collegate approach.

c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh

20
penyelenggara pelayanan publik. Unsur penting dalam
pelayanan adalah:
1. Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan;
2. Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan;
3. Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
Ada 12 unsur pelayanan publik, yaitu:
1) Kepentingan umum
2) Kepastian hukum
3) Kesamaan hak
4) Keseimbangan hak dan kewajiban
5) Keprofesionalan
6) Parsitipatif
7) Persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif
8) Keterbukaan
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11) Ketepatan waktu
12) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
Dimensi pelayanan publik yaitu:
1) Ketepatan waktu
2) Akurasi
3) Kesopanan dan keramahan
4) Tanggung jawab
5) Kelengkapan
6) Kemudahan
7) Variasi model
8) Pelayanan pribadi

21
9) Kenyamanan

22
B. RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Instalasi Rekam Medis di RSUD Panglima Sebaya Kabupaten Paser

Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Pengkodingan rekam medis di RSUD Panglima Sebaya

2. Belum Optimalnya Pengembalian Berkas Rekam Medis di RSUD Panglima Sebaya

3. Belum Optimalnya Sistem kontrol klaim BPJS di RSUD Panglima Sebaya

Isu Yang Diangkat : Belum Optimalnya Pengkodingan rekam medis di RSUD Panglima Sebaya

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pengkodingan Rekam Medis dengan Menggunakan Aplikasi Buku Pintar ICD
berbasis Android.
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi- Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Membuat catatan Terlaksananya Sebelum melakukan Melakukan Dengan
konsultasi list konsultasi konsultasi konsultasi dengan konsultasi dengan melakukan
kepada Kepala b. Menghadap dengan kepala kepala rekam medis kepala rekam medis konsultasi
Rekam Medis Pimpinan Rekam rekam medis: Saya membuat kepada
maka mendukung
Medis. Catatan list catatan list konsultasi pimpinan
konsultasi dengan teliti menunjukkan

23
c. Menyampaikan (Akuntabilitas) dan terwujudnya misi sikap sesuai
rancangan menyiapkan konsep rumah sakit dengan nilai
mengenai gagasan yang akan “Mengembangkan organisasi “
rancangan saya sampaiakan agar ‘’professional
Manajemen Rumah
aplikasi ICD konsultasi dapat , taggung
Pintar RSPS, berjalan dengan Sakit Yang Efektif, jawab dalam
serta meminta efektif (komitmen Akuntabel Dan bertugas,
persetujuan dari mutu). Kemudian Transparan.” amanah
pada Kepala saya meminta menjaga
Rekam Medis. kesediaan waktu kepercayaan
d. Mendengarkan kepala rekam medis yang
arahan pimpinan untuk melakukan diberikan dan
dan mencatat konsultasi dan fokus pada
apabila ada meyampaikan kinerja”
masukan yang rancangan dengan
diberikan dari bahasa yang sopan
pada Kepala (etika publik). Dan
Rekam Medis saya mendengarkan
dengan baik (etika
publik) serta
mencatat arahan yang
disampaikan kepala
rekam medis dengan
cermat
(Akuntabilitas).

24
2 Merancang a. Berkoordinasi Terlaksananya Ketika membuat Kegiatan ini sejalan Kegiatan
speedsheet dengan pihak pembuatan rancangan variable dengan misi merancang
aplikasi terkait tentang speedsheet speedsheet, saya organisasi “ speedsheet ini
rancangan aplikasi: bekerjasama Mengembangkan mengandung
aplikasi (Nasionalisme) manajemen nilai “
b. Menginput dengan petugas Rumah Sakit yang Profesional,
variable di koding Rumah Sakit efektif, akuntabel, Ramah dalan
Microsoft excel Umum Daerah dan tranparan” bersikap,
c. Mengunggah Panglima Sebaya Tanggung
Microsoft excel untuk menentukan jawab dan
ke google variable speedsheet Integritas
speedsheet rancangan. Kemudian dalam
menginput variable bekerja”
rancangan serta
mengunggah ke
google speedsheet
dengan teliti
(Akuntabilitas).

3 Membuat a. Memodifikasi Terlaksananya Ketika Saya Pembuatan aplikasi Kegiatan


Aplikasi ICD aplikasi ICD - pembuatan melakukan modifikasi ini mendukung misi pembuatan
Pintar RSPS pintar RSPS aplikasi ICD dan menginput rumah sakit umum aplikasi ini
b. Menginput Pintar RSPS: database aplikasi, panglima sebaya mengadung
database aplikasi Saya lakukan dengan yaitu “ nilai
c. Mengunduh Cermat Meningkatkan “Profesional,
aplikasi Appsheet (Akuntabilitas). SDM, Sarana dan Amanah
d. Melakukan uji Kemudian Saya prasarana secara menjaga
coba mengunduh aplikasi kepercayaan

25
Appsheet yang berkelanjutan yang
merupakan aplikasi sesuai IPTEK” diberikan,
pihak ketiga tidak Tanggug
berbayar sehingga jawab dan
lebih efisien focus pada
(Komitmen Mutu) kinerja”
dalam penggunaan
biaya. Setelah itu,
saya melakukan uji
coba penggunaan
Aplikasi dan
memastikan aplikasi
berjalan dengan baik
dan sesuai dengan
yang di harapkan serta
berkualitas
(Komitmen mutu)
4 Pelaksanaan a. Mengundang Tersosialisasik Sebelum melakukan Melakukan Kegiatan
Pemanfaatan petugas koding an dan sosialisasi, saya sosialisasi kepada sosialisasi
Aplikasi untuk sosialisasi dimaanfaatkan membuat undangan petugas rekam kepada
penggunaan nya aplikasi menggunakan Bahasa medis tentang petugas rekam
aplikasi ICD pintar yang sopan (Etika penggunaan aplikasi medis tentang
b. Menyampaikan RSPS. Publik). Ketika ICD pintar RSPS penggunaan
cara penggunaan kegiatan sosialisasi maka mendukung aplikasi ICD
aplikasi kepada petugas rekam terwujudnya misi pintar RSPS
c. Meminta medis saya rumah sakit yang ini memiliki
masukan/saran. menyampaikan berbunyi nilai-nilai yang
dengan jelas “Mengembangkan dapat dijadikan

26
d. Penggunaan (Akuntabilitas) dan Manajemen Rumah bahan untuk
aplikasi meminta masukan Sakit Yang Efektif, habituasi
saran demi menjamin Akuntabel Dan selanjutnya
mutu (Komitmen Transparan.” sesuai dengan
Mutu) dari aplikasi nilai organisasi
yang telah dibuat. yaitu “Ramah
Selanjutnya Dalam
melakukan Bersikap”.
pemanfaatan aplikasi Dengan sikap
demi menujang yang ramah
kegiatan maka petugas
pengkodingan agar rekam medis
lebih efektif pasti akan
(Komitmen Mutu) menyimak
sosialisasi
tentang
penggunaan
aplikasi ICD
pintar RSPS.

5 Melakukan 1. Melakukan Tersedianya Dalam mengevaluasi Melakukan evaluasi Kegiatan


Evaluasi peninjauan laporan kegiatan saya hasil kegiatan evaluasi hasil
penggunaan evaluasi hasil melakukan peninjauan mendukung kegiatan yang
aplikasi ICD kegiatan yang terhadap penggunaan terwujudnya misi telah dilakukan
pintar RSPS. telah aplikasi ICD pintar rumah sakit, yaitu ini memiliki
2. Melakukan dilakukan. RSPS sebagai “Meningkatkan nilai-nilai yang
wawancara tanggung jawab Sumber Daya dapat dijadikan

27
kepada petugas (akuntabilitas) Manusia, Sarana bahan untuk
koding. terhadap gagasan Dan Prasarana habituasi
3. Melaporkan yang saya sampaikan. Secara selanjutnya
kepada Pimpinan Dan menerima Berkelanjutan sesuai dengan
masukan-masukan Sesuai Iptek” nilai organisasi
yang diberikan dengan yaitu
baik (Etika Publik). “Tanggung
Serta melaporkan hasil Jawab Dalam
evaluasi kegiatan Bertugas”
kepada kepala rekam serta “Objektif
medis dengan jujur dalam
(Akuntabilitas) penyampaian
” karena dari
kegiatan
evaluasi ini
dapat dilihat
hasil dari
gagasan yang
telah
dilakukan.

28
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

29

Anda mungkin juga menyukai