Preterm neonatus 85 50
Neonatus 75 45
3 bulan 75 30
1 tahun 60 25
Dewasa 60 20
TBW = total body water, ECF = extra cellular fluid
Perubahan-perubahan yang dapat
terjadi pada fase distribusi:
1. Obat lipofilik Vd ↑ misalnya sulfonamid ↑ dua
kali lipat.
2. Sawar darah otak bayi beru lahir lebih permiabel
→ mudah ditembus obat dan mikroorganisme
3. Ikatan obat-protein plasma rendah pada
neonatus → kadar obat bebas lebih tinggi.
4. Terjadinya interaksi dengan bilirubin →
kernikterus. Misalnya sulfonamid, diazoksida,
vitamin K
1. Pertimbangan Farmakokinetik
Metabolisme
• Hepar merupakan organ terpenting untuk
metabolisme obat.
• Perbandingan relatif volume hepar terhadap
berat badan menurun dengan bertambahnya
umur Dengan perbandingan relatif ini, volume
hepar pada bayi baru lahir + 2 kali dibandingkan
anak usia 10 tahun menjelaskan, mengapa
kecepatan metabolisme obat paling besar pada
masa bayi hingga awal masa kanak-kanak, dan
kemudian menurun mulai anak sampai dewasa.
Metabolisme terbagi menjadi 2 fase :
• Fase I (oksidasi) CYP450
– Ekspresi enzim CYP450 berubah-ubah kadarnya
selama beberapa jam, minggu dan bulan setelah
kelahiran.
– Contoh :
Usia <24 jam ekspresi enzim CYP3A4 dan
CYP2D6
Usia 8 hari mulai diekspresikan enzim CYP1A2
• Fase II (Konjugasi) glukoronidase, sulfatase
– Pada masa neonatal sampai bayi, enzim sulfatase
jumlahnya dominan.
– Setelah beberapa bulan glukoronidase
meningkat dan jumlahnya menjadi dominan
1. Pertimbangan Farmakokinetik
• Ekskresi
– Fungsi ginjal saat lahir dan perkembangannnya
berhubungan dengan kematangan nefron.
– GFR pada neonatus dan bayi umumnya lebih
rendah dibandingkan dewasa (30-40%) ginjal
belum berkembang dengan baik.
– Pada neonatus GFR akan meningkat dengan cepat
dalam 2 minggu.
– Fungsi tubulus renal dan glomelural medekati
dewasa pada usia 8-12 bulan.
Nilai perkiraan GFR berdasarkan usia
2. Pertimbangan efek terapetik dan
toksik
• Penilaian segi manfaat dan risiko perlu selalu
dipertimbangkan sebelum memutuskan
memberikan suatu obat.
• Contoh 1:
– Streoid jangka panjang mengganggu atau
menghambat pertumbuhan anak
– Bila ‘terpaksa’ digunakan kombinasikan dengan
disodium kromoglikat
2. Pertimbangan efek terapetik dan
toksik
• Contoh 2:
Teofilin
– narrow therapeutic margin
– Konsentrasi optimal dalam darah antara
7,5-15 μg/ml
– Jika lebih Toksik
3. Perhitungan dosis
4. Segi praktis pemakaian obat
• Cara pemberian oral, parenteral, rektal
• Bentuk sediaan tablet, kaplet, sirup, puyer,
serbuk, dll
• Ketaatan minum obat
Faktor yang mempengaruhi ketaatan
minum obat:
• Faktor obat sediaan, rasa, dll
• Frekuensi pemberian dan keragaman jenis
obat
• Pola penyakit kronik
• Hubungan dokter-pasien dan dokter-orang
tua pasien
PRINSIP-PRINSIP PERESEPAN PADA
BAYI DAN ANAK
• Apakah obat benar-benar diperlukan ?
• Jika terapi obat diperlukan, obat yang mana
yang sesuai ?
• Jenis sediaan apa yang diperlukan ?
• Memperkirakan dosis obat
• Lama pemberian
• Informasi pengobatan / KIE
• Ketaatan minum obat dan pendidikan pasien
Obat-obat yang tidak boleh dibagi atau
digerus
Daftar obat yang sebaiknya dihindari
pada anak-anak
No. Nama Obat Risiko