Anda di halaman 1dari 6

Penerapan dan Perlengkapan Safety Riding

perlengkapan safety riding

Penerapan Safety Riding sudah diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan pad a BAS XI Pasal 203 Ayat 2 huruf a yang berbunyi : “Untuk menjamin Keselamatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan rencana umum nasional
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, meliputi: 8 . Penyusunan program nasional kegiatan
Keselamatan dan Angkutan Ja/an .” Adapun penjelasan dari pasal 203 Ayat 2 huruf a yaitu bahwa
program nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diantaranya yaitu tentang Cara
Berkendara dengan Selamat (Safety Riding).

pengertian safety ridingBerdasarkan hal tersebut, Penerapan Safety Riding merupakan Program Nasional
yang harus didukung penuh dan laksanakan demi terciptanya keselamatan dan keamanan di jalan raya.

Di dalam penerapan di lapangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Pengendara dalam
berkendara sebagaimana yang diatur dalam UU No. 22 Tahun tentang Lalu Lintas dan angkutan Jalan,
antara lain seperti:

Kelengkapan kendaraan bermotor standar. (sesuai BAB VII Bagian Keempat tentang Perlengkapan
Kendaraan Bermotor)

Kaca spion wajib ada 2 (dua) buah di kiri dan kanan. (sesuai BAB VII Bagian Kedua tentang Persyaratan
Teknik dan Laik Jalan Kendaraan Bermotor Pasal 48 Ayat 2 huruf a)

Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi. (sesuai BAB VII

Bagian Kedua tentang Persyaratan Teknik dan Laik Jalan Kendaraan Bermotor Pasal 48 Ayat 3 huruf f;
BAB IX Paragraf 2 tentang Penggunaan Lampu Pasal 107 Ayat 2 dan Ketentuan Pidana sesuai BAB XX
Pasal 285 ayat 1; dan Pasal 290)

STNK dan SIM selalu siap / tidak expired. (sesuai BAB VIII Paragraf 3 Pasal 80 huruf d)

Plat Nomor di depan dan belakang . (sesuai BAB VII Bagian Ketujuh tentang Registrasi dan Identifikasi
Kendaraan Bermotor Pasal 68 dan Pasal 70; BAB XIX
Bagian Kedua Paragraf 1 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan Pasal 265 Ayat 1 huruf a; dan
BAB XX tentang Ketentuan Pidana Pasal 280 )

Memakai perlengkapan/aksesoris Safety Riding yang relatif paling aman

Adapun Pelengkapan Safety Riding antara lain:

1. Helmet (Pelindung Kepala)

Ada berbagai macam dan jenis helm yang tersedia di pasaran, Sebenarnya dalam memilih sebuah safety
helmet, kita hanya memerlukan 2 (dua) kriteria saja, yaitu : nyaman dan aman. Nyaman pada saat kita
kenakan dan aman dengan memilih helmet yang sudah bertanda “DOT” pada (biasanya ) bagian
dalamnya . tidak di anjurkan pemakaian helm proyek/helm cebok untuk dipakai berkendara roda dua.
Helmet jenis half face pun sebisanya dihindari untuk perjalanan ke luar kota.

Penggunaan Helm ini telah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 BAB VII Bagian Keempat Pasal 57 Ayat 2;
BAB IX tenteng Lalu Lintas Bagian Keempat Paragraf 1 Pasal 106 ayat 8 dan 9 serta Ketentuan Pidana
sesuai BAB XX Pasal 291 ayat 1 dan 2 dan Pasal 292 .

2. Jaket

Sekarang ini jaket hadir dalam berbagai macam bahan, warna dan model. Pilihlah jaket yang nyaman dan
aman untuk keperluan anda. Tentunya pada perjalanan jauh, kita tidak mung kin membawa berbagai
jakel dengan berbagai bahan. Pilihlah yang menyerap keringat dan tidak tembus angin. Kami sangat
merekomendasikan jenis dari bahan Gore-Tex atau Cordura yang tahan gesekan dan air yang dilapisi
dengan bahan katun di sisi dalamnya. Pemasangan protector pada pundak, punggung , siku dan
sepanjang tulang tangan sangatlah baik untuk meredam benturan yang terjadi pada saat kecelakaan.

3. Celana

Penggunaan celana sangat dianjurkan yang terbuat dari bahan yang tebal , seperti jeans, soft canvas,
kulit Gore-lex dan cordura. Tiga bahan yang disebutkan terakhir memiliki daya tahan gesekan yang
lumayan baik. Hanya saja kekurangannya, tidak terlalu nyaman dipakai pada saat matahari sedang terik.
Untuk menyiasati hal ini, biasanya dipasanglah lapisan dari bahan katun disisi dalam, agar dapat
menyerap keringat dengan baik. Untuk celana touring buatan pabrik, biasanya juga sudah dipasangkan
beberapa pelindung tubuh, antara lain di daerah belakang untuk melindungi tulang ekor, pinggul
samping, lutut dan tulang kering .
4. Sepatu

Pilihan sepatu yang benar untuk berkendara motor tidak hanya nyaman dipakai, tapi yang paling penting
adalah lunaknya bagian sendi engkel bagian depan. Sebaiknya menggunakan sepatu safety yang sudah
memenuhi standar ISO. Hal ini dimaksudkan pada saat anda melakukan “panic break” (pengereman
mend adak), kaki anda akan langsung menyalurkan tenaga ke tuas rem secara baik dan tidak tertahan di
‘keras ‘nya sepatu.

Klasifikasi yang memenuhi syarat nyaman dan aman untuk sepatu adalah :

• Sepatu haruslah tinggi dan melewati mata kaki dan berpelindung tepat pada mata kaki.

• Diusahakan tidak bertali.

• Nyaman dipakai.

• Terbuat dari bahan alami atau terbuat dari kulit

• Sol sepatu terbuat dari bahan karet, agar tidak licin.

• Mempunyai pelindung di ujung jari kaki atau toe cap

• Mempunyai angka ukuran yang 1 (satu) tabel lebih tinggi dari ukuran kaki kita. Biasanya kita akan
mengalami pembengkakan pada kaki pada saat kita melakukan perjalanan jauh .

• Mempunyai sirkulasi udara yang baik dan mempunyai lapisan lembut disisi dalamnya.

5. Sarung Tangan

Selain sebagai pelindung tangan dan jari pada saat udara dingin dan hujan, Glove juga berfungsi sebagai
peredam resiko pada saat terjadi kecelakaan. Sadar atau pun tidak biasanya pada saat te rjadi
kecelakaan, telapak tanganlah yang akan menyentuh aspal dan menahan tu buh kita pertama kali. Sama
seperti pelindung tubuh lain, glove ini juga bisa dibuat dari berbagai macam bahan, warn a dan bentuk
yang menarik. Sementara ini di pasaran, paling banyak tersedia adalah dari bahan ku lit dan synthetic.
Pilihlah yang berbahan kulit. karena bahan kulit tidak meneruskan sifat ‘panas’ ke te lapak tangan pada
saat ada pergesekan dengan permukaan jalan.

Bahan synthetic, selain tidak terlalu kuat, dia juga akan menimbulkan rasa panas pada ku lit tangan kita.
Saran kami, pilihlah glove panjang dari bahan kulit yang mempunyai pelindung Serat Karbon dan Kevlar
pada buku-bukujari.
6. Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung lenganlsiku).

7. Rompi pelindung dada.

8. Penutup hidung.

Sebagai bahan pertimbangan, sebaiknya dapat dihindari dalam memilih jenis pelindung dari bahan
fiberglass karena sesuai dengan sifatnya bahwa fiberglass akan patah dengan ujung yang biasanya tajam
dan kaku (seperti kaca), patahan ini akan bisa menyebabkan cidera tambahan pada pemakainya. Lebih
baik, pergunakanlah bahan serat karbon atau Kevlar sebagai gantinya.

by OSHA Staff Advices HARGA PERLENGKAPAN SAFETY RIDING JUAL PERLENGKAPAN SAFETY RIDING
MATERI SAFETY RIDING PENGERTIAN SAFETY RIDING PERALATAN SAFETY RIDING PERLENGKAPAN
SAFETY RIDER PERLENGKAPAN SAFETY RIDING PERLENGKAPAN SAFETY RIDING MOTOR
PERLENGKAPAN SAFETY RIDING TOURING PERLENGKAPAN SAFETY RIDING WANITA RIDING A
TOURING MOTORCYCLE SAFETY TOURING MOTOR STAR RIDING AND TOURING TOKO
PERLENGKAPAN SAFETY RIDING

Manfaat dari Pelatihan Safety Riding

materi safety riding perlengkapan safety riding pengertian safety ridingDi indonesia kecelakaan
berkendara menjadi tingkat kecelakaan berkendara yang paling tinggi. Kecelakaan berkendara sepeda
motor pertahun semakin bertambah. Data kecelakaan lalulintas yang menjadi urutan Ke-3 penyebab
kematian di Indonesia. ini terjadi karena tidak adanya perhatian khusus dari pengguna sepeda motor
serta tidak adanya pelatihan safety riding. Perlengkapan safety riding juga perlu kurang di mengerti oleh
para pengguna sepeda motor.

Tingginya angka kecelakaan dapat karena jumlah kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahunnya
dan juga karena kelalaian manusia yang menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kecelakaan lalu
lintas. Data Kepolisian RI menyebutkan, pada 2012 terjadi 109.038 kasus kecelakaan dengan korban
meninggal dunia sebanyak 27.441 orang, dengan potensi kerugian sosial ekonomi sekitar Rp 203 triliun –
Rp 217 triliun per tahun (2,9% – 3,1 % dari Pendapatan Domestik Bruto/PDB Indonesia). Sedangkan pada
2011, terjadi kecelakaan sebanyak 109.776 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 31.185 orang.
Hal ini sebaiknya kita cermati dengan seksama, yang mana kewaspadaan berkendara adalah menjadi hal
yang utama, dan sebaiknya sebelum melakukan berkendara sepeda motor wajib mengasah skill dan
kemampuan dan juga pengetahuan tentang cara berkendara yang baik dan benar atau safety riding.

Pengertian safety riding itu secara umum adalah keamanan dan keselamatan berkendara. Jadi, Safety
Riding adalah perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi
diri sendiri maupun orang lain.

Sampai saat ini banyak orang mengendarai sepeda motor tapi tidak semua orang memahami cara
mengedarai sepeda motor dengan baik dan benar serta memperhatikan sisi keamanan dan keselamatan.
Baik itu keamanan untuk diri sendiri maupun sisi keamanan bagi pengguna jalan lainnya. Padahal banyak
kita temukan materi safety riding untuk di pelajari, di praktekan dan di patuhi. Banyaknya kecelakaan
yang melibatkan pengendara sepeda motor roda dua akhirnya mencuatkan kampanye untuk pengendara
secara aman di jalanan dan juga di pusat pelatihan safery riding.

Materi-materi safety riding berguna bagi para pengendara sepeda motor. Materi safety riding secara
umum yang diberikan pada para peserta terdiri atas slalom, pengereman, melewati papan titian, dan
juga rintangan bergelombang. Materi ini tidak hanya di peruntukan untuk pengguna sepeda motor
tertentu saja seperti safety riding touring, safety riding komunitas atau yang lainnya, Namun di
peruntukan untuk semua masyarakat indonesia sebagai pengguna sepeda motor khususnya.

Berikut ini merupakan Poin Penting Safety Riding dan manfaat Pelatihan safety riding atau Kenuntungan
Safety Riding :

1. Slalom

Fungsi dan manfaat dari kita melatih gerakan slalom adalah untuk melatih kemampuan dan menjaga
keseimbangan tubuh ketika sedang menikung, melakukan manufer mendadak ataupun ketika sedang
melalui jalanan berliku.

Dalam melakukan gerakan slalom, hal yang terpenting adalah mengontrol gerakan tubuh pengendara
sepeda motor. Maksudnya adalah saat sedang menikung atau belok, sepeda motor lebih mengikuti
tubuh pengendara setelah stang. Sebainya saat melakukan slalom motor dalam kondisi prima setidaknya
menggunakan bahan bakar berkualitas karena ini akan mempengaruhi kestabilan gerakan.

2. Melalui Jalan Titian


Praktek melalui jalan titian hampir sama dengan melakukan gerakan slalom, yang manfaatnya untuk
menjaga keseimbangan tubuh pengendara. Namun, fokus dari latihan melewati titian ini lebih pada
melatih keseimbangan tubuh ketika melewati jalanan sempit. Sebagai contoh, kerap kali terlihat kalau
para pengendara motor sering kali melintas di antara sela-sela mobil, dan banyak di antaranya yang
menyenggol bodi atau spion mobil. Oleh karena itu, jika para pengendara motor sudah berlatih melatih
melewati jalan titian, gunanya agar mereka tak menyenggol body atau spion mobil dan juga menyenggol
pengendara sepeda motor lainnya.

3. Melewati Jalanan Bergelombang

Seperti halnya dengan latihan slalom dan melewati jalan titian, pelatihan melewati jalanan
bergelombang juga berfungsi untuk melatih keseimbangan tubuh ketika melewati jalanan yang tidak
rata, bergelombang, atau berlubang. Selain menjaga keseimbangan badan, pelatihan ini juga
mengedepankan mengenai komposisi penggunaan rem depan dan belakang secara konstan. Para
pengendara motor juga diajarkan untuk mengatur kecepatan sepeda motor ketika melakukan
pengereman dan juga menjaga keseimbangan saat melewati jalanan yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai