KA ANDAL Drainase Zona V PDF
KA ANDAL Drainase Zona V PDF
KERANGKA ACUAN
KERANGKA ACUAN
Setiap kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup wajib melakukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL), sebagai acuan untuk melaksanakan studi AMDAL tersebut harus disusun
Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) yang memuat arahan
dan petunjuk terhadap hal-hal yang harus dilaksanakan dalam dokumen ANDAL, RKL dan
RPL, sehingga pembangunan yang dilaksanakan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
Salah satu kegiatan dalam rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam pasca gempa dan tsunami yang wajib AMDAL adalah kegiatan
memperbaiki system drainase Zona V kota Banda Aceh, yang meliputi 3 (tiga) Kecamatan,
yaitu Kecamatan Kuta Alam, Syiah Kuala dan Kecamatan Ulee Kareng.
i
DAFTAR ISI
ii
I. Pendahuluan
Kota Banda Aceh yang merupakan ibu kota Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam berada di ujung pesisir pulau Sumatera, merupakan Kota dengan
topografi relatif datar, saat ini dibagi dalam 9 (sembilan) wilayah administrasi
Kecamatan meliputi Kecamatan Banda Raya, Baiturrahman, Jaya Baru, Lueng
Bata, Meuraxa, Kuta Raja, Kuta Alam, Syiah Kuala, dan Kecamatan Ulee
Kareng. (lihat lampiran. 1 Peta Kota Banda Aceh).
Desa-desa yang akan dilayani dengan system drainase Zona V ini yaitu di
Kecamatan Kuta Alam meliputi Desa Beurawe, Bandar Baru (Lamprit), Lambaro
Skep, Lamdingin, dusun Ganoe, sebagian Kp. Keuramat dan Kp. Mulia,
sedangkan Kecamatan Syiah Kuala meliputi desa Pineung, JeuLingke, Ie
masen Kaye Adang, Lam Gugob dan desa Tibang, Kecamatan Ulee Kareng
1
meliputi desa Ceurieh, Lambhuk, Lamteh, Ie Masen Ulee Kareng, Pango Deah,
Pango Raya dan Desa Ilie.
Melihat skala besaran dan luasan daerah yang akan dilayani oleh sistem
drainase zona V dan kompleknya permasalahan yang akan dihadapi
(pembebasan lahan, adanya genangan di beberapa tempat, keberadaan
tambak-tambak masyarakat), maka kegiatan ini wajib AMDAL dan dapat
dimasukkan ke dalam program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Provinsi NAD
sebagaimana ketentuan pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
nomor 308 tahun 2005,
2
Pengendalian Dampak Lingkungan Provinsi NAD serta Bapedalda Kota Banda
Aceh. Pemrakarsa kegiatan belum mengumumkan rencana kegiatan tersebut
melalui media massa dan diharapkan pengumuman dapat dilakukan sebelum
kegiatan Studi ANDAL, RKL dan RPL di mulai sebagaimana ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Terdapat dua buah sungai yang masuk dalam system drainase zona V
yang akan dilakukan studi AMDALnya adalah sungai Krueng Titi Panjang dan
sungai Krueng Cut, system pengaliran kedua sungai ini sangat dipengaruhi oleh
pasang surutnya air laut.
Sungai Krueng Titi Panjang dengan panjang sungai 3,150 km, hulunya
berada di komplek sekolah Kejuruan (STM dan SMK) di Lampineung dan
mengalir ke bagian hilir melewati sisi kiri Kantor Gubernur dan melintasi Taman
3
Ratu Safiatuddin, dibagian hilir sungai ini bercabang, sebagian mengalir ke
muara sungai Krueng Aceh dan sebagian lagi ke muaranya Krueng Cut (Alue
Naga) di sisi kiri saluran banjir kanal Kecamatan Syiah Kuala. Sedangkan sungai
Krueng Cut dengan panjang mencapai 8 km, berhulu didaerah Kecamatan Ulee
Kareng yaitu didesa Ilee mengalir kebagian hilir mengikuti sisi kiri saluran banjir
kanal dan bermuara di Alue Naga, kedua sungai itulah yang diharapkan dapat
menampung dan mengalirkan banjir genangan secepat mungkin kelaut (lihat
lampiran: 2 Peta sistem Drainase Zona V).
Luasan daerah yang akan dilayani oleh sungai Krueng Titi Panjang seluas
635 Ha dan sungai Krueng Cut mempunyai luas area yang dilayani 48 Ha.
Secara keseluruhan daerah yang akan dilayani system drainase Zona V
mencapai 683 Ha dengan panjang saluran drainase ± 21, 50 km. Perencanaan
perbaikan system drainase zona V Kota Banda Aceh meliputi kegiatan
membangun kolam Tandon (Polder/Retarding Basin) di desa Gano dengan luas
2,50 Ha. perbaikan saluran Drainase sepanjang 21.468 meter
4
Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan
Belum oleh Pemrakarsa untuk mendapat tanggapan
selama 10 hari kerja
dilakukan
5
IV. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Perbaikan Drainase Zona V Kota
Banda Aceh
Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang dihasilkan dari studi ANDAL harus
didasarkan pada dokumen Kerangka Acuan ini dan harus mencakup beberapa
hal utama. Dokumen-dokumen ini harus dilengkapi dengan suatu dokumen
ringkasan yang disusun dengan bahasa yang sederhana, non teknis, dan mudah
dipahami oleh semua kalangan pembaca dan pengguna dokumen ini. Ringkasan
ini tidak saja ditujukan untuk dibaca oleh para eksekutif tetapi sedapat mungkin
dapat dipahami oleh masyarakat luas.
6
4. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan tolok ukur kinerja
pengelolaan lingkungan dampak lingkungan hidup;
5. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup;
6. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup;
7. Institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup.
8. Biaya yang dialokasikan untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup
7
V. Isu-isu utama
Berikut adalah isu-isu utama yang terkait dengan potensi dampak akibat
rencana kegiatan Perbaikan Drainase Zona V Kota Banda Aceh. Pemrakarsa
harus sedapat mungkin memenuhi permintaan dari dokumen Kerangka Acuan
ANDAL dan menjawab isu-isu utama antara lain :
Kebisingan dan getaran akibat kegiatan Normalisasi sungai dan penggalian
Polder, serta pengoperasian pompa
Kemacetan lalulintas akibat hilir mudiknya kenderaan truk pengangkut
material tanah hasil galian normalisasi sungai dan saluran drainase maupun
untuk bahan timbunan tanggul dan galian Polder, serta material bahan
bangunan untuk konstruksi
Ceceran lumpur akibat galian dan buangan tanah saluran drainase
Penurunan kualitas air akibat pengerukan saluran, penempatan material
urugan terutama dampak terhadap kualitas air tambak.
Terganggunya kesehatan masyarakat akibat tidak lancarnya saluran existing
(timbul genangan) dan peningkatan debu
Kajian ANDAL, RKL, dan RPL yang akan dilakukan pemrakarsa adalah
dimaksudkan untuk menjawab isu-isu utama tersebut.
8
5. Kaji alternatif penempatan hasil galian Polder dan normalisasi sungai Krueng
Titi Panjang. yang tidak menghambat aliran air di daerah pemukiman
penduduk
6. Kaji alternatif jalan masuk dan jalan inspeksi untuk pengangkutan material
timbunan dan material bahan bangunan lainnya
7. Kaji alternative pembangunan polder dan rumah pompa berdasarkan
geometric sungai.
8. Kaji alternative pengelompokan zona V menjadi sub zona, misalnya zona
timur: Kr Cut; zona tengah Kr Titi Panjang; zona timur Ganoe dan di Kr Aceh
1. Kaji potensi sedimentasi yang masuk Sungai Krueng Titi Panjang dan Krueng
Cut serta Polder dan kaitkan dengan rencana dengan konsep “water
balance”
2. Kaji geometric sungai (kemiringan sungai, dasar sungai, daya tampung
sungai, material dasar sungai) untuk dapat memperlihatkan pola aliran air
dari hulu tidak terhambat dan kapasitas sungai cukup untuk menampung air
hujan (banjir). Kajian juga melingkupi adanya perubahan tata air akibat
tsunami.
3. Kaji kemungkinan intrusi air laut kedarat didaerah pemukiman penduduk
akibat normalisasi sungai.
4. Disamping mengkaji kondisi DAS Krueng Titi Panjang dan Krueng Cut pada
zona V, dan kaitannya dengan system drainase zona III dan zona VII.
5. Kaji dampak terganggunya flora dan fauna akibat ativitas proyek.
6. Kaji dampak lamanya genangan disekitar pemukiman akibat system drainase
yang tidak sempurna.
7. Kaji lamanya genangan yang ada di polder dan sirkulasi aliran dari muara ke
laut dengan memperhitungkan kemampuan polder dalam menampung air.
8. Kaji kebutuhan penggunaan material dan penempatan material selama
kegiatan berlangsung
9. Kaji sistem pembuangan air limbah kota yang akan terhubung dengan sistem
aliran air pasang surut. Hal ini akan mengakibatkan sirkulasi air tambak akan
tercemar. Kaji juga masuknya air tawar dan air laut dalam polder dan dampak
9
yang akan terjadi akan kebutuhan air tawar yang dibutuhkan tambak
masyarakat disekitar saluran drainase
10. Kaji penempatan material keruk dan pemanfataan material keruk yang akan
dilakukan. Kajian juga melingkupi sumber material untuk bahan timbun yang
diperlukan dan kebutuhan material yang didatangkan dari borrow area.
Bagian 4. Sosial
1. Kaji dampak sosial dari kegiatan pengerukan dan penempatan material
terhadap tambak masyarakat
2. Antisipasi dan diskripsikankan pertumbuhan pemukiman disepanjang saluran
drainase yang akan direhabilitasi dan rekonstruksi.
3. Kaji tentang dampak normalisasi sungai dan pembuatan Polder terhadap
budidaya tambak dan reboisasi tanaman maggrove disekitar proyek.
4. Kaji kemungkinan penggunaan air di polder untuk budidaya masyarakat.
5. Deskripsikan lokasi yang terkena perbaikan saluran dan berapa luasan lahan
yang akan terlewati saluran tersebut.
6. Kaji dampak pembebasan lahan yang akan dipergunakan untuk saluran dan
ganti rugi yang diberikan kepada masyarakat
10
Bagian 5. Kesehatan Masyarakat
1. Kaji dan prediksi perubahan pola penyakit yang terkait dengan kegiatan
Normalisasi sungai, penggalian polder dan penyempurnaan saluran
drainase.
2. kaji dan identifikasikan kecenderungan perkembangan penyakit malaria
endemik akibat kurang lancarnya system drainase.
11
tersebut harus juga dilakukan pada saat menentukan titik-titik sampling yang
berada di dalam resultante batas wilayah studi yang dimaksud..
1. Batas proyek
2. Batas ekologis
Penentuan batas ekologis adalah Daerah Aliran Sungai Krueng Titi Panjang
dan sungai Krueng Cut sampai ke muara sungai Krueng Aceh di Syiah Kuala
dan muara Krueng Cut di Alue Naga dengan keberadaan saluran Banjir
Kanal dan dalam hal ini harus mempertimbangkan keberadaan lokasi
pemukiman dan pertambakan, serta rencana penanaman hutan Bakau.
3. Batas administrasi
4. Batas sosial
12
VI. Konsultasi Dengan Pihak Terkait dan Masyarakat
Dalam studi ANDAL ini tenaga ahli yang diperlukan menimal sebagai berikut:
1. Ahli Lingkungan
2. Ahli Hidrologi;
3. Ahli Planologi;
4. Ahli Sosiologi;
5. Ahli Ekonomi;
6. Ahli Biologi;
Ketua Tim dipilih dari para ahli tersebut diatas dan telah mempunyai sertifikat
AMDAL Penyusun (AMDAL B), serta pengalaman menyusun minimal 5
(lima) dokumen AMDAL.
13
Lampiran 1: Peta Kota Banda Aceh (Citra Satelite)
ZONA V
1
Lampiran 2. Peta system Drainase Zona V
Lampiran 3
Foto-foto kondisi Existing Rencana Perbaikan Drainase Zona V Banda
Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Foto.1: di Tim sedang diskusi diatas Foto.2: Kondisi existing Kr. Titi Panjang dari
jembatan Taman Rt. jembata Rt. Safiatuddin ke arah hulu
Safiatuddin .
Foto.3: Kondisi existing Kr. Titi Panjang Foto.4: Kondisi existing Kr. Titi Panjang
disamping taman Rt. dilihat dari belakang Taman Rt.
Syafiatuddin. Syafiatuddin ke arah hilir
Foto.5: Kondisi Existing Kr. Cut dilihat Foto.6: Kondisi Existing Kr. Cut dilihat dari
dari jembatan Kr. Cut kearah Lamyong ke arah hulu
hilir
Lampiran 4