Anda di halaman 1dari 2

Selamat Ulang Tahun!

Premis :

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku mengira teman-temanku akan memberi kejutan untuk ulang
tahunku. Aku bergembira ketika tidak sengaja melihat teman-teman ku bersiap-siap membeli balon
dan kue yang ternyata bukan untuk ku, melainkan untuk Daffa, pacar Anya, teman sepermainan ku.

Treatment :

Hari ini hari ulang tahun ku. Sepanjang jalan menuju kelas aku tersenyum, lalu mendapati
beberapa temanku mengucapkan selamat ulang tahun yang aku balas dengan ucapan terimakasih
dan senyum terbaik ku. Hari ini hari ulang tahun ku. Setibanya di kelas pun, aku bersikap lebih
gembira dari biasanya, sumringah dengan harapan teman-teman ku akan mengucapkan selamat hari
jadi pada diriku. Aku berekspetasi 3 teman terdekatku akan memberikan kejutan pada ku hari ini
karena sudah menjadi sebuah tradisi di antara kami berempat untuk saling memberi kejutan di hari
ulang tahun masing-masing, contohnya baru saja bulan lalu kami merayakan ulang tahun Tara.
Biasanya kami akan berpura-pura menjauhi orang yang sedang berulang tahun lalu diam-diam
menyiapkan kue dan kado saat orang yang sedang berulang tahun kesal dan menjauhi kami. Dan
surprise! Kami akan membawa kue, balon, dan kado yang telah disiapkan saat orang yang berulang
tahun sedang berada di puncak kekesalan. Aku beranggapan bahwa untuk perayaan ulang tahunku
akan memiliki skenario yang sama seperti itu.

15 menit, 30 menit, aku telah duduk di kelas ini begitu juga dengan keempat temanku
namun tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku dan anehnya tidak ada perubahan
sikap juga dari mereka, tetap ada perbincangan singkat di antara kami. Oh, mungkin ada perubahan
skenario untuk perayaan ulang tahun ku kali ini, begitu pikirku. Aku memperhatikan detail gerak-
gerik keempat temanku, aku menangkap mereka berbisik-bisik sambil tertawa mungkin mereka
tengah memikirkan apa reaksi ku ketika aku diberi kejutan. Salah seorang temanku, Anya, pergi ke
kamar mandi dan menitipkan handphone nya padaku. Aku yang penasaran membuka handphone
Anya yang kebetulan tidak berpassword dan mendapati layar aplikasi gojek. Rupanya Anya tengah
memesan gofood kue dari sebuah toko cake terkenal. Aku mengira pasti kue itu untukku, aku pun
terkikik dan kembali mengunci handphone Anya. Kelas pun berakhir dan keempat teman ku segera
lenyap, aku yang riang pun memutuskan untuk pergi ke toilet dekat gerbang sekolah, mematut diri
jika akan menjadi bahan foto oleh mereka.

Sesuai dugaanku, di depan gerbang sekolah teman-teman ku sudah siap memegangi kue dan
balon serta bungkusan bermotif lucu pada tangan mereka. Aku melangkah sambil tersenyum,
namun tiap langkah yang aku lalui aku menyadari keganjilan, lilin pada kue mereka bertuliskan 18
sedangkan hari ini adalah ulang tahun ku yang ke 17, satu langkah lagi aku menyadari bahwa
bungkus kado yang mereka gunakan bermotif berbagai superhero sedangkan aku tidak menyukai
satu pun superhero. Hingga aku sampai ke tepat hadapan mereka sambil tersenyum. Ternyata nama
yang mereka sebutkan bukan namaku, melainkan nama Daffa yang merupakan pacar Anya yang
rupanya bertanggal lahir sama sepertiku. Ku tolehkan kepala ke belakang dan mendapati Daffa yang
tengah tersenyum lebar sembari melangkahkan kaki nya menuju kami.
Kecewa. Memang sudah biasa. Jadi aku memutuskan untuk merayakan ulang tahun ku
sendirian di rumah. Tanpa siapa-siapa, karena tidak akan ada yang tahu perasaanku saat ini.

Anda mungkin juga menyukai