Anda di halaman 1dari 29

AKTIVA VOL 1, NO 1, HAL 1-50 SEPTEMBER 2019

ANALISIS DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA KSP TRI DHARMA
ARTHA DI KANTOR PUSAT SEPUTIH RAMAN
1 Ni Kadek Dwi Lestari

Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia


Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia

Email: nikadekdwilestari93@gmail.com

ABSTRAK

Lestari, Dwi, Kadek 2019, Analisis Disiplin Dan Motivasi Kerja Karyawan Pada KSP Tri Dharma
Artha Di Kantor Pusat Seputih Raman, Tugas Akhir, Jurusan D-III Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro, pembimbing (1) Sri Retnaning
Rahayu, S.E., M.M. Pembimbing (2) Gustin Padwa, S.E., M.S.Ak.

Karyawan di dalam suatu perusahaan mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan
perusahaannya, karena pada dasarnya karyawan adalah ujung tombak yang menjalankan roda
perusahaan dengan kata lain karyawan adalah sumber kunci bagi perusahaan. Penelitia ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pimpinan memberikan motivasi dan terhadap karyawan pada KSP Tri
Dharma Artha. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dari hasil peneltian menujukan
bahwa motivasi sangat penting bagi seseorang mengingat motivasi merupakan dorongan atau motif
dalam diri individu yang mempengaruhi tingkah laku tertentu, serta usaha menumbuhkembangkan
kehidupan pribadi yang bersangkutan.

ABSTRACT

Lestari, Dwi, Kadek 2019, Discipline Analysis and Employee Motivation at KSP Tri Dharma Artha at
Seputih Raman Head Office, Final Project, D-III Department of Accounting Study Program, Faculty
of Economics and Business, University of Muhammadiyah Metro University, supervisor (1) Sri
Retnaning Rahayu , SE, MM Advisor (2) Gustin Padwa Sari, S.E., M.S.Ak.
Employees in a company have a very important role for the progress of the company, because
basically employees are the spearhead who run the company, in other words employees are a key
source for the company. This study aims to find out how leaders provide motivation to employees at

1|JURNAL AKTIVA
KSP Tri Dharma Artha The method used is a qualitative method. From the results of the study show
that motivation is very important for someone considering motivation is an encouragement or motive
in individuals that affect certain behaviors, as well as efforts to develop personal life concerned.

PENDAHULUAN
Perusahaan baik swasta maupun pemerintah pasti dituntut untuk memaksimalkan kinerja
dan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki, begitupun dengan sumber daya
manusianya. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan
peningkatan kinerja perusahaan yang harus dapat dikelola dengan sebaik mungkin. Sumber daya
manusia merupakan aset yang begitu penting dalam suatu perusahaan, tanpa ada sumber daya
manusia perusahaan tidak akan dapat menjalankan roda perusahaan sehingga perusahaan tidak
dapat menghasilkan keuntungan/laba.
Menurut kepala SDM KSP Tri Dharma Artha (2019) karyawan di dalam suatu
perusahaan mempunyai peran yang sangat penting bagi kemajuan perusahaannya, karena pada
dasarnya karyawan adalah ujung tombak yang menjalankan roda perusahaan dengan kata lain
karyawan adalahsumber kunci bagi perusahaan. Mengingat pentingnya peran karyawan di dalam
perusahaan maka tidaklah berlebihan jika dikatakan karyawan merupakan aset yang penting bagi
perusahaan.
Di dalam menjalankan roda suatu perusahaan, perusahaan harus memiliki karyawan yang
mempunyai disiplin yang tinggi serta mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Kinerja karyawan
KSP Tri Dharma Artha di Kantor Pusat Seputih Raman juga dapat diukur melalui penyelesain
tugasnya secara efektif dan efesien serta melakukan peran dan fungsinya sesuai tugas masing-
masing.
Kedisiplinan dan motivasi merupakan variabel penting yang dapat menentukan kinerja
karyawan di suatu perusahaan. Kedisiplinan dapat menentukan jalannya peran, fungsi, dan tujuan
yang ada di dalam suatu prusahaan.Rendahnya kinerja karyawan pada KSP Tri Dharma Artha
juga terindikasi karna kurangnya disiplin karyawan KSP Tri Dharma Artha, ini dapat dilihat dari
seringnya karyawan yang datang terlambat saat jam masuk kerja dan juga banyaknya karywan
KSP Tri Dharma Artha yang sering tidak masuk kerja saat hari kerja sehingga mengakibatkan
tingginya tingkat absensi karyawan pada KSP Tri Dharma Artha . Tingkat absensi karyawan KSP
Tri Dharma Artha ini dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 1.2
Tingkat absensi karyawan KSP Tri Dharma Artha Di Kantor Pusat Seputih Raman
Tahun 2018
Bulan Tahun Jumlah Jumlah Total hari Jumlah hari Tingkat
hari kerja karyawan kerja absen absensi(%)
Januari 2018 21 35 735 43 5,85%

2|JURNAL AKTIVA
Februari 2018 20 36 720 46 6,39%
Maret 2018 22 36 792 39 4,92%
April 2018 16 36 576 39 6,79%
Mei 2018 20 37 740 13 1,76%
Juni 2018 16 37 592 45 7,60%
Juli 2018 21 37 777 27 3,47%
Agustus 2018 22 37 814 42 5,16%
September 2018 19 37 703 30 4,27%
Oktober 2018 22 37 814 37 4,54%
November 2018 20 37 740 25 3,38%
Desember 2018 18 37 666 21 3,15%
Rata-rata 19,75 36,6 722,41 33,91 4,77%
Sumber : KSP Tri Dharma Artha 2018.
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa absensi karyawan tertinggi terjadi pada bulan juni yaitu
sebesar 7,60% dan tingkat absen terendah terjadi pada bulan mei yaitu sebesar 1,76%. Rata-rata
tingkat absensi karyawan pada tahun 2018 sebesar 4,77%, angka ini masih lebih tinggi dari batas yang
ditolerir oleh KSP Tri Dharma Artha yaitu sebesar 3,50%. Dalam hal ini penyebab ketidak hadiran
karyawan adalah karena sakit, ada keperluan dan tanpa alasan yang jelas.

1.1 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat perumusan masalah sebagai
berikut :
Bagaimana pimpinan memberikan motivasi dan kedisiplinan kepada karyawan KSP Tri Dharma
Artha Dikantor Pusat Seputih Raman?

1.2 Tujuan penelitian


Berdasarkan dengan rumusan masalah yang dikemukakan oleh penulis untuk mengetahui
bagaimana pimpinan memberikan motivasi dan kedisiplinan terhadap karyawan pada KSP Tri
Dharma Artha.

Landasan teori
Disiplin kerja
Dalam suatu organisasi dan perusahaan pasti menginginkan adanya suatu disiplin Kerja yang
tinggi darisetiap karyawan, karena dengan disiplin kerja yang tinggi Maka diharapkantercapainya
prestasi kerja yang baik.
Menurut Hasibuan (2013:193)disiplin adalahkesadaran dan kesediaan Seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dannorma-norma sosial yang Berlaku. SedangkanMenurut Rivai

3|JURNAL AKTIVA
(2013:549) kinerja merupakan perilaku nyata Yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh Karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Motivasi Kerja
Motivasi sangat penting bagi seseorang mengingat motivasi merupakan dorongan atau motif
dalam diri individu yang mempengaruhi tingkah laku tertentu, serta usahamenumbuhkembangkan
kehidupan pribadi yang bersangkutan.Motivasi merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai
tujuan organisasi perusahaan.Motivasi membuat karyawan tetap mempunyai semangat kerja
walaupun dihadapkan pada masalah-masalah sulit.Hal ini seperti yang dikatakan oleh Wexley & Yukl
(dalam Sutrisno, 2011) bahwa motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan
kerja.Ini tidak jauh berbeda dari pendapat Robbins (dalam Sutrisno, 2011) bahwa motivasi merupakan
suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh
kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu.
Menurut Rivai (2013:837) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.Sikap dan
nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu
bertingkah laku dalam arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (seberapa
kuat usaha individu dalam bekerja).
Menurut Hasibuan (2013:143) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dari defenisi di atas dapat dilihat bahwa motivasi
merupakan hal yang penting untuk mendorong kinerja karyawan.

Kinerja Karyawan
Menurut Sutrisno (2011: 170) menjelaskan pada umumnya, kinerja diberi batasan sebagai
kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan.Lebih tegas lagi Lawler dan Porter
dalam Sutrisno (2011: 170), yang menyatakan bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan tugas. Menurut Cormik dan Tiffin dalam Sutrisno (2011: 172) mengemukakan kinerja
adalah kuantitas, kualitas, dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas.Kuantitas adalah hasil
yang dapat dihitung sejauh mana seseorang dapat berhasil mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.Kualitas adalah bagaimana seseorang menjalankan tugasnya, yaitu mengenai banyaknya
kesalahan yang dibuat, kedisiplinan dan ketepatan.Waktu kerja adalah mengenai jumlah absen yang
dilakukan, keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam tahun yang telah dijalani.
Metode penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam pengambilan data pada yang berhubungan dengan permasalahan yang
terdapat pada penulisan ilmiah ini menggunakan dua cara :

4|JURNAL AKTIVA
1. Penelitian kepustakaan penelitian yang di lakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
berbagi literature dan tulisan ilmiah dari berbagai sumber yang dapat dipergunakan landasan
teori dalam penulisan Tugas Akhir ini.
2. Penulisan lapangan penelitian yang di lakukan dengan mengadakan hubungan langsung
dengan responden, yaitu dengan kuesioner.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal.Desain penelitian kausal dilakukan untuk
menelaah varians dalam variabel terikat agar dapat memprediksi hasil dan keluarannya
(output dan outcomes) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan.

Objek dan lokasi penelitian


Yang menjadi objek penelitian pada tugas akhir ini adalah KSP Tri Dharma Artha yang
beralamatkan di Seputih Raman Lampung Tengah.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Berdasarkan pengertian
tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada KSP Tri Dharma
Artha yang berjumlah 37 orang.

5|JURNAL AKTIVA
Teknik Pengumpulan Data
Studi Pustaka (Library Research)
Studi pustaka (library research) adalah studi yang dilakukan dengan membaca buku/literatur atau
karya ilmiah lainnya dan sumber data lain yang mempunyai hubungan dengan penulisan penelitian
ini.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan (field research) dipergunakan untuk mendapatkan data primer langsung dari
objek penelitian.Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data.
Metode Analisis
Analisis Kualitatif adalah analisis yang mengambarkan secara rinci melalui interprestasi terhadap data
yang diperoleh melalui pendekatan teoritis.Untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
mudah dipahami, maka semua data dari semua variabel dideskripsikan dalam bentuk tabulasi maupun
persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berkaitan dengan hasil yang diteliti bahwa untuk meningkatkan kedisiplina dan motivasi
karyawan KSP Tri Dharma Artha upaya yang dilakukan oleh pimpinan SDM Pusat yakni dengan
dengan cara mendengarkan ide-ide baru dari karyawan seperti memberikan kesempatan bagi
karyawan untuk mengembangkan pendapat melalui ide-ide baru dari karyawan, sebagai pimpinan
harus fleksibel dalam menghadapi karyawan membangun kepercayaan untuk membrikan apresiasi
sekali pun itu hal-hal kecil, serta memberikan bonus kepada karyawan saya yang rajin berupa uang
dan terkadang juga memberi banus berupa uang tambahan atau reward, dan jika karyawan datang
terlambat akan diberikan teguran, jika dengan teguran tetap seperti itu, maka mau tidak mau akan
memberikan sanksi berat berupa surat peringatan.

Dalam meningkatkan motivasi karyawan agar lebih disiplin maka pimpinan memberikan
reward atau bonus pada karyawan yang rajin dan disiplin dalam bekerja, atau diberi kesempatan oleh
pihak perusahaan untuk berpendapat melalui ide-ide baru.

Kendala yang membuat karyawan kurang disiplin dalam bekerja adalah sangsinya kurang
berat dan kurangnya ketegasan pada karyawan, jika pimpinan terlalu tegas maka karyawan akan
semakin susah untuk dikendalikan untuk itu pimpinan harus fleksibel dalam menghadapi karyawan.

6|JURNAL AKTIVA
SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas dapatdisimpulkan bahwa motivasimempengaruhi
kedisiplinan karyawan,terlihat dari absensi karyawan tertinggi di bulan juni dan tingkat absensi
terendah dibulan mei. Rata-rata tingkat absensi pada tahun 2018 masih tergolong tinggi, karena
masih batas yang ditolerin oleh KSP Tri Dharma Artha.Penyebab ketidak hadiran karyawan
adalah karena sakit, ada keperluan dan tanpa ada alasan yang jelas.Motivasi sangat penting bagi
seseorang mengingat motivasi merupakan dorongan atau motif dalam diri individu yang
mempengaruhi tingkah laku tertentu, serta usahamenumbuhkembangkan kehidupan pribadi yang
bersangkutan.Motivasi merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan.Motivasi membuat karyawan tetap mempunyai semangat kerja walaupun dihadapkan
pada masalah-masalah sulit.
Karyawan dengan kinerja yang memuaskan merupaka asset perusahaan yang sangat
berharga.Karyawan merupakan sumber daya manusia perusahaan yang sangat bernilai, serta
dapat membantu dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Di dalam menjalankan roda suatu
perusahaan, perusahaan harus memiliki karyawan yang mempunyai disiplin yang tinggi serta
mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Kinerja karyawan KSP Tri Dharma Artha di Kantor
Pusat Seputih Raman juga dapat diukur melalui penyelesain tugasnya secara efektif dan efisien
serta melakukan peran dan fungsinya sesuai tugas masing-masing.Kedisiplinan dan motivasi
merupakan variabel penting yang dapat menentukan kinerja karyawan di suatu perusahaan.

Saran
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang yang dapat digunakan
sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi kemajuan perusahaan.
Adapun saran-saran yang diajukan, antara lain :
1. Perusahaan harus dapat merubah budaya disiplin di dalam dan di luar lingkungan
perusahaan, mulai dari atasan hingga bawahan. Apabila disiplin di dalam perusahaan telah
berjalan dengan baik, maka dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan. Perusahaan dapat
meningkatkan insentif berbentuk uang atau jabatan terhadap karyawan yang berprestasi
sesuai dengan prestasi karyawan yang bersangkutan.
2. Perusahaan harus dpat meningkatkan motivasi kerja di lingkungan karyawan dengan
memperhitungkan kebutuhan fisiologis seperti pemberian gaji, uang transportasi, uang
makan dan sebagainya .penentuan pemberian kompensasi tergantung dari kontribusi
presentase yang diberikan perusahaan.
3. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan dapat memberikan tugas yag menantang
agar karyawan dapat mengembagkan kreativitas di dalam melakukan pekerjaan

7|JURNAL AKTIVA
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.Bineka Cipta.


Jakarta.

Fahmi, Iham. (2011). Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta.

H. Moh . Kasiram,(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang:UIN Maliki Press.

H.M. Burhan bungin,(2011). Penelitian Kualitatif Prenada Media Group, Jakarta.

Hasibuan, Malayu SP. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar Kunci Keberhasilan. CV
Haji Mas Agung. Jakarta.

Mangkunegara, A. P. (2010). Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT.
Refika Aditama.

Mangkunegara, A. P. (2010). Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT.
Refika Aditama.

Rivai, V., & Sagala, D. E. (2013).Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,
Jakarta: Rajawali Pers.

Romli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta. Grasindo.

Suprihanto, John. (2008). Perilaku Organisasional. STIE YKPN. Yogyakarta.

Sutrisno, Edy.(2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada.

Sutrisno, Edy.(2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada.

8|JURNAL AKTIVA
AKTIVA VOL 1, NO 1, HAL 1-50 SEPTEMBER 2019

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS PADA PT INDOFOOD SUKSES


MAKMUR

1Yordan haryono,, 2Sri Retnaning Rahayu

Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia


Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia

haryonoyordan@gmail.com, retnaning27@gmail.com
Email:

ABSTRACT
This is research was done to measure PT Indofood Sukses Makmur by using Liquidity Ratio Analysis.
The data used is a PT Indofood Sukses Makmur financial report triving by 2015-2018. The study is
using a Descrptive Quantitative approach. This type of research is a case study. The data-collection
procedure for this research is using Documentation Techniques. The results show that PT Indofood
Sukses Makmur over the past 4 years has had very good finnancial performance.

Keywords: Analysis, Ratio, Likuidity

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesehatan PT Indofood Sukses Makmur dengan
menggunakan analisis rasio likuiditas. Data yang di gunakan adalah laporan keuangan PT Indofood
Sukses Makmur tahun 2015-2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Deksriptif.
Jenis penelitian ini adalah study kasus. Prosedur pengumpulan data pada penelitian kali ini
menggunakan teknikn dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT Indofood Sukses Makmur selama 4
tahun terakhir memiliki kinerja keuangan yang samgat baik.

Kata Kunci: Analisis, Rasio, Likuiditas

1. Pendahuluan
Di Indonesia saat ini banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai macam
sektor. Hal tersebut tentunya dapat membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia. Setiap
perusahaan pasti memiliki kinerja keuangan masing-masing. Menurut Haq (2013), bagi pihak-
pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat perlu untuk
mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang
bersangkutan (Munawir, 2016). Informasi yang tersedia pada laporan keuangan di butuhkan oleh

9|JURNAL AKTIVA
pihak-pihak yang berkepentingan yaitu pihak internal maupun pihak eksternal (investor).
Perkembangan perusahaan sangat bergantung pada modal yang ditanamkan oleh investor,
sehingga perusahaan harus memiliki kinerja yang baik agar mendapatkan kepercayaan dari
investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Kondisi keuangan diketahui dari laporan
keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas (Barus dkk., 2017). Untuk menilai keberhasilan kinerja perusahaan ataupun
sebagai dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan di masa yang akan datang dapat dilakukan
melalui analisa rasio keuangan pada laporan keuangan tersebut.
Analisis rasio keuangan adalah bagian dari analisis bisnis atas prospek dan risiko perusahaan
untuk kepentingan pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis melalui
evaluasi atas bisnis lingkungan perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya
(Subramanyam dan Wild, 2012). Analisis rasio keuangan berguna sebagai alat penghubung untuk
mempertanggung jawabkan kinerja laporan keuangan tersebut dan menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan pada periode selanjutnya. Biasanya laporan keuangan dianalisa
setiap persatu periode.
Rasio keuangan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau ukuran
efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan (Barus dkk., 2017). Secara umum rasio
keuangan yang sering digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio
likuiditas, rasio profitabilitas,rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Namun dalam penelitian ini,
penulis hanya menggunakan analisis rasio liquiditas saja. Analisa rasio liquiditas merupakan rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar jangka pendek (Hery, 2015). Jika perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka
pendeknya tepat waktu maka kondisi keuangan perusahaan tersebut baik. Sebaliknya jika
perusahaan tidak dapat memenuhinya berarti kondisi keuangannya tidak baik. Hal itu juga yang
akan memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya.
Rasio likuiditas yang umum digunakan yaitu rasio lancar (current ratio), rasio persediaan
terhadap modal kerja bersih (inventory to net working capital),rasio kas (cash ratio) dan rasio
cepat (quick ratio) (Ikhsan dkk., 2016). Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan
keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah
aset lancar menjadi uang kas (Andayani, 2016). Analisis rasio likuiditas dapat dilakukan dalam
beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
PT Indofood Sukses Makmur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi
makanan dan minuman. Yang sudah beroperasi sejak awal tahun 1980-an. Saat ini PT Indofood
Sukses Makmur telah menjadi sebuah perusahaan total food solution dengan kegiatan operasional
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan. Mulai dari pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Perusahaan ini juga

10 | J U R N A L A K T I V A
mengekspor bahan makanan nya hingga Asia, Australia dan Eropa. Salah satu keberhasilan PT
Indofood dalam bidang makanan yaitu produksi mie instan yang menjadi brand image
masyarakat. PT Indofood Sukses Makmur merupakan salah satu perusahaan terbesar di indonesia.
Hal ini yang membuat penelusis ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut. Seperti
perusahaan perusahaan pada umumnya PT Indofood Sukses Makmur juga menyusun laporan
keuangannya untuk memberikan informasi yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan
perubahan ekuitas,dan laporan arus kas. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Likuiditas pada PT Indofood Sukses
Makmur”.

2. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu daftar yang di susun oleh akuntan pada akhir
periode untuk suatu perusahaan atau catatan yang memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan yang telah menjalankan perusahaan selama satu periode (Suyanto dan Nusantoro,
2016)”.
2.2 Pengetian Analisis Rasio Keuangan
Menurut Munawir (2016), adalah Future oriented atau berorientasi dengan masa
depan, artinya bahwa dengan analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk
meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha dimasa yang akan datang. Dengan angka-
angka ratio historis atau kalau memungkinkan dengan angka rasio industri (yang dilengkapi
dengan data lainnya) dapat digunakan sebagai dasar untuk penyusunan laporan keuangan
yang diproyeksikan yang merupakan salah satu bentuk perencanaan keuangan perusahaan.
2.3 Pengertian Rasio Likuiditas
Menurut Sawir (2009), rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.Pengendalian yang cukup
diperlikan untuk mempertahankan kegiatan dan kelancaran operasional perusahaan yang
bertujuan untuk menghindari adanya tindakan tindakan penyelewengan atau
penyalahgunaan oleh karyawan perusahaan. Apabila semakin besar kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang jangka pendeknya maka akan mempengaruhi berbagai
kemungkinan perusahaan akan mendapatkan pembiayaan dari para kreditur jangka pendek
untuk mengoprasikan kegiatan usahanya. Rasio likuiditas dapat dihitung berdasarkan
informasi modal kerja pos pos aktiva lancar dan hutang lancar.
2.4 Jenis-Jenis Rasio Likuiditas
2.4.1 Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh
mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.Semakin besar perbandingan
aktiva lancar dan kewajiban lancar semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah biasanya dianggap
menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu
tinggi juga kurang bagus, karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009).

11 | J U R N A L A K T I V A
2.4.2 Quick Ratio (Rasio Cepat)
Rasio ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan. Hal ini
dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan
sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Jadi
rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid
mampu menutupi hutang lancar. Sawir (2009), Mengatakan bahwa quick ratio umumnya
dianggap baik adalah semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan.
2.4.4 Cash Ratio (Rasio Kas)
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang
bersangkutan (Sawir, 2009).

3. MeTODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian kali ini jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini
memusatkan diri secara intensif pada satu objek tertentu yang mempelajari nya sebagai suatu
kasus (Nawawi, 2003).
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
disajikan dengan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan hasilnya (Arikunto, 2006).
3.2.1 Objek dan Lokasi Penelitian
Objek pada penelitian kali ini adalah data laporan keuangan PT Indofood Sukses
Makmur periode 2015 – 2018 yang peneliti peroleh dari Galeri Investasi
Universitas Muhammadiyah Metro dan situs resmi perusahaan.
3.2.2 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan PT Indofood Sukses
Makmur. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan PT
Indofood Sukses Makmur pada periode 2015-2018.
3.2.3 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian kali ini menggunakan teknik
dokumentasi. “Dengan teknik dokumentasi ini peneliti dapat memperoleh informasi
dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan”
(Ridwan, 2006). Data yang di kumpulakan terdiri atas laporan keuangan PT
Indofood Sukses Makmur periode 2015-2018 melalui Galeri Investasi Universitas
Muhammadiyah Metro.

4. HASIL DAN PENELITIAN

4.1 Tabel penelitian


4.1.1 Tabel aktiva PT Indofood Sukses Makmur
TABEL 4.2
Tahun Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancat Total Aktiva

2015 13.961.500.000.000 12.599.124.000.000 26.560.624.000.000

12 | J U R N A L A K T I V A
2016 15.571.362.000.000 13.330.586.000.000 28.901.948.000.000

2017 16.579.331.000.000 15.040..183.000.000 31.619.514.000.000

2018 14.121.568.000.000 20.045.585.000.000 34.367.153.000.000


Sumber : Laporan keuangan PT indofood Sukses Makmur
4.1.2 Tabel Aktiva PT Indofood Sukses Makmur
TABEL 4.2
Tahun Aktiva Lancar Aktiva Tidak Lancat Total Aktiva
2015 13.961.500.000.000 12.599.124.000.000 26.560.624.000.000

2016 15.571.362.000.000 13.330.586.000.000 28.901.948.000.000

2017 16.579.331.000.000 15.040..183.000.000 31.619.514.000.000

2018 14.121.568.000.000 20.045.585.000.000 34.367.153.000.000

Sumber : Laporan keuangan PT indofood Sukses Makmur


4.1.3 Tabel Liabilitas PT Indofood Sukses Makmur
TABEL 4.2
Tahun Hutang Lancar Hutang Jangka Total Hutang
panjang
2015 6.002.344.000.000 4.171.369.000.000 10.173.713.000.000
2016 6.469.785.000.000 3.931.340.000.000 10.401.125.000.000
2017 6.827.588.000.000 4.467.596.000.000 11.295.184.000.000
2018 7.235.398.000.000 4.424.605.000.000 11.660.003.000.000
Sumber : Laporan keuangan PT indofood Sukses Makmur
4.2 Perhitungan
4.2.1 Rasio Likuiditas
Analisa rasio liquiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar jangka pendek
(Hery, 2015).

a. Current RatioCurrent ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi


kewajiban-kewajiban.

aktiva lancar
Current Ratio = 𝑥 100%
hutang lancar

1. Tahun 2015
13.961.500.000.000
Current Ratio = 6.002.344.000.000
𝑥 100%

= 232,6 %
2. Tahun 2016
15.571.362.000.000
Current Ratio = 6.469.785.000.000
𝑥 100%

= 240 %

13 | J U R N A L A K T I V A
3. Tahun 201 7
16.579.331.000.000
Current Ratio = 6.827.588.000.000
𝑥 100%
= 242,8 %

4. Tahun 2018
14.121.568.000.000
Current Ratio = 7.235.398.000.000
𝑥 100%

= 195,1 %

b. Quick ratio
Rasio ini merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar dengan
aktiva lancar tanpa menggunakan persediaan.

aktiva lancar−persediaan
Quick Ratio = 𝑥 100%
hutang lancar

1. Tahun 2015
13.961.500.000.000−2.546.835.000.000
Quick Ratio = 6.002.344.000.000
𝑥 100%
=190,1%

2. Tahun 2016
15.571.362.000.000−3.109.916.000.000
Quick Ratio = 6.469.785.000.000
𝑥 100%
=192,6%

3. Tahun 2017
16.579.331.000.000−3.261.635.000.000
Quick Ratio = 6.827.588.000.000
𝑥 100%
=195%

4. Tahun 2018
14.121.568.000.000−4.001.277.000.000
Quick Ratio = 7.235.398.000.000
𝑥 100%
=139,8%

c. Cash Ratio
Kemampuan kas dalam melunasi hutang lancar nya

kas
Cash Ratio = 𝑥 100%
hutang lancar

1. Tahun 2015
7.657.510.000.000
Cash Ratio = 6.002.344.000.000 𝑥 100%

= 127,5%

14 | J U R N A L A K T I V A
2. Tahun 2016
8.371.980.000.000
Cash Ratio = 6.469.785.000.000 𝑥 100%

= 129,4%

3. Tahun 2017
8.796.690.000.000
Cash Ratio = 6.827.588.000.000 𝑥 100%

= 128,8%

4. Tahun 2018

4.726.822.000.000
Cash Ratio = 7.235.398.000.000 𝑥 100%

= 65,3%

4.3 Pembahasan
4.3.1 Cash ratio
Tidak ada standar khusus untuk menentukan current ratio yang paling baik, namun
untuk prinsip kehati-hatian, “maka besarnya current ratio sekitar 200% dianggap
sangat baik” (Kasmir, 2008). Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja
keuangan perusahaannya. pada tahun 2015 PT indofood memiliki current ratio
sebesar 232,6 %. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa current ratio dianggap
sangat baik dari standar baik 150%. berarti setiap Rp. 1 lancar di jamin dengan Rp.
2,3 aktiva lancar. Pada tahun selanjutnya/2016 current ratio mengalami peningkatan
sebesar 7,4% selisih dari 232,6% - 240%. Dari data tersebut dapat di ketahui bahwa
current rasio di anggap sangat baik dari standar baik current ratio yaitu 150%.
berarti setiap Rp. 1 lancar di jamin dengan Rp. 2,4 aktiva lancar. Kemudian pada
tahun 2016 ketahun 2017 current ratio mengalami peningkatan sebesar 2,8% selisih
dari 240% - 242,8%. Dari data tersebut dapat di ketahui bahwa current rasio di
anggap sangat baik dari standar baik current ratio yaitu 150%. berarti setiap Rp. 1
lancar di jamin dengan Rp. 2,42 aktiva lancar. Pada tahun 2017 ke tahun 2018
current ratio mengalami penurunan sebesar 47,7% selisih dari 242,8% - 195,1%.
Walapun mengalami penurunan yang tergolong besar current ratio PT indofood
masih tergolong baik. berarti setiap Rp. 1 lancar di jamin dengan Rp. 1,9 aktiva
lancar
4.2.3 Quick Ratio
Untuk prinsip kehati-hatian perusahaan, maka besarnya quick ratio dianggap baik
adalah 100% (Kasmir, 2008) atau 1:1. Artinya kewajiban jangka pendek 100%
dijamin oleh aset lancar selain persediaan sebesar 100%. Semakin tinggi nilai rasio
maka menunjukkan semakin baik pula kinerja keuangan yang dicapai oleh
perusahaan. pada tahun 2015 PT indofood memiliki quick ratio 190,1%. Dari data
tersebut dapat kita ketahui bahwa quick ratio dianggap sangat baik dari standar baik
100%. Berarti setiap Rp. 1 hutang lancar di jamin dengan Rp. 1,90 . Pada tahun 2015
ke tahun 2016 quick ratio mengalami peningkatan sebesar 2,5% selisih dari 190,1% -
192,6%. Dari data tersebut dapat di ketahui bahwa quick ratio di anggap sangat baik
dari standar quick ratio yaitu 100%. Berarti setiap Rp. 1 hutang lancar di jamin
dengan Rp. 1,92 . Kemudian pada tahun 2016 ke tahun 2017 quicki ratio juga
mengalami peningkatan sebesar 2,4% selisih dari 192,6 % - 195%. Dari data

15 | J U R N A L A K T I V A
tersebut dapat kita ketahui bahwa quick ratio dianggap sangat baik dari standar baik
100%. Berarti setiap Rp. 1 hutang lancar di jamin dengan Rp. 1,95. dan pada tahun
2017 ke tahun 2018 quick ratio penurunan sebesar 55,2% diperoleh dari selisih
195%-139,8%. Penurunan pada tahun 2017 ke 2018. termasuk penurunan yang
sangat besar walaupun begitu perusahaan masih bisa menjamin hutang jangka pendek
nya. Dan quick ratio di anggap baik dari standar baik 100%. Berarti setiap Rp. 1
hutang lancar di jamin dengan Rp. 1,39 aktiva lancar.
4.2.4 Cash Ratio
Standar rasio kas yang paling baik adalah sebesar 50%, semakin mendekati standar
industri maka semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan. pada tahun 2015 PT
indofood memiliki cash ratio 127,5%. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa
cash ratio dianggap sangat baik dari standar baik 30%. Berarti setiap Rp. 1 hutang
lancar di jamin dengan Rp. 1,27 kas. Pada tahun 2015 ke tahun 2016 cash ratio
mengalami peningkatan sebesar 1,9% selisih dari 127,5 -129,4%. Dari data tersebut
dapat di ketahui bahwa cash ratio di anggap sangat baik dari standar baik cash ratio
yaitu 30%. Berarti setiap Rp. 1 hutang lancar di jamin dengan Rp. 1,29 kas.
Kemudian pada tahun 2016 ke tahun 2017 cash ratio mengalami penurunan sebesar
0,06% selisih dari 129,4 % - 128,8%. Walapun mengalami penurunan dapat kita
ketahui bahwa cash ratio dianggap sangat baik dari standar baik 30%. Berarti setiap
Rp. 1 hutang lancar di jamin dengan Rp. 1,28 kas. dan pada tahun 2017 ke tahun
2018 rasio cepat mengalami penurunan sebesar 63,5% diperoleh dari selisih 128,8%-
65,3%. Penurunan pada tahun 2017 ke 2018. termasuk penurunan yang sangat besar
tetapi masih tergolong sangat baik dari standar baik yaitu 30%. Berarti setiap Rp. 1
hutang lancar di jamin dengan Rp. 0,65 kas
.

5. Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah di lakukan pada laporan keuangan PT Indofood
Sukses Makmur bisa kita simpulakan bahwa:
1. Kinerja keuangan PT indofood selama 4 tahun berdasarkan current ratio nya di
nyatakan sangat baik berada di atas angka 200% atau 2:1. Hanya saja pada tahun
2018 menurun di bawah angka 200% tetapi masih dalam kondisi sangat baik dan
dapat dikatakan bisa melunasi hutang jangka pendek nya.
2. Kinerja keuangan PT indofood selama 4 tahun berdasarkan quick ratio nya di
nyatakan sangat baik berada di atas angka 100% atau 1:1 dan dapat di katakan
mampu melunasi hutang lancar nya.
3. Kinerja keuangan PT indofood selama 4 tahun berdasarkan cash ratio nya di
nyatakan sangat baik yaitu dia atas 100% atau 1:1 dan di artikan mampu melunasi
hutang lancar nya. Hanya saja pada tahun 2018 PT Indofood belom bisa melunasi
hutang lancar nya dengan presentase angka di bawah 100%.
a. Saran
Sebaik nya PT Indofood mengurangi hutang jangka pendek dan meningkat kan
jumlah kas pada tahun 2018. Supaya PT Indofood bisa melunasi hutang jangka
pendek nya dengan menggunkan kas perusahaan nya
.

16 | J U R N A L A K T I V A
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, M. (2016). Analisis Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas Terhadap
Perubahan Laba. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(7), 4.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Bima Aksara.

Barus, M. A., Sudjana, N., & Sulasmiyati, S. (2013). Penggunaan Rasio Keuangan
Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
44(1), 155.
Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :
BalaiPustaka.
Fahmi, I. (2011). Analisa Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Harahap, S. S. (2009). Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumu Aksara.

Hardiningsih, P. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS.


Semarang:Universitas Diponegoro.

Harmono. (2011). Manajemen Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.

Haq, M. (2013). Analisis Rasio Keuangan. E-Journal Ilmu dan RisetManajemen, 2(1),
1.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : CAPS.

Ikhsan, A. (2016). Analisa Laporan Keuangan. Medan: Madenatera.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :


Salemba Empat.
Kasmir. (2008). Analsis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Machoedz, M. dan Mahmudi. (2008). Materi Pokok Akuntansi Manajemen. Jakarta
Universitas Terbuka.
Munawir, H. S. (2016). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Nawawi, H. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang


Kompetitif.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.
Ridwan. (2006). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung : Alfabeta.

Riyanto, B. (2008). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta : Penerbit GPFE.

17 | J U R N A L A K T I V A
AKTIVA VOL 1, NO 1, HAL 1-50 SEPTEMBER 2019

Efek Peristiwa Politik Terhadap Abnormal Return Dan Trading Volume


Activity Padasaham LQ-45 (Event Study Pada
Vonis Yang Diberikan Basuki Thajaja Purnama)

1PETI MEI ANDARI


Universitas Muhammadiyah Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara, 34111, Lampung, Indonesia
E-mail: ptymei8@gmail.com

Abstract

This study aims to verify whether the percentage of stock offerings, company age, and
market timing affect the underpricing of companies that make Initial Public Offering (IPO)
during 2014-2017. This research is a type of quantitative research and the data analysis
method used is multiple linear regression analysis. The sampling technique used in this study
was a purposive sampling technique with certain criteria, so that 76 sample companies were
obtained.
Based on the results of data analysis that has been done, it is found that the percentage
variable share offering has a significant effect on the level of underpricing, while the age
variable of the company has no significant effect on the level of underpricing. In addition, it
was found that the market timing variable had a significant effect on the level of underpricing
and simultaneously the percentage of shares offering, company age, and market timing had a
significant effect on the level of underpricing of companies that conducted Initial Public
Offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Underpricing, Initial Public Offering, Percentage of Stock Offerings, Company
Age, Market Timing

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi apakah persentase penawaran saham,


usia perusahaan, dan waktu pasar mempengaruhi underpricing perusahaan yang melakukan
Penawaran Umum Perdana (IPO) selama 2014-2017. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dan metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling dengan kriteria tertentu, sehingga diperoleh 76 perusahaan sampel.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, didapatkan bahwa persentase
penawaran saham variabel berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing, sedangkan
variabel umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing. Selain

18 | J U R N A L A K T I V A
itu, ditemukan bahwa variabel market timing berpengaruh signifikan terhadap tingkat
underpricing dan secara bersamaan persentase penawaran saham, usia perusahaan, dan
market timing berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan yang
melakukan Penawaran Umum Perdana. (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci: Underpricing, Penawaran Umum Perdana, Persentase Penawaran Saham, Usia
Perusahaan, Waktu Pasar.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Dalam instrumen ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan ekonomi
maupun lingkungan non ekonomi. Pengaruh lingkungan ekonomi salah satunya dipengaruhi
oleh peristiwa-peristiwa politik seperti adanya Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan
Legislative, Pergantian Pemerintahan, Pengumuman Kabinet Menteri, Kerusuhan Politik,
Peperangan dan Peristiwa lainnya sangat mempengaruhi harga dan volume perdagangan
dibursa efek karena peristiwa-peristiwa politik berkaitan erat dengan kestabilan
perekonomiaan negara. Selain itu peristiwa politik juga menyebabkan tingkat kepercayaan
yang negatif dari para investor sehingga adanya peristiwa politik yang mengancam
kestabilan negara cenderung mendapat respon negatif dari pelaku pasar (Lamasigi, 2012).

Kasus yang akan difokuskan pada penelitian ini adalah kasus Ahok pasca putusan sidang
atas penodaan agama.Pasca vonis tersebut gerak indeks harga saham gabungan (IHSG)
variatif dengan kecenderungan melemah menjelang penutupan sesi kedua perdagangan
saham pada selasa, 9 Mei 2017 jam 16:00 WIB. Indeks harga saham gabungan (IHSG)
merespon negatif putusan sidang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus
penodaan agama. IHSG sesi jam 12:00 WIB ditutup melemah 3,89 poin atau 0,07%di level
5.703 (marketbisnis.com, 09/05/2017). Padahal sebelum putusan keluar, IHSG menyentuh
rekor tertingginya di level 5.730.

Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan Abnormal Return saham sebelum dan sesudah terjadinya

Vonis Ahok?

2. Apakah terdapat perbedaan Trading Volume Activity sebelum dan sesusah terjadinya

Vonis Ahok?

KAJIAN TEORITIK

Teori Pasar Efisien

19 | J U R N A L A K T I V A
Menurut Tandeliln (2010) pasar modal efisien adalah pasar modal yang harga semua
sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Informasi yang tersedia dapat meliputi semua informasi di masa lalu, informasi saat ini, serta
informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar yang bisa
mempengaruhi perubahan harga. Informasi adalah kunci untuk menentukan harga saham
sehingga informasi merupakan masalah utama dalam konsep efisiensi pasar.

Event Study
Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study digunakan
menguji kandingan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk
menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2008).
Abnormal Return
Abnormal return menurut Jogiyanto (2003) adalah selisis antara tingkat keuntungan
sebenernya (acrual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap
return normal. Return normal merupakan return yang diharapkan oleh investor dengan
mempertimbangkan tingkat resiko nya.
Trading Volume Activity
Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang
diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu
tertentu (Husman dalam Pramana 2012). Volume perdagangan merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap peristiwa atau informasi yang
berkaitan dengan suatu saham.

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel dan Hasil


metode analisis
1 Dewi dan Pengaruh Abnormal return dan Hasilnya tidak
Putra pengumuma trading volume terdapat
(2013) n right issue activity perbedaan
pada Jenis Penelitian: abnormal return
abnormal Event study dan trading volume
return dan activity sebelum
trading dan sesudah
volume peristiwa
activity
2 Luhur Reaksi pasar Abnormal return dan Tidak terdapat
(2010) modal trading volume perbedaan
Indonesia activity abnormal return
seputar dan trading volume

20 | J U R N A L A K T I V A
pemilihan Jenis Penelitian: activity sebelum
umum 8 Juli Event study dan sesudah
2009 pada peristiwa
saham LQ-45
3 Lia dan Reaksi pasar Abnormal Return, Hasilnya terdapat
Endi modal Trading Volume perbedaan yang
(2012) Indonesia Activity dan Security signifikan abnormal
terhadap Return Variability return dan trading
pergantian volume activity
Menteri Jenis Penelitian: sebelum dan
Keuangan Event Study sesudah namun
(Event study tidak terdapat
saham yang perbedaan
terdaftar di terhadap Security
BEI) Return
Valiabilitysebelum
dan
sesudahkemundur
an Menteri
Keuangan

4 Liwe, Reaksi Abnormal return dan Hasilnya terdapat


Tommy investor trading volume perbedaan yang
dan dalam pasar activity signifikan abnormal
Marais modal atas return dan trading
(2018) peristiwa Jenis Penelitian: volume activity
menguatnya Event study sebelum dan
kurs dolar sesudah
Amerika menguatnya kurs
Serikat dolar Amerika
terhadap nilai Serikat terhadap
tukar kurs nilai tukar Rupiah
Rupiah pada pada 26 Agustus
26 Agustus 2015
2015

Sumber: Dirangkum dari berbagai jurnal.

Abnormal Return Terhadap Vonis Basuki Thajaja Purnama

Dalam pasar modal yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua
informasi yang relevan. Sehingga hal ini ditunjukan oleh perubahan harga saham melebihi
kondisi normal, sehingga menimbulkan abnormal return. Jika suatu peristiwa yang terjadi
mengandung informasi baik maka akan berdampak terhadap kenaikan abnormal return dan
akan berdampak terhadap penurunan abnormal return jika informasi tersebut dianggap
buruk.

21 | J U R N A L A K T I V A
Trading Volume Activity Terhadap Vonis Basuki Thajaja Purnama

Apabila peristiwa vonis yang diberikan Ahok mempunyai kandungan informasi yang

menguntungkan maka akan berpengaruh terhadap saham yang terlihat dari perubahan

trading volume activity. informasi yang akan dimiliki oleh investor akan tertransformasi dalam

bentuk naik turunnya volume transaksi harian dan frekuensi transaksinya.

Kerangka Pemikiran

Peristiwa vonis yang dijatuhkan Basuki Thajaja


Purnama

Sebelum Sesudah

Abnormal Trading Abnormal Trading


return volume return volume
activity activity

Uji Paired Test

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study. Studi peristiwa
(event study) merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.Sementara itu, data yang
digunakan di dalam melakukan penelitian ini adalah jenis data sekunder yang didapat dari
website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), website resmi harga saham
perusahaan website www.yahoofinance.com.

Operasional Variabel

22 | J U R N A L A K T I V A
1. Abnormal return adalah selisis antara tingkat keuntungan sebenarnya (acrual return)
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Pengukuran return
menurut teori pasar dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2014:110):
𝐴𝑅𝑖𝑡 = 𝑅𝑖𝑡 − E[𝑅𝑖𝑡 ]
Keterangan:
𝐴𝑅𝑖𝑡 = return saham i pada periode ke t
𝑅𝑖𝑡 = harga penutupan saham i pada periode t
E[𝑅𝑖𝑡 ] = harga penutupan saham i pada periode sebelumya

Adapun tahapan yang harus dilakukan untuk menghitung nilai abnormal return
sebagai berikut:

1. Acrual return (Rit)


Return realisasian merupakan return yang telah terjadi (Jogiyanto 2015:263),
return realisasian dihitungan menggunakan data historis. Adapun rumus yang
digunakan untuk menghitung nilai acrual return sebagai berikut:

𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1
𝑅𝑖𝑡 =
𝑃𝑡−1

Keterangan:

𝑅𝑖𝑡 = acrual return saham ke-i pada hari ke t

𝑃𝑡 = harga saham ke-i pada hari ke-t

𝑃𝑡−1 = harga saham ke-i pada hari sebelumnya (t-1)

2. Expected return (E[𝑅𝑖𝑡 ])


Return ekspektasian (expected return) adalah return yang diharapkan oleh
investor dimasa yang akan datang (Jogiyanto, 2015:263). Model yang digunakan
untuk menghitung nilai expected return dalam penelitian ini adalah single indeks
market model (SIMM). Rumus yang digunakan unruk menghitung besarnya
expected return sebagai berikut:

E[𝑅𝑖𝑡 ] = 𝑎𝑖 + 𝛽𝑖 [𝑅𝑚𝑡 ]

Keterangan:

E[𝑅𝑖𝑡 ] = Expected return untuk saham pada hari ke-t

𝑎𝑖 = nilai ekspektasian dari return saham yang independen terhadap return pasar

23 | J U R N A L A K T I V A
𝛽𝑖 = koefisien kemiringan (slope) yang merupakan beta dari saham ke-i

[𝑅𝑚𝑡 ] = return pasar (market return) dari indeks pasar selama periode
peristiwa

3. Return pasar [𝑅𝑚𝑡 ]


Return pasar merupakan tingkat keuntungan yang ditunjukkan dalam bentuk
indeks pasar. Indeks pasar yang dapat digunakan adalah IHSG (indeks harga
saham gabungan). Berikut rumus yang digunkan untuk menghitung nilai retun
saham sebagai berikut:
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
𝑅𝑚𝑡 =
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1

Keterangan:

𝑅𝑚𝑡 = return saham pada hari ke-t

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 = IHSG pada hari ke-t

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 = IHSG pada hari sebelumnya (t-1)

2. Trading Volume Activity (TVA)


TVA merupakan instrumen yang dapat digunkan untuk melihat reaksi pasar terhadap
suatu informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di
pasar modal (suryawijaya dan Faizal, 1998). Hasil perhitungan trading volume activity
mencerminkan antara jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham
yang beredar dalam suatu periode tertentu. Jadi TVA diukur dengan formulasi sebagai
berikut (Foster, 1986 dalam Husnan, 2006):
a. Menghitung TVA masing-masing saham selama periode penelitian yaitu:
Ʃ saham perusahaan 𝑖 yang ditransaksikan pada hari ke 𝑡
𝑥=
Ʃsaham perusahaan 𝑖yang beredar pada hari ke 𝑡
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar di indeks saham LQ-45
selama periode penelitian.Berikut merupakan kriteria untuk memilih sampel yang akan
digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan yang terdaftar pada indeks saham LQ-45
sejak periode Januari - Agustus 2017
2. Perusahaan tidak sedang melakukan corporate actions (pembagian deviden, stockplit
dan right issue)atau menetapkan suatu kebijakan selama periode penelitian agar

24 | J U R N A L A K T I V A
penelitian ini tidak terjadi confounding effect (efek bias) akibat adanya peristiwa lain
yaitu adanya corporate actions
3. Perusahaan yang dijadikan sampel yaitu perusahaan yang dinilai paling aktif melakukan
transaksi di BEI selama periode penelitian

Teknik Analisis Data

Terdapat tiga pengujian statistic dalam penelitian ini:

1. Deskriptif Statistik
Deskriptif statistik digunakan untuk memberikan gambaran awal mengenai variabel yang
digunkan dilihat dari rata-rata (mean) dan standar devisiasi dari setiap sampel yang
digunakan.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data uji mempunyai distribusi normal atau
tidak.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan Uji Paired Test yaitu digunakan untuk menjelaskan ada atau
tidak nya perbedaan signifikan Abnormal return dan Volume Perdagangan (Trading Volume
Dependent
Activity) sebelum danVariable:
sesudah Y vonis yang diberikan Basuki Thajaja Purnama.
Method: Panel Least Squares
Hasil danDate:
Pembahasan
01/22/19 Time: 21:52
Hasil Uji Sample: 2014 2017
Signifikansi Parsial/Uji T
Periods included: 4
Cross-sections included: 19 Tabel Uji t
Total panel (balanced) observations: 76

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.123979 0.079653 1.556491 0.1240


X1 0.409410 0.199880 2.048280 0.0442
X2 -0.000634 0.001599 -0.396644 0.6928
X3 0.208678 0.062438 3.342158 0.0013

R-squared
Sumber: 0.206575
Hasil output eviews 10 Mean dependent var 0.355925
Adjusted R-squared 0.173516 S.D. dependent var 0.266685
Berdasarkan tabel di atas, 0.242446
S.E. of regression maka dapatAkaike
ditarik beberapa
info criterion kesimpulan, yaitu:
0.055124
Sum squared resid 4.232178 Schwarz criterion 0.177794
1.LogPresentase
likelihood penawaran saham berpengaruh
1.905303 Hannan-Quinn terhadap
criter. tingkat underpricing
0.104149 pada
F-statistic
perusahaan yang melakukan 6.248605 penawaran
Durbin-Watson
umum statperdana1.885545
(IPO) di Bursa Efek
Prob(F-statistic) 0.000787
Indonesia.
2. Umur perusahaan berpengaruh terhadap tingkat underpricing pada perusahaan
yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
3. Market timing berpengaruh terhadap tingkat underpricing pada perusahaan yang
melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Hasil Uji Paired T-test Variabel Abnormal Return

25 | J U R N A L A K T I V A
Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the

Std. Std. Error Difference Sig. (2-


Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair sebelum – 162,80


521,208 79,484 2,400 323,208 2,048 42 ,047
1 sesudah 4

Berdasarkan Uji Hipotesis menggunakan Uji Paired Test pada tabel 4.5
diketahui bahwa statistik uji t yang dihasilkan sebesar 2,048 dengan probabilitas
sebesar 0,047 yang artinya berarti probabilitas >level of significance dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau dinyatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada Abnormal Return pada sebelum dan sesudah vonis
Basuki Thajaja Purnama sehingga hipotesis diterima.

Uji Wilxocon Rank Test

Test Statisticsa

sesudah tva - sebelum


tva

Z -,302b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,763

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan Uji Hipotesis Wilcoxon Rank Test diketahui bahwa Asymp.Sig. (2-Tailed)
bernilai 0,763 yang artinya lebih besar dari >0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis ditolak.

Pembahasan
1. Abnormal Return Terhadap Vonis Basuki Thajaja Purnama
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terbukti terdapat perbedaan Abnormal Return
dari vonis yang dijatuhkan oleh Ahokdengan adanya signifikansi. Hal ini mengidentifikasikan
bahwa vonis yang dijatuhkan oleh Ahok dianggap memiliki suatu kandungan informasi yang
berpengaruh dan diserap oleh investor untuk mengambil keputusan di pasar modal.
Abnormal Return yang tinggi memberikan keuntungan bagi para investor sedangkan
Abnormal Return yang rendah memberikan kerugian atas pembelian saham atas keputusan
berdasarkan informasi yang beredar. Dalam pengujian hipotesis Abnormal Return, secara
statistik diperoleh kesimpulan bahwa nilai rata-rata Abnormal Return sebelum dan sesudah

26 | J U R N A L A K T I V A
vonis Ahok adalah signifikan. Rata-rata Abnormal return pada sebelum vonis Ahok sebesar -
85,48237117 dan setelah vonis Ahok sebesar -248,2862065

Dari segi teoritis yaitu ditinjau dari teori efisiensi pasar yang sangat berkaitan dengan
persebaran informasi yang terdapat di pasar modal, serta seberapa cepat informasi tersebut
diserap dan mendapatkan feedback dari investor karena informasi tersebut diperlukan
dalam mengambil keputusan di pasar modal sehingga semakin cepat pasar modal
melakukan reaksi terhadap informasi baru, maka semakin efisien pula pasar modal tersebut
(Thandelilin, 2011).

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Liwe, Tommy dan
Marais (2018) serta Lia dan Endi (2012) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan
Abnormal Return terhadap suatu peristiwa.Namun tidak mendukung penelitian Luhur (2010),
Dewi dan Putra (2013) dan Dewi, Amin dan Mawardi (2018).

2. Volume Perdagangan (Trading Volume Activity) sebelum dan sesudah vonis yang
diberikan Ahok
Hasil pengujian hipotesis kedua membuktikan bahwa secara statistik tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara TVA sebelum dan sesudah vonis yang diberikan Ahok
tidak terbukti. Berdasarkan rata-rata TVA sebelum vonis Ahok sebesar 0,01617 dan
sesudah vonis yang diberikan Ahok sebesar 0,011217.
Informasi yang berupa vonis Ahok dapat menyebabkan permintaan dan penawaran
meningkat atau menurun terhadap saham maka akan memberikan naik turunnya (fluktuasi)
volume perdagangan saham sehingga dalam hipotesis ini tidak terbukti. Hasil penelitian
justru membuktikan bahwa vonis yang diberikan Ahok tidak terdapat perbedaan TVA
sebelum dan sesudah vonis Ahok. Tidak adanya reaksi pasar yang signifikan sebelum dan
sesudah vonis ahok mengidentifikasikan bahwa investor belum mengantisipasi secara cepat
informasi yang diterima dipasar modal sehingga tidak terjadi perbedaan volume yang
signifikan sebelum dan sesudah vonis yang diberikan Ahok.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh terhadap
suatu peristiwa.Namun tidak mendukung penelitian Luhur (2010), Dewi dan Putra (2013)
dan Dewi, Amin dan Mawardi (2018) bahwa tidak terdapat perbedaan volume perdagangan
(Trading Volume Activity) pada peristiwa. Namun tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Liwe, Tommy dan Marais (2018) serta Lia dan Endi (2012).

Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hipotesis maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

27 | J U R N A L A K T I V A
1. Variabel Abnormal Return menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan. Hal
ini mengartikan bahwa vonis yang diberikan Ahok dianggap sebagai suatu
informasi oleh investor untuk mengambil keputusan di pasar modal
2. Variabel Volume Perdagangan (Trading Volume Activity) secara stratistik tidak
terjadi peningkatan volume perdagangan. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah vonis yang diberikan
Ahok.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka terdapat beberapa saran agar peneliti selanjutnya

dengan menggunakan metode event study menjadi lebih baik:

1. Diharapkan untuk sampel yang digunakan peneliti selanjutnya menggunakan


sampel lain seperti menggunakan indeks kompas 100, sub sektor seperti
manufaktur, perbankan dan lain-lain agar hasilnya beragam.
2. Untuk menggunakan metode event study diharapkan menggunakan metode Capital
Asset Pricing Model (CAPM) agar hasil penelitian dapat bervariasi dan semakin
baik.
3. Untuk pembaca umumnya dan khusus nya untuk investor maupun calon investor
agar lebih berhati-hati terhadap suatu informasi yang terjadi sehingga dalam
mengambil keputusan di pasar modal sehingga biasanya pasar akan berekasi
sementara untuk mencapai keseimbangan baru atas informasi yang tersedia. Lebih
baik menganalisis ulang secara fundamental dan teknikal agar meminimalisir resiko
akibat suatu peristiwa yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Amin & Mawardi. 2018. Reaksi Investor Dalam Pasar Modal Terhadap Peristiwa Aksi
Bela Islam 4 November 2016 Di Jakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Malang, Volume. 07, Nomor. 07 Agustus 2018

Hendrawijaya, Michael. 2009. Analisis Perbandingan harga Saham, Volume Perdagangan


Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pemecah Saham. Tesis.
Universitas Diponegoro

Https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/perjalanan-kasus-ahok-
bermula-dari-pidato-hingga-akhirnya-di-penjara/full diakses pada 19 April 2019

Https://www.idx.co.id

Islami, Lia Nur dan Sarwoko, Endi. 2012. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap
Pergantian Menteri Keuangan (event study saham yang trdaftar di BEI). Fakultas
Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang. Volume. 8, Nomor. 1 Februari 2012

28 | J U R N A L A K T I V A
Kosasi, Aldi. 2017. Analisis Pengaruh Book To Market Equality, Firm Size, Market Value
Added, Momentum dan Trading Volume Activity Terhadap Return Saham. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Dipoenegoro Semarang

Luhur, Suryo. 2010. Reaksi Pasar Modal Indonesia Seputar Pemilihan Umum 8 Juli 2009
Pada Saham LQ 45. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Volume. 14, Nomor. 2 Mei
2010, hal 249-262

Manik, Sondakh & Rondonuwu. 2017. Analisis Reaksi Harga Saham Sebelum Dan Sesudah
Tax Amnesty Periode Pertama (Studi Kasus Saham Sektor Properti Yang Tercatat Di
Bursa Efek Indonesia). Volume. 5, Nomor. 2 Juni 201, Hal 762-772

Mansur & Jumaili. 2014. Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pemilihan Umum Tahun
2014 Pada Perusahaan terdaftar DI Bursa Efek Indonesia. Volume. 6, Nomor. 2, Hal.
59-68

Mansur, Fitrini & Jumailli, Salman. 2014. Reaksi Pasar Modal Terhadap Pemilihan Umum
Tahun 2014 Pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi
Universitas Jambi. Volume 16, Nomor 2, Hal.58-68

Naibaho. 2018. Pengaruh Kasus Ahok Terhadap Pergerakan Harga Saham Nasional (Studi
Kasus Pada Indeks Saham LQ-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro

Prameswari & Wirakusuma. 2018. Analisis Reaksi Pasar Modal Pada Peristiwa Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Volume.
22, Nomor. 2 Februari 2018.

Sinarwati, Ni Kadek & Nyoman A.S.D. 2015. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap
Peristiwa Politik (Event Study pada peritiwa pelantikan Joko Widodo Sebagai Presiden
Republik Indonesia ke-7. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi, edisi 1. Yogyakarta: Kanisius

Trisnawati, Fenny. 2011. Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Perubahan Harga Saham.
Pekbis Jurnal, Volume. 3, Nomor. 3, November 2011: 528-535.

Yuniati, Tri. 2017. Analisis abnormal return dan trading volume activity saham LQ-45 pada
seputar peristiwa pengumuman kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty). Skripsi.
Universitas Lampung.

Zaqi, Muhammad. 2006. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa-peristiwa


Ekonomi Dan Peristiwa-peristiwa Sosial Politik Dalam Negeri. Tesis. Universitas
Diponegoro.

29 | J U R N A L A K T I V A

Anda mungkin juga menyukai