Anda di halaman 1dari 25

ISSN 2087-2860

SUSUNAN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB : Rektor Universitas Bandar Lampung

KETUA DEWAN PENYUNTING : IR. LILIES WIDOJOKO, MT

DEWAN PENYUNTING : DR. IR. ANTONIUS, MT (Univ. Sultan Agung Semarang)


: DR. IR. NUROJI, MT (Univ. Diponegoro)
: DR. IR. FIRDAUS, MT (Univ. Sriwijaya)
: DR. IR. Hery Riyanto, MT (Univ. Bandar Lampung)
: APRIZAL, ST., MT (Univ. Bandar Lampung)

DESAIN VISUAL DAN EDITOR : FRITZ AKHMAD NUZIR, ST., MA(LA)

SEKRETARIAT DAN SIRKULASI : IB. ILHAM MALIK, ST, SUROTO ADI

Email : jtsipil@ubl.ac.id

ALAMAT REDAKSI : Jl. Hi. Z.A. PAGAR ALAM NO. 26 BANDAR LAMPUNG - 35142
Telp. 0721-701979 Fax. 0721 – 701467

Penerbit
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bandar Lampung

Jurnal Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung (UBL) diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu
pada bulan Oktober dan bulan April
Jurnal Teknik Sipil UBL
Volume 7, Nomor 1, April 2016 ISSN 2087-2860

DAFTAR ISI
Susunan Redaksi .......................................................................................................... ii

Daftar Isi ........................................................................................................................ iii

1. Penerapan Metode Indeks Bahaya Kecelakaan untuk Anaisis Kasus Lalu Lintas di
Lampung
Juniardi................................................................................................................ 873-894
2. Metode Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten di Sumatera
Selatan
Dirwansyah Sesunan ........................................................................................... 895-912
3. Optimasi Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dengan Metode Jalur Kritis
Menggunakan Software Microsoft Project
Lilies Widjoko .................................................................................................... 913-929
4. Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang pada Proyek
Dermaga Jetty II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak-Jawa Barat
Hery Riyanto ....................................................................................................... 930-950
5. Pengaruh Penambahan Kapur dan Lama Waktu Pemeraman pada Tanah Pasir
Berlempung Terhadap Kekuatan Tanah
Ronald Nurisko ................................................................................................... 951-957
PERENCANAAN PENGENDALIAN WAKTU KEGIATAN PONDASI
TIANG PANCANG PADA PROYEK DERMAGA JETTY II
PT. RED ECO PETROLIN UTAMA MERAK - JAWA BARAT

HERY RIYANTO
Dosen Universitas Bandar Lampung
E-mail :heryriyanto@ubl.ac.id

Abstrak
Dalam pelaksanaan proyek secara umum, setiap kontraktor peserta tender
diharuskan mengajukan sebuah rencana kemajuan proyek.Pembuatan rencana kemajuan
proyek harus disetujui oleh pemberi tugas bila kontraktor tersebut menjadi pemenang
tender, rencana kemajuan tersebut sebagai acuan jadwal pelaksanaan proyek. Setiap
proyek selalu menampilkan kurva kemajuan pekerjaan yang biasa disebut dengan kurva-
s, kurva-s setiap proyek tidak selalu sama bentuknya. Hal ini disebabkan banyak faktor
yang mempengaruhi bentuk dari kurva-s tersebut.pentingnya pengendalian waktu yang
berfungsi sebagai patokan dasar dari waktu pelaksanaan pekerjaan yang dapat membantu
pelaksanaan / pengawas, juga perencanaan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan.Mengendalikan waktu
pelaksanaan agar sesuai dengan perencanaan waktu kegiatan pemancangan pondasi tiang
pancang di proyek Dermaga Jetty II PT. Redeco Petrolin Utama.

Perencanaan pengendalian waktu kegiatan pondasi tiang pancang pada proyek


dermaga jetty II tidak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan mengalami
penambahan atau perubahan waktu yang disebabkan oleh : (1) Lambat dalam
memindahkan pipa pancang dari dalam tenda keluar, pada kegiatan sand blasting dan
pengecatan yang disebabkan roda raknya turun dari rel dan membutuhkan waktu 2
jam.(2) Kurangnya tenaga kerja dalam pekerjaan pengelasan (penyambungan) pipa tiang
pancang jadi dalam 2 hai) hanya 3 buah pipa yang tersambung. (3) Ombak yang terlalu
besar dan terpaksa pemancangan pondasi tiang pancangnya tertunda 2 hari. (4)
Konstruksi tiang pancangnya kurang panjang dan kesalahan dari konsultan perencana
dalam merencanakan panjang pipa pancang untuk pekerjaan ini pipa tiang pancang
kemudian disambung dan pengerjaannya membutuhkan waktu 6 hari. (5) Apabila ada
kapal yang sandar di dermaga jetty I semua pekerjaan yang berhubungan dengan api
harus berhenti sekitar 2 jam karena di takutkan ada gas yang bocor. (6) Ponton tidak bisa
merapat pada posisi tiang pancang nomor 1,3 dan 4, karena tersangkut batu dan terpaksa
harus digali terlebih dahulu dan membutuhkan waktu 2 hari.

Kata Kunci :Tiang Pancang, Pengendalian Waktu Pekerjaan.

I. PENDAHULUAN dinyatakan berhasil jika selesai tepat


1.1 Latar Belakang Masalah waktu, total biaya sesuai dengan
Waktu penyelesaian konstruksi rencana anggaran, dan mutu pekerjaan
merupakan salah satu ukuran sesuai dengan rencana dan spesifikasi.
keberhasilan proyek konstruksi.Proyek Pembuatan rencana waktu yang baik

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 930


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
akan mendukung penyelesaian proyek rencana semula, maka kita dapat
konstruksi tepat waktu. mengambil langkah-langkah yang
perlu diperbaiki sedini mungkin
Dalam pelaksanaan proyek secara untuk kemudian di sesuaikan dengan
umum, setiap kontraktor peserta tender jadwal pekerjaan selanjutnya.
diharuskan mengajukan sebuah rencana Dengan demikian diharapkan akibat
kemajuan proyek.Pembuatan rencana dari penyimpangan tersebut dapat di
kemajuan proyek harus disetujui oleh usahakan seminimal mungkin.
pemberi tugas bila kontraktor tersebut
menjadi pemenang tender, rencana Berdasarkan uraian diatas dapat di
kemajuan tersebut sebagai acuan jadwal simpulkan betapa pentingnya
pelaksanaan proyek. Setiap proyek pengendalian waktu yang berfungsi
selalu menampilkan kurva kemajuan sebagai patokan dasar dari waktu
pekerjaan yang biasa disebut dengan pelaksanaan pekerjaan yang dapat
kurva-s, kurva-s setiap proyek tidak membantu pelaksanaan / pengawas,
selalu sama bentuknya. Hal ini juga perencanaan untuk menyelesaikan
disebabkan banyak faktor yang suatu kegiatan pekerjaan sesuai dengan
mempengaruhi bentuk dari kurva-s waktu yang telah di rencanakan.
tersebut.
Dalam perencanaan waktu
Jika kurva-s suatu proyek sudah kegiatan pelaksanaan pondasi tiang
disetujui oleh pemberi tugas maka pancang dijadwalkan selesai dalam
tanggung jawab terhadap jadwal yang waktu dua bulan dengan
sudah diajukan oleh kontraktor tersebut memperhitungkan kendala-kendala
sudah menjadi tanggung jawab bersama yang mungkin terjadi, karena proyek
antara kontraktor dan pemberi tersebut di laksanakan dilaut, maka
tugas.Sehingga sebelum menyetujui banyak sekali kendala yang
rencana jadwal tersebut, maka pemberi dihadapi.Tapi pada kenyataannya tidak
tugas harus mempelajari penjadwalan ada proyek yang selama
waktu tersebut lebih dahulu.Namun berlangsungnya, sejak awal sampai
waktu yang tersedia bagi pemberi tugas akhir, tidak pernah mengalami
untuk mempelajari penjadwalan perubahan.
tersebut juga terbatas.Sehingga
mempelajari suatu rencana penjadwalan 1.2 Tujuan Pembahasan
dalam waktu singkat sangat diperlukan Mengendalikan waktu
oleh pemberi tugas. pelaksanaan agar sesuai dengan
perencanaan waktu kegiatan
Dengan adanya jadwal kerja pemancangan pondasi tiang pancang di
tersebut, maka dapat diketahui hal-hal proyek Dermaga Jetty II PT. Redeco
sebagai berikut: Petrolin Utama.
a. Rencana kerja yang akan kita
rencanakan, baik hari ini, besok 1.3 Kerangka Pemikiran
maupun minggu depan dan Untuk mengetahui apakah rencana
seterusnya. Sehingga kita dapat yang dibuat berjalan secara efektif dan
menyiapkan terlebih dahulu segala efisien, ini membutuhkan penyesuaian-
sesuatu yang dapat menunjang penyesuaian kecil terhadap rencana dan
kelancaran / keberhasilan pekerjaan. bisa dilakukan untuk memanfaatkan
b. Apabila terjadi penyimpangan antara peningkatan-peningkatan yang terjadi
hasil pekerjaan yang nyata dengan selama penerapan rencana tersebut.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 931


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
faktor-faktor di luar kendali kita, yang
Manajemen yang baik dari setiap mungkin tidak mempertimbangkan
proyek selalu dimulai dari besarnya pekerjaan dan kesulitan yang
perencanaan.Untuk merencanakan dihadapi.Jika ada suatu kendala yang
secara efektif, pertama-tama perlu ikut menentukan batas waktu, maka kita
ditentukan sasaran dari proyek, Perlu dapat dapat memperbaiki jadwal
ditentukan kendala-kendala yang pekerjaan dengan mengatur lagi urutan
berlaku pada proyek tersebut dan pekerjaan untuk memperpendek waktu
kepentingan relatif dari setiap kendala penyelesaian seluruhnya, tanpa harus
ini. Kendala-kendala yang mengubah perkiraan-perkiraan dasar
diperhitungkan pada proyek dermaga semula. Rencana proyek yang ideal
jetty II ini yaitu: hujan, ombak pasang, agaknya adalah rencana yang disusun
dan karena lokasi proyek dekat dengan melalui kerja sama antara semua pihak
dermaga jetty I (dermaga lama) yang yang akan berperan dalam
digunakan untuk menyandar kapal yang pelaksanaannya, dan mendapat
akan membongkar muatan yang berisi persetujuan menyeluruh dari pelanggan.
bahan kimia cair melalui pipa-pipa ke Agar rencana itu benar-benar efektif,
tangki-tangki penampungan, maka unsur- unsur yang merupakan bagian
diperhitungkan juga bila ada gas yang dari rencana harus merupakan hasil
bocor. Perencanaan kemudian akan perkiraan yang handal, dan disusun
mencakup penentuan beberapa cara dalam susunan praktis yang logis.
yang mungkin, adopsi salah satu cara Tekanan untuk mempersingkat skala
ini akan menghasilkan pencapaian waktu ditangani dengan memperbaiki
sasaran proyek dengan memenuhi susunan urutan kerja, atau dengan
kendala-kendala yang berlaku. menggunakan lebih banyak sumber
daya: Manajer proyek janganlah sekali -
Agar dapat melaksanakan fungsi kali mau dibujuk atau dipaksa untuk
pengendalian dengan efektif, maka memperpendek skala waktu keseluruhan
perlu menyusun dan menganalisis dengan cara "menurunkan" taksiran
laporan-laporan kemajuan, pengadaan tanpa dapat dipertanggungjawabkan
bahan, dan sebagainya.Penting untuk secara teknis.
mempersiapkan form-form standar
untuk laporan-laporan ini sehingga 1.4 Batasan Masalah
seluruh informasi kritis terkumpulkan Dalam manajemen konstruksi
dan laporan-laporan tersebut bebas dari dikenal beberapa pengendalian seperti
informasi-informasi yang tidak ada pengendalian terhadap waktu,
hubungannya atau informasi-informasi pengendalian terhadap biaya dan
yang tidak perlu. pengendalian terhadap mutu. Masalah
yang akan di bahas hanya pengendalian
Penyusunan jadwal waktu (time terhadap waktu, khususnya perencanaan
scheduling) dapat dipandang dari dua pengendalian waktu kegiatan pondasi
segi yang sangat berlawanan satu sama tiang pancang, dan mulai perencanaan
lain. Di satu pihak, kita dapat membuat waktu pelaksanaan, pengadaan bahan
seperangkat perkiraan dan dari situ (pipa), penyambungan pipa dan
menyusun rencana untuk meramalkan pengetesan kekuatan sambungan, sand
tanggal penyelesaian proyek.Atau blasting, pengecatan pipa, penentuan
sebaliknya, kita dapat menentukan titik pemancangan, pemindahan /
waktu penyelesaian terlebih dahulu; pengangkutan pipa, pemancangan,
mungkin hal itu dapat disebabkan oleh pemotongan pipa yaitu dari awal

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 932


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
pemancangan sampai akhir suatu rangkaian pekerjaan berupa jadwal
pemancangan. Sedangkan perhitungan- yang berdasarkan :
perhitungan dan struktur jetty secara - Lingkup dan luas pekerjaan
keseluruhan tidak dibahas dalam - gambar-gambar kerja Kondisi lapangan
penulisan. Syarat-syarat umum dan teknis
- Tata letak sarana penunjang
II. TINJAUAN PUSTAKA Adanya sumber daya seperti bahan, alat
2.1 Teknik Pengendalian Waktu dan tenaga kerja Adanya spesialis
Maksud dari pengendalian waktu kontraktor
adalah menterjemahkan suatu pelaksanaan
proyek ke dalam jadwal / waktu kalender 2.2.2 Kondisi Kontrak
yang akan menunjukan waktu mulai proyek Hal-hal yang tercantum dalam
dan penyelesaian proyek yang diharapkan. kontrak akan mempengaruhi penyusunan
Tujuan dari pengendalian waktu adalah jadwal kerja proyek, seperti :
menghasilkan jadwal untuk kegiatan yang Jangka waktu pelaksanaan proyek, yaitu
nyata, sesuai dengan sumber daya yang waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan
tersedia dan cara penggunaannya dan waktu selesainya.
diselaraskan dengan waktu penyelesaian Boleh atau tidaknya mengadakan
proyek. pelaksanaan pekerjaan pada malam
Dengan adanya jadwal kerja tersebut, hari terutama diluar jam kerja normal
maka dapat diketahui hal-hal sebagai atau pada hari libur.
berikut:
a. Rencana kerja yang akan kita laksanakan, 2.2.3 Cuaca atau Musim
baik hari ini, besok maupun minggu Cuaca atau musim akan
depan dan seterusnya. Sehingga kita mempengaruhi suatu jadwal kerja, terutama
dapat menyiapkan terlebih dahulu segala jenis pekerjaan yang berada diluar bangunan
sesuatu yang dapat menunjang kelancaran atau dilapangan terbuka. Tingkat
/ keberhasilan pekerjaan ini. ketergantungan suatu jadwal kerja terhadap
b. Apabila terjadi penyimpangan antara cuaca atau musim dapat berupa penurunan
hasil pekerjaan yang nyata dengan kapasitas produk dan mungkin pekerjaan
rencana semula, maka kita dapat tersebut akan terhenti sama sekali jika hujan
mengambil langkah-langkah yang perlu lebat.
diperbaiki sedini mungkin untuk
kemudian disesuaikan dengan jadwal 2.3 Cara Penyusunan Urutan
pekerjaan selanjutnya. Dengan demikian Pekerjaan
diharapkan akibat dan penyimpangan Ada beberapa cara penyusunan
tersebut dapat diusahakan seminimal pekerjaan, tetapi secara umum urutannya
mungkin. adalah sebagai berikut :
a. Dari paket proyek pada mulanya dipelajari
2.2 Faktor-Faktor yang gambar-gambar kerja. Selanjutnya
Mempengaruhi Pengendalian diadakan inventarisasi kegiatan-kegiatan
Waktu yang harus dilaksanakan.
Dalam menyusun jadwal kegiatan b. Dari inventarisasi jenis kegiatan pada
perlu diperhatikan faktor-faktor yang butir a di atas, dapat dihitung volume dari
mempengaruhi antara lain : setiap kegiatan dan melihat
2.2.1 Sistem Pelaksanaan Kerja ketergantungan antara kegiatan yang satu
Untuk mendapat suatu urutan dengan kegiatan yang lainnya.
pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan oleh c. Mempelajari spesifikasi teknik yang harus
masing-masing pekerjaan, maka perlu dibuat dipenuhi.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 933


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
d. Mempelajari dan memperhatikan butir a itu.Sebuah balok yang mencerminkan
sampai butir c diatas, lalu disusun urutan kemajuan dari setiap kegiatan digambarkan
pekerjaan yang akan dibuat diantara saat-saat waktu memulai dan
penjadwalannya. penyelesaian yang direncanakan khusus
berkenaan dengan kegiatan itu, dengan
2.4 Penaksiran Waktu mengikuti gans mendatarnya.
Maksud dari penaksiran waktu disini
adalah waktu yang dibutuhkan untuk Keunggulan dan keterbatasan dari
menyelesaikan suatu kegiatan atau biasanya bagan balok.Bagan balok ini memiliki
disebut durasi.Mula-mula durasi dari sejumlah keunggulan bila dibandingkan
masing-masing kegiatan ditaksir secara dengan sistem pengendalian waktu lainnya
terpisah dan tersendiri (dan tidak dicoba- yaitu antara lain :
coba) kemudian disesuaikan dengan periode a. Bentuk gratis yang sederhana
sebelumnya yang telah ditentukan.Setelah menghasilkan suatu pemahaman umum
masing-masing kegiatan ditentukan yang relatif sangat mudah.
durasinya dengan mempelajari han-hari libur b. Dapat diterima dan dipahami oleh setiap
atau hari-hari besar, kemudian digabungkan tingkatan manajemen, c Sangat cocok
secara keseluruhan kegiatan-kegiatan untuk kegiatan-kegiatan yang sederhana.
tersebut.Setelah kegiatan diatas maka perlu
diperhatikan urutan ketergantungan antara Disamping memiliki beberapa
kegiatan dan batas akhir proyek tersebut keunggulan, bagan ini juga memiliki
harus diselesaikan. sejumlah keterbatasan yang umum, antara
lain :
2.5 Jenis-Jenis Teknik Pengendalian a. Kurang memberi gambaran dari
Waktu ketergantungan antara satu kegiatan
Ada beberapa jenis teknik dengan kegiatan yang lainnya.
pengendalian waktu yang umum dipakai b. Tidak diketahui kegiatan mana yang
dalam proyek konstruksi di Indonesia, antara kritis.
lain : c. Tidak dapat mengetahui adanya tenggang
a. Metode bagan balok waktu untuk kegiatan yang tidak kritis,
b. Metoda jaringan kerja walaupun bagan balok ini merupakan
c. Metode diagram vector suatu alat perencanaan dan pelapor yang
baik.
2.5.1 Metode Bagan Balok
Metode bagan balok ini Teknik perencanaan yang paling tua
dikembangkan oleh Henry L. Gannt pada yang ada hubungannya dengan pokok
awal abat ini.Suatu bagan balok secara grafis pembicaraan kita disini ialah teknik yang
menguraikan suatu proyek yang terdiri dan menggunakan bagan balok (bar chart).
kumpulan-kumpulan kegiatan yang telah Bagan balok disebut juga bagan Gantt (Gantt
direncanakan dengan baik, dimana waktu chart) sesuai dengan nama penciptanya,
penyelesaian proyek merupakan titik Henry Grantt. Selama bertahun-tahun bagan
akhirnya. ini digunakan secara luas sebagai alat bantu
perencana yang sangat berharga.
Dalam bagan balok ini, semua
kegiatan diisikan dalam satu kolom dibagian Dengan munculnya metode-metode
kiri dari bagan balok tersebut dan suatu skala perencanaan yang lebih canggih, terutama
mendatar memanjang kebagian kanan kolom analisis jaringan kegiatan dan peristiwa
dengan suatu garis yang berkenaan dengan (network analisis) dan garis imbang (line of
setiap kegiatan yang tertera dalam kolom balance), penggunaan bagan Gantt sudah

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 934


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
jauh berkurang, walaupun sebetulnya tidak besar pengaruhnya. Dengan diagram panah
usah begitu.Walaupun teknik-teknik modern ini dapat pula diketahui kegiatan-kegiatan
mungkin lebih disukai pada berbagai situasi mana saja atau lintasan-lintasan mana saja
tertentu, metode-metode lama pun masih yang kritis, sehingga dengan mengetahui
dapat dimanfaatkan. Perencanaan dengan tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala
bagan balok jelas lebih baik dari pada tanpa prioritas dalam menangani masalah-masalah
perencanaan sama sekali. Dampak visual dan yang timbul selama pelaksanaan proyek.
peragaan jadwal yang menarik akan sangat Dengan diagram panah dapat juga diketahui
membantu dalam mengendalikan proyek- peristiwa-peristiwa mana saja yang kritis
proyek sederhana dan masih banyak pula sehingga usaha-usaha segera dapat diarahkan
manajer yang masih menghendaki jadwal itu dan dimulai sedini mungkin untuk peristiwa
dibuatkan dalam bentuk bagan balok, antara kritis tersebut.
lain karena mereka belum sempat
mempelajari teknis analisis jaringan kerja
dan belum tahu cara memahaminya. Bahkan Keuntungan dan keterbatasan
ada pula yang sama sekali tidak mau menggunakan diagram panah adalah sebagai
mempelajarinya. berikut :
a. Dengan mengetahui dan
2.5.2 Metode Jaringan Kerja memperhitungkan waktu terjadinya tiap-
Metoda Jaringan Kerja adalah salah tiap kejadian yang ditimbulkan oleh satu
satu sistem informasi yang digunakan dalam atau beberapa kegiatan, maka kita akan
pelaksanaan proyek yang hasilnya adalah cepat mengetahui kesukaran-kesukaran
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang yang timbul dan cepat diambil tindakan
ada dalam jaringan kerja yang pemecahannya.
bersangkutan.Informasi tersebut mengenai b. Memungkinkan dapat tercapainya
sumber daya yang digunakan dalam jadwal pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis.
pelaksanaan proyek. c. Memperlancar arus sistem informasi.

Jadi dalam hal ini dapat dikatakan Adapun keterbatasan dari pemakaian
bahwa pelaksanaan proyek berdasarkan diagram panah adalah :
perencanaan jaringan kerja berupa diagram a. Tidak efektif digunakan untuk
yang berisi lintasan-lintasan yang terdiri dari perencanaan rutin bagi kegiatan yang
kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan berulang.
selama pelaksanaan suatu proyek. b. Bentuknya rumit, sehingga tidak mudah
dipahami oleh setiap orang.
Ada dua macam diagram yang
dikenal dalam perencanaan jaringan kerja, PERT. (Programme Evaluation and
yaitu diagram panah dan digram Review Technique) teknik penilaian dan
precendence diagram. Pada umumnya yang peninjauan program hampir serupa dengan
sering digunakan pada pelaksanaan proyek- CPA, dan kedua metode ini sering
proyek adalah diagram jaringan kerja versi dikacaukan satu sama lain. Pembuatan
CPM/PERT. diagram panah untuk kedua metode ini
dilakukan dengan cara yang sama Perbedaan
Dengan diagram panah ini dapat antara kedua metode ini baru kelihatan pada
segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan waktu kita mulai membuat taksiran jangka
kegiatan lainnya, sehingga apabila sebuah waktu kegiatan.
kegiatan terlambat maka dengan segera
dapat dilihat kegiatan apa saja yang Pada PERT, dibutuhkan tiga macam
dipengaruhi kegiatan tersebut dan seberapa taksiran waktu untuk setiap kegiatan, yaitu:

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 935


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
to = perkiraan waktu paling optimis sama seperti metode jalur kritis. Namun
tm = perkiraan waktu paling mungkin penekanannya sudah berubah : dan analisis
tp = perkiraan waktu paling pesimis biaya-waktu menjadi ramalan statistik
mengenai kemungkinan penyelesaian
Dari ketiga besaran itu diperkirakan terhadap waktu. Walapun banyak diantara
waktu mentok (probable time); atas dasar para pemakai teknik janngan kerja yang
statistik, untuk setiap kegiatan, dengan menganggap jaringan kerja mereka adalah
mengandaikan bahwa distribusi kesalahan PERT, namun sebenarnya metode CPA-lah
taksiran mengikuti kurva distribusi normal. yang sekarang banyak dipakai, dan istilah
PERT senng disalahtafsirkan. Agaknya,
berhubung ketelitian taksiran biasanya masih
terlalu kasar, sedang situasi mendadak senng
pula bermunculan di sana sini, sistem PERT
mungkin masih terlalu akademik, dan tidak
begitu praktis bila dibandingkan dengan
CPA.
Perhitungan ini dilakukan untuk Inti daripada teknik analisis jaringan
setiap kegiatan dalam jaringan kerja dan kerja adalah diagram panah (arrow diagram)
hasilnya digunakan untuk meramalkan atau yang disebut "jaringan kerja" (network)
kemungkinan apakah proyek dapat itu sendiri. Diagram ini agak berbeda dari
diselesaikan dalam waktu yang direncanakan bagan Gantt dan sudah banyak
atau tidak. Bila jaringan berisi lebih dari menggantikan bagan tersebut.
seratus kegiatan yang terpisah, maka Penggambaran diagram panah tidaklah
penggunaan komputer akan sangat mengikuti suatu skala linier tertentu.
dibutuhkan. Dengan demikian kita tidak Diagram panah itu digambarkan dengan
perlu melakukan sendiri perhitungan yang teliti untuk menunjukan saling
menjemukan, dan hasilnya pun bisa ketergantungan setiap kegiatan (activity)
didapatkan dengan segera sehingga kita dengan kegiatan lain di dalam proyek itu.
dapat melakukan tindakan yang diperlukan.
Pada Gambar 2.1 terlihat diagram
Di antara para ahli banyak pula yang panah yang paling sederhana yang dapat
tidak dapat menerima asumsi bahwa kurva digambarkan. Masing-masing lingkaran
distribusi normal dapat dipakai untuk menunjukkan peristiwa (event) dalam
meramalkan tebaran taksiran kesalahan. program itu, misalnya awal atau akhir suatu
Sudah umum diketahui bahwa taksiran pada pekerjaan.Panah yang menghubungkan
umumnya cenderung terlalu optimis dan kedua lingkaran dalam contoh itu
bukan pesimis, sehingga hal ini harus menunjukkan kegiatan yang harus
diperhitungkan dengan menjulurkan (skew) berlangsung sebelum peristiwa kedua dapat
kurva itu dengan sengaja. Untuk itu, atas dikatakan telah terjadi.Panah kegiatan,
rumus standar seperti di bawah ini ternyata menurut konvensi selalu digambarkan dan
cukup efektif. kiri ke kanan, dan tidak digambarkan
menurut skala.

Dasar statistik mana pun yang


dipakai, jaringan kerja PERT akan
menghasilkan jalur kritis dengan cara yang
Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 936
Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
Untuk teknik jaringan kerja analisis jaringan sering menemui kesulitan
"standar"' dilaksanakan dengan terlebih dalam meyakinkan para manajer
dahulu menggambarkan suatu jaringan kerja mereka.Jaringan tidak dapat digunakan dan
induk yang meliputi semua kegiatan yang tidak mampu berfungsi sebagai alat
diperlukan untuk suatu proyek.Tetapi, pada penjadwalan sumber daya; dalam hal ini
jaringan kerja induk ini tidak di cantumkan bagan balok yang klasik lebih unggul, dan
taksiran jangka waktu.Bilamana ada proyek lebih mudah dimengerti.Di samping itu,
yang harus dilaksanakan, dicetaklah suatu walaupun diagram panah mampu
sub-induk dan jaringan induk semula.Sub- memperlihatkan hubungan kompleks antara
induk ini dikoreksi dan ditambahi sesuai berbagai kegiatan dan peristiwa, namun
dengan keperluan.Setelah itu data waktu dan masih ada beberapa keterbatasannya lebih-
lama kegiatan ditaksir dan kemudian lebih bilamana kita ingin menunjukkan
dicantumkan sesuai dengan kondisi masing- kegiatan di mana permulaan dan
masing jaringan kerja.Tentu saja dapat penyelesaian boleh bertumpang-tindih.
mempersoalkan bahwa konsep jaringan kerja
"standar" itu sebenarnya bertentangan Sistem notasi pendahulu
dengan pengertian analisis jaringan itu (precedence) mempunyai sedikitnya satu
sendiri.Penyusunan jaringan kerja sebetulnya keunggulan terhadap diagram panah.
dibuat untuk mengembangkan inspirasi Dengan cara ini kita dapat menggambarkan
bukan untuk membakukan perencanaan semua kegiatan yang permulaan dan
sehingga menjadi suatu stereotipe rutin yang penyelesaiannya tidak tergantung kepada
menghambat kreativitas. Namun, bila waktu akhir dan pemulaan dari kegiatan
yang ada memang terlalu sempit, jaringan sebelumnya dan yang berikutnya. Dengan
kerja standar ini akan ternyata sangat kata lain, jaringan pendahulu boleh
bermanfaat dalam menghemat waktu, digunakan untuk menunjukan kegiatan yang
misalnya dalam situasi di mana barang kali bertumpang-tindih satu sama lain, maupun
kita tidak sempat membuat jaringan kerja kegiatan yang harus dipisahkan dengan
yang baru sama sekali. Jaringan kerja menyerupai bagan arus (flow chart) yang
standar yang disusun atas dasar pengalaman biasa digunakan dalam bidang teknik, cara
dari pelaksanaan beberapa proyek terdahulu ini akan lebih mudah diterima oleh para non-
bahkan dapat merupakan suatu pemanfaatan spesialis sebagai suatu bentuk notasi
dari pelajaran yang didapat dari pengalaman perencanaan. Tetapi, masalah penjadwalan
tersebut, sehingga tidak mudah terlupakan. sumber daya masih belum terpecahkan-baik
jaringan pendahulu maupun jaringan panah
Dalam analisis jaringan kerja, lebih- tidak dapat digunakan untuk menjadwalkan
lebih yang menggunakan diagram panah sumber daya tanpa mengubahnya menjadi
merupakan alat yang sangat bermanfaat bagi bagan balok atau tanpa penggunaan
perencana untuk menyatakan hubungan komputer Perbedaan pokok antara notasi
antara berbagai kegiatan proyek dengan yang digunakan pada diagram panah dan
jelas.Lebih-lebih bila analisis jaringan itu jaringan pendahulu terletak pada cara
digabungkan pula dengan konsep jalur kritis menempatkan kegiatan. Pada diagram panah,
dan penggunaan waktu tenggang untuk biasanya kegiatan digambarkan dengan
menentukan prioritas.Tetapi, kedua sistem panah yang menghubungkan dua
yang dibahas, baik PERT maupun CPA, peristiwa/situasi tahapan pada setiap
masih mempunyai beberapa perpotongan (simpul jaringan). Dalam
kelemahan.Salah satu di antara segi sistem pendahulu, kegiatan itu ditempatkan
kelemahannya ialah bahwa tanda-tanda di dalam simpul sedang panahnya hanya
notasi yang digunakan tidak lazim bagi merupakan hubungan logis (yang dapat
kebanyakan manajer sehingga para pelopor diberi nilai waktu).Oleh karena itu sistem

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 937


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
pendahulu biasa pula disebut metode
kegiatan dalam simpul (activity-on-node Untuk kebanyakan perencanaan,
system). jaringan CPA pada umumnya cukup
memadai.Metode pendahulu merupakan
Analisis waktu untuk menentukan suatu alternatif yang mungkin lebih cocok
jalur kritis dan tenggang waktu dapat bila dalam jaringan itu terdapat banyak
dilakukan setelah semua kegiatan dan kegiatan yang bertumpang-tindih.
sebagian penghubung logis diberi perkiraan
waktu.Perhitungannya tidak berbeda dari 2.5.3 Metode Diagram Vektor
CPA, tetapi sedikit lebih sulit karena adanya Untuk dapat menyelesaikan suatu
perbedaan waktu antara pemulaan dan proyek tepat pada waktunya, maka
penyelesaian beberapa kegiatan, dan ini diperlukan suatu perencanaan dan
harus masuk dalam perhitungan.Tetapi pengendalian waktu pelaksanaan
kesulitan ini dapat diatasi bila kita proyek.Pada umumnya teknik pengendalian
menggunakan komputer untuk waktu yang digunakan yaitu dengan metoda
melaksanakan analisis waktu.Menurut jaringan kerja dan metoda bagan balok.
beberapa kalangan, pengolahan dengan Selain kedua metoda di atas tadi ada pula
komputer lebih ekonomis untuk jaringan metoda pengendalian waktu lain yaitu
pendahulu daripada untuk CPA atau PERT metoda diagram vektor.
Biasanya notasi pendahulu tidak
menggunakan kegiatan semu dan jumlah Metoda diagram vektor ini dibuat
kegiatan dalam jaringannya pun lebih dalam bentuk garis-garis miring (blok-blok
sedikit.Hal ini berarti masukan komputer miring) yang menggambarkan hubungan
lebih sedikitpula.Akan tetapi, pada setiap antara waktu, lokasi dan kegiatan yang
kegiatan dalam jaringan pendahulu kita berkaitan. Metoda ini tidak berbeda jauh
harus menjelaskan rinci dari hubungan dengan metoda bagan balok, maka metoda
terminalnya, dan ini berarti tambahan inipun sangat cocok digunakan untuk proyek
masukan lagi bagi komputer. yang tidak terlalu banyak jenis macam
kegiatannya.
Penggunaan diagram panah atau
jaringan pendahulu bagi kebanyakan orang 2.6 Pengendalian Kegiatan Proyek
hanya merupakan masalah kesukaan pribadi Pengendalian adalah usaha-usaha
saja. Namun barangkali apa yang dapat yang diperlukan atau dilakukan, yang
dinasehatkan di sini adalah bahwa jika salah bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat
satu metode perencanaan ternyata berjalan sesuai dengan yang ingin dicapai
memberikan hasil yang memuaskan, tanpa banyak penyimpangan-penyimpangan
gunakanlah itu selalu. Ada pula bahayanya yang berarti.
bila kita mencoba berbuat terlalu pintar,
misalnya dengan memasukkan terlalu Jadi dengan adanya pengendalian ini
banyak rinci.Perencanaan bukanlah suatu maka kesalahan yang terjadi akan dikurangi
teknik yang pasti; perencanaan makin efektif seminimal mungkin, dan pekerjaan yang
bila dibuat sesederhana mungkin, di mana dilakukan akan selalu berada dalam garis
kita memasukkan semua kegiatan dan yang sudah ditentukan.
kendala yang pokok-pokok saja.Mungkin
sesekali kebanyakan usaha untuk Dengan demikian proyek yang akan
memperbaiki teknik yang ada bukanlah memenuhi persyaratan mutu, dan untuk
bersumber dari kelemahan teknik itu sediri, mencapai tujuan secara efektif dan ekonomis
tetapi karena pemakainya tidak mampu tidak hanya diperlukan pemeriksaan ditahap
memanfaatkannya. akhir sebelum diserah terimakan dari

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 938


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
kontraktor kepada pemilik proyek, tetapi Untuk memperjelas sasaran maka lingkup
juga diperlukan serangkaian tindakan proyek didefinisikan lebih lanjut, yaitu
sepanjang siklus proyek mulai dari mengenai ukuran, batas, dan jenis
penyusunan program, perencanaan, pekerjaan apa saja yang harus dilakukan
pengawasan, pemeriksaan, dan pengendalian untuk menyelesaikan lingkup proyek
terhadap mutu. keseluruhan.
Misalnya proyek engineering konstruksi,
Semua pihak yang terlibat dalam maka pekerjaan-pekerjaan tersebut terdiri
pelaksanaan proyek harus mempunyai rasa dari engineering, pengadaan, dan
tanggung jawab yang besar untuk konstruksi, yang masing-masing telah
melaksanakan tugas yang diberikan ditentukan anggaran, jadwal dan
kepadanya dan harus berorientasi kepada mutunya.
mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.7 Sudut Pandang Pemberi Tugas dan
Pada suatu proyek yang akan atau Kontraktor dalam Perencanaan
sedang berjalan biasanya dilakukan kegiatan Waktu Penyelesaian Konstruksi
pengendalian yang meliputi : Pemberi tugas pada lasa sebelum
1. Pengendalian terhadap waktu proyek tender diharuskan untuk menguasai sistem
2. Pengendalian terhadap biaya proyek penjurian untuk menentukan
3. Pengendalian terhadap mutu proyek kontraktor.Umumnya pemberi tugas ini
dibantu oleh konsultan perencana. Dibawah
2.6.1 Pengendalian Perencanaan Proyek ini digambarkan suatu struktur organisasi
Pengendalian yang dilakukan pada yang dipakai sebagai kontrak pada proyek-
tahap perencanaan sehingga menghasilkan proyek dalam kajian ini :
suatu perencanaan yang matang berupa
spesifikasi dan gambar kerja, dan
selanjutnya dapat dilaksanakan di lapangan
tanpa merubah tujuan yang hendak dicapai.
2.6.2 Pengendalian Pelaksanan Proyek
Pengendalian yang dilakukan pada
pelaksanaan proyek sehingga menghasilkan Ada beberapa macam lagi tipe kontrak
suatu hasil kegiatan proyek sesuai dengan yaitu kontrak tradisional, swakelola, cost
yang direncanakan, tanpa banyak terjadi plus fee, manajemen konstruksi.Karena
penyimpangan. spesifikasi proyek yang diamari hanya untuk
kontrak jenis putar kunci maka penjelasan
Proses-proses pengendalian yang hanya dibatasi pada kontrak putar kunci
dilakukan itu sendiri pada dasarnya dapat saja.Ada beberapa pandangan yang berbeda
diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai antara pemberi tugas dengan kontraktor, ini
berikut : disebabkan perbedaan kepentingan di antara
A. Menentukan Sasaran keduanya terhadap proyek.
Sasaran utama dan proyek adalah
mencapai apa yang telah direncanakan Di pandangan pemberi tugas
dalam proyek dengan batasan anggaran, diharapkan agar proyek dapat selesai
jadwal, dan mutu yang telah ditentukan secepatnya dengan mutu yang baik dan biaya
sehingga sasaran-sasaran tersebut yang sesuai dengan anggaran.Sedangkan
merupakan tonggak tujuan dari kegiatan dipandangan kontraktor, perencanaan waktu
pengendalian yang dilakukan. adalah diharapkan sesuai dengan
produktifitas tenaga kerja yang biasa
B. Lingkup Kegiatan dilakukan oleh kontraktor.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 939


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
mendekatkan kepentingan masing-masing
Dari sekian banyak masalah dalam pihak. Meskipun ada perbedaan pandangan
penilaian terhadap kontraktor peserta tender antara kontraktor dengan pemben tugas,
maka pemberi tugas perlu untuk dibekali namun tujuan dari proyek yaitu tercapainya :
kemampuan menilai dengan cepat dan • Waktu yang tepat
sederhana terhadap waktu penyelesaian • Biaya yang sesuai dengan budget.
konstruksi yang diajukan oleh para • Dengan mutu yang direncanakan oleh
kontraktor.Waktu penyelesaian konstruksi pemberi tugas.
yang tepat harus dihitung dengan dasar
produktifitas tenaga kerja agar Semua hal diatas harus tetap
penyimpangan yang terjadi dapat ditekan dipertahankan oleh kontraktor.Terutama
serendah mungkin. Penyimpangan ini pihak kontraktor harus dapat
mungkin saja terjadi mengingat variasi mempertahankan dan memberikan
produktifitas tenaga kerja yang cukup tinggi pelayanan terbaik kepada pihak pemberi
pada beberapa kota di Indonesia juga tugas.Dari semua rencana jadwal
keterbatasan kemampuan suplai materi yang pelaksanaan selalu mengandung ketidak
masih belum merata membuat nilai pastian.Hal ini menyebabkan rencana waktu
penyimpangan rencana dan pelaksanaan yang telah disepakati bersama bisa
besar sekali. menyimpang.Ketidak pastian ini dapat
diprediksikan dan ada yang tidak dapat
Pada saat ini peran dari konsultan diprediksikan.
perencana diperlukan, karena mereka yang A. Ketidak pastian yang tidak dapat
mendampingi pemberi tugas untuk diprediksi
menentukan kontraktor pemenang. Tugas Ketidak pastian yang tidak dapat
dari konsultan perencana, antara lain : diprediksi antara lain adalah :
 Membuat desain bangunan lengkap dan - Perubahan cuaca yang mendadak.
arsitektur, perhitungan struktur, gambar - Pengaruh kegiatan ekonomi secara
rencana struktur, dan sebagainya. global.
 Mempersiapkan dokumen tender, - Suasana politik yang bisa
spesifikkasi dan syarat (menentukan mempengaruhi kegiatan ekonomi.
kualifikasi bangunan) dan membuat - Kecelakaan tenaga kerja di lokasi
perhitungan biaya (bill of quantity) dari proyek.
proyek. - Kesalahan perencanaan hingga
 Mendampingi pemberi tugas dalam pekerjaan tertunda.
pelaksanaan tender untuk pemilihan
kontraktor. Tugas mendampingi ini Penundaan pekerjaan akibat ditemukan
termasuk mempersiapkan dokumen benda purba kala. Hal ini jarang terjadi,
tender, syarat lelang, memberi penilaian namun bila bekerja di daerah yang
terhadap para kontraktor peserta tender. memiliki nilai historis yang tinggi hal
Ikut memberikan usulan dan anjuran ini bisa terjadi (misal : wilayah pulau
untuk menentukan kontraktor pemenang. Bali, jalur Yogya-Solo).

Dari perbedaan pandangan antara B. Ketidak pastian yang dapat diprediksi


kontraktor dengan pemberi tugas tentunya - Cuaca di Indonesia pada umumnya
bisa dicarikan jalan keluar yang baik agar dapat diperkirakan saat tiba dari
kemauan dan masing-masing pihak dapat musim kemarau dan penghujan.
terpenuhi dengan optimal. Tentunya dengan - Produktifitas tenaga kerja Indonesia
dibuat kesepakatan bersama tentang pada satu daerah belum tentu sama
penjadwalan waktu konstruksi akan dapat dengan daerah lainnya. Namun

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 940


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
sekarang sudah banyak penelitian 3.1 Perencanaan Waktu Pelaksanaan
yang mengamati produktifitas tenaga Dalam perencanaan waktu
kerja dari daerah-daerah di pelaksanaan pekerjaan untuk pondasi tiang
Indonesia. Namun untuk pancang di rencanakan akan selesai dalam
perencanaan waktu tetap harus ada waktu dua bulan, dari mulai pengadaan
koefisien pengamatan ketidak bahan, persiapan, pengecatan, sampai
pastian untuk produktifitas tenaga pemancangan dan pemotongan pipa
kerja. pancang. Metoda yang digunakan untuk
- Kelambatan suplai material karena merencanakan waktu pelaksanaan pekerjaan
stok barang tidak tersedia. proyek dermaga jetty II tersebut
Khususnya untuk material yang menggunakan metode bagan balok dan
mudah rusak maka suplaier tidak kurva-S.
barani untuk menyimpan di gudang.
- Jadwal kerja kontraktor yang kadang Untuk pekerjaan pengambilan contoh
tidak dapat diikuti dengan baik oleh tanah (sondir), sudah dilakukan beberapa
sub kontraktor. bulan sebelum proyek dimulai atau sebelum
Penggantian regu tenaga kerja dapat perencanaan konstruksi di buat oleh
merubah produktifitas tenaga kerja yang konsultan perencana, agar lebih detainya
ada. dapat di lihat pada halaman lampiran.
Pelaksanaan kegiatan pondasi tiang pancang
2.8 Sistem Pengendalian Proyek tersebut di mulai dan :
Sarana pengendalian merupakan 1. Pengadaan bahan dari tanggal 6 sampai
sesuatu yang sangat diperlukan untuk 31 Mei 2000.
menjamin keberhasilan pelaksanaan 2. Penyambungan pipa dan pengetesan
pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan sambungan pipa pancang dan tanggal 4
dimulai, segala sesuatu yang ada sampai 15 Juni 2000.
hubungannya dengan pengendalian 3. Sand blasting dan pengecatan tanggal 16
dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk 23 Juni 2000
daftar-daftar isian (formulir-formulir) 4. Penentuan posisi pondasi tiang pancang
pekerjaan yang berupa '"barchart" dan "net dari tanggal 3-5 Juli 2000. 5.
work planning", dilengkapi dengan jadwal Pemancangan pondasi tiang pancang
pengendalian peralatan, bahan dan tenaga tanggal 5-9 Juli 2000. 5. Pemotongan
kerja. pipa pancang dari tanggal 8-10 Juli 2000.

Program utama yang telah dituangkan Untuk pekerjaan kegiatan yang lainya
didalam "net work planning" dan "barchart" tidak harus menunggu selesainya pekerjaan
tersebut, dilapangan dijabarkan lagi secara pondasi tiang pancang, karena untuk
lebih terinci.Dibuat program mingguan, yang pekerjaan struktur atau konstruksi di atas
realisasinya dipantau dengan daftar-daftar pondasi tiang pancang tersebut dilakukan
isian (formulir-formulir) pelaporan kegiatan dengan cara pengecoran di darat (precast),
pekerjaan.Kerja yang rinciannya dilengkapi agar mempermudah dalam membuat
dengan gambar-gambar pelaksanaan ("shop begesting dan pengecorannya. Tetapi bukan
drawing"), yang gampang dibaca, dimengerti tidak mungkin pekerjaan pondasi tiang
oleh setiap petugas yang terlibat didalam pancang tidak mengganggu pekerjaan yang
pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana- lain, kalau pekerjaan pondasi tiang
sarana tersebut, maka sasaran kerja akan pancangnya mengalami perubahan jadwal
dapat dicapai seperti yang diharapkan. waktu selesainya, berarti menjadikan
kegiatan pekerjaan pemasangan precast juga
III. METODA PELAKSANAAN mangalami perubahan jadwal. Perencanaan

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 941


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
waktu pelaksanaan dari proyek jetty II ini tiga lapis dan kawat las yang digunakan
bisa dilihat pada lampiran. selalu diambil dari termos. Pengelasan
pada lapis pertama setelah selesai
3.2 Tahap Persiapan dikerjakan kemudian digerenda dan
Pada tahap ini pekerjaan atau kegiatan dibersihkan dan kemudian baru
yang termasuk didalamnya ialah persiapan dilanjutkan dengan pengelasan lapis
pondasi tiang pancang sebelum siap untuk di kedua dan begitu juga untuk lapis ketiga.
pancang, kegiatan tersebut meliputi :  Setelah pengelasan selesai dikerjakan
kemudian dilakukan pengetesan
3.2.1 Pengadaan Tiang di Lokasi sambungan tersebut dengan
Proyek menggunakan ultrasonik oleh pihak
Tiang-tiang yang dipergunakan pabrik yang datang ke lokasi proyek agar
dalam proyek dermaga jetty II ini kualitas sambungan tersebut sesuai
menggunakan tiang pipa dengan diameter dengan standar pabrik yang telah teruji
609.6 mm, panjang pipa 18m, tebalnya kekuatan daya dukungnya.
12mm, dan jumlahnya 13 buah. Tiang
pancang diangkut ke lokasi proyek dengan 3.2.3 Sand Blasting
menggunakan kendaraan khusus yang Pekerjaan sand blasting
disebut flat bed trailler.Ketika sampai di dilaksanakan setelah penyambungan pipa
lokasi proyek harus diperiksa keadaan tiang- selesai dan sand blasting ini bertujuan
tiang ini, apakah ada kerusakan-kerusakan supaya permukaan pipa menjadi kasar serta
yang terjadi baik sewaktu pengangkutan dari menghilangkan bunga karat dan kotoran
pabrik, pengangkutan, ataupun penimbunan yang menempel pada pipa tersebut. Bahan
di lokasi proyek. Pengangkutan tiang dengan yang digunakan ialah pasir kasa (pasir
menggunakan kendaraan flat bed trailler dari silikon) yang dimasukkan kedalam pot (alat
pabrik ke lokasi proyek ini tergantung dari sand blast) dan ditekan dengan
panjang tiang, yang akan diangkut. Untuk menggunakan angin kompresor. Dalam
tiang yang terlalu panjang biasanya tiang pengerjaan sand blasting ini dilaksanakan
dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dengan dua tahap, yaitu :
(upper) dan bagian bawah (bottom).
3.2.2 Penyambungan Pipa dan 1. Tahap pertama yang di sand blast
Pengetesan Sambungan bagian atas.
Pipa pancang yang ada di pabrik 2. Tahap kedua yang di sand blast bagian
panjangnya hanya 12m, maka disambung bawahnya.
dengan pipa 6m, dan untuk penyambungan
pipa tersebut di laksanakan di lokasi proyek. Untuk pengerjaannya dikerjakan di
Penyambungan pipa di kerjakan dengan bawah tenda (ruang tertutup) supaya
cara: debunya tidak mengganggu pekerjaan yang
 Menggerenda bagian ujung pipa yang lain dan dikerjakan diatas rak yang bisa
akan disambung dengan menggunakan berjalan dengan menggunakan rel agar
gerenda listrik. mudah untuk memindahkannya. Dalam satu
 Memberi cicin atau pelat pada bagian hari pipa yang bisa di sand blast berjumlah 6
dalam sambungan agar kawat lasnya buah.
tidak jatuh kedalam pipa.
 Penyetelan, supaya pipa benar-benar 3.2.4 Pekerjaan Pengecatan dan
lurus dan rata. Pemindahan Pipa
 Setelah pipa benar-benar lurus dan rata Cat yang digunakan untuk
baru pekerjaan pengelasan dapat dimulai. konstruksi di laut berbeda dengan cat yang
Untuk pengelasannya dikerjakan dengan digunakan didarat.Pengecatan pipa ini

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 942


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
dikerjakan setelah pipa selesai di sand blast menentukan titik koordinat tersebut team
dan untuk ketebalan catnya kurang lebih 400 survey harus memandu dalam pelaksanaan
milimikron.Dalam pengerjaannya pemancangan pondasi tiang pancang, agar
pengecatan tersebut dengan tiga lapis, yaitu sesuai dengan titik koordinat yang
lapisan pertama dan kedua tebal catnya ditentukan dan kemiringan pipa pancang
kurang lebih 150 milimikron dan untuk lapis yang diinginkan.
yang ketiga ketebalan catnya kurang lebih
100 milimikron.Pengecatan pipa pancang 3.4 Pemancangan Pondasi Tiang
tersebut harus benar benar rata, karena bila Pancang
pengecatannya tidak rata maka pipa pancang Pemancangan pondasi tiang pancang
tersebut tidak dapat mengatasi katodik (air ke dalam tanah sampai ke lapisan tanah
laut). Setelah pipa selesai dicat, kemudian keras atau sampai ke kedalaman yang
pipa pancang di pindahkan dari rak ke diinginkan harus dilakukan dengan baik dan
tempat lain dan kemudian pipa diberi tanda benar mengikuti prosedur yang telah
setiap 25cm. gunanya untuk memantau pipa ditentukan.Karena dalam pelaksanaan
pancang sewaktu dipancang dengan pemancangan tiang pancang ini memerlukan
menggunakan pukulan (hammer). Untuk suatu metoda tertentu, sehingga tiang
pemindahan pipa pancang mengunakan pondasi dapat tertanam sesuai dengan
crane 20 ton dan pipa pancang tersebut di kedalaman yang telah direncanakan dan
pindahkan ke atas ponton untuk kemudian dapat bekerja menahan beban bangunan di
diangkut ke lokasi pemancangan. atasnya dengan kapasitas daya dukung yang
diijinkan.
3.3 Penentuan Titik Koordinat Pondasi
Tiang Pancang Metoda-metoda yang sering
Penentuan titik koordinat bila digunakan pada saat memasukkan atau
dilakukan di darat mungkin akan lebih memancang pondasi tiang ke dalam massa
mudah dan cepat dalam pengerjaannya, di tanah ini antara lain adalah :
bandingkan dengan penentuan utik koordinat 1. Dengan tumbukkan berulang-ulang pada
yang dilakukan di laut. Untuk pengerjaan kepala tiang oleh alat pemukul (hammer),
penentuan titik koordinat pondasi tiang cara ini disebut juga pemancangan tiang.
pancang ini dilakukan oleh team survey 2. Dengan pemboran, yaitu membuat lubang
dengan menggunakan alat-alat sebagai ke dalam tanah, dan kemudian tiang
berikut dimasukkan atau dicorkan ke dalam
- Total station+accessories (prisma) lubang bor tersebut. Pengeboran dengan
- Water pass putaran yang menggunakan peralatan
- Theodolith khusus dapat menembus lapisan tanah,
- Level instrument sesuai untuk tanah kohesif dan keras agar
tercapai kedalaman yang diinginkan
Dengan menggunakan alat-alat
tersebut team survei menentukan titik Metoda yang digunakan dalam
terlebih dahulu untuk di jadikan titik acuan pemancangan tiang pancang di proyek
agar dalam menentukan titik koordinat tidak Dermaga Jetty II ini menggunakan metoda
berubah-ubah Kemudian dengan yang pertama.
menggunakan spead boat, Rigger (orang
survey yang berada di laut/ponton) Pada saat pemancangan pondasi tiang
mengukur kedalaman laut dan kemudian harus diperhatikan kualitas atau mutu dan
memegang prisma supaya total station bisa suatu pemancangan.Dengan pemancangan
mengukur jarak koordinat dan tinggi rencana yang terjaga mutunya maka pondasi tiang
pipa pancang nantinya. Setelah selesai diharapkan bisa bekerja dengan baik yaitu

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 943


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
dengan menyediakan daya dukung yang dengan sumbu tiang itu
cukup untuk menyalurkan beban bangunan sendiri.Kerusakan seperti ini biasa
di atasnya ke dalam tanah. Hal-hal yang terjadi pada tiang yang mempunyai
harus diperhatikan guna menjaga kualitas ketegakkan kurang baik pada saat
dari suatu pemancangan pondasi tiang antara pemancangan atau menerima pukulan
lain meliputi : hammer.
a. Kekuatan (daya dukung tiang)
Daya dukung tiang didefinisikan sebagai 2 Kerusakkan pada sepatu tiang
kemampuan suatu tiang di dalam Kerusakkan pada bagian sepatu tiang
menahan beban yang ditimbulkan oleh akan ditandai dengan perubahan
suatu konstruksi atau struktur yang penetrasi yang mencolok, yang mana
disangganya. seharusnya nilai penetrasi mengecil
Kemampuan tiang untuk menahan beban tetapi yang terjadi akan sebaliknya.
ini sangat dipengaruhi oleh keadaan dan
kondisi tanah pendukung di lokasi tiang 3. Kerusakkan pada bagian tengah tiang
pancang dan juga keadaan fisik dari tiang Kerusakkan pada bagian tengah tiang
pancang itu sendiri.Pada palaksanaan biasanya terjadi pada bagian
pemancangan tiang, untuk mencapai sambungan tiang.Kerusakkan pada
lapisan tanah kerasnya rata-rata mencapai bagian tengah ini ditandai dengan
kedalaman 21-22 meter dari permukaan kemiringan tiang yang cukup besar
air laut. dan biasanya diikuti dengan
kerusakkan pada bagian kepala tiang
b. Keadaan Fisik tiang atau tiang menjadi patah.
Kualitas suatu pemancangan bisa juga Kerusakkan yang terjadi pada tiang
dilihat dari kerusakkan pada tiang yang yang di pancang ini biasanya
terjadi pada saat pemancangan. Pada saat disebabkan oleh beberapa faktor,
pemancangan dilangsungkan, tiang bisa diantaranya adalah :
saja mengalami kerusakan yang  Arah jatuh palu (hammer) tidak
disebabkan pukulan hammer, hal ini akan tepat atau tidak searah pada sumbu
sangat merugikan karena daya dukung memanjang tiang (tidak sentris)
tiang akan berkurang dan tidak yang disebabkan kondisi ponton
memenuhi syarat yang telah ditetapkan. yang labil.
Pondasi tiang yang masuk ke dalam tanah  Bantalan yang diperlukan sudah
akan mengalami gesekan dengan tanah terlalu tipis atau tidak memadai
akibat pemancangan. Semakin dalam lagi karena sudah beberapa kali di
tiang di pancang untuk mencapai lapisan pergunakan.
tanah keras, semakin besar pula daya  Tipe palu pancang yang
dukung pondasi tiang tersebut dalam dipergunakan tidak sesuai dengan
memikul beban.Tetapi pada beberapa kekuatan tiang tersebut (terlalu
kasus pemancangan, seringkah terjadi besar atau terlalu kecil)
kerusakan pada tiang yang diakibatkan  Sambungan antara tiang tidak
pemancangan (pukulan hammer). Bagian sentris.
dari tiang yang sering mengalami  Mutu sambungan/pengelasan jelek.
kerusakan pada saat pemancangan antara Untuk menghindari hal-hal yang
lain adalah : merugikan pada saat pemancangan
1. Kerusakkan pada kepala tiang seperti kerusakkan pada tiang atau
Kerusakkan pada bagian kepala tiang hasil pemancangan yang kurang baik
ini ditandai dengan hancurnya kepala mutunya, maka harus diperhatikan
tiang atau retak memanjang searah kegiatan-kegiatan yang dilakukan

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 944


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
pada pemancangan pondasi tiang metode pelaksanaan pemancangan
pancang pipa. Karena itu pelaksanaan pondasi tiang pancang pada proyek ini
pemancangan pondasi tiang ini harus adalah pamancangan harus lebih dari
terus diawasi dari awal sampai akhir 21 pukulan untuk setiap 25 cm
pemancangan, hal ini dilakukan untuk penetrasi, sebelum kretena tersebut di
menghindari kesalahan-kesalahan penuhi maka tiang pancang harus
yang terjadi dan akhirnya akan terus di pancang sampai terpenuhi dan
berakibat fatal atau merugikan. kretena tersebut walaupun tiang
Dengan adanya pengawasan pancang harus disambung.
pemancangan diharapkan pada akhir Langkah-langkah dan peralatan yang
pemancangan akan didapatkan suatu digunakan dalam pelaksanaan :
hasil pemancangan yang terjaga - pipa diangkut ke atas barge
mutunya, baik dari segi kekuatan dan (ponton)
daya dukung tiang maupun kualitas - posisi template (alat untuk
pemancangan. mengatur kemiringan tiang) berada
Suatu pemancangan pondasi tiang pada titik koordinat yang telah di
akan bisa berjalan dengan baik apabila tentukan oleh team survey.
telah dilaksanakan tahapan-tahapan - Pipa di angkat dan di turunkan ke
kegiatan pelaksanaan pemancangan posisi template dengan
yang sesuai dengan prosedur menggunakan crane 150 ton.
pemancangan standar yang telah - Kemudian baru pengangkatan
ditentukan. Pada keadaan khusus, hammer.
pelaksanaan pemancangan tiang harus
didahului oleh uji pembebanan tiang, Peralatan yang digunakan :
hal ini dilakukan karena banyaknya - Barge 45 \ 15m dan 36 \12m
variabel mempengaruhi perilaku - Crane 150 ton
pondasi tiang saat dibebani dan - Flying leader
fenomena alam yang rumit - Pilling Hammer Delmag D36
mengakibatkan perlunya diadakan - Total station+accessories (prisma)
percobaan uji langsung dilapangan. - Water pass
Seluruh detail peralatan dan prosedur - Theodolith
pelaksanaan dicatat selama - Level instrument
pemancangan tiang uji, termasuk
jumlah pukulan per cm penetrasi 3.5 Pemotongan Pipa Tiang Pancang
tiang, khususnya pada bagian tiang Pemotongan pipa tiang pancang
yang sudah terpendam atau terpancang dilakukan setelah tiang pancang selesai
ke dalam tanah. Jika ada penghentian dikerjakan dan pemotongannya sesuai
selama pemancangan, misalnya ada dengan level atau ketinggian yang telah
peralatan yang macet atau saat ditentukan. Alat yang dipergunakan dalam
penyambungan tiang semuanya harus pengerjaan tersebut ialah peralatan las.
dicatat. Untuk menentukan panjang pipa yang akan
Pemancangan pondasi tiang pancang di potong, team survey dengan
pada proyek dermaga jetty II ini menggunakan peralatan total station dan
dilaksanakan setelah pipa pancang level instrument akan memberi tanda pada
selesai dicat dan diberi tanda pada pipa tersebut.
setiap 25 cm, yang bertujuan untuk
mengetahui/memantau penetrasi IV. PEMBAHASAN
(masuknya pipa pancang) setiap 25 4.1 Pengendalian Waktu dengan
cm berapa jumlah pukulan. Menurut Metode Jaringan Kerja

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 945


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
Metode jaringan kerja, cara ini Dari unsur waktu dapat terlihat adanya
merupakan suatu teknik manajemen satu atau beberapa lintasan aktifitas yang
operasional yang didasarkan kepada memerlukan penanganan/pengawasan
pengenalan hubungan ketergantungan antara pekerjaan yang serius agar dapat
satu jenis pekerjaan dengan jenis pekerjaan diselesaikan tepat waktu dan tidak
lainnya. Dan hubungan tersebut dapat mengganggu kegiatan lainnya.
dilakukan analisa-analisa kuantitatif yang
mengarah kepada efisiensi yang optimum Metode Jaringan Kerja adalah salah
baik dari segi waktu pelaksanaan, tenaga satu sistem informasi yang digunakan dalam
kerja, peralatan dan bahan yang akan pelaksanaan proyek yang hasilnya adalah
digunakan maupun biaya yang diperlukan. informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang
Metode jaringan kerja biasanya digunakan ada dalam jaringan kerja yang
pada proyek yang mempunyai kategori bersangkutan.Informasi tersebut mengenai
sebagai berikut : sumber daya yang digunakan dalam jadwal
 Mempunyai banyak aktifitas yang saling pelaksanaan proyek.
ketergantungan satu sama lain.
 Menggunakan banyak personalia, tenaga Jadi dalam hal ini dapat dikatakan
kerja, material, waktu, dan dana dalam bahwa pelaksanaan proyek berdasarkan
jumlah yang relatif besar. perencanaan jaringan kerja berupa diagram
 Memerlukan koordinasi antara beberapa yang berisi lintasan-lintasan yang terdiri dari
pejabat dan departemen yang terlibat kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan
didalamnya. selama pelaksanaan suatu proyek. Dengan
 Suatu proyek harus diselesaikan dalam diagram dapat segera dilihat kaitan suatu
waktu yang cepat dan biaya yang terbatas kegiatan dengan kegiatan lainnya, sehingga
apabila sebuah kegiatan terlambat maka
Sedangkan untuk menyusun tahapan dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja
jaringan kerja (Net Work Planning) adalah yang dipengaruhi kegiatan tersebut dan
sebagai berikut: seberapa besar pengaruhnya. Dengan
1. Melakukan inventarisasi seluruh kegiatan diagram dapat pula diketahui kegiatan-
yang terdapat dalam proyek tersebut serta kegiatan mana saja atau lintasan-lintasan
logika ketergantungan aktifitas yang satu mana yang kritis, sehingga dengan
dengan yang lainnya. Dalam suatu mengetahui tingkat kekritisannya dapat
jaringan kerja, hubungan ketergantungan ditetapkan skala prioritas dalam menangani
antara aktifitas pekerjaan digambarkan masalah-masalah yang timbul selama
dalam bentuk diagram dari suatu pelaksanaan proyek.
pekerjaan yang membentuk jaringan dari
setiap aktifitas, biasanya disebut Diagram Inti dan teknik janngan kerja adalah
Net Work. diagram panah (arrow diagram) atau yang
disebut "jaringan Kerja" (network) itu sediri,
2. Peninjauan unsur dan waktu, disini perlu diagram ini agak berbeda dan bagan Gantt
dibuat suatu perkiraan waktu yang dan sudah banyak menggantikan bagan
didasarkan pada pengalaman, teori, dan tersebut. Penggambaran diagram panah
perhitungan mengenai jangka waktu tidaklah mengikuti suatu skala linier tertentu
penyelesaian tiap-tiap kegiatan. dan diagram panah digambarkan dengan
Perhitungan setiap waktu kegiatan teliti untuk menunjukan saling
disusun dari awal kegiatan sampai akhir ketergantungan setiap kegiatan (actyvity)
proyek sesuai dengan jaringan kerja yang dengan kegiatan lain di dalam proyek itu.
telah direncanakan sebelumnya.

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 946


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
Membuat jaringan kerja harus direncanakan panjangnya 18 meter
mengetahui semua aktifitas yang terjadi pada dengan diameter 609,6 mm dan tebel 12
suatu proyek, lamanya/durasi tiap aktifitas mm, maka pipa tiang pancang harus
tersebut, dan ketergantungan antar disambung dengan pipa sepanjang 6 m.
aktifitas.Urutan-urutan logis seluruh aktifitas Waktu tersebut belum termasuk
proyek harus diketahui dengan baik.Untuk pengetesan sambungan pipa dengan
setiap aktifitas, harus diketahui aktifitas menggunakan sinar ultra sonik.
pendahulunya serta aktifitas
pengikutnya.Dengan demikian jaringan kerja  Pekerjaan sand blasting dan
dapat terbentuk sejak awal proyek sampai pengecatan
dengan akhir proyek. Pekerjaan sand blasting dilaksanakan
setelah penyambungan pipa selesai, dan
Contoh pemakaian jaringan kerja waktu yang direncanakan untuk sand
sebagai suatu teknik penjadwalan blasting dan pengecatan membutuhkan
pemancangan pada proyek jetty II. waktu 7 hari.Dalam sehari diharapkan
pipa selesai sand blasting dan pengecatan
minimal 2 buah, karena pada tahap
pengecatan membutuhkan waktu untuk
pengeringan sebelum pipa siap dicat
dengan ketebalan cat yang di rencanakan,
yaitu kurang lebih 400 milimikron.

 Penentuan posisi tiang pancang


Pelaksanaan kegiatan untuk menentukan
posisi tiang pancang ini dimulai
bersamaan dengan pekerjaan sand
blasting dan pengecatan, penentuan posisi
ini direncanakan selesai dalam waktu 2
hari.

 Pemancangan pipa tiang pancang


A. Waktu Pelaksanaan dan Kegiatan- Pemancangan pipa tiang pancang
kegiatan dilaksanakan setelah penentuan posisi
Dalam perencanaan waktu yang dan pengecatan selesai, dalam
dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan perencanaan waktu yang dibutuhkan
pemancangan tiang pancang dari mulai untuk pemancangan pipa sebanyak 13
penyambungan pipa sampai pemotongan buah membutuhkan waktu 5 hari. Untuk
pipa membutuhkan waktu kurang lehih 25 hari pertama 4 buah pipa yang
hari. Aktivitas atau kegiatan-kegiatan terpancang, kemudian untuk tiga hari
tersebut antara lain : berikutnya 2 buah pipa dan untuk hari
terakhir 3 buah pipa Dalam
pelaksanaannya ternyata waktu yang
 Pekerjaan penyambungan pipa dibutuhkan untuk kegiatan pemancangan
Penyambungan pipa membutuhkan waktu pipa mengalami penambahan waktu
10 hari dan dalam sehari minimal pipa sampai kurang lebih 10 hari.
yang tersambung 2 buah, banyaknya pipa
yang akan disambung 13 buah dengan  Pemotongan pipa tiang pancang
panjang pipa sebelum disambung 12 Untuk pelaksanaan pemotongan pipa
meter. Pipa tiang pancang yang tiang pancang secara otomatis

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 947


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
pekerjaannya menjadi mundur, karena - 1 Rigger (Orang survey yang
pekerjaan pemotongan pipa tiang berada diatas ponton)
pancang dilaksanakan setelah pipa - Orang survey
pancang selesai di pancang.Dalam
perencanaan waktu yang dibutuhkan Pekerjaan pemancangan tiang
untuk pekerjaan pemotongan pipa tiang pancang
pancang kurang lebih 3 hari. Alat :
- Barge 45 x 15 m dan 36 x 12 m
B. Pekerjaan dan Alat Yang - Crane 150 ton
Digunakan - Flying leader
Alat yang digunakan dan banyaknya - Pilling hammer Delmag D36
pekerja dalam pelaksanaan kegiatan- - Water pass
kegiatan tersebut antara lain : - Theodolith
Pekerjaan penyambungan - Level instrumen
Alat : - Total station-accessories
- 2 Gerenda listrik (prisma)
- 2 Las listrik - Spead boat
- 2 Teremos untuk menyimpan
kawat las Pekerja :
Pekerja : - Team Survey
- 2 Orang Tukang gerenda - Construction Manager
- 2 Orang Tukang las - Supertendent
- 1 Orang Supervisor - Piling Master
- Barge Master
Pekerjaan sand blasting dan - Crane Master
pengecatan
Alat : Pekerjaan pemancangan tiang
- Kompresor pancang
- 1 Pot untuk tempat pasir kasa Alat :
- Rak untuk pengecatan - 2 buah las karbit
- Crane 20 ton - Meteran
- 1 Pot untuk mengecat Pekerja :
Pekerja : - 2 Orang Tukang las
- Blasting & coating Supervisor
- Orang Tukang Sandblast Waktu minimum yang dibutuhkan
- Orang Tukang cat untuk selesai suatu proyek dapat
- 2 Orang Pekerja dihitung pada jaringan kerja. Jalur
berisi urutan aktifilas yang
Pekerjaan penentuan posisi tiang menghasilkan waktu penyelesaian
pancang proyek minimum atau mempunyai float
Alat : sama dengan nol disebut jalur kritis.
- Total staation+accessories Jalur kritis inilah yang harus mendapat
(prisma) perhatian utama dalam pengendalian
- Water pass jadwal proyek.
- Theodolith
- Level instrument Free Float adalah jumlah waktu
Pekerja : maksimum yang dimiliki oleh suatu
- Chief surveyor aktititas untuk masih dapat menunda
- Asisten surveyor dimulai aktititas tanpa menunda

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 948


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
dimulainya secara dini aktifitas- efektif dan ekonomis tidak hanya diperlukan
aktititas pengikut. pemeriksaan ditahap akhir sebelum
diserahkan dan kontraktor kepada pemilik
FF (x) = Free Float Aktifitas x proyek, tetapi juga diperlukan serangkaian
= Minimum [ES (seluruh tindakan sepanjang siklus proyek mulai dari
aktifitas pengikut x yang penyusunan program, perencanaan,
langsung)] – EF(x) pengawasan, pemeriksaan, dan pengendalian
terhadap mutu.
Dimana :
ES(x) = Waktu paling dini dimulainya Pengendalian yang dilakukan pada
kegiatan x pelaksanaan proyek sehingga menghasilkan
= Maksimum [EF (seluruh suatu hasil kegiatan proyek sesuai dengan
pendahulu kegiatan x)] yang direncanakan, tanpa banyak terjadi
EF(x) = Waktu paling dini penyimpangan. Sasaran utama dan provek
n =berakhirnya kegiatan x adalah apa yang telah direncanakan dalam
= ES (x) + D (x) proyek dengan batasan anggaran, jadwal,
D (x) = Estimasi durasi suatu kegiatan dan mutu yang telah ditentukan sehingga
x sasaran-sasaran tersebut merupakan tonggak
tujuan dari kegiatan dan pengendalian yang
Metode penjadwalan proyek dilakukan. Untuk memperjelas sasaran maka
menggunakan jaringan kerja lingkup proyek didefinisikan lebih lanjut,
mempunyai kelebihan dibandingkan yaitu mengenai ukuran, batas, dan jenis
menggunakan diagram batang. Pada pekerjaan apa saja yang harus dilakukan
jaringan kerja, hubungan dan untuk menyelesaikan lingkup proyek
ketergantungan logis antar aktititas keseluruhan.
tergambar secara jelas, sehingga
metode ini sangat baik untuk Waktu penyelesaian konstruksi yang
pengendalian dan peramalan proyek tepat harus dihitung dengan dasar
Bila ada perubahan pada proyek produktifltas tenaga kerja agar
(misalnya keterlambatan suatu aktititas) penyimpangan yang terjadi dapat ditekan
maka dengan jaringan kerja, dapat serendah mungkin. Penyimpangan mungkin
mengetahui pengaruh perubahan saja terjadi mengingat variasi produtifitas
tersebut pada keseluruhan aktititas tenaga kerja yang cukup tinggi pada
proyek yang lainnya. beberapa kota di Indonesia juga keterbatasan
kemampuan suplai materi yang masih belum
4.2 Pengendalian Waktu kegiatan merata membuat nilai penyimpangan
Proyek rencana dan pelaksanaan besar sekali.
Pengendalian adalah usaha-usaha
yang diperlukan atau dilakukan, yang Sarana pengendalian merupakan
bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat sesuatu yang sangat diperlukan untuk
berjalan sesuai dengan keinginan dan tanpa menjamin keberhasilan pelaksanaan
banyak penyimpangan-penyimpangan yang pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan
berarti. Jadi dengan adanya pengendalian dimulai, segala sesuatu yang ada
maka kesalahan yang terjadi akan dikurangi hubungannya dengan pengendalian
seminimal mungkin dan pekerjaan yang dipisahkan dan dituangkan dalam bentuk
dilakukan akan selalu berada dalam garis daftar-daftar isian (formulir-formulir)
yang sudah ditentukan. Dengan demikian pekerjaan yang berupa "barchart" dan net
proyek yang akan memenuhi persyaratan work planning", dilengkapi dengan jadwal
mutu, dan untuk mencapai tujuan secara pengendalian peralatan, bahan, dan tenaga

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 949


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
kerja. Program utama yang telah dituangkan direncanakan, dan dengan bertambahnya
di dalam "net work planning" dan "barchart" waktu kerja otomatis bertambah juga upah
tersebut, dilapangan di jabarkan lagi secara kerjanya. Pengaruh dari kendala yang
lebih terinci.Dibuat program mingguan, yang disebabkan oleh cuaca, musim dan kendala
realisasinya dipantau dengan daftar-daftar yang lain dapat mengakibatkan penurunan
isian pelaporan kegiatan pekerjaan. kapasitas produk.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.2 Saran


5.1 Kesimpulan Untuk mengatasi kendala-kendala yang
Perencanaan pengendalian waktu ada dan supaya proyek bisa selesai tepat
kegiatan pondasi tiang pancang pada proyek pada waktu perencanaan dapat dilakukan
dermaga jetty II tidak sesuai dengan waktu dengan beberapa cara sebagai berikut:
yang telah direncanakan dan mengalami  Penambahan tenaga kerja
penambahan atau perubahan waktu yang  Penambahan waktu kerja (lembur).
disebabkan oleh :  Dan penambahan atau perbaikan
1. Lambat dalam memindahkan pipa peralatan.
pancang dari dalam tenda keluar, pada
kegiatan sand blasting dan pengecatan VI. DAFTAR PUSTAKA
yang disebabkan roda raknya turun dari Akmalah, Emma. 1996. Pelatihan
rel dan membutuhkan waktu 2 jam. Proyek Manajemen. Penerbit Ganeca.
2. Kurangnya tenaga kerja dalam pekerjaan Bandung.
pengelasan (penyambungan) pipa tiang Lock, D. Jarjfi, E. 1994.
pancang jadi dalam 2 hai) hanya 3 buah Manajemen Proyek Edisi ke-3. Penerbit
pipa yang tersambung. Erlangga. Anggota IKAPI Jakarta
3. Ombak yang terlalu besar dan terpaksa Cetakan k.e-4. PT. Gelora Aksara
pemancangan pondasi tiang pancangnya Pratama.
tertunda 2 hari. Pradoto, Suhardjito. 1990. Teknik
4. Konstruksi tiang pancangnya kurang Pondasi Laboratorium Geoteknik Pusat
panjang dan kesalahan dari konsultan Antar Universitas Ilmu Rekayasa ITB II
perencana dalam merencanakan panjang B Bandung
pipa pancang untuk pekerjaan ini pipa Prasarana, Chandra. 1995 Projects:
tiang pancang kemudian disambung dan Planning, Analysis, Selection,
pengerjaannya membutuhkan waktu 6 implementation and Review. Fourth
hari. edition Tata Me Graw-Hill Publishing
5. Apabila ada kapal yang sandar di Company-Limited. 4/12 Asat'Ali Road.
dermaga jetty I semua pekerjaan yang New Delhi 645 Halaman.
berhubungan dengan api harus berhenti Soekirno, Purnomo. 1996. Tata
sekitar 2 jam karena di takutkan ada gas Laksana Proyek Jurusan teknik Sipil
yang bocor Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
6. Ponton tidak bisa merapat pada posisi ITB Fakultas Teknik ITB. Bandung.
tiang pancang nomor 1,3 dan 4, karena
tersangkut batu dan terpaksa harus digali
terlebih dahulu dan membutuhkan waktu
2 hari.

Dengan adanya kendala - kendala


tersebut, baik yang telah diperhitungkan atau
yang tidak diperhitungkan sama sekali
mempengaruhi jadwal kerja yang telah

Jurnal Teknik Sipil UBL Volume 7 No. 1 April 2016 950


Perencanaan Pengendalian Waktu Kegiatan Pondasi Tiang Pancang Pada Proyek Dermaga Jetty
II PT. Red Eco Petrolin Utama Merak - Jawa Barat (Hery Riyanto)
INFORMASI UNTUK PENULISAN NASKAH
JURNAL TEKNIK SIPIL UBL

Persyaratan Penulisan Naskah

1. Tulisan/naskah terbuka untuk umum sesuai dengan bidang teknik sipil.


2. Naskah dapat berupa :
a. Hasil penelitian, atau
b. Kajian yang ditambah pemikiran penerapannya pada kasus tertentu, yang belum
dipublikasikan,
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Naskah berupa rekaman dalam Disc
(disertai dua eksemplar cetakannya) dengan panjang maksimum dua pupul halaman dengan ukuran
kertas A4, ketikan satu spasi, jenis huruf Times New Roman (font size 11).
Naskah diketik dalam pengolah kata MsWord dalam bentuk siap cetak.

Tata Cara Penulisan Naskah

1. Sistimatika penulisan disusun sebagai berikut :


a. Bagian Awal : judul, nama penulis, alamat penulis dan abstrak (dalam dua bahasa :
Indonesia dan Inggris)
b. Bagian Utama : pendahuluan (latar belakang, permasalahan, tujuan) , tulisan pokok
(tinjauan pustaka, metode, data dan pembahasan.), kesimpulan (dan saran)
c. Bagian Akhir : catatan kaki (kalau ada) dan daftar pustaka.
Judul tulisan sesingkat mungkin dan jelas, seluruhnya dengan huruf kapital dan ditulis secara
simetris.
2. Nama penulis ditulis :
a. Di bawah judul tanpa gelar diawali huruf kapital, huruf simetris, jika penulis lebih
dari satu orang, semua nama dicantumkan secara lengkap.
b. Di catatan kaki, nama lengkap dengan gelar (untuk memudahkan komunikasi formal)
disertai keterangan pekerjaan/profesi/instansi (dan kotanya, ); apabila penulis lebih
dari satu orang, semua nama dicantumkan secara lengkap.
3. Abstrak memuat semua inti permasalahan, cara pemecahannya, dari hasil yang diperoleh dan
memuat tidak lebih dari 200 kata, diketik satu spasi (font size 11).
4. Teknik penulisan :
Untuk kata asing dituskan huruf miring.
a. Alenia baru dimulai pada ketikan kelima dari batas tepi kiri, antar alinea tidak diberi
tambahan spasi.
b. Batas pengetikan : tepi atas tiga centimeter, tepi bawah dua centimeter, sisi kiri tiga
centimeter dan sisi kanan dua centimeter.
c. Tabel dan gambar harus diberi keterangan yang jelas.
d. Gambar harus bisa dibaca dengan jelas jika diperkecil sampai dengan 50%.
e. Sumber pustaka dituliskan dalam bentuk uraian hanya terdiri dari nama penulis dan
tahun penerbitan. Nama penulis tersebut harus tepat sama dengan nama yang tertulis
dalam daftar pustaka.
5. Untuk penulisan keterangan pada gambar, ditulis seperti : gambar 1, demikian juga dengan
Tabel 1., Grafik 1. dan sebagainya.
6. Bila sumber gambar diambil dari buku atau sumber lain, maka di bawah keterangan gambar
ditulis nama penulis dan tahun penerbitan.
7. Daftar pustaka ditulis dalam urutan abjad nama penulisan dan secara kronologis : nama,
tahun terbit, judul (diketik miring), jilid, edisi, nama penerbit, tempat terbit.

Anda mungkin juga menyukai