Studi kasus 2:
Pada tanggal 16 s/d 20 Februari 2017 tim audit internal melakukan audit
pelayanan laboratorium. Kriteria yang digunakan adalah standar akreditasi Bab
8.1. Dari wawancara dan observasi di laboratorium, ditemukan hasil sebagai
berikut: jenis-jenis pelayanan lab yang disediakan belum ditetapkan,
pemeriksaan lab dilakukan oleh tenaga analis yang berjumlah 3 orang. Prosedur
pemeriksaan lab tidak tersedia di laboratorium, petugas melakukan
pemeriksaan sesuai dengan yang mereka ketahui. Dijumpai reagen yang
kadaluwarsa yaitu reagen yang digunakan untuk pemeriksaan BTA. Reagen
diletakkan di lantai ruang laboratorium. Rentang nilai hasil laboratorium belum
ditetapkan, ukuran kinerja pelayanan laboratorium belum ditetapkan. Tidak
dapat ditemukan bukti pelaksanaan kalibrasi maupun validasi instrument.
Spesimen yang diambil dari pasien tidak diberi identitas yang jelas.