Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN APENDISITIS

No. Dokumen : SOP/VII/UGD-16/06/2015


S No. Revisi : 00
O
P Tanggal Terbit : 08 Juni 2015
UPTD PUSKESMAS
Halaman :1/3
PESANTREN II

PEMERINTAH Fathiyah Rohmah


KOTA KEDIRI NIP. 19671227 200212 2 003

1. Pengertian Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak


pada apendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang
paling sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat
menyebabkan perforasi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
penanganan kasus apendisitis
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pesantren II Nomor 033
tahun 2015 tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Primer
2. Priguna Sidharta,M.D.,Ph.D.,Neurologi klinis dalam praktek
umum
5. Prosedur 1. Petugas melakukan Anamnese Keluhan Nyeri perut kanan
bawah, mula-mula daerah epigastrium kemudian menjalar
ke Mc Burney. Apa bila telah terjadi inflamasi (>6 jam)
penderita dapat menunjukkan letak nyeri, karena bersifat
somatik.
2. Petugas cuci tangan
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
1) Inspeksi Penderita berjalan membungkuk sambil
memegangi perutnya yang sakit, kembung (+) bila
terjadi perforasi, penonjolan perut kanan bawah terlihat
pada appendikuler abses
2) Palpasi
 Terdapat nyeri tekan Mc.Burney
 Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
 Adanya defens muscular.
 Rovsing sign positif
 Psoas sign positif
 Obturator Sign positif
PENANGANAN APENDISITIS

No. Dokumen : SOP/VII/UGD-16/06/2015


UPTD PUSKESMAS Fathiyah Rohmah
S No. Revisi : 00
PESANTREN II NIP. 19671227 200212 2 003
O
P Tanggal Terbit : 08 Juni 2015

Halaman :2/3

3) Nyeri ketok (+)


4) Auskultasi Peristaltik normal, peristaltik(-) pada illeus
paralitik karena peritonitis generalisata akibat
appendisitis perforata. Auskultasi tidak banyak
membantu dalam menegakkan diagnosis apendisitis,
tetapi kalau sudah terjadi peritonitis maka tidak
terdengar bunyi peristaltik usus.
5) Rectal Toucher / Colok dubur Nyeri tekan pada jam 9-12
4. Melakukan pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah perifer lengkap.
a. Pada pasien dengan apendisitis akut, 70-90% hasil
laboratorium nilai leukosit dan neutrofil akan meningkat,
walaupun bukan penanda utama.
b. Pada anak dengan keluhan dan pemeriksaan fisik untuk
karakteristik apendisitis akut, akan ditemukan pada
pemeriksaan darah adanya lekositosis 11.000-
14.000/mm3, dengan pemeriksaan hitung jenis
menunjukkan pergeseran kekiri hampir 75%.
c. Jika jumlah lekosit lebih dari 18.000/mm3 maka
umumnya sudah terjadi perforasi dan peritonitis.
5. Petugas melakukan penegakan Diagnostik (Assessment)
6. Petugas melakukan penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Pasien yang telah terdiagnosis Appendisitis akutharus
segera dirujuk ke layanan sekunder untuk dilakukan operasi
cito
PENANGANAN APENDISITIS

No. Dokumen : SOP/VII/UGD-16/06/2015


UPTD PUSKESMAS Fathiyah Rohmah
S No. Revisi : 00
PESANTREN II NIP. 19671227 200212 2 003
O
P Tanggal Terbit : 08 Juni 2015

Halaman :3/3

6. Diagram alir
Pasien datang anamnese

Petugas cuci tangan

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Penatalaksanaan Penegakan diagnosis


konperhensip/ rujuk ke RS

7. Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Pengobatan Umum
3. Unit KIA/KB

Anda mungkin juga menyukai