Kelas :A3
3. Keterarahan
4. pengendalian biaya
5. kebebasan warga masyarakat untuk menentukan kepentingannya serta
identifikasi kewajiban pemerintah.
6. perlindungan hukum pasien.
7. perlindungan hukum tenaga kesehatan.
8. perlindungan hukum pihak ketiga
9. perlindungan hukum bagi kepentingan umum
6. Fungsi hukum kesehatan adalah:
1. menjaga ketertiban di dalam masyarakat. Meskipun hanya mengatur tata
kehidupan di dalam sub sektor yang kecil tetapi keberadaannya dapat
memberi sumbangan yang besar bagi ketertiban masyarakat secara
keseluruhan.
2. menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat (khususnya di
bidang kesehatan). Benturan antara kepentingan individu dengan
kepentingan masyarakat
3. merekayasa masyarakat (social engineering). Jika masyarakat menghalang-
halangi dokter untuk melakukan pertolongan terhadap penjahat yang luka-
luka karena tembakan, maka tindakan tersebut sebenarnya keliru dan perlu
diluruskan.
7. Ruang Lingkup Hukum Kesehatan
Pasal 1 butir (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
menyatakan yang disebut sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Menurut Leenen, masalah kesehatan dikelompokkan dalam 15 kelompok: (Pasal
11 Undang-Undang Kesehatan)
1. kesehatan keluarga
2. perbaikan gizi
3. pengemanan makanan dan minuman
4. kesehatan lingkungan
5. kesehatan kerja
6. kesehatan jiwa
Nama : Retno Ambarwati Jafar
Kelas :A3
7. pemberantasan penyakit
8. penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
9. penyuluhan kesehatan
10. pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
11. pengamanan zat adiktif
12. kesehatan sekolah
13. kesehatan olah raga
14. pengobatan tradisional
15. kesehatan matra
8. Sumber Hukum Kesehatan
Hukum Kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum tertulis saja tetapi
juga yurisprudensi, traktat, Konvensi, doktrin, konsensus dan pendapat para ahli
hukum maupun kedokteran.
Hukum tertulis, traktat, Konvensi atau yurisprudensi, mempunyai
kekuatan mengikat (the binding authority), tetapi doktrin, konsensus atau
pendapat para ahli tidak mempunyai kekuatan mengikat, tetapi dapat dijadikan
pertimbangan oleh hakim dalam melaksanakan kewenangannya, yaitu
menemukan hukum baru.Sumber hukum dapat dibedakan ke dalam :
Sumber hukum materiil, adalah faktor-faktor yang turut menentukan isi
hukum. Misalnya, hubungan sosial/kemasyarakatan, kondisi atau struktur
ekonomi, hubungan kekuatan politik, pandangan keagamaan, kesusilaan dsb.
Sumber hukum formal, merupakan tempat atau sumber dari mana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum; melihat sumber hukum dari segi
bentuknya. Yang termasuk sumber hukum formal, adalah :
1. Peraturan Perundang-undangan;
2. Kebiasaan;
3. Yurisprudensi;
4. Traktat (Perjanjian antar negara);
5. Perjanjian;
6. Doktrin.
9. Sejarah Hukum Kesehatan
Pada awalnya masyarakat menganggap penyakit sebagai misteri,
sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan secara benar tentang
mengapa suatu penyakit menyerang seseorang dan tidak menyerang lainnya.
Nama : Retno Ambarwati Jafar
Kelas :A3