Anda di halaman 1dari 30

BAB II

DATA UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

MSG (Monosodium glutamate) dengan menggunakan bahan baku asam

glutamat kering yang berawal dari sebuah penemuan besar di Jepang, Dr.

Kikunae Ikeda pada tahun 1908 yang menemukan sumber rasa gurih dari kaldu

rumput laut (Kombu). Rasa gurih tersebut kemudian dinamakan Umami. Produk

bumbu masakan yang dipercaya sebagai sumber rasa umami muncul dengan

merk AJI-NO-MOTO setahun kemudian. AJI-NO-MOTO sampai saat ini telah

digunakan selama 100 tahun dan beredar luas hampir di 100 wilayah dan negara.

AJI-NO-MOTO dapat bertahan lama dipergunakan oleh masyarakat luas karena

selalu mengutamakan kepercayaan dan kesetiaan konsumen. Di Indonesia,

keeksistensian AJI-NO-MOTO sudah mencapai 40 tahun sehingga telah

membuktikan bahwa Ajinomoto adalah perusahaan yang pantas dipercaya.

Perusahaan ini dapat dengan cepat berkembang ke negara lainnya, dengan

Ajinomoto U.S.A., Inc diresmikan pada tahun 1956. Ajinomoto telah menjadi

perusahaan konglomerat yang bergerak ke bidang lainnya, meskipun tetap fokus

pada industri makanan. PT Ajinomoto Indonesia adalah perusahaan yang selalu

berusaha mengikuti perkembangan kebutuhan manusia dengan fokus produk

bumbu olahan yang dapat dibuktikan dengan munculnya produk baru yang

diproduksi oleh PT Ajinomoto Indonesia seperti halnya Masako, Saori, Sajiku,

Mayumi, Amamiplus, Baksoplus, Yum-Yum, Delito, dan juga Birdy. Hasil

sampingan dari proses produksi diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual

9
10

seperti pupuk cair dan produk pakan ternak.

Tahun 1908, produksi asam glutamat secara komersial telah dirintis oleh

Prof. Ikunae Ikeda yang bekerja sama dengan pemilik modal Sabaruzukei

Suzuki, sehingga berdirilah Ajinomoto Co. Inc. Perusahaan tersebut pada

awalnya produksi asam glutamat dilakukan dengan menggunakan bahan baku

gluten dari gandum atau kedelai dengan cara hidrolisa.

Tahun 1957 ditemukan bahan pengganti kombu yaitu molasses (tetes tebu)

yang merupakan hasil samping dari pabrik gula. Asam glutamat mulai

diproduksi dengan cara fermentasi aerob menggunakan bakteri corynebacterium

glutamicum, dengan molasses atau beet molasses sebagai medium fermentasi.

Pada akhirnya pada tahun 1969, perusahaan ini mendirikan pabrik besar di

Indonesia yang berlokasi di kabupaten Mojokerto, Jawa Timur hingga saat ini.

PT Ajinomoto Indonesia mulai melakukan ekspansi di beberapa wilayah karena

permintaan yang melebihi kapasitas produksi dari pabrik utama yang berlokasi

Mojokerto.

Tahun 1970, PT Ajinomoto Indonesia mulai memproduksi diimpor dari

Jepang. PT Ajinomoto Indonesia baru bisa memproduksi MSG secara

keseluruhan dari bahan baku dasar molasses pada tahun 1972. Pabrik ini

didirikan untuk memproduksi diantaranya masako tahun 1989, tahun (1999)

Sajiku, tahun (2005) Saori, tahun (2012) Mayumi, tahun (2015) Amamiplus &

Baksoplus, tahun (2016) Ajinomoto Bakery Indonesia, tahun (2017) YumYum

& Delito, dan tahun (2019) adalah Birdy.

Pada tahun 2011 PT Ajinomoto Indonesia mengembangkan pabrik yaitu

didirikannya pabrik di Karawang tetapi pada pabrik ini hanya memproduksi


11

masako, saori dan Sajiku Tepung Bumbu. PT Ajinomoto terbagi menjadi 4

perusahaan yaitu PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex Internasional, PT

Ajinomoto Sales Indonesia dan PT Ajinomoto Bakery Indonesia.

Gambar 2.1 Logo PT Ajinomoto Indonesia


Sumber : https://www.ajinomoto.co.id

2.2 Statemen Of Corporate


a. Visi Perusahaan
1. Menciptakan produk yang unik dalam bidang makanan khususnya pada

segmen bumbu masak.

2. Menguasai pasar di Indonesia.

3. Memiliki SDM Profesional.

4. Peduli lingkungan.

b. Misi Perusahaan
1. Melakukan upgrading untuk para manager dan staf PT Ajinomoto

Indonesia.

2. Menjadikan PT Ajinomoto Indonesia sebagai perusahaan publik yang

maju dan dinamis dalam bidang makanan.

3. Memenuhi tuntutan pasar, baik lokal maupun internasional.


12

4. Dapat merealisasikan filosofi “Eat Well Live Well”, sehingga membuat

lingkungan dibumi lebih terpelihara.

2.3 Struktur Oraganisasi Perusahaan


Struktur organisasi di PT Ajinomoto Indonesia cenderung berbentuk garis

dan staf. Hubungan antara pimpinan dan bawahan langsung dan memiliki rantai

perintah yang jelas dan mengalir ke bawah melalui tingkatan tingkatan

managerial. Untuk organisasi staf memiliki kelompok tersendiri dari para ahli

yang memiliki fungsi utama memberikan sarana dan pelayanan pada fungsi

garis, dimana staf departemen tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan

organisasi atau departemen. Berikut akan diuraikan mengenai jabatan serta tugas

dan wewenang pada setiap bagian departemen di PT Ajinomoto Indonesia.


13

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Ajinomoto Indonesia


Sumber : PT Ajinomoto Indonesia (2019)
14

2.4 Manajemen Personalia


2.4.1 Klasifikasi Karyawan (Employment)

PT Ajinomoto Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar

yang ada di Indonesia yang tentunya memiliki jumlah tenaga kerja yang

cukup banyak. Menurut Sirait (2006), tenaga kerja merupakan salah satu

faktor produksi atau sumber daya yang sangat penting untuk menghasilkan

barang dan jasa yang bermutu. Oleh sebab itu, PT Ajinomoto Indonesia

sangat memperhatikan faktor tenaga kerja mulai dari sistem perekrutan

hingga penjaminan tenaga kerja. PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto

Factory yang terdiri dari PT Ajinomoto Indonesia dan PT Ajinex

Internasional memiliki tenaga kerja yang berjumlah 2175 pekerja yang

terdiri dari 908 pekerja reguler untuk PT Ajinomoto Indonesia, 107 pekerja

reguler untuk PT Ajinex Internasional, dan 1160 pekerja outsourcing dan

pekerja kontrak. Pekerja reguler merupakan pekerja tetap yang diperoleh

dari proses recruitment berdasarkan spesifikasi dan kualifikasi tertentu.

Sedangkan pekerja outsourcing merupakan pekerja kontrak yang diperoleh

dari berbagai perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Untuk pekerja kontrak

adalah pekerja yang/diperoleh dengan adanya perjanjian kontrak langsung

dengan perusahaan. Total karyawan tersebut masih dinilai sedikit

mengingat kapasitas produksi yang mencapai ± 100.000 ton/tahun.

Kelompok kerja dari PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory

dibedakan berdasarkan warna seragamnya. Pegawai reguler PT Ajinomoto

Indonesia Mojokerto Factory mengenakan seragam berwarna biru,

pegawai PT Ajinex Internasional mengenakan seragam berwarna cream,

pegawai outsourcing memakai seragam berdasarkan perusahaan asal, dan


15

pegawai magang memakai seragam berwarna abu-abu tua. Total karyawan

tersebut masih dinilai sedikit mengingat kapasitas produksi yang mencapai

± 100.000 ton/tahun. Untuk jumlah masing-masing tenaga kerja dapat

dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jumlah tenaga kerja PT Ajinomoto Indonesia

Jenis karyawan Jumlah

Reguler : PT Ajinomoto Indonesia 908 pekerja

PT Ajinex Internasional 108 pekerja

Outsourcing + Magang 1160 pekerja

Total 2175 pekerja

Sumber: PT Ajinomoto Indonesia (2019)

Karyawan di PT Ajinomoto Indonesia dibagi menjadi 2 level yaitu

level manajemen dan level karyawan. Berikut adalah uraian level

manajemen dan level karyawan :

1. Level manajemen dibagi menjadi 2, yaitu staff Jepang dan staff

Indonesia. Staff Jepang dalam manajemen menempati vice president

director, factory manager, dan vice factory. Sedangkan staf Indonesia

menempati posisi sebagai manajer divisi, supervisor, dan karyawan

biasa.

2. Level karyawan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu karyawan reguler

dan karyawan outsourcing. Karyawan reguler memiliki beberapa

tingkatan jabatan yakni sebagai berikut :

a. Foremen (F) untuk karyawan field non shift atau supervisor (S)

untuk karyawan non field. Foremen (F) atau biasanya disebut


16

sebagai supervisor karyawan non lapang pada setiap divisi.

Karyawan tersebut sebagai kepala sub bagian karyawan kantoran

yang bertugas mengawasi karyawan bawahannya.

b. Asistent Foremen A (AFA) atau Asistent Supervisor (AS) dan

Asistent Foremen B (AFB) atau Asistent Supervisor (AS). Asistent

Foremen A dan Asistent Foremen B adalah seorang yang berfungsi

menggantikan dan membantu tugas-tugas yang dilakukan oleh

foremen, jika sewaktu-waktu berhalangan.

c. Change Head atau asisten kepala bagian. Bertugas untuk

menggantikan tugas yang dilakukan oleh kepala bagian yang

bertugas untuk menggantikan tugas yang dilakukan oleh kepala

bagian jika berhalangan.

Karyawan reguler meliputi karyawan tetap dengan sistem pemberian

upah per bulan yang disesuaikan dengan jabatan yang dimiliki masing-

masing pekerja, baik tenaga kerja langsung maupun tenaga kerja tidak

langsung. Karyawan outsourcing di PT Ajinomoto Indonesia meliputi

petugas kebersihan pabrik (cleaning service, tukang kebun), satpam,

petugas pengendara foreclift di pergudangan, petugas maintenance Air

Conditioner (AC), dan berbagai tugas lain yang dibutuhkan masing-masing

departemen. Jadwal kerja karyawan PT Ajinomoto Indonesia dan PT

Ajinex Internasional ini disesuaikan dengan pekerjaan karyawan. Rincian

pembagian level tenaga kerja di PT Ajinomoto Indonesia dapat dilihat pada

Tabel 2.2.
17

Tabel 2.2 Pembagian level tenaga kerja

Level Golongan
Tingkat Jabatan
Karyawan Karyawan

Level Staff Jepang President director

manajemen Vice president director

Staff Indonesia Factory manager

General manager

Department manager

Level Karyawan reguler Foremen (F)

karyawan Supervisor (S)

Asistent Foremen A (AFA)/Asisten

Foremen B (AFB)

Change Head

Karyawan Petugas kebersihan dan

outsourcing maintenance AC

Security - -

Sumber : PT Ajinomoto Indonesia (2019)

Menurut Sirait (2016), tenaga kerja yang bekerja di pabrik dibagi

menjadi 2 yaitu :

1. Tenaga kerja langsung

2. Tenaga kerja tak langsung

Prinsipnya, tenaga kerja langsung terbatas pada tenaga kerja di pabrik

yang secara langsung terlibat dalam proses produksi dan biayanya


18

dikaitkan dengan biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.

Sedangkan tenaga kerja tak langsung terbatas pada tenaga kerja di pabrik

yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi dan biayanya

dikaitkan pada overhead pabrik.

Berdasarkan literatur, PT Ajinomoto Indonesia telah menerapkan

pembagian tenaga kerja tersebut. Tenaga kerja langsung seperti bagian

permesinan, pengontrol produksi, bagian fermentasi, dan lain-lain.

Sedangkan tenaga kerja tak langsung merupakan tenaga kerja yang bekerja

dibagian kantor seperti department manager, supervisor, dan lain-lain.

2.4.2 Sistem Perekrutan Karyawan

Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal

organisasi maupun eksternal organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam

biasanya dilakukan oleh organisasi/perusahaan yang telah lama berjalan

dan memiliki sistem karier yang baik, memiliki keuntungan, diantaranya

adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan

dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama,

karena sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Namun demikian

perekrutan dari dalam juga berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat

yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi peluang

masuknya pemikiran baru.

1. Eksternal

a. Lembaga pendidikan

b. Lamaran terdahulu yang telah masuk

c. Agen tenaga kerja


19

d. Karyawan perusahaan lain

e. Asosiasi profesi

f. Outsourcing

2. Internal

a. Promosi

b. Transfer/rotasi

c. Pengkaryawanan karyawan kembali

d. Kelompok pekerja sementara/karyawan kontrak (temporer).

2.4.3 Kesejahteraan Karyawan

1. Sistem Kompensasi
Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan

sebagai balas jas untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai

motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang (Handoko,

2002:218). Upah atau gaji adalah salah satu faktor yang paling

berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Sistem pengupahan

yang dilaksanakan oleh PT Ajinomoto Indonesia meliputi upah

bulanan, upah harian dan upah lembur. Upah bulanan adalah upah yang

diberikan kepada karyawan pada akhir bulan. Besarnya upah bulanan

tetap berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) di Mojokerto dan

berdasarkan jabatan serta prestasi yang diraih oleh karyawan. Upah

bulanan diberikan kepada karyawan tetap yang besarnya berkisar

antara Rp 3.000.000,- sampai Rp 7.000.000,-. Besarnya gaji tersebut

adalah total dari gaji pokok, tunjangan, uang transportasi, uang makan,

dan lain-lain. Upah harian biasanya diberikan kepada karyawan


20

berdasarkan jumlah hari kerja setiap satu minggu sekali. Jumlah upah

yang diberikan juga tetap berdasarkan UMR kabupaten Mojokerto,

masa kerja, jabatan, dan juga prestasi kerja. Besar upah harian yang

diberikan PT Ajinomoto Indonesia yaitu sebesar Rp 1.000.000,- sampai

Rp 1.500.000,-. Upah lembur diberikan kepada pekerja yang

melakukan kerja lembur. Upah diberikan dengan berdasarkan

perhitungan jam kerja diluar 8 jam kerja. Upah lembur yang diberikan

dihitung per jam untuk masing-masing karyawan yaitu dengan rumus

perhitungan upah lembur berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja No. 102 Tahun 2004 (maksimal overtime sebanyak 3 jam per

hari) yaitu:

Upah lembur dalam sehari untuk jam pertama (1 jam) :


𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 (𝑈𝑀𝑅 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑀𝑜𝑗𝑜𝑘𝑒𝑟𝑡𝑜)
x 1,5 x 1 =
173
𝑅𝑝 3.565.660,82
x 1,5 x 1 jam = Rp 30.916,13/1 jam pertama
173

Upah lembur dalam sehari untuk jam kedua (1 jam) :


𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 (𝑈𝑀𝑅 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑀𝑜𝑗𝑜𝑘𝑒𝑟𝑡𝑜)
x2x1=
173
𝑅𝑝 3.565.660,82
x 2 x 1 jam = Rp 41.221,51/1 jam kedua
173

Upah lembur dalam sehari untuk jam ketiga (1 jam) :


𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 (𝑈𝑀𝑅 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑀𝑜𝑗𝑜𝑘𝑒𝑟𝑡𝑜)
x2x1=
173
𝑅𝑝 3.565.660,82
x 2 x 1 jam = Rp 41.221,51/ 1 jam ketiga
173
21

Total untuk upah lembur selama 3 jam adalah :

Rp 30.916,13 + Rp 41.221,51 + Rp 41.221,51 = Rp 113.359,16 selama

3 jam. Jika kurang dari maksimal 3 jam itu, maka perhitungan akan

dihitung sesuai total jam overtime yang diambil. Upah lembur tersebut

akan dijumlahkan dengan gaji pokok, dan lain-lain sehingga totalnya

merupakan gaji yang diterima.

Menurut Yulianto dan Krista (2007), perusahaan dapat berusaha

memuaskan karyawan dengan menawarkan kompensasi yang memadai

untuk pekerja yang terkait. Kompensasi dibagi menjadi 3 sistem yaitu :

a. Sistem jasa merupakan sistem kompensasi yang mengalokasikan

kenaikan gaji sesuai kinerja.

b. Sistem merata merupakan sistem kompensasi yang mengalokasikan

kenaikan gaji yang sama bagi keseluruhan karyawan.

c. Program insentif adalah memberikan berbagai bentuk kompensasi

kepada karyawan jika mereka mencapai target kinerja tertentu.

Berdasarkan literatur, PT Ajinomoto Indonesia menerapkan 3

sistem ini. Untuk sistem jasa, pembagian kompensasi berdasarkan

jabatan, prestasi dan lain lain. Sistem merata, pembagian kompensasi

berdasarkan UMR kabupaten Mojokerto. Sedangkan program insentif,

pembagian kompensasi berdasarkan target tertentu seperti upah lembur.

2. Fasilitas Yang Diperoleh


PT Ajinomoto Indonesia memberikan berbagai fasilitas untuk

karyawan untuk menunjang kesejahteraan. Dengan memberikan

fasilitas-fasilitas tersebut harapannya dapat memberikan motivasi dan


22

meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga dapat meningkatkan

produktivitas kerja. Fasilitas yang diberikan umumnya adalah sama

antara pekerja satu dengan yang lain tanpa melihat jabatan dan posisi

apa yang diduduki. Berikut adalah fasilitas-fasilitas yang diberikan PT

Ajinomoto Indonesia kepada para karyawan :

1.Kantin Perusahaan

Fasilitas kantin diberikan untuk seluruh karyawan yang ada di

PT Ajinomoto Indonesia. Kantin berjumlah dua dan menyediakan

makanan untuk karyawan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex

Internasional, dan karyawan outsourcing. Penyediaan fasilitas ini

bertujuan untuk menjaga dan menunjang stamina karyawan. Seluruh

karyawan mendapatkan makanan secara gratis dengan jenis lauk pauk

yang sama tanpa membedakan posisi dan jabatan. Kantin dibuka

dalam 3 shift dengan jadwal jam buka yang dapat dilihat pada Tabel

2.3.

Tabel 2.3 Jadwal shift makan siang karyawan

Shift Jam Istirahat Karyawan

1 11.00 – 12.00 WIB

2 19.00 – 20.00 WIB

3 03.00 – 04.00 WIB

Sumber : PT Ajinomoto Indonesia (2019)


23

2.Fasilitas Kesehatan (Poliklinik dan General Medical Check Up)

PT Ajinomoto Indonesia memberikan fasilitas kesehatan yang

berupa poliklinik dan general medical check up. Fasilitas tersebut

diberikan untuk seluruh karyawan pada saat jam kerja. PT Ajinomoto

Indonesia memiliki satu poliklinik yang terdapat ahli medis. Fasilitas

check up yang diberikan dapat berupa pemeriksaan atau juga dapat

berupa check up dari perusahaan untuk karyawan baik secara massal

atau check up pribadi. Pelaksanaan check up massal dibedakan antara

karyawan kantin dan karyawan lainnya. Untuk pelaksanaan check up

bagi karyawan kantin dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun pada

bulan Maret dan September, sedangkan untuk karyawan lainnya

dilakukan sebanyak 1 kali dalam setahun sesuai jadwal yang telah

ditentukan perusahaan. Pelaksanaan check up untuk masing-masing

departemen berbeda, didasarkan pada kepentingan departemen

terkait. Perbedaan frekuensi check up dilakukan berdasarkan

kepentingannya. Karyawan kantin mendapatkan fasilitas check up

lebih banyak dibandingkan karyawan yang lain, hal tersebut

bertujuan untuk menjaga higienitas makanan yang akan diberikan

kepada seluruh karyawan. Hal tersebut juga dilakukan untuk

meminimalisir kemungkinan menularnya penyakit melalui makanan.

3.Fasilitas Olahraga (Sport hall dan recreation house)

Fasilits olahraga diberikan kepada seluruh karyawan bertujuan

untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, serta untuk menghindari

kejenuhan kerja dan stress akibat kerja. Beberapa fasilitas olahraga


24

yang terdapat di PT Ajinomoto Indonesia yaitu Ajinomoto Pecinta

Alama (Ajipala), Ajinomoto Cycling Club (ACC), Volleyball Club

(Bolala), Football Club, dan Tennis Club.

4.Rekreasi Untuk Seluruh Karyawan

Fasilitas rekreasi diberikan perusahaan kepada karyawan dan

keluarganya secara gratis atau tanpa dipungut baiya. Rekreasi

dilakukan setiap satu tahun sekali dan biasanya dilaksanakan oleh

setiap departemen. Fasilitas tersebut diberikan untuk mengatasi

kejenuhan dalam bekerja supaya terbentuk semangat kerja baru bagi

para karyawan.

5.Fasilitas Tempat Ibadah

Fasilitas tempat ibadah diberikan untuk menjaga hubungan

karyawan dengan sang pencipta. Terdapat satu bangunan musholla

besar dan beberapa musholla di masing-masing departemen.

6.Fasilitas Toilet atau Kamar Mandi

Jumlah toilet di PT Ajinomoto Indonesia sangat banyak, di

masing-masing departemen diberikan toilet untuk menunjang

kenyamanan para tamu dan karyawan. Kebersihan toilet sangat

terjaga dengan adanya pegawai outsourcing sebagai cleaning service.

7.Tempat Parkir

Tempat parkir diberikan untuk menempatkan alat transportasi

karyawan di dalam kawasan pabrik. Fasilitas tempat parkir diberikan

kepada karyawan yang telah memiliki stiker kendaraan yang


25

merupakan tanda bahwa kendaraan yang dimiliki telah memenuhi

Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal tersebut dilakukan untuk

menjaga keamanan karyawan dalam berkendara. Fasilitas parkir

dibedakan menjadi 3 jenis tempat parkir, yaitu tempat parkir tamu,

tempat parkir karyawan, dan tempat parkir untuk alat transportasi

pemasok dan kegiatan distribusi.

8.Pos Keamanan

Fasilitas pos keamanan bertujuan untuk menjaga keamanan dan

kenyamanan perusahaan. Di dalam pos keamanan dijaga oleh

beberapa security. Tamu yang datang diwajibkan melapor ke pos

keamanan dan juga satpam yang ada di pos tersebut bertugas untuk

memeriksa kelengkapan kerja para karyawan dan pekerja kontraktor

misalnya APD dan id card. Selain itu, satpam yang berjaga bertugas

untuk menjaga lalu lintas keluar masuknya truk-truk dan juga mobil

tamu maupun karyawan. Pos keamanan yang dimiliki PT Ajinomoto

Indonesia sebanyak 5 pos. Pos keamanan utama terletak di samping

gerbang utama keluar masuk karyawan/tamu, pos keamanan kedua

berada di pojok kanan perusahaan dekat balai pertemuan untuk

memantau truk keluar masuk distribusi MSG, pos keamanan ketiga

berada di pintu keluar masuk truk pengangkut bahan baku tetes tebu,

pos keamanan keempat berada di dekat pintu keluar masuk gudang

penyimpanan Masako dan Sajiku, sedangkan pos keamanan kelima

berada di bagian belakang dekat gudang bahan baku.


26

9.Koperasi Karyawan

PT Ajinomoto Indonesia memberikan fasilitas koperasi

karyawan (Kopkar) yang berfungsi sebagai tempat kegiatan simpan

pinjam, pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) dan pemberian doorprize

pada waktu tertentu, misalnya ada event atau grup discussion di luar

jam kerja, serta menjual kebutuhan karyawan.

10. Berbagai Training atau Pelatihan

Fasilitas training diberikan untuk memberikan wawasan

tambahan bagi para karyawan, melatih keahlian tertentu, yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri karyawan. Pelatihan

diberikan kepada seluruh karyawan baik karyawan lama maupun

karyawan baru. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

juga diberikan kepada karyawan untuk menghindari terjadinya

kecelakaan kerja dan tetap menjaga kesehatan kerja di perusahaan.

Pelatihan K3 yang dilakukan misalnya pelatihan pengunaan APD,

APAR, pelatihan pemadaman kebakaran, dan lain-lain.

11. Bonus dan Tunjangan Hari Raya

Pemberian bonus dan tunjangan hari raya merupakan salah satu

bentuk penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan.

Bonus dan tunjangan hari raya biasanya diberikan sebanyak 2 kali

dalam 1 tahun yaitu pada tanggal 1 Juni yang merupakan tanggal

dimana perusahaan berdiri dan 2 minggu sebelum hari raya. Nominal

bonus dan tunjangan yang diberikan besarnya berbeda untuk masing-


27

masing karyawan sesuai dengan prestasi, jabatan, dan masa kerja

masing-masing karyawan.

12. Asuransi

Program asuransi diberikan kepada seluruh karyawan PT

Ajinomoto Indonesia. Asuransi ini meliputi jaminan kerja, jaminan

kecelakaan kerja, dan jaminan hari tua. Jumlah asuransi yang

diberikan sesuai dengan masa kerja dan posisi jabatan karyawan.

13. Hadiah Pernikahan, Kelahiran, dan Uang Duka

Pemberian hadiah pernikahan, kelahiran, dan uang duka

merupakan bentuk perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap

karyawan dan anggota keluarganya. Besarnya nominal yang

diberikan disesuaikan dengan kondisi atau keadaan yang terjadi

dimana pada umumnya tidak lebih dari Rp 2.000.000,00.

14. Seragam Beserta Atribut dan Alat Pelindung Diri (APD)

Seragam, atribut, dan APD merupakan fasilitas penunjang yang

paling utama bagi karyawan. Atribut yang diberikan dapat berupa

tanda pengenal, alat tulis kantor, komputer, dan fasilitas kantor

lainnya. Seragam diberikan kepada karyawan berdasarkan golongan

karyawan tersebut yaitu karyawan tetap, kontrak/magang, dan

karyawan PT Ajinex Internasional. Alat pelindung diri (APD)

diberikan kepada pekerja untuk melindungi pekerja di kawasan

pabrik yang bertujuan untuk menghindari kecelakaan kerja. APD

yang wajib digunakan saat masuk kawasan pabrik adalah helm. Alat
28

pelindung diri yang lain disediakan di tempat-tempat tertentu sesuai

dengan kebutuhan dan keperluannya atau bentuk bahaya yang

mungkin ditimbulkan.

2.4.4 Keselamatan Kerja Karyawan

Pekerja dalam suatu industri merupakan sumber daya manusia yang

perlu diperhatikan. Kesehatan dan keselamatan kerja erat hubungannya

dengan suksesnya pelaksanaan suatu pekerjaan. Dalam bekerja, pekerja

memerlukan kondisi yang sehat dan terlindungi dari bahaya akibat kerja.

Demi suksesnya usaha Keselamatan dan kesehatan kerja, PT

Ajinomoto Indonesia membentuk program sebagai berikut :

1. Melaksanakan prosedur kerja dengan selamat.

2. Memberi contoh bertingkah laku selamat.

3. Manajemen memberi contoh bertingkah laku yang sesuai dengan

persyaratan keselamatan.

4. Latihan bagi karyawan baru dipindahkan dalam bidang prosedur

bekerja selamat.

5. Menjadikan keselamatan sebagai bagian dari setiap orientasi karyawan.

6. Manajemen tingkat atas memberi contoh tingkah laku selamat sesuai

peraturan keselamatan kerja.

7. Manajemen tingkat atas menunjuk Panitia Pembina Keselamaan dan

Kesehatan Kerja (P2K3) untuk mengkoordinir keselamatan kerja.

8. Palang hijau Setiap hari harus menempelkan lempengan berwarna hijau

bila terdapat kecelakaan kerja sampai tebentuk palang hijau dalam

waktu satu bulan dan bila terjadi kecelakaan lagi maka lempengan
29

merah harus ditempelkan di tempat tersebut. Hal ini dilakukan sebagai

langkah untuk mengevaluasi kerja para karyawan.

9. Program S-5 dari Jepang :

a. Seiri yang berarti ringkas.

b. Seiton yang berarti rapi.

c. Seiso yang berarti resik.

d. Seikatsu yang berarti rawat.

e. Shitsuke yang berarti rajin.

Keselamatan dan kesehatan kerja di PT Ajinomoto Indonesia sangat

penting karena kehadiran manusia sangat diperlukan untuk mengawasi

jalannya mesin dalam proses produksi dan menganalisis pengaruh keadaan

tertentu terhadap produk yang akan dihasilkan dalam industri ini. Untuk

menjaga keselamatan dalam bekerja, PT Ajinomoto Indonesia menerapkan

prinsip yang biasa disebut zero accident. Tulisan tersebut ditulis di papan

besar dan diletakkan di tempat yang sering dilewati oleh para pekerja dan

di setiap unit pada proses produksi, hal ini bertujuan untuk mengingatkan

setiap pekerja supaya selalu berhati-hati dalam bekerja dan juga selalu

menggunakan alat pengaman dalam bekerja. Selain itu juga diterapkan

supaya selalu memakai helm dalam area pabrik, helm ini wajib dipakai oleh

pekerja sendiri ataupun tamu yang mengunjungi area produksi.

Untuk menjaga keselamatan kerja, PT Ajinomoto Indonesia

melaksanakan program K-3 yang mempunyai sasaran umum dan sasaran

khusus diantaranya adalah :


30

1.Sasaran Umum K-3 yaitu :

a. Perlindungan terhadap setiap orang yang berada di dalam tempat

kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat.

b. Perlindungan terhadap tenaga kerja yang berada di tempat kerja agar

selalu terjamin keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat

tercapai peningkatan produksi dan produktifitas kerja yang aman

tanpa terjadi suatu kecelakaan saat proses produksi berlangsung

dalam pabrik.

c. Perlindungan setiap bahan dan peralatan produksi agar dapat diganti

dan senantiasa digunakan secara aman dan efisien.

2.Sasaran Khusus K-3 yaitu :

a. Mencegah atau mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan

penyakit akibat kerja.

b. Mengamankan mesin, instalasi peralatan dan bahan baku.

c. Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, sehat dan

bersih.

Agar program K-3 berjalan sesuai harapan, PT Ajinomoto Indonesia

membentuk panitia khusus yang bertugas mengawasi program K-3 dengan

nama P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan

menyediakan APD (Alat Pelindung Diri).

Macam-Macam Alat Pelindung Diri :

1. Safety Helmet

Alat ini digunakan untuk melindungi kepala dari benturan.

Kemungkinan tertimpa benda benda jatuh dan melindungi kepala dari


31

bahan kimia berbahaya. Alat ini harus dikenakan selama di daerah

instalasi pabrik.

2. Face Shield

Alat ini berguna untuk melindungi muka, dari dahi hingga leher

terhadap bahan kimia, radiasi sinar UV dan radiasi panas. Alat ini

digunakan hanya pada tempat-tempat tertentu yang terdapat bahan kimia

berupa asam dan alkai atau pada saat melakukan pengelasan.

3. Eye Goggles

Merupakan alat untuk melindungi mata dari benda-benda melayang

(debu), percikan bahan kimia berbahaya dan juga cahaya yang

menyilaukan. Alat ini digunakan pada saat menggerinda, mengelas,

memahat, mengebor, membubut, menggunakan bahan kimia berbahaya

seperti asam atau alkali.

4. Ear Plug

Berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan. Alat ini

digunakan pada tempat tertentu yang mempunyai tingkat kebisingan

yang tinggi. Alat ini mempunyai 2 jenis berdasarkan tingkat

kebisingannya. Untuk kebisingan < 95 dB digunakan ear plug sedangkan

untuk tingkat kebisingan > 95 dB digunakan ear muft. Jika alat ini tidak

digunakan pada saat itu akan menurunkan daya pendengaran bahkan

dapat menyebabkan ketulian. Tempat-tempat dengan tingkat kebisingan

tinggi antara lain, bengkel, instalasi pemompaan air dan unit fermentasi.
32

5. Masker

Alat ini berfungsi untuk melindungi hidung dan mulut dari berbagai

gangguan yang membahayakan, seperti tempat-tempat berdebu, asap ,

gas kimia berbahaya seperti NH3, HCl dan tempat penyiapan karbon

aktif. Pemakaian alat pelindung pernafasan ditentukan oleh jenis bahaya

pengotoran udara, penahan debu dan saringan cartridge. Penahan debu

memberi perlindungan pernafasan dari debu, debu metalik yang kasar

atau partikel lainnya yang bercampur dengan udara. Sedangkan saringan

cartridge digunakan bila jalannya pernafasan mendapat pengotoran dari

embun cairan berracun yang berukuran 0,5 mikron. Saringan cartridge

diberi tanda oleh pabrik guna menerangkan kegunaannya. Bila terasa

pernafasan sangat sesak segera saringan diganti.

6. Penutup Rambut

Digunakan pada saat produksi di PT Ajinomoto Indonesia untuk

mencegah dari rontoknya rambut yang jatuh pada prduk yang akan

diproduksi.

7. Gloves

Alat ini merupakan alat pelindung tangan (sarung tangan) yang

terbuat dari bermacam-macam bahan disesuaikan kebutuhan. PT

Ajinomoto Indonesia menyediakan secara cuma-cuma dengan berbagai

jenis berdasarkan fungsinya, antara lain :


33

a. Sarung tangan kain

Digunakan untuk memperkuat pegangan. Biasanya digunakan

bila memegang benda yang berminyak, bagian-bagian mesin atau

bahan logam lainnya.

b. Sarung tangan asbes

Sarung tangan asbes digunakan terutama untuk melindungi

tangan terhadap bahaya pembakaran api. Sarung tangan ini digunakan

bila setiap memegang benda yang panas, seperti pada pekerjaan

mengelas dan pekerjaan menempa (pande besi).

c. Sarung tangan kulit

Sarung tangan kulit digunakan untuk memberi perlindungan dari

ketajaman sudut pada pekerjaan pengecoran. Perlengkapan ini dipakai

pada saat harus mengangkat atau memegang bahan tersebut dan

digunakan untuk bekerja dengan benda kasar atau tajam.

d. Sarung tangan karet

Terutama pada pekerjaan pelapisan logam seperti pernikel,

perkhrom dan digunakan pada pekerjaan yang berpapasan dengan

bahan kimia berbahaya, korosif dan iritatif. Sarung tangan karet

digunakan pula untuk melindungi kerusakan kulit tangan karena

hembusan udara pada saat membersihkan bagian-bagian mesin dengan

menggunakan kompresor.

8. Safety Shoes

Untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam,

tertimpa benda yang berat, terbakar oleh zat kimia, maka sebagai
34

pelindung digunakan sepatu. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang

disesuaikan dengan jenis pekerjaan.

9.Apron

Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari kulit,

maka pakaian biasa akan terhindar dari percikan api terutama pada waktu

mengelas dan menempa. Lengan baju tidak diperkenankan digulung,

sebab lengan baju akan melindungi tangan dari sinar api.

10. Sandal Karet

Digunakan pada saat bekerja di ruangan untuk menghindari

masuknya debu atau kotoran yang terbawa kaki pekerja saat masuk ke

dalam kantor.

2.4.5 Serikat Pekerja

Pada PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory terdapat berbagai

organisasi yang mendukung kegiatan di PT Ajinomoto Indonesia,

Mojokerto Factory yaitu:

1. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

2. Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makana Minuman (FSP-

RTMM).

3. Persatuan Istri Karyawan Ajinomoto (Periska).

2.5 Lokasi Perusahan


Lokasi strategis adalah hal yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan,

karena lokasi untuk operasional sangat mempengaruhi biaya baik biaya tetap

maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan


35

perusahaan secara keseluruhan. PT Ajinomoto Indonesia memilih lokasi pabrik

di Mojokerto dengan alasan sebagai berikut :

a. Kemudahan mendapatkan cane mollases (tetes tebu) sebagai bahan baku

utama karena pabrik gula sebagian besar terletak di daerah Jawa Timur.

b. PT Ajinomoto Indonesia berbatasan langsung dengan Sungai Brantas

sehingga memudahkan untuk mendapatkan air untuk keperluan pabrik

sebagai sumber energi.

c. PT Ajinomoto Indonesia dekat dengan jalan raya dan jalan tol Surabaya

sehingga mempermudah pendistribusian bahan baku dan produk. Letak PT

Ajinomoto Indonesia juga dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak yang

hanya berjarak ± 60 km atau jarak tempuh selama satu jam. PT Ajinomoto

Indonesia juga dekat dengan Bandar Udara Juanda Surabaya dengan jarak

tempuh sepanjang 36 km. Kedekatan dengan akses pendistribusian ini

memudahkan untuk distribusi produk, baik ke dalam maupun luar negeri.

d. Kemudahan mendapatkan sumber daya manusia di sekitar pabrik. Banyak

instansi-instansi pendidikan disekitar wilayah Mojokerto yang mampu

menyediakan tenaga kerja handal yang dibutuhkan oleh PT Ajinomoto

Indonesia.

e. Wilayah PT Ajinomoto Indonesia di Mojokerto memiliki kawasan yang

cukup luas untuk dilakukan ekspansi produksi.


36

2.6 Peta Perusahaan


Berikut merupakan peta wilayah PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto
Factory :

Gambar 2.3 Peta Wilayah PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory


Sumber : data diolah penulis
37

2.6 Layout Perusahaan


Perusahaan ini memiliki tangki penyimpanan, utilitas, peralatan proses,

dan penanganan produk. Daerah fasilitas umum dan pendukung ditempatkan di

bagian depan pabrik. Daerah ini terdiri dari gedung administrasi, klinik, tempat

parkir, maintenance shop, warehouse, kantin, laboratorium, masjid, dan pos

satpam. Berikut ini merupakan layout Pabrik PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto

Factory.

Gambar 2.4 Layout PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory


Sumber : data diolah penulis

2.7 Lingkup Pekerjaan Perusahaan


Perusahaan PT Ajinomoto Indonsia Mojokerto Factory menempatkan

penulis di Departemen Food Production – 2 (FP-2). Penulis diarahkan untuk

mengetahui proses produksi yang berada di PT Ajinomoto Indonesia khususnya

pada produk Mayumi. Penulis diarahkan untuk mengikuti setiap proses produksi

yang terjadi dan dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan di setiap divisinya.


38

Penulis dipersilahkan untuk mengamati proses yang dimulai penerimaan

bahan baku, penyimpanan bahan baku, homogenisasi, refrigeration, mixing,

innering, cartoning, & palletizing. Hingga produk siap dikemas menuju

Departement packaging dan disimpan di gudang sampai siap untuk dipasarkan.

Semua tahapan tersebut tetap diawasi oleh masing masing departemen untuk

mencegah terjadinya kesalahan pada masing-masing tahapan.

Penulis tidak diberikan tugas khusus selama ditempatkan pada departemen

produksi, penulis hanya ditugaskan untuk mengamati proses produksi

pembuatan Mayumi agar lebih memahami. Hari setelah schedule atau jadwal

yang telah diberikan dari PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory kepada

penulis untuk melakukan pengamatan produksi di PT Ajinomoto Indonesia

Mojokerto Factory khususnya pada proses produksi Mayumi telah selesai maka

PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory memberikan kebebasan kepada

penulis untuk membuat topik laporan.

2.8 Lingkup Pekerjaan dalam Kerja Praktik


Ruang lingkup Kerja Praktik yang dilakukan di PT Ajinomoto Indonesia

Mojokerto Factory meliputi:

1. Pengamatan langsung selama proses penginspeksian produk Mayumi.

2. Pencatatan segala informasi yang diberikan mengenai proses penginspeksian

produk Mayumi.

3. Interaksi dengan cara berdialog atau melakukan tanya jawab kepada

pembimbing lapngan selama berada di proses produksi Mayumi.

Anda mungkin juga menyukai