Manajemen Perburuhan
Manajemen Perburuhan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bila diakui oleh National Labor Relations Board, sebuah serikat buruh
mempunyai otoritas yang sah untuk bernegosiasi dengan pihak perusahaan atas
sumber daya manusia. Proses perekrutan, prosedur seleksi, tingkat upah, kenaikan
gaji, paket tunjangan, sistem keluhan, dan prosedur disiplin dapat berubah secara
leluasa mengambil keputusan unilateral menyangkut gaji, jam kerja, dan kondisi
kerja.
desain ulang pekerjaan, dan pengenalan peralatan dan metode baru. Perusahaan
1
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam perjuangan serikat buruh?
4. Apa saja kerugian yang mungkin timbul dengan adanya aksi serikat
buruh?
buruh?
serikat buruh?
C. Tujuan Penulisan
adalah :
buruh;
serikat buruh.
2
BAB II
PEMBAHASAN
untuk memudahkan mobilisasi oleh Serikat Pekerja dan Partai Buruh. Dalam
kongresnya pada bulan September 1945 yang dihadiri oleh kaum buruh dan tani,
tercetuslah Partai Buruh Indonesia. BBI juga sepakat untuk menuntaskan Revolusi
Nasional. Untuk mempertahankan tanah air dari serangan musuh, BBI membentuk
Indonesia) . Serikat Buruh yang tidak sepakat dan sepaham dengan struktur
Akan Tetapi pada bulan November, di tahun yang sama, atas usaha Alimin dan
menanggapi perjanjian Renville pada 1948. Tetapi tidak lama kemudian SOBSI
nasional pada tahun 1957. Kabinet karya ini adalah kabinet eksekutif yang
3
menampung orang-orang di parlemen dan partai politik. Buruh sebagai golongan
ini berjumlah 77 orang, dan dari 77 itu ada lima wakil angkatan buruh/pegawai
,yaitu dari SOBSI, SOBRI,RKS dan dua orang dari KBKI.Sementara di Dewan
Pertimbangan Agung, duduk dua orang wakil dari buruh yaitu dari SOBSI dan
KBKI. Dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) didirikan sebagai satu-
yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Namun, SPSI yang seharusnya
yang menguntungkan para pemilik modal agar Indonesia tetap menarik bagi
Karena itu pada 25 April 1992, dalam sebuah pertemuan buruh nasional
lain adalah Dr. Muchtar Pakpahan, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rachmawati
4
B. Tujuan Perjuangan Serikat Buruh
hak dan kewajibannya Serikat pekerja tidak di bawah pengaruh atau tekanan dari
pihak lain. Terbuka berarti Serikat Pekerja dalam menerima anggota dan
agama, suku bangsa dan jenis kelamin. Mandiri berarti bahwa serikat pekerja
oleh kekuatan sendiri, tidak dikendalikan oleh pihak lain di luar organisasi.
5
1. Menampung aspirasi dan keluhan pekerja, baik anggota maupun bukan
Bersama;
produktivitas perusahaan.
yang selalu menjadi bahan negosiasi antara kedua belah pihak antara lain:
6
1. Pengakuan terhadap eksistensi Serikat Pekerja
3. Pemogokan
4. Jam kerja
5. Disiplin
6. Keluhan
7. Senioritas
8. Upah
10. Tunjangan
dan negara di tingkat nasional. Selain itu tantangan juga muncul dari para
Serikat Buruh sebagai representatif kolektif kepentingan para buruh. Yang lebih
memprihatinkan lagi tantangan justru datang dari kalangan buruh sendiri. Yang
pertama kaum buruhnya sendiri tidak siap untuk masuk ke dalam media
7
Serikat Pekerja mempunyai kewajiban melindungi anggotanya. Cara yang
ditempuh oleh serikat Pekerja untuk melindungi anggotanya adalah dengan cara
maka dilanjutkan ke tingkat lebih tinggi lagi, yaitu melalui lembaga kerjasama
bipartit.
Berikut ini ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh serikat pekerja
1. Pemogokan (strikes)
Pemogokan adalah tindakan yang dilakukan oleh anggota serikat buruh yang
2. Boikot
3. Byline Strike
8
Byline strike adalah menulis di surat kabar dengan menyembunyikan
namanya.
4. Information Picketing
masalahnya.
5. Secondary Boycott
ketiga melakukan hal yang diinginkan serikat pekerja agar perusahaan merasa
6. Lockout
tempat kerja dan pihak manajemen berupaya untuk beroperasi dengan orang
Dampak negatif akibat adanya aksi serikat buruh dapat dirasakan oleh
perusahaan;
2. Investor asing akan sulit masuk ke Indonesia. Jika melihat perusahaan yang
Indonesia;
9
3. Perusahaan harus menanggung kerugian materi akibat terhambatnya proses
produksi;
anggota).
tahun 1957 adalah pertentangan antara majikan atau perkumpulan majikan dengan
Perburuhan.
sudah menjadi hak. Jika timbul perselisihan Hak, majikan atau Pekerja dapat
Negeri.
Undang No. 22 tahun 1957 yang mengatur jika timbul suatu perselisihan antara
10
serikat pekerja/serikat buruh dengan majikan, misalnya mengenai perbaikan syarat
kerja atau keadaan perburuhan, upah, jaminan sosial, dan sebagainya. Proses
saran yang baik (pasal 3). Jika dalam tahap inipun belum ada penyelesaian,
P.4 Pusat dapat menarik suatu perselisihan perburuhan dari P.4 Dearah, jika
kepentingan negara atau kepentingan umum (pasal 11 ayat 3). Dalam tahap
ke-3 ini harus ada penyelesaian atau dengan kata lain harus ada putusan yang
Perdata
11
(fiat eksekusi) dan selanjutnya sama seperti proses pelaksanaan putusan
perdata biasa.
Pidana
biasa.
12
F. Campur Tangan Pihak Ketiga
1. Upaya pengusaha
2. Upaya pekerja/buruh
dan mufakat
13
Mengoptimalkan kinerja, menjaga dan selalu meningkatkan produktivitas dan
motivasi kerja
Menjaga dan meningkatkan tanggung jawab, disiplin dan etos kerja, serta
Memegang prinsip bahwa mogok kerja atau unjuk rasa merupakan upaya
Bila terpaksa mogok kerja atau unjuk rasa tidak merusak aset perusahaan dan
3. Upaya pemerintah
menciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis. Selain itu untuk
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
keluarganya.
B. Saran
dari para buruh untuk menghindari terjadinya aksi-aksi serikat buruh yang
merugikan banyak pihak. Selain itu, pihak pemerintah sebagai pihak ketiga dalam
15
DAFTAR PUSTAKA
16