Anda di halaman 1dari 28

DASAR ILMU TANAH

SEMESTER GANJIL 2019/2020

2. Komponen Penyusun Tanah


Penyusun/ Komponen Tanah

• Bahan Padat (50%) :


• bahan mineral (45%),
• bahan organik (5%)
• Ruang antar bahan
padat (50%):
• air (25%),
• udara (25%)
KOMPONEN
BAHAN
ORGANIK
TANAH

Komponen
Biomasa Hidup
dalam Tanah
TANAH BERSIFAT DINAMIS

 % air, % udara, % bahan organik akan


terus berubah sesuai waktu dan tempat

 Ekosistem Tanah = semua bagian tanah,


termasuk biotik dan abiotik

 Tanah sangat penting untuk kehidupan di


bumi!
BAHAN PADAT - MINERAL

 Bahan mineral berasal dari pelapukan batuan  komposisi


mineral di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan
komposisi batuan yang melapuk.
 Bahan mineral tersebut tersusun dari unsur-unsur yang
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
 Beberapa jenis mineral yang sering dijumpai di dalam tanah
dan kandungan unsur yang bermanfaat bagi pertumbuhan
tanaman disajikan dalam Tabel 1.
BAHAN PADAT - MINERAL

 Bahan mineral dan bahan organik tercampur menjadi satu,


dimana bahan organic berfungsi sebagai ’perekat’ bahan
mineral untuk membentuk agregat tanah.
 Jika bahan organik dihilangkan, maka akan tampak bahan
mineral asli yang berdasarkan ukuran diameternya dapat
dipisahkan menjadi (Tabel 2),
 pasir (sand),
 debu (silt)
 Liat atau klei (clay).
BAHAN PADAT - MINERAL
 Partikel pasir dan debu ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan
tingkat pelapukan (mineral primer).
 Mineral Primer penting antara lain (Gambar)
BAHAN PADAT - MINERAL
 Partilel liat mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah. Karena ukurannya
yang kecil (diameter < 2 μm) maka penyifatannya hanya bisa dilakukan
dengan dengan XRD (x-ray diffraction) atau mikroskop elektron.
 Liat didominasi oleh mineral sekunder silikat (atau mineral liat) yang
merupakan hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dari
beberapa hasil pelapukan mineral primer.
 Mineral Sekunder dikelompokkan menjadi mineral non silikat dan
mineral silikat / mineral liat.
 Mineral non silikat yang penting adalah kalsit dan hematit (Gambar 5).
 Kalsit merupakan kalsium karbonat (CaCO3) murni, dijumpai pada batu
kapur dan marmer; digunakan sebagai pupuk, semen, kapur tulis, bahan
bangunan, produksi instrumen optik. Hematit merupakan sumber penting bijih
besi, besi dalam hematit menjadi merah jika terkena air dan oksigen menjadi
bentuk karat.
BAHAN PADAT - MINERAL

 Mineral silikat atau mineral liat yang banyak dijumpai di


daerah tropika adalah kelompok kaolinit, ilit, dan smektit
(montmorilonit). Semuanya dicirikan oleh adanya lapisan
silikat dan aluminium.
 Kaolinit disebut juga sebagai mineral liat tipe 1:1, dimana satu lapisan
silikat terikat dengan satu lapisan aluminium.
 Ilit dan smektit disebut juga mineral liat tipe 2:1 dimana satu lapisan
aluminium diikat di antara dua lapisan silikat (Gambar 6 dan 7). Kisi
kristalnya bersifat dapat memuai. Ruang antara lempeng-lempeng
dapat dimasuki air sehingga jarak antar lempeng melebar
BAHAN PADAT - ORGANIK

 Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa


tanaman dan hewan yang sebagian telah mengalami
pelapukan dan pembentukan kembali.
 Bahan organik tanah tersebut berada dalam pelapukan aktif
dan menjadi mangsa serangan organisme tanah.
 Bahan organik tanah berubah terus sehingga harus selalu
diperbaharui melalui penambahan sisasisa tanaman atau
hewan.
BAHAN PADAT - ORGANIK

Bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi,


 (1) komponen hidup : jumlahnya jarang sekali mencapai 4%
dari C organic tanah total, dapat dikelompokkan lagi menjadi
tiga, yakni akar tanaman (5-10%), makroorganisme atau fauna
tanah (15-30%), mikroorganisme (60-80%), dan
 (2) komponen mati:menyusun sekitar 98% total C organik
tanah, dan dapat dikelompokkan menjadi bahan
makroorganik dan humus.
BAHAN PADAT - ORGANIK
Komponen Bahan Organik Tanah berkaitan dengan fungsinya
AIR

 Air tanah di jumpai di dalam ruang pori tanah di antara partikel tanah (Gambar
8).
AIR

Air berada di dalam tanah karena


 (a) ditahan / diserap oleh masa tanah akibat gaya adesi,
kohesi dan gravitasi,
 (b) tertahan oleh lapisan kedap air, atau
 (c) karena keadaan drainase yang kurang baik.
AIR

Kegunaan air di dalam tanah bagi pertumbuhan


tanaman adalah.
 (a) sebagai unsur hara tanaman: tanaman memerlukan air dari
tanah dan karbon dioksida dari udara untuk membentuk gula
dan karbohidrat dalam proses fotosintesis,
 (b) sebagai pelarut unsur hara: unsur-unsur hara yang terlarut
dalam air diserap oleh akar-akar tanaman bersama air tersebut,
 (c) sebagai bagian dari sel-sel tanaman: air merupakan bagian
dari protoplasma.
AIR

Di dalam tanah dikenal tiga potensial air yaitu,


 (a) potensial osmotik (Ψη):adalah penarikan molekul air dalam larutan
tanah dan selalu bernilai negatif
 (b) potensial matrik (Ψm): matrik adalah jumlah serapan air pada
permukaan partikel tanah, dan gaya-gaya kapiler muncul dari air yang
terjebak dalam pori-pori sangat halus, selalu bernilai negatif
 (c) potensial gravitasi (Ψg): adalah gaya gravitasi yang menarik air ke pusat
bumi, dapat bernilai positif atau negatif tergantung tinggi permukaan air
dalam tanah.
AIR

Air tanah juga dapat dipelajari atas dasar karakteristik


fisik dan biologinya, terutama dalam kaitannya dengan
pertumbuhan tanaman
 air gravitasi
 kapasitas lapangan
 air higroskopis
AIR

Air Gravitasi
 Jika tanah dijenuhi oleh air dan kemudian air dibiarkan
terdrainase dari pori-pori makro, maka air yang terdrainase
tersebut disebut ‘air gravitasi’ yang tidak banyak
manfaatnya bagi tanaman karena menurunkan aerasi tanah.
Jadi, air gravitasi adalah air yang tidak dapat ditahan oleh
tanah sehingga meresap kebawah karena gaya gravitasi. Air
gravitasi ini hilang dari tanah dengan membawa serta unsur-
unsur seperti Na, K dan Ca, sehingga dapat memiskinkan
tanah.
AIR

Kapasitas Lapangan
 Apabila air gravitasi telah terdrainase (pori-pori makro menjadi kosong),
tanah dinyatakan pada ‘kapasitas lapangan’ (atau kapasitas menahan
air). Kapasitas lapangan adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang
menunjukkan jumlah air maksimum yang dapat ditahan oleh tanah
terhadap gaya gravitasi. Pada keadaan ini, sebagian besar pori-pori mikro
tanah masih terisi air yang tersedia untuk tanaman. Air pada kondisi ini
disebut juga air kapiler, dan air ini dapat bergerak kesamping atau kearah
atas karena adanya gaya kapiler, sehingga air dapat tersedia bagi tanaman.
Air tersedia adalah selisih kandungan air pada keadaan kapasitas lapangan
dan titik layu permanen. Ketersediaan air di dalam tanah tergantung dari,
banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air,
besarnya evapotranspirasi, dan ingginya permukaan air tanah.
UDARA

 Udara dan air mengisi pori-pori tanah, yakni rongga


di antara partikel tanah.
 Banyaknya pori di dalam tanah berkisar 50%
(kondisi ideal), sedangkan jumlah air dan udara di
dalam tanah berubah-ubah.
 Pada tanah yang tergenang air, semua pori tanah
akan diisi oleh air, sedangkan pada tanah yang
lembab atau kering ditemukan air terutama dalam
pori-pori yang kecil (mikro), sementara udara
mengisi pori yang tidak terisi oleh air.
UDARA

Dibandingkan dengan susunan udara di atmosfer, susunan udara


di dalam tanah adalah sebagai berikut,
 (a) kandungan uap air lebih tinggi: tanah-tanah yang lembab mempunyai
udara dengan kelembaban nisbi (relatif humidity) mendekati 100%,
 (b) kandungan karbon dioksida lebih besar (>0.03%),
 (c) kandungan oksigen lebih kecil (kandungan oksigen udara tanah sekitar
10-12%, sedangkan di atmosfer 20%). Hal ini diduga disebabkan oleh
adanya kegiatan dekomposisi bahan organik atau respirasi oleh organisme
tanah dan akar-akar tanaman yang memerlukan oksigen dan melepaskan
karbon dioksida.
AKHIR MATERI 02

Anda mungkin juga menyukai