Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang komplek dengan tujuan akhir terjadi
perubahan perilaku pada diri seseorang, intinya di dalam pendidikan kebidanan
membutuhkan proses belajar yang dapat merubah perilaku dalam dunia pendidikan
kebidanan, sebagaimana hakekat pendidikan kebidanan sebagai pendidikan akademik
dan pendidikan profesi, maka proses perubahan perilaku akademis diharapkan dapat
mencerminkan pada tatanan dan nilai-nilai kesehariannya, demikian juga pendidikan
profesi akan terjadi perubahan perilaku profesional dalam kehidupannya.
Pendidikan kebidanan dalam melaksanakan praktek klinik diharapkan bukan
sekedar kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke dalam praktik
profesional. Melalui praktik klinik mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam setiap
tindakan sehingga akan menjadi orang yang cekatan dalam menggunakan teori
tindakan, menumbuhkan dan membina sikap tingkah laku dan kemampuan
profesional keperawatan dalam praktek keperawatan ilmiah, mampu melakukan
adaptasi secara profesional dan menjadikan diri sebagai model peran.
Pelaksanaan pembelajaran klinik terkait erat dengan peran dosen/pembimbing
klinik pada lingkungan klinik yang bertujuan mendorong kemandirian dan
kepercayaan diri mahasiswa. Oleh karena itu, kemampuan mahasiswa selama
pembelajaran di klinik sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman
preceptor. Salah satu kompetensi penguasaan pembelajaran yang mendidik yang perlu
dimiliki pembimbing klinik dalam rangka penciptaan kondisi yang kondusif bagi
proses pembelajaran mahasiswa adalah kompetensi penguasaan metodologi
pembelajaran. Metode yang digunakan pembimbing klinik mempengaruhi tinggi
rendahnya mutu keberhasilan belajar mengajar. Perlu disadari bahwa setiap metode
memiliki kekuatan dan sekaligus kelemahan. Oleh karena itu, pemakaian metode
harus selektif, kesalahan memilih metode akan berakibat fatal bagi berkelangsungan
proses belajar-mengajar
3.
Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyaji materi (penyaji harus
menguasai betul materinya);
4.
Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi.
5.
Disajikan hanya dalam bentuk teks dan kebanyakan hanya berbentuk animasi-
animasi gambar saja.
D.
Meet the Expert
a)
Pengertian
Meet the Expert
Meet the Expert
yaitu pertemuan dengan ahli untuk masing-masing kompetensi,
dengan tujuan mempersiapkan untuk di lapangan kerja.
Expert
atau yang dalam bahasa Indonesia berarti pakar
atau
ahli
ialah seseorang
yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya
atas
teknik
maupun
keahlian
tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan
sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh
sesamanya ataupun
khayalak
dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang
pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam
bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka,
namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi.
Melalui
pelatihan
,
pendidikan
,
profesi
,
publikasi
, maupun
pengalaman
, seoran pakar
dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di
mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi

Meet The Expert


a.

Definisi
Adalah metode pembelajaran klinik bertemu dengan orang-orang yang ahli dibidangnya. Dari
narasumber mahasiswa dapat mendengarkan berbagai cerita dan pengalaman berharga yang
secara nyata pernah dialami para narasumber. Dari hal itupula mahasiswa dapat belajar
bagaimana cara mengatasi berbagai masalah yang akan dihadapi.
b.

Kelemahan
-

Tidak dapat melihat langsung kasus yang dihadapi


-

Hanya mendengar dari pengalaman narasumber


-

Sulit dalam menyesuaikan waktu


-

Memerlukan biaya yang cukup besar


c.

Keuntungan
-

Mendapat ilmu dan informasi dari pakar-pakar


-

Langsung mendapatkan feedback dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan


d.

Proses
-

Menentukan kasus yang akan dipaparkan


-

Menghubungi pakar/ahli yang akan menjadi narasumber dalam paparan

Menentukan waktu, tempat dan rencana kegiatan


-

Jalannya kegiatan
-

Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai