Anda di halaman 1dari 2

B.

Peran Guru Dalam Proses Evaluasi Hasil Belajar

Peran guru sebagai administrator dan evaluator selama proses pembelajaran tidak lepas dari
peran yang harus dilakukan guru dalam proses evaluasi hasil belajar. Ricard I. Arends
(2008:230), menjelaskan bahwa da beberapa peran penting yang harus dilakukan oleh guru
dalam proses testing terstandar atau dalam hal ini pelaksanaan evaluasi. Namun
demikian, peran-peran tersebut selayaknya selalu ada dan dilakukan oleh guru dalam setiap
pelaksanaan proes evaluasi, apapun jeni evaluasinya.

Adapun peran-peran tersebut, yaitu mempersiapkan siswa mengikuti proses evaluasi hasil
belaajar, mengomunikasikan atau membuat laporan hasil evaluasi bagi siswa, orangtua, dan
lembaaga serta menggunakan hasil evaluasi untuk merencanakan proses pembelajaran
selanjutnya.

1. Mempersiapkan Siswa Mengikuti Proses Evaluasi Hasil Belajar

Menurut Ricard I. Arends (2008:230), secara umum guru di ingatkan agar tidak
mengajar dengan tujuan utama hanya agar siswa lulus sebuat tes atau ujian. Namun
demikian, materi pelajaran juga diharapkan sesuai dengan kurikulum dalam bentuk
pengembangan keterampilan dan mendewasakan siswa dan sedikit sedapat mungkin
memang diselaraskan dengan keterampilan-keterampilan yang mungkin dicakup dalam
soal-soal evaluasi.

Oleh sebab itu, guru dapat mlakukan beberapa hal, yaitu : a) Mengenalkan siswa
berbagai macam bentuk tes dan memberikan serta membiarkan siswa berlatih mengerjakan
format-format tes yang umum digunakan. b) Guru memberi motivasi dan pemahaman pada
siswa bahwa evaluasi atau tes-tes lainnya merupakan sebuah kesempatan untuk melihat
kemampuan siswa setelah belajar bukan sebagai sebuah beban.

2. Mengadministrasikan Instrumen atau Alat Evaluasi Hsil Belajar

Kegiatan mengadministrasikan instrumen evaluasi mencakup kegiatan perencanaan


yang meliputi kegiatan merancang dan menyusun instrument soal. Uji coba instrument
dalam hal ini dapat dilakukan denan konsultasi dan pertimbangan teman guru sejawat dan
mencetak soal-soal dan pembahasannya agar siap digunakan.

3. Membuat Laporan Dan mengkomunikasikan Hasil Evaluasi

Hasil pelaksanaan tes kemudian dibuat laporan yang selanjutnya dikomunikasikan atau
dilaporkan pada berbagai pihak yang dianggap perlu mengetahuinya misalnya siswa, orang
tua siswa, pihak sekolah, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penting bagi guru dalam mebuat
laporan dan menjelaskan hasil tes secara jujur dan terus terang.
Ricard I. Arends (2008: 230), menjelaskan bahwa dalam kegiatan mengkomunikasikan
hasil evaluasi paling tidak : a) Guru harus memberitahukan hasil pada masing-masing siswa
b) Guru membahas soal tersebut bersama siswa secara tuntas agar siswa memahami
kekurangannya, dan c) Guru menjelaskan hasil evaluasi pada orang tua siswa yang
bersangkutan.

4. Menggunakan Hasil Evaluasi untuk Merencanakan Program Selanjutnya

Hasil tes atau evaluasi belajar pada dasarnya memberikan informasi pada guru yang
dapat digumakan sebagai data dalam pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar,
pengembangan proses pembelajaran, dan perencanaan kurikulum. Misalnya, ada beberapa
siswa yang mendapat nilai rendah maka hasil tes dapat digunakan untuk: a) Mengeksplorasi
penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dan merencanakan proses bantuan pada siswa
tersebut. b) Mengeksplorasi kekurangan-kekurangan dalam penjelasan materi pelajaran,
misalnya siswa belum benar-benar memahami materi atau bahkan belum disampaikan dan
dijelaskan, namun keluar dalam ujian, dan c) Digunakan oleh guru sebagai dasar perbaikan
dan pengembangan desain kurikulum yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai