MIKRIBIOLOGI-VIROLOGI
Disusun oleh :
Masnelli Masri
Muharindi Nurlia
Rizki Kurniawan
Siti Jamilah
Hery Herwanto
Kelompok : 1
Kelas : 3C
JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyusun laporan praktikum ini. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah “Praktikum
Mikrobiologi”. Dengan selesainya laporan ini kami tidak lupa mengucapkan
terimikasih kepada:Dosen pembimbing praktikum mikrobiologi, yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga terselesainya laporan ini. Serta
teman-teman yang ikut serta membantu dalam proses penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna, untuk itu kritik,
saran, dan ide-ide yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna
kesempurnaan penyusunan yang akan datang. Harapan kami semoga laporan ini
dapat berguna dan dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
1. 2. Tujuan
2. Agar dapat mengidenifikasi salmonella pada bahan pangan, baik yang sudah
jadi, setengah jadi, dan belum jadi.
3. Agar dapat mengetahui bentuk dan morfolgi dari salmonella.
4. Agar dapat mengetahui barapa banyak salmonella yang terdapat pada
makanan.
5. Agar dapat mengetahui jenis salmonella apa yang terdapat pada makanan yang
kita uji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri Salmonella ditemukan pertama kali oleh Theobald Smith pada 1885 saat
meneliti penyakit pencernaan pada babi. Dengan menggunakan mikroskop, Smith
menemukan sekelompok bakteri berbentuk batang yang menyebabkan kematian
hewan ternak tersebut.
Nama Salmonella sendiri baru diberikan oleh Daniel Edward Salmon, rekan Smith
yang melakukan penelitian lebih lanjut terhadap jenis bakteri tersebut. Salmon
menyimpulkan bahwa bakteri salmonella termasuk dalam genus bakteri
enterobakteria gram-negatif, berbentuk batang, bisa bergerak bebas dan
menghasilkan hidrogen sulfida, serta menjadi penyebab
timbulnya penyakitsalmonellosis.
Kingdom : Bakteria
Phylum : Proteobakteria
Ordo : Enterobakteriales
Familia : Enterobakteriakceae
Genus : Salmonella
Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna penimbal ditambahkan setelah metal
ungu, yang membuat semua gram negative menjadi berwarna merah/merah muda.
Pengujian ini berfungsi mengelompokkan kedua jenis bakteri ini berdasarkan
perbedaan struktur dinding sel mereka. Banyak species bakteri gram negative
bersifat patogen ( penyebab penyakit) yang berarti mereka berbahaya bagi
organisme inang. Sifat patogen ini berkaitan dengan komponen tertentu pada
dinding sel gram negative terutama lapisan lipopolisakarida atau dikenal sebagai
endotoksin.
Salmonellosis
Suhu Hangat
Bakteri Salmonella berkembang baik pada suhu hangat. Karena itu, infeksi
salmonella lebih banyak terjadi pada musim panas. Biasanya, bakteri masuk ke
dalam tubuh manusia melalui mediamakanan yang tidak dipanaskan dengan benar,
misalnya: daging, ayam, telur, atau susu. Atau, bisa juga melewati makanan
mentah yang telah terkontaminasi bakteri.
Membahayakan Nyawa
Salmonellosis terutama tifus dan paratifus yang menyerang manusia bisa
membahayakan nyawa. Walaupun bakteri tersebut bisa dihambat
perkembangannya oleh asam lambung, tapi dalam kondisi tubuh seseorang tidak
dalam keadaan vit, atau terlalu lelah, asam lambung tidak mampu mengatasi
perkembangan bakteri tersebut.
Selain itu, Salmonella dengan mudah bisa berkembang dan menular kepada orang
lain. Sebab, bakteri tersebut terdapat pula pada sisa kotoran, urine, dan
muntahan penderita yang dengan cepat bisa mengontaminasi air, udara, dan
makanan di sekitarnya. Karena itu, perlu kehati-hatian dan perhatian khusus agar
jangan sampai bakteri berkembang dan menulari orang lain. Caranya dengan
menjaga kebersihan dan hati-hati dalam mengonsumsi makanan.
Saat ini, banyak makanan yang dikonsumsi mengandung telur mentah atau
setengah matang. Cara mengonsumsi makanan semacam ini sangat rawan terpapar
bakteri tersebut. Karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi telur dalam
kondisi matang dan melalui proses pemanasan yang baik agar bakteri Salmonella
di dalamnya mati.
Sebenarnya, secara alami, cangkang telur memiliki lapisan yang melindungi isi
telur dari paparan bakteri Salmonella. Namun, lapisan tersebut hanya bertahan
sekitar 10 hari. Belum lagi kalau lapisan pada bagian luar cangkang tersebut rusak
karena air atau cairan lain. Bakteri Salmonella bisa menembus masuk ke dalam isi
telur dan berkembang di dalamnya.
Mencegah Penularan
Mungkin Anda menyimpan daging atau telur di dalam lemari pendingin, dan
memanaskannya sebelum dikonsumsi. Tapi hendaknya diperhatikan, segera buang
bungkus daging dan telur tersebut begitu Anda mengeluarkannya dari lemari
pendingin. Jangan sampai bakteriyang melekat di atas benda-benda tersebut
kembali mengontaminasi daging atau telur yang sudah Anda panaskan.
Gunakan pisau potong yang berbeda untuk memotong daging mentah dan daging
matang yang hendak dikonsumsi. Kontaminasi silang semacam ini sering terjadi,
yaitu pisau yang digunakan untuk memotong daging mentah terkontaminasi
bakteri, lalu digunakan untuk memotong daging matang yang hendak dikonsumsi.
Akibatnya, Salmonella menempel pada daging matang tersebut dan kita makan.
Selain itu, gunakan selalu alat-alat yang bersih dan steril. Cuci barang-barang
tersebut sebelum Anda menggunakannya. Kalau perlu, rebuslah dulu dalam suhu
mendidih agar bakteri benar-benar mati.
Patogenitas
Media tumbuh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1) Alat :
1. Cawan petri
2. Tabung reaksi
3. Pipet volume
4. Jarum ose
5. Lampu bunsen
2) Bahan :
1. Alkohol 70 %
2. Akuades
3. Bahan makanan
1. B. Cara kerja
2. Pengambilan sampel
3. Pra pengkayaan ( pre-enrichment)
Ambil bahan makanan atau obat tradisional yang akan diujikan masukan ke dalam
medium Lactose Broth ( LB) inkubasi 37 0 C selama 24 jam
1. Pengkayaan selektif
1. Isolasi
Dari medium TBGB ambil satu mata ose diinokulasi pada medium BGA pada suhu
370C selama 24 jam. Pada BGA koloni dari tidak berwarna merah, dar transparan
hingga keruh dengan lingkaran merah muda hingga merah
1. Identifikasi
Diambi 2 atau lebih koloni tumbuhan pada suhu 37 0C selama 18-24 jam. Biakan
diduga salmonela positif jika ada TSIA terlihat warna merah pada permukaan agar,
warna kuning pada dasar tabung dengan satu atau tanpa pembentukan H2S.
BAB IV
1. 1. Hasil
1. 2. Pembahasan
Pada praktikum uji salmonella, sampel yang digunakan adalah gorengan tahu, roti
dan lidi-lidian. Dilakukan lima langkah, yaitu : pengambilan sampel, pre-
enrichment, pengkayaan selektif, isolasi dan identifikasi.
Pada teori seharusnya setelah didapatkan hasil yang positif pada uji pre-
pengkayaan atau pre-Enrichment, dilakukan uji pengkayaan selektif, yaitu diambil
sampel pada medium LB dan dimasukkan pada medium TBGB, namun oleh
karena keterbatasan bahan maka tahap pengkayaan selektif tidak dilakukan, jadi
tahap selanjutnya adalah isolasi, yaitu sampel langsung dipindahkan pada medium
BGA. Sampel yang digunakan bukan dari ketiga-tiganya , namun diambil yang
paling bau atau yang paling banyak mengandung gas H2S dari ketiga sampel
tersebut.
Pada langkah isolasi dengan menggunakan medium BGA, pada teori hasil yang
didapatkan pada medium BGA adalah koloni dari tidak berwarna merah muda
hingga merah, dari transfaran hingga keruh dengan lingkaran merah muda hingga
merah. Namun praktek hasil negatif atau tidak terjadi pertumbuhan bakteri, ini
berarti sampel tidak mengandung bakteri salmonella typhi melainkan bakteri tipe
lain. oleh sebab itulah tidak dilakukan uji identifikasi dengan kata lain pengujian
hanya sampai isolasi saja.
BAB V
KESIMPULAN
Sihadi. 2004. Makanan Jajanan Bagi Anak Sekolah. Jurnal Kedokteran YARSI.