Kasus SGD 1 (Severe Luka Bakar Inhalasi Dan Listrik)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Kasus 1

Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat di ruang intensive care, dari hasil pengkajian didapatkan
data pasien riwayat mengalami cedera akibat adanya konsleting pada HP yang sedang di charge
sehingga meledak dan berakibat terjadinya kebakaran ruang kamar tidur pasien, saat terjadi
kebakaran pasien pingsan karena terkena ledakan dan terkena aliran listrik, pasien dibawa ke UGD
dalam keaadaan tidak sadar, di UGD pasien mengalami ventrikel fibrilasi dan berhasil ditangani dan
dipindah rawat ke ruang intensive care. Saat ini kondisi pasien mengalami kesadaran koma, terpasang
ventilator dengan mode peep, terdapat luka derajat III di seluruh tangan, kepala dan leher, dada atas
dan seluruh punggung, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, urine output 25cc/jam, COHB
(carboxyhemoglobin) 40 %, PH 7, sputum berwarna gelap (jelaga).

PEEP (Positive End Expiratory Pressure)

PEEP meningkatkan kapasitas residu fungsional paru dan sangat penting untuk meningkatkan PaO2 yg
refrakter. Nilai PEEP selalu dimulai dari 5 cmH2O. Setiap perubahan pada PEEP harus berdasarkan
analisa gas darah, toleransi dari PEEP, kebutuhan FiO2 dan respon kardiovaskular. Jika PaO2 masih
rendah sedangkan FiO2 sudah 60% maka PEEP merupakan pilihan utama sampai nilai 15 cmH2O.

Fungsi PEEP:

Redistribusi cairan ekstravaskular paru

Meningkatkan volume alveolus

Mengembangkan alveoli yg kolaps

Anda mungkin juga menyukai