Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karir adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia
secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan
keputusan karier menjadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia.
Keputusan memilih suatu karir dimulai saat individu berada pada masa remaja.
Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting dalam kehidupan karena
pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk mengambil keputusan
karir.
B. Rumusan Masalahan
1. Apakah pengertian dan Teori perkembangan karir remaja?
2. Bagiamana karateristik perkembangan karir remaja?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karir remaja?
1
4. Apa indikator kematangan karir remaja?
5. Bagiamana tahap-tahap perkembangan karir remaja?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa pengertian perkembangan karir remaja.
2. Untuk mengetahui bagaimana karateristik perkembangan karir remaja.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
karir remaja.
4. Untuk mengetahui apa indikator kematangan karir remaja
5. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap perkembangan karir remaja.
D. Manfaat Penulisan
1. Sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih memperhatikan dan
membantu siswa dalam kebingungannya memilih karir.
2. Guru dan Orang Tua
Melalui penulisan ini diharapkan adanya hubungan yang komunikatif antara
guru dan orang tua dalam membantu pemilihan karir siswa sehingga siswa
tersebut dapat mengembangkan bakat dan minatnya dengan baik.
3. Siswa
Dengan penelitian ini diharapkan agar siswa dapat merencanakan kesesuaian
antara karir yang diinginkan dengan bakat, minat dan kemampuannya agar
dapat memilih karir yang sesuai dangan apa yang diminatinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
beberapa tahap. Masa tentatif mencakup usia lebih kurang 11 sampai 18
tahun (masa anak bersekolah di SMP dan SMA) dan meliputi empat tahap,
yaitu minat, kapasitas, nilai dan transisi. Masa realistik adalah masa usia
anak mengikuti kuliah atau mulai bekerja. Masa ini pun bertahap, yaitu
eksplorasi, kristalisasi, dan spesifikasi. Mengenai masa fantasi ciri
utamanya adalah memlih karir anak bersifat sembarangan, artinya asal
pilih saja. Pilihannya tidak didasarkan pada pertimbangan yang masak
mengenai kenyataan yang ada tetapi berdasarkan kesan atau khayalannya
belaka.
b. Teori perkembangan karir dan perkembanganhidupSuper
Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri.
Artinya bahwa orang mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan
konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut orang
tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini,
pilihan karir adalah soal mencocokan (matching). Teori perkembangan
menerima teori matching (teori konsep diri), tetapi memandang bahwa
pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup
seseorang. Orang dan situasi lingkungannya itu berkembang, dan
keputusan karir itu merupakan rangkaian yang tersusun atas keputusan
yang kecil-kecil. Pilihan kerja merupakan fungsi tahap perkembangan
orang dan prosesnya berlangsung dalam rangka penunaian kegiatan-
kegiatan atau tugas tugas yang dinamakan super tugas-tugas
perkembangan pekerjaan. Tugas-tugas perkembangan itu adalah preferensi
pekerjaan (14-18 tahun), spesifikasi preferensi (18-21 tahun),
implementasi preferensi (21-25 tahun), stabilisasi di dalam suatu
pekerjaan (25-35 tahun), dan konsolidasi status dan kemajuan ( masa akhir
usia30-an dan pertengahan usia 40-an).
c. Teori pengambilan keputusan karir behavioral Krumboltz
Teori ini mengenali empat kategori faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan karir seseorang, yaitu :
4
1) Faktor genetik
Faktor ini dibawa dari lahir berupa wujud dan keadaan fisik dan
kemampuan. Keadaan diri bisa membatasi preferensi atau ketrampilan
seseorang untuk menyusun rencana pendidikan dan akhirnya untuk
bekerja. Teori ini mengatakan bahwa orang-orang tertentu terlahir
memiliki kemampuan besar atau kecil, untuk memperoleh manfaat
dari pengalaman-pengalamannya dengan lingkungan, sesuai dengan
keadaan dirinya. Kemampuan-kemampuan khusus seperti kecerdasan,
bakat musik, demikianpun gerak otot, merupakan hasil interaksi
pradisposisi bawaan dengan lingkungan yang dihadapi sesorang.
2) Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan
kerja ini, berupa kesempatan kerja, kesempatan pendidikan dan
pelatihan, kebijakan dan prosedur seleksi, imbalan, undang-undang
dan peraturan perburuhan, peristiwa alam, sumber alam, kemajuan
teknologi, perubahan dalam organisasi sosial, sumber keluarga, sistem
pendidikan, lingkungan tetangga dan masyarakat sekitar, pengalaman
belajar. Faktor-faktor ini umumnya ada di luar kendali individu, tetapi
pengaruhnya bisa direncanakan atau tidak bisa direncanakan.
3) Faktor belajar
Kegiatan yang paling banyak dilakukan manusia adalah belajar. Ini
dilakukan hampir setiap waktu sejak masa bayi, bahkan ada ahli yang
mengatakan sejak di dalam kandungan. Ada 2 jenis belajar, yaitu
belajar instrumental dan asosiatif. Belajar instrumental adalah belajar
yang terjadi melalui pengalaman orang waktu berada di suatu
lingkungan dan ia mengerjakan langsung (berbuat sesuatu, mereaksi
terhadap) lingkungan itu, dan ia mendapatkan sesuatu sebagai hasil
dari tindak perbuatanyaa itu, yaitu hasil yang dapat diamatinya.
5
d. Teori pilihan karir Roe
Teori roe dirumuskan berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang
dilakukan mengenai latar belakang perkembangan dan kepribadian para
ilmuwan diberbagai bidang, antra lain ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan
ilmu-ilmu pengetahuan alam. Teori roe tergolong teori pilihan karir yang
berdasar pada teori kepribadian. Roe mengenali delapan kelompok
pekerjaan dan enam aras (tingkatan) untuk setiap kelompok. Kelompok
(penggolongan) itu adalah :
1) Jasa: orang bekerja untuk melayani orang lain.
2) Kontak bisnis: hubungan orang-orang dalam pekerjaan lebih
menekankan tujuan mempengaruhi orang lain daripada memberikan
bantuan.
3) Organisasi: pekerjaan-pekerjaan manajerial, kerah putih, hubungan
formal antar orang.
4) Teknologi: pekerjaan berkenaan dengan produksi, pemeliharaan,
pengangkutan barang, dan keperluan umum, teknik kerajinan,
transportasi, komunikasi, dan sebagainya.
5) Luar rumah: pekerjaan-pekerjaan di luar rumah, seperti pertanian,
pengairan, pertambangan,kehutanan, peternakan; hubungan antar orang
tidak penting; pekerjaan luar yang mengenakan mesinmasuk golongan 4.
6) Sains: pekerjaan keilmuan, penerapan teori, penelitian; untuk
penelitian-penelitian di bidang ilmu-ilmu perilaku, seperti psikologi ini
ada hubungannya dengan golongan
7) Budaya umum: pekerjaan-pekerjaan pelestarian dan pewarisan budaya,
seperti pendidikan-keguruan, wartawan, hukum, keagamaan, bahasa dan
bidang humaniora lainnya.
8) Seni dan hiburan: hubungan dalam pekerjaan ini adalah antara satu
orang atau kelompok orang yang memiliki ketrampilan khusus di bidang
seni kreatif dengan masyarakat umum.
6
e. Teori Holland
Teori ini berusaha memadukan pandangan-pandangan lain yang
dinilainya terlalu luas atau terlalu khusus. Holand berusaha menjelaskan
soal pilihan perkejaan dari sudut lingkungan kerja, pribadi dan
perkembangannya, dan interaksi pribadi dengan lingkungannya. Dari
pengalamannya dengan orang-orang yang melakukan pilihan kerja,
Holland mengenali adanya stereotip pekerjaan dan bahwa orang
cenderung memandang pekerjaan sesuai dengan stereotipnya.
Berdasarkan hal ini, dari sekian banyak pekerjaan yang ada di dalam
masyarakat, pekerjaan-pekerjaan itu dapat digolongkan menjadi 6
lingkungan kerja, yaitu lingkungan realistik, intelektual, sosial,
konvensional, enterprise, artistik.
Siswa SMP rata-rata berusia 12-14 tahun atau pada usia remaja awal.
Mereka mulai mengenal sistem baru dalam sekolah, antara lain dengan
perkenalan dengan banyak guru yang memiliki berbagai macam sifat dan
7
kepribadian. Hal ini menunjukkan perlunya kemampuan untuk menyesuaikan
diri terhadap situasi yang beragam. Mereka juga mulai mengenal berbagai
mata pelajaran yang harus dipelajari dengan berbagai karakteristiknya. Di
SMP belum ada masalah tentang pemilihan jurusan tetapi dapat menghadapi
masalah tentang melanjutkan pendidikan. Sedangkan bagi siswa SMA/SMK
yang berusia sekitar 15 -18 tahun menghadapi kedua masalah tersebut, atau
pilihan pekerjaan sesudah lulus.
8
nelayan, dan lain-lain. Lingkungan masyarakat akan membentuk sikap
remaja dalam menentukan pola kehidupan, yang pada saatnya dapat
mempengaruhi pemikirannya dalam menentukan jenis pendidikan dan
karir yang diidamkan.
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang langsung
berpengaruh terhadap kehidupan pendidikan dan cita-cita remaja.Lembaga
pendidikan atau sekolah yang baik mutunya, yang memelihara
kedisiplinan cukup tinggi, akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan
sikap dan perilaku kehidupan pendidikan dan pola pikir dalam
menghadapi karir. Lingkungan pergaulan teman sebaya memberikan
pengaruh langsung terhadap kehidupan masing-masing remaja.
Lingkungan teman sebaya akan memberikan peluang bagi remja untuk
menjadi lebih matang.
3. Faktor pandangan hidup.
Pandangan hidup sendiri merupakan bagian yang terbentuk karena
lingkungan. Seseorang dalam memilih lembaga pendidikan dipengaruhi
oleh kondisi keluarga yang melatarbelakanginya. Remaja yang berasal
dari keluarga kurang mampu dan memiliki dorongan ingin lebih mapan
secara ekonomi, maka umumnya akan memilih karir yang dapat
mendatangkan banyak penghasilan.
9
e) Mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan yang
diinginkan.
f) Mengetahuai persyaratan pendidikan untuk pekerjaan yang diinginkan.
g) Dapat merencanakan apa yang harus dilakukan setelah tamat sekolah.
h) Mengetahui cara dan kesempatan dalam memasuki dunia kerja yang
diinginkan.
i) Mampu untuk mengatur waktu luang secara efektif.
2. Aspek eksplorasi karir
Eksplorasi karir didefinisikan sebagai keinginan individu untuk
mengekplorasi atau melakukan pencarian informasi terhadap sumber-
sumber dalam informasi karir. Dalam aspek ini terdapat indikator-
indikator sebagai berikut:
a) Berusaha untuk menggali dan mencari informasi karir dari berbagai
sumber.
b) Memiliki pengetahuan tentang potensi diri seperti minat, bakat,
intelegensi dll.
c) Memliki cukup banyak tentang informasi karir.
3. Pengetahuan tentang membuat keputusan karir.
Dalam aspek ini tedapat beberapa indicator sebagai berikut:
a) Mengetahui cara membuat keputusan karir.
b) Mengetahui langkah membuat keputusan karir, terutama penyusunan
rencana karir.
c) Mempelajari cara orang lain dalam membuat keputusan karir.
d) Menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat keputusan
karir.
4. Pengetahuan tentang dunia kerja
Menurut Super (Sharf, 1993:158) konsep ini memiliki 2 komponen dasar
yaitu:
a) Berhubungan dengan tugas perkembangan ketika individu harus
mengetahui minat dan kemampuan dirinya, mengetahui cara orang lain
10
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaannya, dan
mengetahui alasan orang lain ketika berganti pekerjaan.
b) Konsep yang berkaitan dengan pengetahuan tentang tugas pekerjaan
dalam satu vokasional dan perilaku dalam bekerja.
5. Aspek pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai
Dalam aspek ini terdapat indikator sebagai berikut:
a) Memahami tugas dari pekerjaan yang diinginkan
b) Mengetahui sarana yang dibutuhkan dari pekerjaan yang diinginkan
c) Mengetahui persyaratan fisik dan psikologis dari pekerjaan tersebut
d) Mengetahui minat dan alasan yang tepat dalam memilih pekerjaan
6. Aspek realisme keputusan karir
Realisme keputusan karir yaitu perbandingan antara kemampuan individu
dengan pilihan pekerjaan secara realitis. Dalam aspek ini terdiri dari
beberapa indikator yaitu:
a) Memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan kelemahan diri
berhubungan dengan pilihan karir
b) Mampu melihat faktor yang akan mendukung atau menghambat karir
c) Mampu memilih salah satu alternatif pekerjaan dari berbagai ragam
pekerjaan
d) Dan dapat mengembangkan kebiasaan belajar dan bekerja secara
efektif
7. Orientasi karir
Orienatsi karir yaitu sebagai skor total dari:
a) Sikap terhadap karir terdiri dari perencanaan dan eksplorasi karir.
b) Keterampilan membuat keputusan karir terdiri dari kemampuan dalam
menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam membuat keputusan
karir
c) Informasi dunia kerja terdiri dari memiliki informasi tentang
pekerjaan dan informasi tentang orang lain dalam dunia kerjanya.
11
E. Tahap-Tahap Perkembangan Karir Remaja
Perkembangan karir remaja menurut Ginzberg (Sunarto, 2002:202) ada
pada pilihan tentatif (11 – 17 tahun) itu ditandai oleh meluasnya pengenalan
anak terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan
dikerjakannya di masa datang. Periode tentatif ini meliputi empat tahapan,
yaitu:
1. Tahap minat (11 – 12 tahun)
Remaja sudah mulai mempunyai rencana dan kemungkinan pilihan
karir yang didasarkan pada minat. Anak belajar tentang apa yang ia suka
lakukan, dan anak melakukan pilihan-pilihan secara tentatif atas dasar
faktor-faktor subyektif, belum didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan objektif.
2. Tahap kapasitas (12-14 tahun)
Remaja mulai menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadinya
sebagai pertimbangan dalam melakukan pilihan dan rencana karir. Remaja
mulai menilai kemampuannya berperan baik dalam bidang pendidikan dan
pekerjaan yang diminati. Kecenderungan mengidentikkan dengan orang
tua berkurang, sebaliknya remaja makin cenderung mengidentikkan
dengan orang lain yangmenjadi idolanya.
3. Tahap nilai (15-16 tahun)
Dalam tahap ini remaja telah menganggap penting peranan nilai-nilai
pribadi dalam proses pilihan karir. Anak mulai melihat apa yang
sesungguhnya penting bagi dirinya, tahu perbedaan konsepsi tentang
berbagai gaya hidup yang disiapkan oleh pekerjaan, kesadaran tentang
pentingnya waktu mulai berkembang dan menjadi lebih sensitif terhadap
perlunya pekerjaan.
4. Tahap transisi (17-18 tahun)
Dalam tahap transisi ini remaja mulai bergerak dari pertimbangan-
pertimbangan realistis yang masih berada di pinggir kesadaran ke dalam
posisi yang lebih sentral. Pada tahap in anak mulai menghadapi perlunya
12
membuat keputusan dengan segera, kongkrit, dan realistis tentang
pekerjaan yang akan datang atau pendidikan yang mempersiapkannya ke
suatu pekerjaan tetrtentu nanti. Anak makin bebas bertindak sehingga
memungkinkan ia melakukan uji coba keterampilan dan bakat-bakatnya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karir adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup
manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta
menentukan keputusan karier menjadi titik penting dalam perjalanan hidup
manusia. Keputusan memilih suatu karir dimulai saat individu berada pada
masa remaja. Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting dalam
kehidupan karena pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk
mengambil keputusan karir. Pada usia remaja, telah mulai jelas gambaran
cita-cita dewasa nanti. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa remaja telah
memiliki minat yang jelas terhadap jenis pekerjaan tertentu. Untuk itu remaja
secara sadar telah mengetahui pula bahwa untuk mencapai jenis pekerjaan
yang dicita-citakan itu memerlukan sarana pengetahuan dan keterampilan
tertentu yang harus dimiliki
B. Saran
Dalam makalah ini penyusun berkeinginan supaya makalah ini bermanfaat
bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan. Menyadari bahwa penyusun
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulisakan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Marliyah, L, Dewi, FJR, Suyasa. 2004. Persepsi Terhadap Dukungan Orang Tua dan
Pembuatan Keputusan Karir Remaja. JurnalProvitae, Vol 1.
Sunarto dan Agung, Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PPT
Rineka Cipta.
http://guraru.org/guru-berbagi/perkembangan-dan-pendidikan-karir-remaja/
https://blog.uad.ac.id/dwi1400001089/2016/07/26/perkembangan-karir-remaja-
smpsma/
https://konselingpelangi.wordpress.com/2012/05/20/apa-seh-indikator-dari-
kematangan-karir-remaja/
15