Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelajaran bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan

diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Setelah

menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi

individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam

pembangunan nasional (GBPP 1994).

Pengajaran bahas Inggris di SMP meliputi keempat keterampilan

berbahasa yaitu: membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Semua itu didukung

oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation

sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan.

Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, pembelajaran

keterampilan berbicara ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Siswa belum mampu berkomunikasi walaupun dalam bahasa Inggris yang sangat

sederhana. Di lain pihak, kurikulum SMP 1994 mengisyaratkan bahwa siswa yang

telah menamatkan jenjang pendidikan setingkat SMP harus mampu

menyampaikan ide, pendapat, ataupun tanggapan terhadap suatu masalah dalam

bahasa Inggris yang sederhana.

Siswa kelas VIII B di lingkungan SMPN 2 Ambulu misalnya, setelah

belajar bahasa Inggris selama satu tahun belum mampu juga menggunakan

bahasa Inggris dalam berkomunikasi sekalipun dalam bentuk yang sederhana.

Bahkan yang lebih tragis lagi, belakangan ini timbul kecenderungan bagi siswa

untuk membenci pelajaran bahasa Inggris karena mereka menganggap bahwa

1
pelajaran bahasa Inggris suatu yang membosankan dan menakutkan.

Salah satu usaha untuk menanggulangi masalah ini, guru-guru di SMPN

2 Ambulu sepakat melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang kali ini dilakukan

pada murid kelas VIIIB, dengan judul "Upaya Meningkatkan Kemampuan

Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII B di SMPN 2 Ambulu Melalui Teknik

KWL dan Permainan Bahasa".

Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mampu menggunakan bahasa

Inggris untuk hal-hal yang sederhana, seperti:

1. Bertanya,

2. Menjawab pertanyaan, baik yang diajukan oleh guru maupun oleh teman-teman

sekelas,

3. Tidak merasa malu berbicara dalam bahasa Inggris.

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat

atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara

berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002) menyatakan

bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat

untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial.

Sedangkan, Wilkin dalam Maulida (2001) menyatakan bahwa tujuan pengajaran

bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam

Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan

menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat

untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang

2
berbeda.

Suatu hal yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa secara

spontan, yaitu dengan menggali pengetahuan siswa tentang tema yang diajarkan.

Teknik. KWL dapat digunakan untuk tujuan tersebut. KWL adalah singkatan dari

Know (yang diketahui), What to Know (yang ingin di ketahui), dan Learned (yang

di peroleh). Ogle (1989) menyatakan bahwa format KWL adalah suatu cara yang

tepat untuk membantu siswa berpartisipasi aktif dalam berbicara tentang apa yang

sedang mereka pelajari dalam ruang lingkup tema. Setiap mengajar, guru

membagikan kertas dengan format KWL atau menuliskannya di papan tulis, seperti

Tabel 1 .

TABEL 1

K (Know) W (What to know) L (Learning)

Dalam proses pembelajaran, guru memberikan sebuah topik, kemudian

ditanyakan secara oral kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik yang

diberikan. Semua jawaban siswa dituliskan pada kolom K. Pertanyaan selanjutnya

yaitu apa yang ingin mereka pelajari tentang topic dan semua jawaban siswa ditulis

pada kolom W. Kemudian siswa diminta membaca materi yang dimaksudkan

untuk hari itu. Kemudian guru menggali tentang apa yang telah mereka pelajari dan

menuliskannya pada kolom L.

Metode pengajaran melalui teknik KWL akan lebih etektif dan suasana

belajar akan lebih menyenangkan apabila diikuti dengan permainan bahasa.

3
Permainan bahasa ini harus sesuai dengan ruang lingkup tema dan level siswa.

Wright dan Backy (1984) mengatakan bahwa permainan bahasa bisa membantu

dan memotivasi siswa serta melibatkan mereka dalam berbicara dan bekerja.

Permainan bahasa diyakini dapat menimbulkan situasi dimana bahasa itu berguna

dan berarti. Permainan bahasa yang dapat digunakan disini diantaranya role play,

word guessing, chaind words, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimanakah penerapan model KWL (Know, What to Know, and Learned)

dapat meningkatkan kemampuan berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas

VIIIB SMP Negeri 2 Ambulu Tahun Pelajaran 2008-2009

Secara khusus permasalahan penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah penerapan model KWL (Know, What to Know, and

Learned) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif kemampuan

berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2

Ambulu Tahun Pelajaran 2008-2009

2. Bagaimanakah penerapan model KWL (Know, What to Know, and

Learned) dapat meningkatkan hasil belajar afektif kemampuan

berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2

Ambulu Tahun Pelajaran 2008-2009

3. Bagaimanakah penerapan model KWL (Know, What to Know, and

Learned) dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan berbicara teks

monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2 Ambulu

Tahun Pelajaran 2008-2009

4
1.3 Tujuan

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan penerapan

model KWL (Know, What to Know, and Learned) dapat meningkatkan hasil

belajar kemampuan berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP

Negeri 2 Ambulu

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan penerapan model KWL (Know, What to Know, and

Learned) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif kemampuan

berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2

Ambulu Tahun Pelajaran 2008-2009

2. Mendeskripsikan penerapan model KWL (Know, What to Know, and

Learned) dapat meningkatkan hasil belajar afektif kemampuan

berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2

Ambulu Tahun Pelajaran 2008-2009

3. Mendeskripsikan penerapan model KWL (Know, What to Know, and

Learned) dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan berbicara teks

monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2 Ambulu

Tahun Pelajaran 2008-2009

1.4 Manfaat penelitian ini antara lain :

Bagi siswa :

a) Siswa mendapat pengalaman belajar baru, dengan model pembelajaran

KWL (Know, What to Know, and Learned) dapat meningkatkan hasil

belajar kemampuan berbicara teks monolog pendek.

5
b) Siswa tidak lagi menjadi objek proses pembelajaran, tetapi siswa difasilitasi

oleh guru untuk belajar secara mandiri

c) Saat bekerja dalam kelompok siswa dapat melakukan penyesuaian sosial,

saling belajar mengenai sikap, keterampilan , informasi , mengembangkan

kegembiraan belajar , menggali kemampuan dirinya secara optimal ,

sehingga memperoleh pengalaman belajar yang bermakna.

d) Siswa dapat mengembangkan kemampuan memandang masalah dari

berbagai situasi dan perspektif , berpikir divergen dan kreatif, mengubah

pandangan klise stereotip menjadi pandangan dinamis dan realistis.

e) Siswa termotivasi untuk bersaing secara terbuka dengan teman sejawat

melalui authentic assessment, berani mengungkapkan pendapatnya dalam

diskusi, meningkatkan harga diri ( self esteem ) dan penerimaan diri ( self

acceptance ), sehingga tercipta suasana belajar kondusif dan konstruktif .

2. Bagi peneliti:

a) Peneliti dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi bersama

siswa di kelas.

b) Sebagai upaya peneliti untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas

c) Sebagai upaya peneliti untuk peningkatan layanan profesional dalam

menangani masalah pembelajaran

d) Peneliti dapat mengembangkan metode pembelajaran KWL (Know, What

to Know, and Learned) yang inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

bagi siswa.

6
3. Bagi sekolah:

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sebagai :

a) referensi inovasi metode pembelajaran yang dapat dikembangkan pada

proses pembelajaran mata pelajaran B. Inggris dan mata pelajaran yang

lain.

b) barometer pemberdayaan guru di SMP Negeri 2 Ambulu

c) contoh model pembelajaran, khususnya pelajaran B. Inggris yang dapat

diadaptasikan untuk keperluan pembelajaran di sekolah.

7
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Hasil Belajar

Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar

manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan

bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata

yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di

sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.

Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai

oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan

kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada

tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh

strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa

menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) adalah

keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang

mewujudkan dalam bentuk angka.

Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar Mengajar,

(Bandung: Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti

ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu

indek dalam menentukan keberhasilan siswa.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar

adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar

dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru

8
memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk

menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku

saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar

tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran

khususnya dapat dicapai.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru

perlu mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa.

Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan

pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk

memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar

mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.

Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya

memenuhi tujuan pembelajaran khusus dari bahan tersebut.

2. Indikator Hasil Belajar Siswa

Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik

secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini

biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal

(KKM)

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa, baik

secara individual maupun kelompok.

9
Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam

buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) indikator yang banyak dipakai sebagai

tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu

ukuran terhadap penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Peran guru dalam

menyampaikan materi pelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa penting sekali untuk

diketahui, artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang

seoptimal mungkin.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni

faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa, terutama

kamampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya

terhadap keberhasilan belajar siswa yang dicapai.

Di samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor

lain seperti motivasi belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

Adapun pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab

hakekat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan

disadarinya, siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan

berprestasi. Ia harus mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya.

Sungguh pun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung dari

lingkungan, artinya ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat

menentukan dan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan

10
pelajaran yang dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah

kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran ialah tinggi

rendahnya atau pun efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh

kamampuan siswa dan kualitas pengajaran.

4. Penilaian Hasil Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (hal 120-121)

mengungkapkan, bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar siswa

tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang

lingkunya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai

berikut:

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok bahasan

tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap

pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses

belajar mengajar dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar atau hasil belajar

siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar

mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan

pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua

bahan pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tarap atau tingkat

11
keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif

ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking) atau

sebagai ukuran mutu sekolah.

4.2 Pengertian Teknik KWL

Menurut Rahim (2007:41) strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan

membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah

membaca. Strategi ini membantu mereka memikirkan informasi baru yang

diterimanya. Strategi ini juga bisa memperkuat kemampuan siswa mengembangkan

pertanyaan tentang berbagai topic. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka

sendiri.

Strategi ini dikembangkan oleh Ogle (1986) untuk membantu guru menghidupkan

latar belakang pengetahaun dan minat siswa pada suatu topik. Strategi KWL

melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam memberikan suatu jalan

tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui,

dan mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari membaca.

Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi KWL adalah sebagai

berikut:

a) Awali kelas dengan kegiatan membaca, setelah itu siswa ditugaskan untuk

mendeskripsikan “apa” yang sudah diketahui dari bacaan itu. Bahan bacaan dapat

disediakan oleh guru atau siswa. Jika bahan disediakan oleh guru, maka bahan itu

harus disesuaikan dengan minat dan potensi siswa. Teknik pendeskripsian “apa”

yang sudah diketahui adalah siswa menuliskan hal-hal (apa) yang diketahui dari

12
bacaan setelah siswa melaksanakan kegiatan membaca, guru dapat menentukan

batas (jumlah) maksimal yang harus dideskripsikan tersebut, sehingga guru dapat

menilai kompetensi siswa.

b) Setelah langkah 1 dipandang memadai, guru menugaskan siswa untuk

membaca kedua, kemudian siswa ditugaskan untuk menentukan “apa” yang ingin

dipelajari dari bacaan itu. Bahan bacaan yang dibaca oleh siswa adalah bahan

bacaan yang sama dengan langkah 1, termasuk teknik penentuan “apa” yang sudah

dipelajari.

c) Tugaskan siswa membaca bahan bacaan yang sama dengan langkah 2, setelah

itu siswa ditugaskan untuk mendeskripsikan “apa” yang sudah dipelajari. Teknik

pendeskripsiannya adalah sama dengan langkah 1 dan 2. Guru memberikan

bantuan kepada siswa yang kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.

d) Setelah siswa melaksanakan tugas dari masing-masing langkah, siswa

ditugaskan untuk melaporkan hasilnya.

Pelaporan hasil itu dapat dituliskan menjadi sebuah tabel berikut atau bentuk lain,

misalnya: dideskripsikan secara berurut, tidak berbentuk tabel.

Saya ingin Saya sudah


Saya ingin mengetahui
mempelajari mempelajari

1.
1. …………………..
…………………….
1. ……………………
.

13
2. 2.
2. …………………..
………………… ……………………

… …

3. 3.

3. ………………….. ………………… …………………….

… .

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam teknik KWL terdapat tiga

tahap atau langkah yaitu; pertama, apa yang saya ketahui (K) merupakan kegiatan

sumbang saran pengetahuan dan pengalaman sebelumnya tentang topik. Kedua,

What I want to Learn (W), guru menuntun siswa menyususn tujuan khusus

membaca. Dan tahap terakhir ialah What I have Learned (L) terjadi setelah

membaca. Ketiga tahap tersebut memiliki tujuan yaitu mampu memberikan

penegasan dan penekanan kepada siswa terhadap tujuan mereka membaca suatu

bacaan.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Ambulu , tahun

pelajaran 2008/2009 sebanyak 36 siswa. Mereka yaitu 24 siswa putri dan 12 siswa

putra. Objek penelitian adalah kegiatan selama pembelajaran dan hasil belajar

siswa. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus. Siklus 1 dan Siklus 2

masing masig terdiri atas 2 pertemuan dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober

2008.

3.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran KWL .

Keberhasilan metode ini diukur dari peningkatan hasil belajar siklus 1 ke siklus 2.

Hasil belajar yang diamati pada masing – masing siklus adalah hasil belajar kognitif

yang diambil dari tes /kuis, hasil belajar afektif diambil pada saat kegiatan kerja

kelompok dan presentasi sedangkan hasil belajar psikomotor diambil pada saat

siswa melaksanakan diskusi (lks).

3.3. Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri atas empat tahapan yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. (Suharsimi

Arikunto, 2006).Dalam penelitian ini kegiatan pada masing –masing tahapan

adalah :

1. Perencanaan

15
Kegiatan perencanaan merupakan kegiatan awal dari setiap siklus.

Kegiatan ini diawali dengan adanya keprihatinan peneliti terhadap perolehan

hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 2 Ambulu, dilanjutkan dengan

observasi dan dialog dengan siswa. Dari hasil observasi dan dialog dengan

siswa peneliti menentukan masalah penelitian.

Berdasarkan data yang diperoleh serta hasil diskusi, kemudian peneliti

memilih strategi berdasarkan bobot data permasalahan dan pemecahannya,

dalam hal ini model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran

KWL.

2. Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan penerapan model KWL yang telah

ditentukan sebelumnya sebagai upaya memecahkan masalah pembelajaran.

Materi/kompetensi dasar yang diberikan tindakan adalah kompetensi dasar

mengungkapkan makna teks fungsional pendek. Kegiatan diawali dengan

penyusunan RPP dan LKS dilanjutkan dengan pelaksaan pembelajaran dalam

kelas.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh guru dan observer ketika pelaksanaan

penerapan tindakan dalam pembelajaran sedang berlangsung . observasi

dilakukan terhadap proses tindakan, efek tindakan dan terhadap hasil tindakan

yang dilakukan dengan menggunakan instrument observasi.

16
4. Refleksi

Refleksi dilaksanakan terhadap hasil observasi untuk mengevaluasi

pelaksanaan dan hasil tindakan. Dari kegiatan refleksi dapat diketahui masalah

dan segala hal yang muncul berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

Berdasarkan hasil refleksi kemudian dirumuskan perencanaan tindakan

berikutnya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk

memperoleh data-data untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Data yang

diperlukan peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian adalah data hasil

belajar kognitif, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotor.Untuk

memperoleh data-data tersebut peneliti menggunakan instrument antara lain :

1. Pengamatan

Instrumen pengamatan digunakan untuk mengukur hasil belajar

psikomotor dan hasil belajar afektif. Data hasil belajar psikomotor

diperoleh dari amatan terhadap aktifitas siswa pada saat siswa

melaksanakan lks. Data hasil belajar afektif diperoleh dari amatan

terhadap aktifitas siswa saat siswa melaksanakan kerja kelompok dan

aktifitas siswa saat siswa melaksanakan presentasi yakni berbicara di

depan kelas.

Aktifitas siswa yang diamati untuk memperoleh data hasil belajar

psikomotor yakni kemampuan berbicara adalah : (1) kejelasan pelafalan (2)

intonasi kalimat (3) diksi atau pilihan kata-kata

17
Aktifitas siswa yang diamati pada kegiatan kerja kelompok untuk

memperoleh data hasil belajar afektif adalah keterampilan kooperatif siswa yang

terdiri atas 1) Kontribusi anggota terhadap kinerja kelompok(2) Keterampilan kerja

sama antar anggota dalam kelompok (3) Keterampilan dalam mengelola dan

memelihara kelompok. (4)mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Aktifitas siswa yang diamati pada kegiatan presentasi untuk memperoleh

data hasil belajar afektif adalah adalah 1) Menjelaskan konsep secara tepat, rinci

sesuai dengan materi(2) Presentasi dilengkapi dengan gambar atau diagram (3)

Kualitas 18 ocial seperti artikulasi, dan antusiasme, memberi waktu audien

berfikir(4) Menjelaskan konsep secara tepat, rinci sesuai dengan materi (5)

Mengenali fakta dan opini, (6)menggunakan fakta sebagai dasar argumentasi(7)

berani dan santun dalam berargumentasi

Dalam lembar pengamatan ini, hasil amatan terhadap siswa dijabarkan

dalam skor dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3 : Kriteria skor hasil pengamatan aktifitas siswa

Rubrik Skor Kriteria

Jika tidak memenuhi spesifikasi yang diminta 1 Kurang

guru

Jika kurang memenuhi spesifikasi yang diminta 2 Cukup

guru

Jika memenuhi spesifikasi yang diminta guru 3 Tinggi

18
2. Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa

mengenai pembelajaran Kemampuan berbicara dengan KWL dengan yaitu:

(1) Penerapan KWL dengan membuat siswa senang mengikuti pembelajaran,

(2) Penerapan KWL dengan membuat siswa mudah memahami materi, (3

Penerapan KWL dengan membuat siswa tertantang dengan tugas yang

diberikan, (4) Penerapan KWL dengan membuat siswa memperoleh manfaat

dari diskusi kelompok (5) Penerapan KWL dengan mengefekifkan waktu

pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumen dalam penelitian ini adalah daftar nilai siswa sebelum

penelitian dan selama penelitian yaitu nilai kuis, hasil pengamatan observer

selama siswa melaksanakan diskusi, kerja kelompok dan presentasi, hasil

pekerjaan siswa dan dokumen peningkatan nilai siswa.

4. Dialog

Dialog dalam penelitian ini diperlukan untuk melengkapi informasi

mengenai pelaksanaan pembelajaran dan partisipasi siswa. Dialog juga

diperlukan untuk cross check apabila ada hal-hal yang tidak dapat atau kurang

jelas diamati pada saat observasi.

3.5 Penilaian Hasil Pembelajaran

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (hal 120-121)

mengungkapkan, bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar

19
siswa tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan

dan ruang lingkunya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis

penilaian, sebagai berikut:

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya

serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran

tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi

belajar atau hasil belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan

nilai rapor.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa

terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu

semester, satu atau dua bahan pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan

tarap atau tingkat keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu.

Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun

peringkat (rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah

Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang digunakan untuk

mengukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Dalam penelitian ini penilaian

hasil pembelajaran dilaksanakan pada tiga aspek yakni aspek kognitif, psikomotor

dan aspek afektif.

20
Penilaian aspek psikomotor difokuskan pada penilaian terhadap keterampilan

siswa dalam melaksanakan lks, penilaian aspek afektif difokuskan pada penilaian

keterampilan kooperatif siswa pada saat siswa melaksanakan kerja kelompok dan

pada saat siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Penilaian hasil belajar kognitif dilaksanakan sesuai dengan model penilaian

kognitif KWL yang terdiri atas nilai tes awal dan nilai tes akhir. Tes awal berisi

soal praktek berupa aktifitas tutur seperti meminta, menolak, memberi dll yang

dikerjakan oleh siswa secara individu. Tes awal diberikan pada saat siswa telah

belajar LKS secara individu dengan dibantu guru seperlunya. Tes akhir diberikan

setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara kelompok

kemudian mempresentasikan hasil bersama kelompoknya di depan kelas.

Pemberian tes awal dan tes akhir dilakukan pada setiap siklus dengan waktu

pelaksanaan masing masing 15 menit. Jenis soal yang digunakan adalah bentuk

perintah seperti mengakui, mengingkari fakta, memberi sesuatu, menolak jasa,

memberi pendapat dst. Rata-rata nilai peningkatan yang diperoleh masing-masing

kelompok menjadi dasar untuk memberikan predikat cukup, baik, sangat baik, dan

sempurna dengan Kriteria cukup jika rerata nilai peningkatan kelompok kurang

dari 15, baik jika rerata nilai peningkatan kelompok antara 15 sampai 20, sangat

baik jika rerata nilai peningkatan kelompok antara 20 sampai 25 dan sempurna jika

rerata nilai peningkatan kelompok lebih dari 25.

Indikator ketuntasan hasil belajar siswa mengacu pada kriteria ketuntasan

minimal.Siswa dinyatakan telah belajar tuntas jika mencapai 75 % dari nilai

maksimal. Sistem penilaian ini telah dikomunikasikan kepada siswa pada awal

21
pelaksanaan siklus 1. Hal ini perlu dilakukan agar siswa memahami aspek apa saja

yang menjadi penilaian guru dalam proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.

3.6. Teknis Analisis Data

Analisis data pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran menggunakan teknik kualitatif (deskriptif). Sedangkan analisis data

peningkatan perolehan hasil belajar siswa dan kelompok menggunakan teknik

kuantitatif.

Langkah - langkah analisis hasil belajar psikomotor dan hasil belajar afektif

siswa adalah sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah perolehan skor siswa

2. Menghitung rata rata perolehan skor siswa

3. Rata rata tersebut dikualifikasikan berdasarkan kriteria tinggi,cukup,kurang

Langkah-langkah analisis data peningkatan perolehan hasil belajar kognitif

siswa dan kelompok adalah sebagai berikut :

1. Menghitung peningkatan perolehan nilai hasil belajar tiap siswa

berdasarkan nilai dasarnya pada masing masing siklus

2. Menghitung rata rata peningkatan perolehan nilai hasil belajar siswa dalam

kelompok berdasarkan nilai dasarnya pada masing masing siklus

3. Rata rata peningkatan tersebut dikualifikasikan berdasarkan kriteria seperti

tabel 4

4. Menghitung persentase siswa berdasarkan setiap kualifikasi tersebut.

Keberhasilan tindakan pada penelitian ini diketahui dari adanya

peningkatan hasil belajar siswa yang diukur berdasarkan perolehan hasil belajar

22
pada masing – masing siklus. Indikator ketuntasan hasil belajar siswa adalah bila

siswa telah mencapai 73 % nilai maksimal sedangkan Indikator ketuntasan hasil

belajar kelas adalah bila terdapat 80 % siswa telah belajar tuntas.

3.7.Rencana Tindakan

KWL dengan diterapkan untuk membelajarkan Teks monolog pendek

pada siklus 1 dan diterapkan untuk membelajarkan teks monolog pendek pada

siklus 2.Secara umum Rencana tindakan yang akan diberikan pada siklus 1 dan

siklus 2 adalah:

Tabel 4. Rencana Tindakan Siklus 1 dan Siklus 2

Pertemuan ke 1
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pembukaan Guru menjelaskan tujuan Siswa duduk dalam tatanan belajar


10’ pembelajaran,menjelaskan tahap individu dan mendengarkan penjelasan
Tahap pembelajaran model KWL , guru
cara penilaian dan aspek yang
dinilai serta memotivasi siswa
Kegiatan Guru membagikan LKS individu Siswa menerima LKS individu dan
inti dan meminta siswa belajar secara mempelajari LKS
15’ individu Mendengarkan penjelasan guru
Guru menanyakan materi yang
belum dipahami siswa dan
menjelaskan materi yang belum
dipahami siswa
15’ Guru meminta siswa menjawab soal Siswa menjawab soal kuis dalam LKS
soal tes awal dalam LKS Individu individu

15’ Guru meminta siswa menuju Siswa duduk dalam tatana belajar
kelompoknya dengan membawa kooperatif
soal soal tes awal dalam LKS
individu yang sudah dijawab.
Guru membagikan LKS kelompok.
Guru memandu siswa me Siswa menerima LKS Kelompok
laksanakan kegiatan siswa dlm lks Siswa melaksanakan lks
10’ Guru meminta siswa berdiskusi Siswa berdiskusi menjawab soal soal

23
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

10’ Guru memandu siswa untuk saling siswa saling mengoreksi jawaban
mengoreksi jawaban temannya dan temannya dan memberikan nilai
memberikan penilaian
Penutup Guru memandu siswa membuat siswa membuat simpulan
5’ simpulan
Guru mengumumkan kelompok siswa memberikan penghargaan
terbaik dan memberikan padakelompok terbaik
penghargaan siswa menyiapkan presentasi pada
Guru memberikan tugas kepada pertemuan berikutnya
siswa untuk menyiapkan presentasi
pada pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 2

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pembukaan Guru menjelaskan tujuan Siswa duduk dalam tatanan belajar
5’ pembelajaran, cara penilaian dan koperatif dan mendengarkan
aspek yang dinilai serta memotivasi penjelasan guru
siswa
Kegiatan Guru memandu siswa untuk Siswa mempresentasikan hasil lksnya
inti mempresentasi hasil lksnya
40’
15’ Guru meminta siswa kembali pada Siswa kembali duduk dalam tatanan
tatanan belajar individu belajar individu
Guru memberikan penguatan Siswa mendengarkan penjelasan guru
Guru memberikan soal tes diakhir Siswa menjawab soal di akhir
pembelajaran/post tes pada masing pembelajaran/post test
masing siswa
10’ Guru memandu siswa mengkoreksi Siswa saling mengkoreksi jawaban
jawaban teman dalam kelompoknya teman dipandu guru
Guru memandu memberikan memberikan penilaian
penilaian

Penutup Memandu siswa membuat simpulan siswa membuat simpulan


10’ Mengumumkan kelompok terbaik siswa memberikan penghargaan pada
dan memberikan penghargaan kelompok terbaik
Memberikan tugas kepada siswa
untuk menyiapkan lks pada siswa menyiapkan lks untuk pertemuan
pertemuan berikutnya berikutnya
Kegiatan - Membagikan LKS Individu - Menerima LKS Individu
inti - meminta siswa mempelajari LKS - Mempelajari LKS
- menanyakan materi yang belum - Siswa menjawab belum paham pak
dipahami tentang teks monolog pendek

24
- meminta siswa mempelajari LKS - Mempelajari LKS
Belajar - Menanyakan materi yang belum - Mendengarkan dan memahami
Individu dipahami penjelasan guru
15’ - Bertanya “apakah masih ada yang - Menjawab pertanyaan guru
belum dipahami” - Diam menatap Guru kemudian
- Menawarkan pada siswa lain menggeleng
untuk menjawab - Mendengarkan dan memahami
- Menjelaskan contoh-contoh teks penjelasan guru
monolog pendek sederhana

- Bertanya “apakah masih ada yang - Menjawab “tidak ada Pak”


belum dipahami”

Tes awal - Membagikan soal tes awal - Menerima soal kuis awal
15’ - Aktif mengerjakan soal kuis awal
- Meminta siswa membacakan
berbagai bentuk teks monoloq - Mengerjakan secara individu
pendek yang telah ditulis dalam
soal tes awal didepan kelas - Membawa pekerjaan dan
perlengkapan lks menuju kelompok
- Mengingatkan siswa agar tidak masing - masing
saling membantu

Lks dan
diskusi
kelompok - Membagikan LKS kelompok Lks - Menerima LKS kelompok
25’ teks monolog pendek
- Masing-masing anggota kelompok
- Meminta siswa mulai berdiskusi
mendiskusikan berbagai teks
monolog yang telah ditulis dan - Masing-masing kedepan satu persatu.
mengkalisifikasikannya

- Memandu siswa dalam berdiskusi - Memperkenalkan diri


- Memperkenalkan keluarganya
- Mengingatkan batas waktu - Menyebutkan kalimat penolakan
- Meneyebutkan hal-hal yang tidak
- Memandu kelompok – kelompok disukai
berdiskusi dalam menyusun - Mengutarakan rasa tidak suka
berbagai bentuk teks monolog

- Memberitahu bahwa waktu


diskusi telah selesai kegiatan
dilanjutkan dengan saling

25
mengkoreksi jawaban teman
dalam masing masing kelompok

Penilaian - Memandu kegiatan koreksi - saling mengkoreksi dan member


10’ - Memberikan kunci jawaban komentar pada jawaban tes awal
- Memandu memberi penilaian milik teman
pada jawaban tes awal milik - Memberi nilai pada jawaban tes awal
teman milik teman
- Meminta kelompok mengitung - Menghitung rata – rata nilai yang
rata – rata nilai tes awal diperoleh dalam kelompok

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. PELAKSANAAN PENELITIAN

Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan masing masing 2 x 40’.

Pertemuan 1 siklus 1 dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2008 dan pertemuan 2 siklus

1 dilaksanakan tanggal 15 September 2008. Kelompok belajar dibentuk oleh

peneliti bersama siswa dengan membagi siswa kelas VIIIB sebanyak 36 siswa ke

dalam 6 kelompok, maka tiap kelompok beranggota 6 siswa.

a. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 secara rinci adalah:

Tabel 5 : Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1 pertemuan 1

Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pembukaan - Masuk kelas bersama seorang - duduk dalam tatanan belajar


10’ observer mengucapkan salam individu menjawab salam
- berdoa bersama siswa. - berdoa bersama
- menanyakan kehadiran siswa. - menyatakan bahwa semua
siswa telah hadir
- menjelaskan tujuan - mendengarkan dan memahami
pembelajaran hari ini yaitu : tujuan pembelajaran
1. siswa dapat menemukan ciri
teks monolog pendek
2. siswa dapat menemukan
pola teks monolog
3. siswa dapat menerapkan
konsep berbicara
- menjelaskan tahap tahap yang - mendengarkan dan memahami
akan dilaksanakan sesuai tahap tahap KWL
model pembelajaran KWL
- menjelaskan aspek aspek yang - mendengarkan dan memahami
akan dinilai. aspek aspek yang dinilai
- Membentuk kelompok - sepakat kelompok seperti
bersama siswa yang sudah dibentuk
sebelumnya
- memberikan motivasi dengan - menjawab pertanyaan: ”ya”.
bertanya tentang :

27
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

- hobby
- keluarga
- idola - menjawab pertanyaan: ”ya”.
- hal yang tidak disukai
- binatang kesayangan - Serentak menjawab:
- dll.. ”ya”….”oh ..Tidak”…
- Jawaban siswa beragam :
Siswa siap belajar dengan
model KWL
- Memotivasi siswa agar dapat
menjawab pertanyaan dengan
benar maka perlu
mempelajarai LKS individu
dan menjawab pertanyaan tes
awal

Pelaksanaan Siklus 2 Pertemuan 2

Tabel 8 : Pelaksanaan Pembelajaran siklus 2 pertemuan 2

Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pembukaan - Masuk kelas bersama - duduk dalam tatanan belajar


seorang observer individu menjawab salam
10’
mengucapkan salam - berdoa bersama
- berdoa bersama siswa. - menyatakan bahwa semua siswa
- Selanjutnya peneliti telah hadir
menanyakan kehadiran - mendengarkan dan memahami
siswa. tujuan pembelajaran
- menjelaskan tujuan
pembelajaran hari ini :
1. praktik berbicara berkaitan
dengan teks monolog
pendek sederhana sehari –
hari
2. memberikan penjelasan - mendengarkan dan memahami

28
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

umum tahap tahap KWL yang


- menjelaskan tahap tahap dilaksanakan hari ini
yang akan dilaksanakan hari - mendengarkan dan memahami
ini: presentasi dan menjawab aspek aspek yang dinilai
soal tes akhir - duduk dalam tatanan kelompok
- menjelaskan aspek aspek
yang akan dinilai pada - menjawab dengan jawaban
kegiatan presentasi beragam antara lain : ”agar hasil
- Meminta siswa duduk lks kita diketahui orang
bersama kelompok nya banyak”., “ agar kita berani
- memberikan motivasi menyampaikan pendapat”., agar
dengan bertanya “mengapa hasil lks kita dikoreksi
kita perlu melakukan kesalahannya”.
presentasi lagi?” - menjawab “siaaaap”.

- siswa menulis nama


- menanyakan kesiapan siswa kelompoknya pada selembar
“ Apakah kalian sudah siap kertas kecil untuk mengundi
presentasi ?” urutan presentasi
- meminta siswa menulis
nama kelompoknya pada - mendengarkan dan mencatat
selembar kertas kecil untuk urutan kelompoknya.
mengundi urutan presentasi
- mengumumkan urutan
presentasi
1. Kelompok B
2. Kelompok D
3. Kelompok F
4. Kelompok A
5. Kelompok G
6. Kelompok E

29
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

7. Kelompok C
8. Kelompok H
- Meminta siswa
mempersiapkan presentasi.
Waktu presentasi masing
masing kelompok 5 menit
Kegiatan - Mempersilakan kelompok B - Kelompok B mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil lksnya dengan
inti
lksnya menyebutkan berbagai bentuk
40’
teks monolog pendek seperti:
- Mempersilakan siswa lain - Meminta
bertanya atau memberi - Memberi
komentar - Menolak jasa
- Menolak barang
- Menjawab komentar siswa - Mengakui
dengan mengingatkan bahwa - Mengingkari fakta
pilihan kata dapat - Meminta pendapat
berpengaruh terhadap makna - Memberi pendapat
- Mempersilakan kelompok B
menutup presentasi - Kelompok B menutup presentasi
- Meminta siswa memberikan dengan mengucapkan salam
tepuk tangan untuk - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok B kelompok B
- Memberikan penguatan atas - Kelompok D menyajikan teks
presen tasi kelompok B monolog pendek seperti:
- Meminta
- Mempersilakan kelompok D - Memberi
mempresentasikan hasil - Menolak jasa
lksnya - Menolak barang
- Mengakui

30
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

-
- Mempersilakan siswa lain - Mendengarkan dengan tenang
bertanya atau memberi penuh perhatian dan tidak ada
komentar pertanyaan.
- Mempersilakan kelompok D - Kelompok D menutup presentasi
menutup presentasi dengan mengucapkan salam
- Meminta siswa memberikan
tepuk tangan untuk - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok D kelompok D
- Memberikan penguatan atas
presen tasi kelompok D
-
- Mempersilakan kelompok F - Kelompok F menyajikan teks
mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Memberi
- Menolak jasa
- Menolak barang
- Mempersilakan siswa lain - Mengakui
bertanya atau memberi
komentar - Mendengarkan dengan tenang
- Mempersilakan kelompok F penuh perhatian dan tidak ada
menutup presentasi pertanyaan.
- Meminta siswa memberikan - Kelompok F menutup presentasi
tepuk tangan untuk dengan mengucapkan salam
kelompok F - memberikan tepuk tangan untuk
- Memberikan penguatan atas kelompok F.
presen tasi kelompok F

31
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

- Mempersilakan kelompok A - Kelompok A menyajikan teks


mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Memberi
- Mempersilakan siswa lain - Menolak jasa
bertanya atau memberi - Menolak barang
komentar - Mengakui
- Mempersilakan kelompok A
menutup presentasi - Mendengarkan dengan tenang
- Meminta siswa memberikan penuh perhatian dan tidak ada
tepuk tangan untuk pertanyaan.
kelompok A - Kelompok A menutup presentasi
- Memberikan penguatan atas dengan mengucapkan salam
presen tasi kelompok A - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok A.

- Mempersilakan kelompok G - Kelompok G menyajikan teks


mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Memberi
- Mempersilakan siswa lain - Menolak jasa
bertanya atau memberi - Menolak barang
komentar - Mengakui
- Mempersilakan kelompok G
menutup presentasi - Mendengarkan dengan tenang
- Meminta siswa memberikan penuh perhatian. dan tidak ada
tepuk tangan untuk pertanyaan.
kelompok G - Kelompok G menutup presentasi
- Memberikan penguatan atas dengan mengucapkan salam
presen tasi kelompok G - memberikan tepuk tangan untuk

32
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

- Mempersilakan kelompok G kelompok G.


mempresentasikan hasil
lksnya
- Mempersilakan siswa lain
bertanya atau memberi
komentar
- Mempersilakan kelompok G
menutup presentasi
- Meminta siswa memberikan
tepuk tangan untuk
kelompok G
- Memberikan penguatan atas
presen tasi kelompok G
- Mempersilakan kelompok E - Kelompok E menyajikan teks
mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Memberi
- Mempersilakan siswa lain - Menolak jasa
bertanya atau memberi - Menolak barang
komentar - Mengakui
- Mempersilakan kelompok E
menutup presentasi - Kelompok E menutup presentasi
- Meminta siswa memberikan dengan mengucapkan salam
tepuk tangan untuk - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok E kelompok E
- Memberikan penguatan atas
presen tasi kelompok E

33
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

- Mempersilakan kelompok C - Kelompok C menyajikan teks


mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Mempersilakan siswa lain - Memberi
bertanya atau memberi - Menolak jasa
komentar - Menolak barang
- Mempersilakan kelompok C - Mengakui
menutup presentasi - Mendengarkan dengan tenang
- Meminta siswa memberikan penuh perhatian dan tidak ada
tepuk tangan untuk pertanyaan.
kelompok C - Kelompok C menutup presentasi
- Memberikan penguatan atas dengan mengucapkan salam
presen tasi kelompok C - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok C

- Mempersilakan kelompok H - Presentasi kelompok H teks


mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Mempersilakan siswa lain - Memberi
bertanya atau memberi - Menolak jasa
komentar - Menolak barang
- Mempersilakan kelompok H - Mengakui
menutup presentasi
- Meminta siswa memberikan - Mendengarkan dengan tenang
tepuk tangan untuk penuh perhatian dan tidak ada
kelompok H pertanyaan namun ada siswa
- Memberikan penguatan atas yang berkomentar
presen tasi kelompok H - Kelompok H menutup presentasi
dengan mengucapkan salam
- Memberitahukan kegiatan - memberikan tepuk tangan untuk

34
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

berikutnya adalah tes akhir kelompok H.


- Meminta siswa
mempersiapkan alat tulisnya - mendengarkan dan memahami
- Mengingatkan siswa untuk - merapikan perlengkapan
menjawab soal tes secara presentasi
individu - mempersiapkan peralatan tulis
untuk tes akhir
- duduk dalam tatanan belajar
individu

Tes Akhir - Membagikan soal tes akhir - Menerima soal tes akhir
- Meminta siswa menjawab - Menjawab soal tes akhir
dan koreksi
soal tes dalam waktu 15’ - Saling bertukar lembar jawaban
30’
secara individu kuis yang telah dijawab
- Mengamati kerja siswa dan - Saling member komentar pada
mengingatkan batas waktu pekerjaan teman
- Memberitahu bahwa waktu - Saling mengkoreksi jawaban
telah selesai teman
- Memandu siswa koreksi - Saling memberi penilaian pada
jawaban teman dalam jawaban teman
kelompknya
Penutup - Memandu menyimpulkan - menyimpulkan pembelajaran
materi pembelajaran hari ini hari ini
10’
1. Ketrampilan berbicara berupa
- Mengumumkan kelompok teks monolog pendek
yang terbaik hari ini yaitu 2. Menyampaikan dengan
kelompok yang memperoleh penuh keyakinan.
rata rata peningkatan nilai 3. Tidak takut salah eja atau
kuis tertinggi (kelompok A) salah kata
- Memberi pesan pada - Memberi tepuk tangan pada

35
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa

kelompok lain agar belajar semua kelompok


lebih giat agar nilainya lebih
baik pada pertemuan
berikutnya - Mendengarkan dan menjawab
- Meminta salah satu siswa :”iya Pak”.
menyampaikan pendapatnya - Menyatakan senang dan tidak
tentang pembelajaran hari ini lagi bingung dengan tahap tahap
- memberi pesan untuk model KWL dan siap untuk
mempersiapkan tes dan lks belajar dengan model KWL
pada pertemuan minggu dengan Cartimer kembali
depan - Mendengarkan dan menjawab
- memberi kesempatan siswa :”iya Pak”.
untuk bertanya lagi: “silakan
yang ingin bertanya tentang - Menjawab :”sudah cukup Pak”.
pembelajaran hari ini?”
- menutup pelajaran dengan
mengajak membaca - menjawab:”Alhamdulillahi
hamdalah dan mengucapkan Robbil Alamin, “ Wa alaikum
salam salam warahmatullahi
wabarokatuh”.

Amatan observer

Pembukaan

Pada saat guru bersama observer masuk kelas siswa terlihat senang, mereka berlari

lari lari kecil dari meja komputer guru menuju tempat duduk masing – masing,

setelah guru membuka pembelajaran kemudian bertanya “sudah siap untuk

presentasi hari ini ?” siswa menjawab “ siaap Pak !” rupanya semua siswa sudah

36
siap untuk presentasi, dan semua kelompok sudah siap dengan bahan presentasi

berupa powerpoint yang dicopy di computer kelas.

Kegiatan inti

Masing masing kelompok mempresentasikan hasil lksnya selama 5 menit.

Observasi selama kegiatan presentasi menyatakan bahwa siswa telah dapat

menyampaikan hasil lks dengan baik dan semuakelompok sudah menggunakan

media powerpoint. Performance siswa saat presentasi menunjukkan peningkatan,

semua kelompok mempresentasikan dengan tenang penuh percaya diri dibarengi

dengan tampilan powerpoint yang rapi dan mudah dipahami, tidak ada lagi

kelompok yang mempresentasikan dengan cepat, terburu buru dan ingin segera

selesai, dan tidak ada lagi kelompok yang anggotanya takut menyampaikan materi

sampai bersembunyi dibalik punggung teman yang sedang presentasi.

Data yang dipresentasikan masing masing kelompok antara lain besarnya

jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan serta besarnya percepatan benda.

Angka yang ditunjukkan masing masing kelompok beragam namun simpulan yang

diperoleh semuanya sama dan telah menunjukkan ketercapaian tujuan

pembelajaran.

Siklus Penelitian

Seperti telah dikemukakan di atas, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam

dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu

pembuatan rencana (plan), pelaksanaan tindakan (action), pemantauan

37
(observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap rencana, guru peneliti membuat

persiapan pada pusat . Di sini, semua kegiatan yang akan dilaksanakan

dimatangkan serta ditentukan alat yang digunakan untuk memantau tindakan yang

dilakukan pada tahap tindakan, guru peneliti menyajikan pembelajaran sesuai

dengan rencana yang telah dirumuskan. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

guru peneliti yang lain melakukan pemantauan dengan menggunakan cara yang

telah disepakati diwaktu tahap perencanaan. Hasil pemantauan ini kemudian

direfleksikan secara bersama untuk melihat kelebihan dan kekurangan yang

digunakan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.

Untuk mendapatkan data penelitian yang valid dan dapat dipertanggung-jawabkan,

dalam penelitian ini digunakan beberapa instrument pembantu, seperti: lembar

observasi, lembar catatan lapangan dan lembar hasil tes siswa.

b. Pelaksanan Siklus 2

Pada siklus I, materi yang di bahas berhubungan ungkapan berkaitan dengan teks

monolog pendek. Siklus I ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan atau selama 2

minggu, yaitu pada minggu kedua 15-09-2008 dan 18-09-2008.

Guru yang tampil sebagai pelaksana tindakan penelitian, menulis topik pelajaran

dan membuat tabel KWL di papan tulis. Kemudian guru menanyakan pada siswa

hal-hal yang mereka ketahui tentang topik tersebut dan menuliskannya pada kolom

(K). Selanjutnya guru menanyakan hal-hal yang ingin diketahui siswa tentang topik

tersebut dan menuliskannya pada kolom (W). Sedangkan hal-hal yang ingin

38
diketahui siswa bisa berupa pernyataan atau pertanyaan. Kemudian, guru meminta

siswa membaca wacana yang diberikan, dan membimbing seperlunya. Akhirnya

siswa diminta mengemukakan semua yang mereka dapatkan setelah membaca

wacana yang diberikan. Semua jawaban siswa tersebut ditulis dalam kolom (L) dan

ini merupakan hasil dan kesimpulan dari proses pembelajaran saat itu. Pada akhir

kegiatan, siswa diberi permainan bahasa yang berhubungan dengan topik, antar

lain: menerka sebuah gambar setelah disebutkan ciri-ciri gambar sebelumnya,

membuat kata berdasarkan huruf yang sudah ditentukan, dan bermain peran.

Hasil pemantauan pada siklus I menunjukkan bahwa telah ada perubahan perilaku

siswa, namun sebagian besar siswa masih canggung dan merasa malu untuk

berbicara terutama pada mereka yang tergolong siswa yang berkemampuan rendah.

Mereka sulit untuk mengeluarkan ide atau tanggapan karena mereka merasa kalah

bersaing dengan anak yang pintar. Pada siklus I ini siswa yang bertanya baru

12.5%, menjawab pertanyaan guru 20%, dan memberikan tanggapan 9%. Itu pun

hanya siswa yang tergolong pintar.

Berdasarkan refeksi terhadap kegiatan siklus I, maka dibuat rencana tindakan untuk

siklus II, yaitu memberikan kesempatan pada anak yang berkemampuan rendah,

dengan diberikan pertanyaan pemandu oleh guru agar siswa terpancing untuk

memberikan tanggapan atau pertanyaan.

Pada siklus II ini, materi yang dibahas adalah tentang perjalanan wisata. Kegiatan

siklus ini juga berlangsung selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan, yakni

39
minggu keempat bulan Agustus dan minggu pertama bulan September 2013.

Kegiatan utama pada siklus II ini sama dengan kegiatan pada siklus 1. Namun,

sebelum pembelajaran dimulai, guru peneliti mencoba memotivasi siswa dengan

pertanyaan pemandu untuk memberi penguatan pada siswa agar tidak merasa malu

dalam mengeluarkan ide atau tanggapan terhadap topik yang akan dipelajari. Hal

ini terutama ditujukan pada anak yang tergolong berkemampuan rendah. Di

samping itu, dilakukan penambahan waktu pembelajaran karena mereka lambat

dalam menyusun kata yang akan disampaikan.

Pada siklus ini, guru peneliti tidak hanya memberikan kesempatan pada siswa yang

aktif saja, tapi membagi kesempatan kepada siswa yang kurang aktif dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan pemandu. Kalau mereka belum mampu

mengemukakan ide seluruhnya dalam bahasa Inggris, mereka diberi kelonggaran

untuk menggunakan sebagian kata yang memang sulit dalam bahasa Indonesia. Di

akhir kegiatan juga diadakan permainan bebas yang relevan dangan topic

pembelajaran.

Hasil pemantauan teman sejawat pada siklus ini menunjukkan bahwa partisipasi

siswa semakin tinggi. Siswa yang lemah pun sudah mau mengeluarkan ide,

tanggapan, atau pun pendapatnya tentang topik. Namun perubahannya belum

begitu menonjol. Pada sikius II ini, tercatat siswa yang bertanya 15%, menjawab

pertanyaan 24,5%, dan memberikan tanggapan 9,8%. Berdasarkan reflekasi pada

siklus ini, tim peneliti menyusun rencana tindakan untuk siklus III.

40
c. Pelaksanaan Siklus 3

Pada siklus III ini, materi yang di sajikan berhubungan dengan teks mnolog pendek

sederhana, yaitu: meminta, menolak, dan menerima. Siklus ini juga berlangsung

selama 2 minggu dengan 4 kali perternuan, yaitu minggu kesatu dan ketiga bulan

September 2008. Bentuk kegiatan pada siklus ini sama dengan siklus sebelumnya.

Pada proses pembelajaran di siklus III ini, siswa nampak lebih antusias, mereka

telah berani mengungkapkan ide-ide atau pertanyaan yang ada sesuai dengan yang

diminta oleh teknik KWL. Dari hasil pengamatan dari siklus III ini, anak yang aktif

bertanya 20,8%, menjawab pertanyaan 26,5%, dan yang memberikan tanggapan

15%. Siswa yang mau berbicara tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai

saja. Siswa yang pada awalnya tampak pasif pada siklus ini telah tampak aktif

untuk bertanya, menjawab, dan menanggapi. Pada saat diadakan permainan,

anak-anak antusias untuk berpartisipasi. Secara keseluruhan, pertisipasi siswa

dalam proses pembelajaran pada masing-masing siklus dapat dilihat pada Tabel 2.

4.2 Data Hasil Penelitian

TABEL 2.

PARTISIPASI SISWA DI KELAS

No. Aspek yang diamati Siklus I Siklus II Siklus III

1. Bertanya 12,5 % 15,4 % 20,8 %

2. Menjawab 20 % 24,5 % 26,5 %

3. Menanggapi 9% 9,8 % 15,1 %

41
TABEL 3.

TINGKAT PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

SEBELUM DAN SESUDAH SIKLUS DILAKUKAN

Sebelum
No. Aspek yang diamati Siklus I Siklus II Siklus III
Suklus

Rata-rata ulangan
1. 4,2 4,9 5,6 6,1
harian

2. Persentase ketuntasan
3,3 4,5 5,2 5,7
belajar

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa mulai dari

siklus I, siklus II dan sikius III pada aspek bertanya, menjawab, dan menanggapi.

4.3 Pembahasan

Hasil ulangan yang diberikan kepada siswa juga menunjukkan kemajuan dari siklus

ke siklus. Hasil rata-rata nilai harian pada siklus I adalah 4,9 dengan persentase

ketuntasan belajar 45%. Pada siklus II, nilai harian naik menjadi 5,6 dengan

ketuntasan belajar 53%. Sedangkan pada siklus III, nilai ulangan harian naik

menjadi 6,1 dengan ketuntasan hasil belajar 57%.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris

42
dengan menggunakan teknik KWL dan permainan bahasa dapat meningkatkan

kemampuan berbicara siswa.

43
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Teknik KWL dan permainan bahasa dapat meningkatkan partisipasi siswa di

kelas apabila guru memberikan kesempatan dan bimbingan pada seluruh siswa.

2. Hasil ulangan harian siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik KWL

meningkat.

3. permainan bahasa lebih baik dan persentase ketuntasan belajar siswa juga lebih

tinggi dibandingkan dengan yang diajarkan tidak menggunakan teknik KWL.

5.2 Saran-Saran

1. Pendekatan teknik KWL dan permainan bahasa dapat di gunakan dalam proses

belajar mengajar sebagai altematif untuk meningkatkan partisipasi berbicara dan

membuat pembelajaran lebih efektif dan menarik.

2. Guru mata pelajaran bahasa Inggris harus kreatif dan inovatif dalam

mempersiapkan pembelajaran supaya hasil pembelajaran lebih meningkat.

44
DAFTAR PUSTAKA

Octarina, D. 2001. Interactive activities as the way to improve EFL learners'

speaking abilities. Makalah Tugas Akhir S1 - Padang: UNP Padang.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1999. Suplemen GBPP. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Novia, T. 2002. Strategy to improve student's ability in speaking. Makalah Tugas

Akhir S1. Padang: UNP Padang.

Wright and Backy. 1984. Language art: Content and strategies. London: Longman.

45

Anda mungkin juga menyukai