Kebanyakan ahli strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat penting untuk
kelangsungan organisasi : evaluasi antar waktu dapat memberikan peringatan dini
pada manajemen atas masalah potensial sebelum situasi menjadi kritis.Evaluasi
strategi meliputi 3 aktivitas dasar :
Sangat tidak mungkin untuk menunjukan bukti bahwa sebuah stretegi telah optimal
atau bahkan menjamin seseorang akan bekerja dengan baik. Hal yang dapat dilakukan
adalah mengevaluasinya adalah melihat kemungkinan terjadinya kesalahan. Richard
Rumelt menemukan 4 kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi strategi
yaitu :
1) Konsistensi
2) Konsonan
3) Kelayakan
4) Keuntungan
Evaluasi strategi menjadi semakin sulit dari waktu ke waktu karena berbagai alasan.
Ekonomi domestik dan dunia lebih stabil pada masa lalu, siklus hidup produk menjadi
lebih lama, siklus pengembangan produk menjadi lebih lama, perkembangan
tekhnologi melambat , tidak terjadi perubahan , pesaing lebih sedikit, perusahaan
asing lemah , dan terdapat lebih banyak industri yang diatur. Alasan lain terhadap
evaluasi menjadi lebih sulit saat ini meliputi tren-tren berikut ini :
1) Peningkatan yang dramatis dalam kompleksitas lingkungan
4) Makin cepatnya sebuah rencana yang bagus menjadi tidak relavan dan usang
6) Makin pendeknya batas waktu suatu perencanaan batas waktu suatu perenanaan
dapat dilakukan, ditambah dengan berbagai ketidakpastian yang menyertai
Aktivitas strategi yang terakhir yaitu mengambil tindakan korektif yang merupakan
melakukan perubahan untuk memosisikan kembali perusahaan ke tempat yang lebih
baik dan kompetitif di masa depan. Contoh-contoh perubahan yang mungkin
dibutuhkan adalah mengubahn sebuah struktur organisasi, menggantikan satu atau
lebih individu penting , menjual sevuah divisi, atau merevisi sebuah misi bisnis.
Perubahan lain termasuk membuat atau merivisi tujuan , membuat kebijakan baru ,
mengeluarkan saham untuk mendapatkan modal, menambah tenaga penjualan,
mengalokasikan sumber daya yang berbeda, atau mengembangkan insentif kinerja
baru. Mengambil tindakan korektif tak selalu berarti strategi yang sudah ada akan
ditinggalkan , atau bahkan membuat strategi baru. Evauasi strategi dapat mengarah
kepada perubahan formulasi strategi , perubahan implementasi strategi , baik
perubahan formulasi maupun implementasi , atau tanpa perubahan sama sekali. Para
penyusun strategi tidak dapat mengabaikan kebutuhan untuk merevisi strategi dan
merevisi pendekatan implementasi cepat atau lambat.
Balanced Scorecard adalah evaluasi strategi dan teknik kendali dan merupakan alat
evaluasi strategi yang penting. Balanced Scorecard merupakan sebuah proses yang
memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi dari empat perspektif: kinerja
keuangan, pengetahuan konsumen, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan.
Perencanaan Kontinjensi
Pemikiran dasar manajemen strategis yang baik adalah bahwa perusahaan
merencanakan cara untuk menangani peristiwa-peristiwa yang diinginkan dan tidak
diinginkan sebelum peristiwa-peristiwa tersebut terjadi. Rencana-rencana
kontinjensi (contingency plans) bisa didefinisikan sebagai rencana- rencana
alternative yang dapat dijalankan jika peristiwa-peristiwa penting tertentu tidak terjadi
seperti yang diharapkan. Rencana kontijensi dapat mempromosikan kemampuan
penyusunan strategi untuk merespon secara cepat terhadap perubahan- perubahan
penting dalam landasan internal dan eksternal dari strategi organisasi saat ini.
Tiga keuntungan besar : (1) Rencana kontijensi memungkinkan respons yang cepat
terhadap perubahan, (2) Rencana kontijensi mencegah munculnya kepanikan pada
situasi kritis, dan (3) Rencana kontijensi membuat manajer lebih bisa beradaptasi
dengan mendorong mereka untuk mengapresiasi bagaimana variable masa depan
berubah. Mereka menyatakan bahwa rencana kontijensi yang efektif melibatkan
proses dengan tujuh langkah:
3) Menilai dampak dari setiap kejadian kontijensi. Perkirakan manfaat atau bahaya
potensial dari setiap kejadian kontijensi.
5) Menilai dampak negative dari setiap rencana kontijensi. Itu artinya, memperkirakan
seberapa jauh setiap rencana kontijensi akan membiarkan begitu saja kejadian
kontijensi yang terkait. Melakukan hal ini sama dengan menguantifikasi nilai
potensial dari setiap rencana kontijensi.
7) Untuk kejadian kontijensi dengan sinyal awal aygn bisa dipercaya, kembangkan
rencana tindakan di awal untuk menarik keuntungan dari yang menjadi pertama.
Audit
Alat yang sering kali digunakan dalam evaluasi strategi adalah audit. Audit
(auditing) didefinisikan sebagai “proses sistematis untuk secara objektif memperoleh
dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan penilaian mengenai tindakan dan
kejadian ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian antara penilaian tersebut
dengan kriteria yang ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para
pengguna yang tertarik.
2. Investor, kreditor, dan para pemangku kepentingan lain memiliki dasar yang lebih
besar untuk mendukung sebuah perusahaan bila mereka tahu apa yang dilakukan dan
kemana perusahaan menuju.
3. Partisipan dalam proses strategi yang terbuka menjadi lebih menarik bagi
perusahaan pesaing yang mungkin lalu mencoba memikat dan merebut mereka.