ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah guru di Taman Kanak-
kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung masih kesulitan dalam menerapkan
pendekatan pembelajaran saintifik. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan
keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran saintifik melalui pelatihan dan
bimbingan. Subyek penelitian ini adalah guru-guru kelompok A dan B Taman kanak-
kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung sejumlah 6 orang. Penelitian dilakukan
selama satu bulan mulai awal bulan September 2015 sampai akhir bulan September
2015 dengan tahapan (1) persiapan proposal (2) membuat instrumen (3) pelaksanaan
siklus 1 dan siklus 2 (4) menganalisis data (5) pembahasan (6) membuat laporan.
Penelitian tindakan sekolah ini merupakan jenis penelitian kwalitatif dengan
menggunakan analisis diskriptif dengan membandingkan hasil kondisi awal dengan
siklus 1 dan siklus 2. Kondisi awal keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran
saintifik rata-rata 33,3 % (cukup) dan 66,6 % (kurang). Setelah diadakan pelatihan dan
bimbingan pada siklus 1 hasilnya meningkat menjadi rata-rata 33,3 % (baik) dan 66,6%
(cukup), namun karena peningkatan ini dirasa peneliti masih kurang maksimal maka
dilanjutkan tindakan siklus 2 yaitu pendalaman pelatihan dan bimbingan. Hasil dari
tindakan di siklus 2 ini meningkat lebih lagi hingga mencapai 100 % (baik) dan sudah
tidak ada guru yang mendapatkan nilai kurang maupun cukup sehingga tidak perlu
diadakan siklus 3. Berdasarkan hasil analisa diatas disimpulkan bahwa pelatihan dan
bimbingan dapat meningkatkan keterampilan guru Taman Kanak-kanak Negeri
Pembina Kabupaten Temanggung dalam penerapanpendekatan pembelajaran saintifik.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan kurikulum 2013 paud membawa
konsekwensi antara lain perubahan dari model pembelajaran yang tradisional ( model
dan metode pembelajaran yang lebih berpusat pada guru ) ke pengembangan model
dan metode pembelajaran yang lebih berpusat kepada siswa. Hal demikian menuntut
kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran yang lebih berpusat kepada
siswa, sesuai dengan karakteristik bidang kegiatan dan karakteristik siswa agar
mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu peran guru dalam konteks
pembelajaran menuntut perubahan antara lain : (a) peranan guru sebagai penyebar
informasi semakin kecil, tetapi lebih banyak berfungsi sebagai pembimbing, penasehat
dan pendorong, (b) peserta didik adalah individu-individu yang kompleks, yang berarti
bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu yang berbeda pula, (c)
proses belajar lebih ditekankan pada bermain sambil belajar.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan pergeseran peran
guru dalam pembelajaran yaitu :
a. Cara pandang guru terhadap siswa perlu diubah. Siswa bukan lagi sebagai obyek
pempelajaran, tetapi siswa sebagai pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Dalam diri
siswa terdapat berbagai potensi yang siap dikembangkan. Oleh karena itu dalam
konteks pembelajaran guru diharapkan mampu memberikan dorongan kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
b. Guru diharapkan mampu mengajarkan bagaimana siswa bisa berlatih menghadapi
masalah dan mengatasi persoalan dengan cara mendengarkan, mengamati, mencoba,
mendefinisikan dan menyimpulkan meskipun dengan sederhana sesuai tahap
perkembangan anak.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan baru sebagian kecil guru Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung yang telah menerapkan
pendekatan pembelajaran saintifik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
dengan alasan mereka belum paham dan belum mendapatkan pelatihan khusus
tentang penerapan pembelajaran saintifik.
Melihat kondisi tersebut nampaknya perlu usaha untuk memberikan pemahaman
dan keterampilan kepada guru Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten
Temanggung tentang penerapan pembelajaran saintifik. Untuk mewujudkan kompetensi
dan peran guru dalam penerapan pembelajaran saintifik perlu adanya upaya yang
dilakukan baik oleh Dinas Pendidikan, pengawas Sekolah maupun Kepala Sekolah.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan Kepala Sekolah dalam rangka meningkatkan
keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran saintifik adalah melalui kegiatan
Pelatihan dan Bimbingan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian tindakan
sekolah untuk mengetahui efektifitas kegiatan pelatihan dan bimbingan yang dilakukan
Kepala Sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam penerapan
pembelajaran saintifik.
B. Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya keterampilan
guru di Taman Kanak-kanak Negeri pembina dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran saintifik antara lain :
1. Kurangnya atau belum adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang pembelajaran
saintifik.
2. Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran untuk mengembangkan
pembelajaran saintifik.
3. Motivasi guru masih rendah
4. Kurang berfungsinya peran pengawas sekolah.
5. Kurangnya keterampilan guru dalam menyusun rencana kegiatan untuk penerapan
pembelajaran saintifik.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dengan mempertimbangkan waktu, tenaga
dan biaya yang tersedia, penelitian tindakan sekolah ini hanya membatasi pada
masalah kurangnya atau belum adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang
pembelajaran saintifik menjadi salah satu penyebab kurangnya atau lemahnya
keterampilan guru dalam pembelajaran saintifik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
“ Bagaimana efektifitas kegiatan pelatihan dan bimbingan yang dilakukan kepala
sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran
saintifik di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung “.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk
mengetahui efektifitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam penerapan
pembelajaran saintifik melalui pelatihan dan bimbingan di Taman Kanak-kanak Negeri
Pembina Kabupaten Temanggung.
Sedangkan tujuan umum dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk
peningkatan kwalitas proses dan hasil belajar anak di Taman Kanak-kanak Negeri
Pembina Kabupaten Temanggung.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang penerapan pendekatan pembelajaran
saintifik di Taman Kanak-kanak.
2. Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini adalah sebagai pedoman bagi guru untuk menerapkan
pendekatan pembelajaran saintifik di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten
Temanggung.
Gambar 2.1
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara berupa tindakan atas rumusan
permasalahan yang di tetapkan dalam perencanaan penelitian tindakan sekolah.
Sesuai dengan judul penelitian “ Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam
penerapan pembelajaran saintifik melalui kegiatan pelatihan dan bimbingan di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung” maka yang menjadi hipotesis
tindakan dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah “ Pelatihan dan Bimbingan dapat
meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Saintifik di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung “.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Semua guru di Taman Kanak-
kanak Negeri Pembina Kabupaten Temanggung sejumlah 6 orang.
D. Fokus Penelitian
Penelitian ini di fokuskan pada upaya peningkatan keterampilan guru dalam
penerapan pembelajaran saintifik
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen antara lain :
1. Pedoman wawancara
2. Ceklis
3. Dokumentasi
H. Indikator Kinerja
Penelitian tindakan sekolah ini dikatakan berhasil jika :
1. Semua guru sudah terampil mengembangkan Kemampuan Dasar (KD) kedalam bentuk
kegiatan pembelajaran saintifik dengan baik.
2. Semua guru sudah terampil menyusun/merancang kegiatan pembelajaran saintifik
dengan baik.
3. Semua guru terampil memilih metode pembelajaran untuk pendekatan saintifik dengan
baik.
4. Semua guru terampil memilih sumber belajar untuk pendekatan pembelajaran saintifik
dengan baik.
5. Semua guru terampil memilih alat peraga untuk pembelajaran saintifik dengan baik.
6. Semua guru terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk
pendekatan pembelajaran saintifik dengan baik.
7. Semua guru terampil mengelola kelas / model pembelajaran untuk pendekatan
pembelajaran saintifik dengan baik.
8. Semua guru terampil menyampaikan materi pembelajaran untuk pendekatan
pembelajaran saintifik dengan baik.
9. Semua guru terampil memotivasi peserta didik untuk pendekatan pembelajaran saintifik.
10. Semua guru terampil memberikan penilaian kepada peserta didik dalam pendekatan
pembelajaran saintifik.