Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN AUDIT INTERNAL

PUSKESMAS BANASU TAHUN 2019

I. Latar belakang
Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan
kefarmasian. Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar:
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai; dan pelayanan
farmasi klinik. Salah satu pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai adalah penyimpanan obat. Dan menurut bukti-bukti yang dilihat
dipuskesmas dimana terjadi ketidaksesuaian cara penyimpanan obat sesuai
dengan yang dicantumkan dalam permenkes 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas..

II. Tujuan audit


Tujuan umum
1. Meningkatkan kinerja UKP melalui audit internal sehingga terjadilah
perbaikan mutu kinerja
Tujuan khusus
2. Melakukan penilaian kinerja terhadap penyimpanan obat yang baik
dan benar sesuai dengan standar kefarmasian

III. Lingkup audit


Pelayanan UKP: pengelolaan sediaan farmasi secara khusus cara penyimpanan
obat

IV. Objek audit


Cara penyimpanan obat

V. Standar/kriteria yang digunakan


Permenkes No 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas (Standar akreditasi Bab VIII, kriteria 8.2.3 EP 1)
VI. Auditor
Huyatul Magfirah, AMd.Keb dan Ester Endang, SKM
VII. Proses audit
Audit dilaksanakan dengan melihat dokumen dan rekaman kegiatan serta
wawancara dengan pengelola keuangan puskesmas dengan pedoman
wawancara. Pengelola keuangan yang hadir pada saat audit adalah bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran sementara PPTK sedang mengikuti
kegiatan di dinas kesehatan provinsi.
Pengelola memperlihatkan dokumen eksternal sebagai pedoman
pengelolaan keuangan baik pengelolaan maupun akuntansi, dari wawancara
diakui bahwa masalah utama adalah keterlambatan para pengelola kegiatan
dalam menyerahkan laporan pertanggung jawaban sehingga mempengaruhi
penyerapan (siklus pemenuhan uang persediaan atau uang muka kerja).
VIII. Hasil dan analisis hasil audit
Adapun hasil yang di analisis berkaitan dengan pengelolaan penyimpanan
obat, hasil yang di dapatkan adalah bahwa sistem penyimpanan obat di gudang
obat tidak sesuai standar akreditasi Bab VIII kriteria 8.2.3 EP 1 dan hasil analisis
audit yaitu tidak adanya fasilitas penunjang dalam penyimpanan dan penataan
obat

IX. Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati bersama dengan
auditee
 Melakukan penataan obat dan pengadaan fasilitas penunjuang (kartu
stok,lemari es,lemari khusus untuk narkotika)

Anda mungkin juga menyukai