PTK Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
PTK Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
PENDAHULUAN
diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Setelah
individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam
berbahasa yaitu: membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Semua itu didukung
oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation
Siswa belum mampu berkomunikasi walaupun dalam bahasa Inggris yang sangat
sederhana. Di lain pihak, kurikulum SMP 1994 mengisyaratkan bahwa siswa yang
belajar bahasa Inggris selama satu tahun belum mampu juga menggunakan
Bahkan yang lebih tragis lagi, belakangan ini timbul kecenderungan bagi siswa
1
pelajaran bahasa Inggris suatu yang membosankan dan menakutkan.
2 Ambulu sepakat melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang kali ini dilakukan
Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII B di SMPN 2 Ambulu Melalui Teknik
1. Bertanya,
2. Menjawab pertanyaan, baik yang diajukan oleh guru maupun oleh teman-teman
sekelas,
atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara
berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002) menyatakan
bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat
untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial.
bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam
untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang
2
berbeda.
spontan, yaitu dengan menggali pengetahuan siswa tentang tema yang diajarkan.
Teknik. KWL dapat digunakan untuk tujuan tersebut. KWL adalah singkatan dari
Know (yang diketahui), What to Know (yang ingin di ketahui), dan Learned (yang
di peroleh). Ogle (1989) menyatakan bahwa format KWL adalah suatu cara yang
tepat untuk membantu siswa berpartisipasi aktif dalam berbicara tentang apa yang
sedang mereka pelajari dalam ruang lingkup tema. Setiap mengajar, guru
membagikan kertas dengan format KWL atau menuliskannya di papan tulis, seperti
Tabel 1 .
TABEL 1
ditanyakan secara oral kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik yang
yaitu apa yang ingin mereka pelajari tentang topic dan semua jawaban siswa ditulis
untuk hari itu. Kemudian guru menggali tentang apa yang telah mereka pelajari dan
Metode pengajaran melalui teknik KWL akan lebih etektif dan suasana
3
Permainan bahasa ini harus sesuai dengan ruang lingkup tema dan level siswa.
Wright dan Backy (1984) mengatakan bahwa permainan bahasa bisa membantu
dan memotivasi siswa serta melibatkan mereka dalam berbicara dan bekerja.
Permainan bahasa diyakini dapat menimbulkan situasi dimana bahasa itu berguna
dan berarti. Permainan bahasa yang dapat digunakan disini diantaranya role play,
dapat meningkatkan kemampuan berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas
berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2
berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2
4
1.3 Tujuan
model KWL (Know, What to Know, and Learned) dapat meningkatkan hasil
belajar kemampuan berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP
Negeri 2 Ambulu
berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2
berbicara teks monolog pendek pada Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 2
Bagi siswa :
5
b) Siswa tidak lagi menjadi objek proses pembelajaran, tetapi siswa difasilitasi
diskusi, meningkatkan harga diri ( self esteem ) dan penerimaan diri ( self
2. Bagi peneliti:
siswa di kelas.
bagi siswa.
6
3. Bagi sekolah:
lain.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata
yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di
oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan
kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada
tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa
keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang
(Bandung: Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti
ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar
adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru
8
memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk
saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar
perlu mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa.
Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan
pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk
memberikan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar
mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil.
Karena itulah, suatu proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya
Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
(KKM)
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa, baik
9
Namun demikian, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam
buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) indikator yang banyak dipakai sebagai
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu
ukuran terhadap penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Peran guru dalam
diketahui, artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang
seoptimal mungkin.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni
faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa, terutama
Di samping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor
lain seperti motivasi belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
Adapun pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab
hakekat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan
disadarinya, siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan
Sungguh pun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung dari
lingkungan, artinya ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat
menentukan dan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan
10
pelajaran yang dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah
rendahnya atau pun efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh
tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang
lingkunya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai
berikut:
a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok bahasan
tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap
pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah
daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar atau hasil belajar
siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan
pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua
11
keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif
membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah
pertanyaan tentang berbagai topic. Siswa juga bisa menilai hasil belajar mereka
sendiri.
Strategi ini dikembangkan oleh Ogle (1986) untuk membantu guru menghidupkan
latar belakang pengetahaun dan minat siswa pada suatu topik. Strategi KWL
melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa dalam memberikan suatu jalan
tentang apa yang telah mereka ketahui, menentukan apa yang ingin mereka ketahui,
berikut:
a) Awali kelas dengan kegiatan membaca, setelah itu siswa ditugaskan untuk
mendeskripsikan “apa” yang sudah diketahui dari bacaan itu. Bahan bacaan dapat
disediakan oleh guru atau siswa. Jika bahan disediakan oleh guru, maka bahan itu
harus disesuaikan dengan minat dan potensi siswa. Teknik pendeskripsian “apa”
yang sudah diketahui adalah siswa menuliskan hal-hal (apa) yang diketahui dari
12
bacaan setelah siswa melaksanakan kegiatan membaca, guru dapat menentukan
batas (jumlah) maksimal yang harus dideskripsikan tersebut, sehingga guru dapat
membaca kedua, kemudian siswa ditugaskan untuk menentukan “apa” yang ingin
dipelajari dari bacaan itu. Bahan bacaan yang dibaca oleh siswa adalah bahan
bacaan yang sama dengan langkah 1, termasuk teknik penentuan “apa” yang sudah
dipelajari.
c) Tugaskan siswa membaca bahan bacaan yang sama dengan langkah 2, setelah
itu siswa ditugaskan untuk mendeskripsikan “apa” yang sudah dipelajari. Teknik
Pelaporan hasil itu dapat dituliskan menjadi sebuah tabel berikut atau bentuk lain,
1.
1. …………………..
…………………….
1. ……………………
.
13
2. 2.
2. …………………..
………………… ……………………
… …
3. 3.
… .
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam teknik KWL terdapat tiga
tahap atau langkah yaitu; pertama, apa yang saya ketahui (K) merupakan kegiatan
What I want to Learn (W), guru menuntun siswa menyususn tujuan khusus
membaca. Dan tahap terakhir ialah What I have Learned (L) terjadi setelah
penegasan dan penekanan kepada siswa terhadap tujuan mereka membaca suatu
bacaan.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Ambulu , tahun
pelajaran 2008/2009 sebanyak 36 siswa. Mereka yaitu 24 siswa putri dan 12 siswa
putra. Objek penelitian adalah kegiatan selama pembelajaran dan hasil belajar
siswa. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus. Siklus 1 dan Siklus 2
2008.
Keberhasilan metode ini diukur dari peningkatan hasil belajar siklus 1 ke siklus 2.
Hasil belajar yang diamati pada masing – masing siklus adalah hasil belajar kognitif
yang diambil dari tes /kuis, hasil belajar afektif diambil pada saat kegiatan kerja
kelompok dan presentasi sedangkan hasil belajar psikomotor diambil pada saat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri atas empat tahapan yaitu (1)
adalah :
1. Perencanaan
15
Kegiatan perencanaan merupakan kegiatan awal dari setiap siklus.
observasi dan dialog dengan siswa. Dari hasil observasi dan dialog dengan
dalam hal ini model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran
KWL.
2. Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan penerapan model KWL yang telah
kelas.
3. Observasi
dilakukan terhadap proses tindakan, efek tindakan dan terhadap hasil tindakan
16
4. Refleksi
pelaksanaan dan hasil tindakan. Dari kegiatan refleksi dapat diketahui masalah
dan segala hal yang muncul berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.
berikutnya.
diperlukan peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian adalah data hasil
1. Pengamatan
depan kelas.
17
Aktifitas siswa yang diamati pada kegiatan kerja kelompok untuk
memperoleh data hasil belajar afektif adalah keterampilan kooperatif siswa yang
sama antar anggota dalam kelompok (3) Keterampilan dalam mengelola dan
data hasil belajar afektif adalah adalah 1) Menjelaskan konsep secara tepat, rinci
sesuai dengan materi(2) Presentasi dilengkapi dengan gambar atau diagram (3)
berfikir(4) Menjelaskan konsep secara tepat, rinci sesuai dengan materi (5)
guru
guru
18
2. Angket
pembelajaran.
3. Dokumentasi
penelitian dan selama penelitian yaitu nilai kuis, hasil pengamatan observer
4. Dialog
diperlukan untuk cross check apabila ada hal-hal yang tidak dapat atau kurang
19
siswa tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan
dan ruang lingkunya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis
pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya
serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk
tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
belajar atau hasil belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk
nilai rapor.
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
semester, satu atau dua bahan pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan
tarap atau tingkat keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu.
Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun
hasil pembelajaran dilaksanakan pada tiga aspek yakni aspek kognitif, psikomotor
20
Penilaian aspek psikomotor difokuskan pada penilaian terhadap keterampilan
siswa dalam melaksanakan lks, penilaian aspek afektif difokuskan pada penilaian
keterampilan kooperatif siswa pada saat siswa melaksanakan kerja kelompok dan
kognitif KWL yang terdiri atas nilai tes awal dan nilai tes akhir. Tes awal berisi
soal praktek berupa aktifitas tutur seperti meminta, menolak, memberi dll yang
dikerjakan oleh siswa secara individu. Tes awal diberikan pada saat siswa telah
belajar LKS secara individu dengan dibantu guru seperlunya. Tes akhir diberikan
Pemberian tes awal dan tes akhir dilakukan pada setiap siklus dengan waktu
pelaksanaan masing masing 15 menit. Jenis soal yang digunakan adalah bentuk
kelompok menjadi dasar untuk memberikan predikat cukup, baik, sangat baik, dan
sempurna dengan Kriteria cukup jika rerata nilai peningkatan kelompok kurang
dari 15, baik jika rerata nilai peningkatan kelompok antara 15 sampai 20, sangat
baik jika rerata nilai peningkatan kelompok antara 20 sampai 25 dan sempurna jika
maksimal. Sistem penilaian ini telah dikomunikasikan kepada siswa pada awal
21
pelaksanaan siklus 1. Hal ini perlu dilakukan agar siswa memahami aspek apa saja
yang menjadi penilaian guru dalam proses pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2.
kuantitatif.
Langkah - langkah analisis hasil belajar psikomotor dan hasil belajar afektif
2. Menghitung rata rata peningkatan perolehan nilai hasil belajar siswa dalam
tabel 4
peningkatan hasil belajar siswa yang diukur berdasarkan perolehan hasil belajar
22
pada masing – masing siklus. Indikator ketuntasan hasil belajar siswa adalah bila
3.7.Rencana Tindakan
pada siklus 1 dan diterapkan untuk membelajarkan teks monolog pendek pada
siklus 2.Secara umum Rencana tindakan yang akan diberikan pada siklus 1 dan
siklus 2 adalah:
Pertemuan ke 1
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
15’ Guru meminta siswa menuju Siswa duduk dalam tatana belajar
kelompoknya dengan membawa kooperatif
soal soal tes awal dalam LKS
individu yang sudah dijawab.
Guru membagikan LKS kelompok.
Guru memandu siswa me Siswa menerima LKS Kelompok
laksanakan kegiatan siswa dlm lks Siswa melaksanakan lks
10’ Guru meminta siswa berdiskusi Siswa berdiskusi menjawab soal soal
23
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
10’ Guru memandu siswa untuk saling siswa saling mengoreksi jawaban
mengoreksi jawaban temannya dan temannya dan memberikan nilai
memberikan penilaian
Penutup Guru memandu siswa membuat siswa membuat simpulan
5’ simpulan
Guru mengumumkan kelompok siswa memberikan penghargaan
terbaik dan memberikan padakelompok terbaik
penghargaan siswa menyiapkan presentasi pada
Guru memberikan tugas kepada pertemuan berikutnya
siswa untuk menyiapkan presentasi
pada pertemuan berikutnya
Pertemuan ke 2
24
- meminta siswa mempelajari LKS - Mempelajari LKS
Belajar - Menanyakan materi yang belum - Mendengarkan dan memahami
Individu dipahami penjelasan guru
15’ - Bertanya “apakah masih ada yang - Menjawab pertanyaan guru
belum dipahami” - Diam menatap Guru kemudian
- Menawarkan pada siswa lain menggeleng
untuk menjawab - Mendengarkan dan memahami
- Menjelaskan contoh-contoh teks penjelasan guru
monolog pendek sederhana
Tes awal - Membagikan soal tes awal - Menerima soal kuis awal
15’ - Aktif mengerjakan soal kuis awal
- Meminta siswa membacakan
berbagai bentuk teks monoloq - Mengerjakan secara individu
pendek yang telah ditulis dalam
soal tes awal didepan kelas - Membawa pekerjaan dan
perlengkapan lks menuju kelompok
- Mengingatkan siswa agar tidak masing - masing
saling membantu
Lks dan
diskusi
kelompok - Membagikan LKS kelompok Lks - Menerima LKS kelompok
25’ teks monolog pendek
- Masing-masing anggota kelompok
- Meminta siswa mulai berdiskusi
mendiskusikan berbagai teks
monolog yang telah ditulis dan - Masing-masing kedepan satu persatu.
mengkalisifikasikannya
25
mengkoreksi jawaban teman
dalam masing masing kelompok
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti bersama siswa dengan membagi siswa kelas VIIIB sebanyak 36 siswa ke
a. Pelaksanaan Siklus 1
27
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
- hobby
- keluarga
- idola - menjawab pertanyaan: ”ya”.
- hal yang tidak disukai
- binatang kesayangan - Serentak menjawab:
- dll.. ”ya”….”oh ..Tidak”…
- Jawaban siswa beragam :
Siswa siap belajar dengan
model KWL
- Memotivasi siswa agar dapat
menjawab pertanyaan dengan
benar maka perlu
mempelajarai LKS individu
dan menjawab pertanyaan tes
awal
28
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
29
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
7. Kelompok C
8. Kelompok H
- Meminta siswa
mempersiapkan presentasi.
Waktu presentasi masing
masing kelompok 5 menit
Kegiatan - Mempersilakan kelompok B - Kelompok B mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil lksnya dengan
inti
lksnya menyebutkan berbagai bentuk
40’
teks monolog pendek seperti:
- Mempersilakan siswa lain - Meminta
bertanya atau memberi - Memberi
komentar - Menolak jasa
- Menolak barang
- Menjawab komentar siswa - Mengakui
dengan mengingatkan bahwa - Mengingkari fakta
pilihan kata dapat - Meminta pendapat
berpengaruh terhadap makna - Memberi pendapat
- Mempersilakan kelompok B
menutup presentasi - Kelompok B menutup presentasi
- Meminta siswa memberikan dengan mengucapkan salam
tepuk tangan untuk - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok B kelompok B
- Memberikan penguatan atas - Kelompok D menyajikan teks
presen tasi kelompok B monolog pendek seperti:
- Meminta
- Mempersilakan kelompok D - Memberi
mempresentasikan hasil - Menolak jasa
lksnya - Menolak barang
- Mengakui
30
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
-
- Mempersilakan siswa lain - Mendengarkan dengan tenang
bertanya atau memberi penuh perhatian dan tidak ada
komentar pertanyaan.
- Mempersilakan kelompok D - Kelompok D menutup presentasi
menutup presentasi dengan mengucapkan salam
- Meminta siswa memberikan
tepuk tangan untuk - memberikan tepuk tangan untuk
kelompok D kelompok D
- Memberikan penguatan atas
presen tasi kelompok D
-
- Mempersilakan kelompok F - Kelompok F menyajikan teks
mempresentasikan hasil monolog pendek seperti:
lksnya - Meminta
- Memberi
- Menolak jasa
- Menolak barang
- Mempersilakan siswa lain - Mengakui
bertanya atau memberi
komentar - Mendengarkan dengan tenang
- Mempersilakan kelompok F penuh perhatian dan tidak ada
menutup presentasi pertanyaan.
- Meminta siswa memberikan - Kelompok F menutup presentasi
tepuk tangan untuk dengan mengucapkan salam
kelompok F - memberikan tepuk tangan untuk
- Memberikan penguatan atas kelompok F.
presen tasi kelompok F
31
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
32
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
33
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
34
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
Tes Akhir - Membagikan soal tes akhir - Menerima soal tes akhir
- Meminta siswa menjawab - Menjawab soal tes akhir
dan koreksi
soal tes dalam waktu 15’ - Saling bertukar lembar jawaban
30’
secara individu kuis yang telah dijawab
- Mengamati kerja siswa dan - Saling member komentar pada
mengingatkan batas waktu pekerjaan teman
- Memberitahu bahwa waktu - Saling mengkoreksi jawaban
telah selesai teman
- Memandu siswa koreksi - Saling memberi penilaian pada
jawaban teman dalam jawaban teman
kelompknya
Penutup - Memandu menyimpulkan - menyimpulkan pembelajaran
materi pembelajaran hari ini hari ini
10’
1. Ketrampilan berbicara berupa
- Mengumumkan kelompok teks monolog pendek
yang terbaik hari ini yaitu 2. Menyampaikan dengan
kelompok yang memperoleh penuh keyakinan.
rata rata peningkatan nilai 3. Tidak takut salah eja atau
kuis tertinggi (kelompok A) salah kata
- Memberi pesan pada - Memberi tepuk tangan pada
35
Kegiatan Kegiatan guru Kegiatan siswa
Amatan observer
Pembukaan
Pada saat guru bersama observer masuk kelas siswa terlihat senang, mereka berlari
lari lari kecil dari meja komputer guru menuju tempat duduk masing – masing,
presentasi hari ini ?” siswa menjawab “ siaap Pak !” rupanya semua siswa sudah
36
siap untuk presentasi, dan semua kelompok sudah siap dengan bahan presentasi
Kegiatan inti
dengan tampilan powerpoint yang rapi dan mudah dipahami, tidak ada lagi
kelompok yang mempresentasikan dengan cepat, terburu buru dan ingin segera
selesai, dan tidak ada lagi kelompok yang anggotanya takut menyampaikan materi
jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan serta besarnya percepatan benda.
Angka yang ditunjukkan masing masing kelompok beragam namun simpulan yang
pembelajaran.
Siklus Penelitian
Seperti telah dikemukakan di atas, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam
dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu
37
(observation), dan refleksi (reflection). Pada tahap rencana, guru peneliti membuat
dimatangkan serta ditentukan alat yang digunakan untuk memantau tindakan yang
guru peneliti yang lain melakukan pemantauan dengan menggunakan cara yang
b. Pelaksanan Siklus 2
Pada siklus I, materi yang di bahas berhubungan ungkapan berkaitan dengan teks
monolog pendek. Siklus I ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan atau selama 2
Guru yang tampil sebagai pelaksana tindakan penelitian, menulis topik pelajaran
dan membuat tabel KWL di papan tulis. Kemudian guru menanyakan pada siswa
hal-hal yang mereka ketahui tentang topik tersebut dan menuliskannya pada kolom
(K). Selanjutnya guru menanyakan hal-hal yang ingin diketahui siswa tentang topik
tersebut dan menuliskannya pada kolom (W). Sedangkan hal-hal yang ingin
38
diketahui siswa bisa berupa pernyataan atau pertanyaan. Kemudian, guru meminta
wacana yang diberikan. Semua jawaban siswa tersebut ditulis dalam kolom (L) dan
ini merupakan hasil dan kesimpulan dari proses pembelajaran saat itu. Pada akhir
kegiatan, siswa diberi permainan bahasa yang berhubungan dengan topik, antar
membuat kata berdasarkan huruf yang sudah ditentukan, dan bermain peran.
Hasil pemantauan pada siklus I menunjukkan bahwa telah ada perubahan perilaku
siswa, namun sebagian besar siswa masih canggung dan merasa malu untuk
berbicara terutama pada mereka yang tergolong siswa yang berkemampuan rendah.
Mereka sulit untuk mengeluarkan ide atau tanggapan karena mereka merasa kalah
bersaing dengan anak yang pintar. Pada siklus I ini siswa yang bertanya baru
12.5%, menjawab pertanyaan guru 20%, dan memberikan tanggapan 9%. Itu pun
Berdasarkan refeksi terhadap kegiatan siklus I, maka dibuat rencana tindakan untuk
siklus II, yaitu memberikan kesempatan pada anak yang berkemampuan rendah,
dengan diberikan pertanyaan pemandu oleh guru agar siswa terpancing untuk
Pada siklus II ini, materi yang dibahas adalah tentang perjalanan wisata. Kegiatan
siklus ini juga berlangsung selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan, yakni
39
minggu keempat bulan Agustus dan minggu pertama bulan September 2013.
Kegiatan utama pada siklus II ini sama dengan kegiatan pada siklus 1. Namun,
pertanyaan pemandu untuk memberi penguatan pada siswa agar tidak merasa malu
dalam mengeluarkan ide atau tanggapan terhadap topik yang akan dipelajari. Hal
Pada siklus ini, guru peneliti tidak hanya memberikan kesempatan pada siswa yang
aktif saja, tapi membagi kesempatan kepada siswa yang kurang aktif dengan
untuk menggunakan sebagian kata yang memang sulit dalam bahasa Indonesia. Di
akhir kegiatan juga diadakan permainan bebas yang relevan dangan topic
pembelajaran.
Hasil pemantauan teman sejawat pada siklus ini menunjukkan bahwa partisipasi
siswa semakin tinggi. Siswa yang lemah pun sudah mau mengeluarkan ide,
begitu menonjol. Pada sikius II ini, tercatat siswa yang bertanya 15%, menjawab
siklus ini, tim peneliti menyusun rencana tindakan untuk siklus III.
40
c. Pelaksanaan Siklus 3
Pada siklus III ini, materi yang di sajikan berhubungan dengan teks mnolog pendek
sederhana, yaitu: meminta, menolak, dan menerima. Siklus ini juga berlangsung
selama 2 minggu dengan 4 kali perternuan, yaitu minggu kesatu dan ketiga bulan
September 2008. Bentuk kegiatan pada siklus ini sama dengan siklus sebelumnya.
Pada proses pembelajaran di siklus III ini, siswa nampak lebih antusias, mereka
telah berani mengungkapkan ide-ide atau pertanyaan yang ada sesuai dengan yang
diminta oleh teknik KWL. Dari hasil pengamatan dari siklus III ini, anak yang aktif
15%. Siswa yang mau berbicara tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai
saja. Siswa yang pada awalnya tampak pasif pada siklus ini telah tampak aktif
dalam proses pembelajaran pada masing-masing siklus dapat dilihat pada Tabel 2.
TABEL 2.
41
TABEL 3.
Sebelum
No. Aspek yang diamati Siklus I Siklus II Siklus III
Suklus
Rata-rata ulangan
1. 4,2 4,9 5,6 6,1
harian
2. Persentase ketuntasan
3,3 4,5 5,2 5,7
belajar
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa mulai dari
siklus I, siklus II dan sikius III pada aspek bertanya, menjawab, dan menanggapi.
4.3 Pembahasan
Hasil ulangan yang diberikan kepada siswa juga menunjukkan kemajuan dari siklus
ke siklus. Hasil rata-rata nilai harian pada siklus I adalah 4,9 dengan persentase
ketuntasan belajar 45%. Pada siklus II, nilai harian naik menjadi 5,6 dengan
ketuntasan belajar 53%. Sedangkan pada siklus III, nilai ulangan harian naik
42
dengan menggunakan teknik KWL dan permainan bahasa dapat meningkatkan
43
BAB V
5.1 Simpulan
kelas apabila guru memberikan kesempatan dan bimbingan pada seluruh siswa.
2. Hasil ulangan harian siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik KWL
meningkat.
3. permainan bahasa lebih baik dan persentase ketuntasan belajar siswa juga lebih
5.2 Saran-Saran
1. Pendekatan teknik KWL dan permainan bahasa dapat di gunakan dalam proses
2. Guru mata pelajaran bahasa Inggris harus kreatif dan inovatif dalam
44
DAFTAR PUSTAKA
Wright and Backy. 1984. Language art: Content and strategies. London: Longman.
45