Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PROGRAM UKM PENGEMBANGAN

“GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT)”

A. PENDAHULUAN

Obat sebagai salah satu unsur yang penting dalam pelayanan kesehatan mulai dari
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan pemulihan
harus diusahakan agar selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Obat dapat juga
merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan, digunakan secara tidak tepat
atau disalahgunakan. Secara definisi menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, obat adalah obat jadi termasuk produk biologi yang merupakan
bahan atau paduan bahan, digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki system
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.

Salah satu penyebab masalah kesehatan yaitu penggunaan obat secara tidak rasional
yang dapat mengakibatkan terapi kurang efektif dan efisien. Menurut WHO, lebih dari
50% obat di dunia diresepkan dan digunakan secara tidak tepat. Ketidakrasionalan
penggunaan obat dapat berupa penggunaan obat secara berlebihan (overuse),
penggunaan obat yang kurang (underuse) dan penggunaan obat tidak tepat indikasi,
dosis, cara dan lama pemakaian dan lain-lain (misuse). Salah satu contoh
penggunaan obat yang tidak rasional yaitu penggunaan antibiotik secara tidak bijak
yang dapat menyebabkan resistensi. Contoh lain adalah pengobatan sendiri
(swamedikasi) secara tidak tepat oleh masyarakat.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa masyarakat
masih menyimpan persediaan obat di rumah tangga yaitu sebesar 35,2% baik
diperoleh dari resep dokter maupun dibeli sendiri secara bebas. Swamedikasi yang
dilakukan secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai dapat
menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja langsung dibawah Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Puskesmas
memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat Indonesia yang setinggi-tingginya termasuk dalam penggunaan
obat rasional. Tentunya peran apoteker dalam memberikan pelayanan kefarmasian
yang baik menjadi syarat mutlak dalam meningkatkan penggunaan obat yang rasional
baik di dalam puskesmas maupun di masyarakat demi keselamatan pasien (Patient
Safety).

B. LATAR BELAKANG

Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilakukan secara
menyeluruh dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kegiatan UKM merupakan salah satu
bentuk pelayanan kesehatan dengan cara pelayanan langsung di masyarakat untuk
meningkatkan upaya promotif dan preventif. Agar tercapainya kegiatan UKM perlu ada
dukungan dari lintas sektor dan lintas program untuk mencapai target yang diinginkan.
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) adalah suatu
gerakan bersama dan berkesinambungan dengan melibatkan lintas sektor dan
pemangku kepentingan terkait dalam rangka percepatan upaya peningkatan
pengetahuan, kesadaran, kepedulian dan keterampilan masyarakat tentang pemilihan
dan penggunaan obat secara tepat dan rasional. Dengan Gema Cermat diharapkan
dapat meningkatkan peran apoteker di sektor pelayanan kefarmasian dalam
memberikan informasi dan edukasi yang memadai bagi masyarakat.

Gema Cermat telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor.


HK.02.02/MENKES/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
Obat. Tujuan Gema Cermat adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar, meningkatkan
kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan,
menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar dan meningkatkan
penggunaan obat secara rasional.

Puskesmas Kecamatan Kembangan dengan unit kefarmasiannya


mengembangkan upaya kesehatan masyarakat dengan kegiatan GEMA CERMAT
dengan inovasi TAS OBAT. Suatu kegiatan skrining obat di rumah tangga yang
diharapkan dapat meningkatkan penggunaan obat yang rasional.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan obat di rumah
tangga untuk mendukung penggunaan obat yang rasional.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus GEMA CERMAT dengan inovasi TAS OBAT adalah :
a. Memberikan pengetahuan dasar tentang obat dan penggunaan obat yang benar
b. Memberikan pengetahuan dalam pengelolaan obat di rumah tangga.
c. Memberikan keterampilan dalam melakukan identifikasi kadaluarsa obat
d. Memberikan keterampilan dalam menggunakan TAS OBAT.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Secara umum kegiatan terdiri dari sosialisasi, edukasi dan skrining obat di
rumah tangga, pemantauan penggunaan obat yang rasional melalui kunjungan rumah
dan pembentukan kader GEMA CERMAT. Rincian kegiatan dapat berupa wawancara,
paparan, penyuluhan, tanya jawab dan melihat secara langsung dalam pelaksanaan
kegiatan, disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan disesuaikan dengan prosedur mutu tentang
pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan analisis dan identifikasi
kebutuhan masyarakat, hasil monitoring sebelumnya, pertemuan lintas program dan
pertemuan lintas sektor.

F. SASARAN
a. Masyarakat umum
b. Karyawan Puskesmas
c. Kader kesehatan
d. Lintas sektor

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan GEMA CERMAT dilakukan pada bulan April 2017 sampai
dengan bulan September 2017.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Jadwal tersebut akan dievaluasi tiga bulan sekali dan dilakukan oleh Ka Satpel
UKM dan Penanggung jawab Program.
2. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat oleh Penanggung jawab Program
apabila terjadi pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal. Laporan ditujukan
kepada Kepala Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pelaporan
Dilakukan pelaporan Hasil capaian program setiap tahun ke Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat.
2. Evaluasi kegiatan
Evaluasi Kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai. Apabila ada hal-hal yang
perlu dirubah atau diperbaiki maka untuk tahun berikutnya diadakan revisi.

Jakarta, 04 Januari 2017

Mengetahui,
Kepala Puskesmas
Kecamatan Kembangan

dr. Yefy Eskar


NIP.197101022002121002

Anda mungkin juga menyukai