Kantor Kesatuan Bangsa Politik Kabupaten Nganjuk didirikan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Nganjuk adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang
merupakan Lembaga Teknis Daerah, yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam urusan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat (Linmas) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 09
Tahun 2008 Tentang Organisasi dan tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nganjuk
Bersinergi guna mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Nganjuk pertama, yaitu
perwujudan tatanan kehidupan masyarakat berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, rukun, dinamis
dan harmonis dengan seni, budaya dan kearifan local yang dicapai melalui peningkatan efektifitas
pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi, program dan kegiatan yang disusun difokuskan
kepada pemantapan wawasan kebangsaan ketahanan bangsa, kewaspadan dini masyarkat,
pembinaan ORMAS dan LSM serta penanganan konflik menuju NGANJUK NYAWIJI DAN
BERMARTABAT.
Kantor Kesatuan Bangsa Politik Nganjuk berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas di bidang
Kesatuan Bangsa di Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk, dipimpin oleh seorang Kepala Kantor
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Nganjuk melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten Nganjuk.
Kantor Kesatuan Bangsa Politik Kabupaten Nganjuk pada mulanya gabungan 2 instansi pemerintah
yaitu Kantor Sosial Politik (SOSPOL) dan Markas wilayah pertahanan sipil (KAMAWIL) yang dipimpin
oleh seorang Kepala Kantor kemudian Kantor Kesatuan Bangsa Politik berubah menjadi Kantor
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Kabupaten Nganjuk.
Kemudian pada tahun 2012 sempat terjadi penambahan tugas pokok dan fungsi Kantor dengan
dibentuknta struktur Badan Penanggulangan Bencana Nasional hingga Daerah maka untuk beberapa
saat tugas dan fungsi Penanggulangan Bencana hingga lahirnya Badan Penanggulagan Bencana
Daerah berdiri sendiri dengan memutasi beberapa personil baik eselon maupun staf dari Kantor
Kesbangpollinmas waktu itu untuk memperkuat BPBD Kabupaten Nganjuk.
Seiring perkembangan waktu, Dalam upaya pengembangan dan peningkatan pembinaan
perlindungan masyarakat (LINMAS) maka sejak awal Tahun 2016 Seksi Perlindungan Masyarakat
(Linmas) disatukan dengan kantor Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP).
Namun beralihnya Tugas Pokok dan Fungsi Perlindungan Masyarakat ke Satuan Polisi Pamong Praja
sesuai Bab III Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 8 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabuapten Nganjuk, belum di ikuti dengan
pembaharuan dan penyesuaian nama Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Daerah Kabupaten Nganjuk hingga Tahun 2018 ini.
Sebagaimana amanat Surat Menteri Dalam negeri (Mendagri) Nomor 061/3163/Polpum tertanggal
15 Agustus 2016 yang ditandatangani atas nama Mendagri, Direktur Jenderal Politik dan
Pemerintahan Umum, Soedarmo yang mengamanatkan bahwa Kantos Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) ditingkatkan menjadi Badan Kesbangpol yang hingga saat ini belum dilaksanakan di %
Kabupaten di jawa Timur, termasuk salah satunya Kantor Kesbangpollinmas daerah Kabupaten
Nganjuk yang masih berbentuk kantor hingga saat ini (Tahun 2018).
PASAL 122
(1) PADA SAAT PERATURAN PEMERINTAH INI MULAI BERLAKU, SELURUH PERANGKAT DAERAH YANG
MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK, TETAP
MELAKSANAKAN TUGASNYA SAMPAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI
PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DIUNDANGKAN. (2) ANGGARAN…
- 87 -
Demikian pula esensi yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang
pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.8 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi undang-undang
tentang Pemerintahan Daerah, menegeaskan perlunya demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat (empowering people). Perwujudan tersebut tentunya memerlukan harmonisasi tiga
domain yakni unsure pemerintah, swasta dan masyarakat (civil society) di daerah dalam suatu
komitmen kebangsaan, pluralisme, persatuan dan kesatuan masyarakat yang kuat demi terwujudnya
situasi dan kondisi daerah yang tertib, aman dan religious sebagai dasar kelangsungan pembangunan
daerah.
berdasarkan pada;
d) Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom;
e) Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
g) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
h) Intruksi Mendagri No.061/2911/SJ/ Tahun 2016 tentang tindak lanjut Peratuan Pemerintah No.18
Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
i) Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/3163/POLPUM Tanggal 15 Agustus 2016 tentang
Himbauan Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Yang Menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan Bidang Kesatuan Bangsa Dan Politik Pemerintahan Tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota.