Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENGEMBANGAN SISTEM

MATA KULIAH
PRAKTIK SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :

Muhammad Iyank N.R (142160093)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ‘VETERAN’
YOGYAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Suatu system adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan system adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentanan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-elemen
atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas.
Sistem informasi adlah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data ( yang
biasanya meliputi computer, program apilkasi dan jaringan) dan manusia untuk
menghasilkan informasi. Jadi system informasi bukan hanya aplikasi perankat lunak. Sistem
informasi ada pada hamper setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis
mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan system informasi diserahkan
kepada orang-orang yang bekerja di bidang teknologi informasi.
Perancangan system informasi merupakan pengembangan system baru dari system
lama yang ada, dimana masalah-masalah terjadi pada system lama diharapkan sudah teratasi
pada system yang baru.
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasi, mengolah , menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial dan
pengambilan keputusan yang relevan bagi perusahaan dan pihak-pihak luar.
B. TUJUAN

Dari penjelasan tersebut diatas, tujuan pembuatan dan penerapan Sistem Infromasi
Akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Mengubah cara proses data dari proses manual (konvensional) menjadi sistem komputerisasi.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
3. Terciptanya sistem informasi pelaporan keuangan serta pola pengawasan yang baik meliputi
(pemasukan dan pengeluaran).
4. Terbentuknya pola pengelolaan administrasi keuangan yang baku menurut prinsip-prinsip
akuntansi, sehingga memudahkan pembukuan dan pembuatan laporan serta
pendokumentasian yang praktis dan fleksibel.

C. SASARAN

Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, maka sasaran yang ingin dicapai yaitu :

1. Terlaksananya sistem komputerisasi yang baik dan mengacu kepada prinsip-prinsip


akuntansi yang standar
2. Mempercepat dan mengurangi atau menghilangkan kesalahan-kesalahan dalam
pengelolaan data keuangan
3. Memudahkan dan mempercepat proses data keuangan baik proses input dan output
sehingga proses penyelesaian pekerjaan akan cepat dan tepat waktu serta data
outputnya dapat diperoleh kapan saja apabila dibutuhkan.
STRUKTUR ORGANISASI

CV. BATIK INDIASTUTI

A. Bagan struktur organisasi

Direktur Utama

Direktur Audit Internal

Manajer Umum

Manager Manager Produksi Manajer Manager


Keuangan & & pembelian personallia pemasaran
Akuntansi
B. Uraian job deskripsi masing-masing struktur organisasi tersebut di atas
1. Jabatan : Direktur Utama
Bertanggungjawab kepada : Pemegang Modal / Penanam Modal
Membawahi : Direktur

 Tugas
a. Memimpin seluruh karyawan yang ada dibawahnya
b. Menetapkan kebijakan-kebijakan CV
c. Menyampaikan laporan keuangan dan kondisi perusahaan kepada pemegang
saham atau penanam modal
d. Mengawasi kinerja perusahaan
e. Memberi motivasi kepada karyawan

 Wewenang
a. Memimpin semua rapat besar
b. Menyetujui rencana anggaran tahunan
c. Memberhentikan maupun merekrut direktur dan internal audit
d. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dengan pihak eksternal
e. Mengambil keputusan dalam rapat

2. Jabatan : Direktur
Bertanggungjawab kepada : Direktur Utama
Membawahi : Manajer Umum, Audit Internal

 Tugas
a. Menjalankan tugas dari direktur utama
b. Menyampaikan rencana anggaran tahunan pada direktur utama
c. Menuntun jabatan yang ada dibawahnya untuk lebih disiplin
d. Mengawasi kinerja setiap manajer yang ada dibawahnya
e. Menyusun laporan keuangan perusahaan

 Wewenang
a. Merekrut maupun memberhentikan manajer-manajer yang ada dibawahnya
b. Memimpin rapat besar apabila direktur utama berhalangan hadir
c. Ikut memutuskan rencana perusahaan atas persetujuan direktur utama
d. Memberikan motivasi pada manajer dibawahnya
3. Jabatan : Audit Internal
Bertanggungjawab kepada : Direktur Utama
Membawahi :-

 Tugas
a. Melaksanakan proses audit internal di semua departemen
b. Membuat daftar pertanyaan audit
c. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh

 Wewenang
a. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen
b. Melakukan review dan evaluasi hasil audit
c. Menentukan strategi, metode, dan frekuensi secara tepat

4. Jabatan : Manager Umum


Bertanggungjawab kepada : Direktur
Membawahi : Manajer keuangan & akuntansi, Manajer produksi &
pembelian, Manajer personalia, dan Manajer pemasaran.

 Tugas
a. Mengkoordinir dan mengawasi aktivitas bawahannya
b. Mengelola perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan
c. Membina dan membimbing seluruh karyawan di bawahnya

 Wewenang
a. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan
b. Membuat prosedur dan standar perusahaan
c. Merencanakan rencana strategis jangka menengah dan jangka panjang
5. Jabatan : Manajer keuangan & akuntansi
Bertanggung jawab kepada : Manajer umum
Membawahi :-

 Tugas
a. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat
b. Mengambil keputusan investasi berdasarkan perhitungan risiko maupun
peluangnya
c. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap laporan keuangan yang ada

 Wewenang
a. Bertanggung jawab pada manajer umum
b. Mengendalikan keputusan semua aktivitas akuntansi
c. Menetapkan besarnya anggaran untuk masing-masing divisi

6. Jabatan : Manajer Produksi & Pembelian


Bertanggungjawab kepada : Manajer umum
Membawahi :-

 Tugas
a. Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi
b. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan produksi
c. Mengawasi proses produksi

 Wewenang
a. Memberikan saran dan nasehat serta penilaian kerja bawahannya
b. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan pelanggaran bawahannya
c. Melakukan koordinasi dengan departemen lain
7. Jabatan : Manajer personalia
Bertanggungjawab kepada : Manajer umum
Membawahi :-

 Tugas
a. Melakukan perekrutan karyawan baru
b. Merencanakan gaji serta jaminan lainnya untuk karyawan
c. Melaporkan presensi karyawan ke bagian penggajian

 Wewenang
a. Membuat dan menyiapkan surat PHK
b. Memberhentikan karyawan
c. Mengusulkan penetapan kriteria karyawan baru

8. Jabatan : Manajer pemasaran


Bertanggungjawab kepada : Manajer umum
Membawahi :-

 Tugas
a. Melakukan perencanaan strategi pemasaran
b. Merumuskan target penjualan
c. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran

 Wewenang
a. Melakukan koreksi terhadap harga kontrak apabila terjadi permasalahan
b. Memutuskan harga jual hasil produk
c. Melakukan penyempurnaan pola kerja di departemennya
Chart of Account untuk CV Batik Indiastuti

Kode Nama Perkiraan Keterangan


Perkiraan
1001 Kas
1002 Kas kecil
1003 Kas bank
1004 Cadangan kerugian piutang
1011 Piutang usaha – CV Cantika Batik
1012 Piutang usaha – Alamanda Batik
1013 Piutang usaha – Attailera Boutiq
1014 Piutang usaha – Etnik Batik
1015 Piutang usaha – Butik Almairra
1016 Piutang usaha – Raza Collection
1021 Piutang usaha – Dee’s Collection
1022 Piutang usaha – Toko Busana Rifa
1023 Piutang usaha – Butik Almannah
1024 Piutang usaha – Toko Kain & Busana Jazirrah
1025 Piutang usaha – Toko Pelangi Nusantara
1026 Piutang usaha – Butik Naura
1031 Piutang usaha – Larasati Boutiq
1032 Piutang usaha – Diana Batik
1033 Piutang usaha – Toko Raisa
1034 Piutang usaha – Toko Ariella
1035 Piutang usaha – Toko Dania
1036 Piutang usaha – Maisa Batik
1041 Piutang usaha – Toko Zabiella
1042 Piutang usaha – Toeti Batik
1043 Piutang usaha – Dian Boutiq
1044 Piutang usaha – Toko Ayunda
1045 Piutang usaha – Toko Annisa
1046 Piutang usaha – Reza’s Collection
1047 Piutang usaha – Marella Boutiq
1048 Piutang usaha – Laysa Boutiq
1101 Persediaan BB kain mori – Sutera (sangat halus)
1102 Persediaan BB kain mori – Sutera (halus)
1103 Persediaan BB kain mori – Sutera (sedang)
1111 Persediaan BB kain mori – Katun (sangat halus)
1112 Persediaan BB kain mori – Katun (halus)
1113 Persediaan BB kain mori – Katun (sedang)
1201 Persediaan Bahan Penolong
1301 Persediaan BJ kain batik motif ceplok
1302 Persediaan BJ kain batik motif gurdo
1303 Persediaan BJ kain batik motif truntum
1304 Persediaan BJ kain batik motif parang
1305 Persediaan BJ kain batik motif ciptoning
1306 Persediaan BJ kain batik motif kembang
1307 Persediaan BJ kain batik motif slobog
1308 Persediaan BJ kain batik motif cawitri
1309 Persediaan BJ kain batik motif kawung
1310 Persediaan BJ kain batik motif nitik
1311 Persediaan BJ kain batik motif semen
1312 Persediaan BJ kain batik motif burung huk
1313 Persediaan BJ kain batik motif abstrak
1321 Persediaan BJ busana perempuan blouse lengan pndk
1322 Persediaan BJ busana perempuan blouse lengan pnjng
1323 Persediaan BJ busana perempuan rok pendek
1324 Persediaan BJ busana perempuan rok panjang
1325 Persediaan BJ busana perempuan gaun pendek
1326 Persediaan BJ busana perempuan gaun panjang
1327 Persediaan BJ busana perempuan gamis
1331 Persediaan BJ busana laki-laki hem lengan pendek
1332 Persediaan BJ busana laki-laki hem lengan panjang
1341 Persediaan BJ busana anak laki-laki
1342 Persediaan BJ busana anak perempuan
1401 Sewa dibayar dimuka
1501 Tanah
1502 Gedung
1503 Akumulasi depresiasi gedung
1504 Perlengkapan
1505 Kendaraan
1506 Akumulasi depresiasi kendaraan
1507 Peralatan kantor
1508 Akumulasi depresiasi peralatan kantor
2001 Utang usaha – CV Pelangi
2002 Utang usaha – Toko Adelweis
2003 Utang usaha – Toko Sogan
2004 Utang usaha – Toko Ratu Batik
2005 Utang usaha – PT Prima Mori
2006 Utang usaha – PT Haruno
2007 Utang usaha – PT Badak Laut
2008 Utang usaha – CV Fajar
2009 Utang usaha – CV Canting
2010 Utang usaha – Toko Cahaya
2011 Utang gaji
2012 Utang bunga
3001 Modal
3101 Prive
4001 Pendapatan usaha
4101 Penjualan
4102 Retur penjualan
4103 Potongan penjualan
4201 Pembelian
4202 Retur pembelian
4203 Potongan pembelian
4301 Pendapatan bunga
5001 Beban gaji
5002 Beban listrik, air, dan telepon
5101 Beban penyusutan gedung
5102 Beban penyusutan kendaraan
5103 Beban lain-lain
Analisis Pengendalian Internal

1. Siklus Pengeluaran
a. Otorisasi Transaksi
Tanda tangan oleh kepala bagian pembelian atas dasar permintaan dari bagian
administrasi gudang lalu dicatat di bagian pembelian
b. Pemisahan Tugas
 Bagian adm gudang tugasnya mengawadi keluar masuknya sediaan
barang gudang dan mengidentifikasi keberadaan barang persediaan
gudang
 Bagian penerimaan barang tugasnya menerima barang yang dikirim oleh
pemasok
 Bagia Utang tugasnya menerima faktur dari pemasok sebagai bukti
tagihan
 Bagian pengeluaran kas, tugasnya mengeluarkan kas sesuai dengan
dokumen yang telah sah
c. Supervisi
 Bagian adm gudang
 Bagian penerimaan barang ( Manajer Pembelian )
 Bagian utang
 Bagian pengeluaran kas (Manajer Akt & Keu
d. Catatan Akuntansi
 Surat permintaan pembelian sediaan bahan baku
 Pesanan pembelian
 Laporan rekonsiliasi barang
 Pengecekan dokumen
e. Pengendalian Akses
 Pemrosesan pembelian : Keamanan fisik aktiva dibatas akses harga
kecatatan akun diatas
 Pengeluaran kas : Keamanan yang memadai atas kas dibatasi
akses ke berbagai catatan akuntansi
f. Verifikasi Independen
 Pemrosesan pembelian : bagian utang dagang merekonsiliasi berbagai
dokumen sumber sebelum mencatat kewajiban
 Bagian akuntansi : melakukan update data keuangan
 Bagian utang : melakukan update data utang perusahaan
2. Siklus Pendapatan
a. Otorisasi Transaksi
 Pemrosesan penjualan : pemeriksaan kredit, kebijakan return barang
 Penerimaan kas : daftar permintaan pembayaran
b. Pemisahan Tugas
 Pemrosesan penjualan : kredit dipisah dari pemrosesan, pengendalian
persediaan pisah dari gudang
 Penerimaan kas : Penerimaan kas dipisah dari piutang dagang dan
buku besar pembantu piutang dipisah dari buku besar
c. Supervisi
 Penerimaan kas : ruang penerimaan dokumen
d. Catatan Akuntansi
 Pemrosesan penjualan : Pesanan penjualan jurnal penjualan, buku besar,
piutang dagang
 Penerimaan kas : Penerimaan pembayaran cek daftar permintaan
pembayaran, buku besar pembantu piutang
e. Pengendalian akses
 Pemrosesan penjualan : akses fisik ke persediaan dan akses kecatatan
akuntanis diatas
 Penerimaan kas : akses fisik ke kas di akses ke catatan akuntansi
diatas
f. Verifikasi Independen
 Pemrosesan penjualan : departemen pengiriman, buku besar umum
 Penerimaan kas : penerimaan kas , buku besar , rekonsiliasi bank

3. Siklus Konversi
a. Otorisasi Transaksi
Perintah kerja, lembar perpindahan dan permintaan bahan baku
b. Pemisahan Tugas
 Pengendalian persediaan terpish di bagian penyimpanan persediaan
 bagian aluntansi biaya terpisah dari bagian tempat kerja
 Jurnal umum terpisah dari fungsi akuntansi biaya
c. Supervisi
Supervisi mengawasi penggunaan bahan baku dan pencatatan jam kerja
d. Catatan Akuntansi
File perintah kerja, lembar biaya, lembar pekerja, permintaan bahanbaku, etod
wip dan file persediaan barang jadi
e. Pengendalian akses
Membatasi akses fisik ke barag jadi, persediaan bahan baku dap roses produksi
menggunakan prosedur dan dokumen formal untuk mengeluarkan bahan baku
biaya produksi
f. Verifikasi Independen
 Fungsi akuntansi biaya merekonsiliasi semua harga pokok produksi
 Bagaian buku besar merekonsiliasi sebuah system

4. Siklus Asset Tetap


a. Otorisasi Transaksi
 Setiap tansaksi harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna
atau departemen . Dalam hal ini bagian barang yang berniai tinnggi harus
ada proses persetujuan independen yang mengevaluasi keuntungan
permintaan tersebut, berdasarkan biaya dan manfaat.
b. Pemisahaan Tugas
 Bagian yang mengajukan asset tetap akan menerima asset tetap dan akan
melakukan pecatatan atas asset tetap yang dikirimkan dan melaporkan
ke bagian akuntansi
c. Supervisi
 Para supervisor harus memastikan bahwa aktiva tetap yang digunakan
sesuai dengan kebijakan perusahaan dan produk bisnis
d. Catatan Akuntansi
 Berita acara penghapusan asset tetap, daftar asset tetap yang akan
dihapus , slip pengeluara asset teta, fived asset retirement register,
frmulir penambahan, asset tetap dan daftar asset tetap
e. Pengendalian Akses
 Membatasi akses ke asset tetap
f. Verifikasi Independen
 Secara berkala auditor internal harus memeriksa akuisisi aktiva dan
prosedur persetujuan untuk menentukan kelayakan factor yang
digunakan dalam analisis.
 Auditor harus memverifikasi dibandingkan dengan aktiva tetap dalam
buku besar pembantu
5. Siklus Personalia
a. Otorisasi Transaksi
 Formulir kegiatan personalia memberikan pengendalian otorisasi yang
penting dalam system penggajian
 Formulir kegiatan personalia memungkinkan department penggajian
menyimpan daftar karyawan saat ini yang dibandingkan dengan kartu
waktu menyimpan daftar karyawan
b. Pemisahaan Tugas
 Fungsi penjagaan waktu harus dipisahkan dari fungsi personalia
 Departmen personalia memberikan informasi tariff pembayaran ke
bagian penggajian untuk karyawan yang dibayar perjam. Informasi
pembayaran harus dating dari sumber independen
c. Supervisi
 Supervisor harus mengamati waktu karyawan untuk menghindari
kecurangan dan merekonsiliasi kartu waktu dengan kehadiran actual
d. Catatan Akuntansi
 Kartu waktu, kartu pekerjaan dan bukti kas keluar. Info jurnal yang
berasal dari rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar gaji
 Akun buku besar pembantu yang berisi catatan karyawan dan berbagai
akun pengeluaran
 Akun buku besar umum pengendalian penggajian, kas dan akun dana
gaji
e. Pengendalian Akses
 Pengendalian diatas asset ke dokumen sumber dan catatan dalam system
pembayaran merupakan hal yang penting seperti halnya dalam semua
siklus pengeluaran
f. Verifikasi Independen
 Verifikasi jam kerja, pengurus pembayaran, utang usahan dan buku besar
umum
RANCANGAN PROSEDUR DAN FLOWCHART SYSTEM

CV.INDIASTUTI

SIKLUS PENGELUARAN
SIKLUS PENDAPATAN

Anda mungkin juga menyukai