Ulkus Gluteus & Femur: Refleksi Kasus Anestesi Dan Reanimasi
Ulkus Gluteus & Femur: Refleksi Kasus Anestesi Dan Reanimasi
Oleh:
Indah Noormala Santi
14711172
Pembimbing:
dr. Yosie Arief Sanjaya, Sp.An
Identitas Pasien
Nama / Inisial : Ny. I No RM : 666***
Umur : 31 th Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosis/ kasus : Ulkus Gluteus dan Femur
Pengambilan kasus : Minggu ke-3 (tiga)
Jenis Refleksi:
1. Ke-Islaman
2. Medis
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil:
Seorang wanita datang ke IGD dengan keluhan mual dan muntah. Pasien mengeluhkan
pada bagian paha dan bokongnya terasa nyeri dan panas. Pada awalnya terdapat plenting
kecil yang kemudian pecah menjadi luka dan semakin membesar. Luka tersebut tidak
kunjung sembuh dan semakin hari semakin membau, kurang lebih sudah sekitar 3 bulan
luka tersebut tidak kunjung sembuh. Pasien sudah berusaha menyembuhkannya dengan
menempelkan daun-daunan pada area luka serta menggunakan obat-obat alternative
lainnya. Pasien belum berobat kerumah sakit ataupun puskesmas.
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya
maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR Muslim)
Setiap orang tentunya pernah mengalami sakit, Rasulullah yang merupakan
orang yang paling mulia saja pernah mengalami sakit. Oleh karena itu, cobaan
yang datang dalam bentuk sakit itu harus diterima dengan sabar dan ikhlas karena
Allah tidak memberikan cobaan kecuali ada kebaikan dibaliknya. Allah SWT
berfirman dalam surat Al Insyirah ayat 6 :
Rasulullah juga pernah bersabda bahwa setiap cobaan sakit yang diberikan
oleh Allah seharusnya dihadapi dengan ikhlas dan sabar. Cobaan yang datang
tentunya harus digunakan sebagai bahan renungan untuk kita semua terhadap
tindakan-tindakan yang kita lakukan selama ini. Rasulullah bersabda :
“Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau
semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-
dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR Bukhari dan
Muslim).
Adapun sebagaimana sebaiknya kita berobat kepada ahlinya, yaitu kepada
ahli medis. Hal itupun telah disebutkan didalam Alquran surat an-Nahl ayat 43
سنأملوُا أنعهنل الإذذعكإر إإعن مكعنتمعم نل نتععلنمموُنن
نفاَ ع
”…Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan,
jika kamu tidak mengetahui”