Kematian janin dalam kandungan adalah kematian janin ketika masing - masing berada
dalam rahim yang beratnya 500 gram dan usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
Menurut Wijosastro dalam Buku Ilmu Kebidanan kematian janin dalam 4 golongan yaitu :
1. Golongan I : kematian sebelum masa kehamilan mencapai 20 minggu penuh
2. Golongan II : kematian sesudah hamil 20 hingga 28 minggu
3. Golongan III : kematian sesudah masa kehamilan lebih 28 minggu
4. Golongan IV : kematian yang tidak dapat digolongakan pada ketiga golongan di atas.
ETIOLOGI
Beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, antara
lain:
1. Perdarahan : plasenta previa dan solusio plasenta.
2. Preeklampsi dan eklampsia
3. Penyakit-penyakit kelainan darah
4. Penyakit infeksi dan penyakit menular
5. Penyakit saluran kencing
6. Penyakit endokrin : diabetes melitus
7. Malnutrisi
FAKTOR MEMPENGARUHI
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kematian Janin Dalam Kandungan:
1. Faktor Ibu
a. Umur
b. Paritas
c. Pemeriksaan antenal
d. penyulit atau penyakit
- Anemia
- Pre-eklampsi dan eklampsi
- Solusio plasenta
- Diabetes miletus
- Infeksi dalamkeamilan
- Ketuban pecah dini
- letak lintang
2. Faktor janin
a. Kelainan kongenital
b. Infeksi intranatal
c. Kelainan tali pusat
Komplikasi
1) Trauma emosional yang cukup berat terjadi bila waktu antara kematian janin &
persalinan cukup lama.
2) Dapat terjadi infeksi bila ketuban pecah
3) Dapat terjadi koagulasi bila kematian janin berlangsung lebih dari 2 minggu.
4) Kematian janin dalam kandungan 3 samapi 4 minggu, biasanya tidak membahayakan
ibu.
Pemeriksaan Penunjang
1) Ultrasonografi
Tidak ditemukan DJJ (Denyut Jantung Janin) maupun teratur, khususnya tulang
tengkorak sering dijumpai overlapping cairan ketuban berkurang.
a) Rontgen foto abdomen
b) Tanda spalding
c) Tanda nojosk
d) Tampak Udema di sekitar tulang kepala
e) Tampak Gambaran gas pada jantung
2. Pemeriksaan darah lengkap, jika dimungkinkan kadar fibrinogen (Achadiat
2004).gerakan janin, seringkali tulang-tulang letaknya tidak
Klasifikasi
Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu
Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat III
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Muntah menyebabkan
dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida
darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran
darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen
ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik.