Pria, 40 tahun, mengeluh perut merasa tidak nyaman dan edema pada kaki.
1. kelainan ginjal
RCC (renal cell carcinoma)
Sign&Symptoms :
Penurunan berat badan dalam waktu yg. singkat,
tampak kesakitan,
proteinuria,
hematuria,
massa di bagian abdominal (flank mass/punggung belakang)
2. kelainan hepar
sirosis hepar
Sign&Symptoms :
hepatomegaly,
bulging flank,
ascites,
caput medusa,
distensi abd.,
varises esophagus,
muntah darah,
edema kaki dan peripheral,
portal hypertension,
jaundice,
chronic hepatitis
Sign&Symptoms
demam,
jaundice,
hepatitis B,
anoreksia,
vomit,
hepatomegaly,
caput medusa,
varises esophagus,
hematemesis,
nyeri abd.
hepatocellular carcinoma
Sign&Symptoms
BB turun,
nafsu makan turun,
upper abd. Pain,
nausea & vomit,
caput medusa,
jaundice,
white stool
Step 2
Px penyakit : perubahan uk. Perut, mual > 3 bulan, BB turun 15 kg, tdk ada nyeri
dada
Px psikiatri : peminum sejak umur 20-an, menggunakan obat - obatan, obat
suntik > 20 th.
- lifestyle mempengaruhi
ax :
- sejak kapan?
- Sakit sebelah mana? Coba ditunjukkan?
- Memperberat/ringan?
- Diobati/belum?
- Merokok?
- RPK/RPD?
- Apakah di lingkungan anda mengalami hal yg sama?
- Nutrisi? ( pola makannya seperti apa?)
- Kualitas nyeri (Vas)
- Minuman alcohol? Minuman kerasnya apa? kandungannya apa? sehari
berapa kali? (alcohol mempengaruhi : usia, gender, perut kosong/tidak
kosong,).
- Obat suntiknya apa? digunakan bersama orang lain/tidak?
- Sudah menikah/belum?
- Pendidikan?
- Pekerjaan? Ekonomi?
- Riwayat latar belakang keluarga?
-
Lalu informed consent -> px umum (kesadaran, mulai dari kepala – kaki) -> TTV
(laporkan dengan jelas & lengkap!!) -> px fisik
Px fisik : caput medusa, ascites, kuning, massa, edema kaki, kurus (inspeksi)
Peristaltic, bruit (auskultasi)
Cek batas hepar, suara perut, lien (perkusi)
Batas hepar, nyeri/tidak (palpasi)
Step 3
Px : terlihat pucat dan lemah, status gizi buruk, BP : 100/70 mmHg, HR :
100x/min./RR 26x/min, temp. 36,5 c, sclera icteric, paru & jantung, abd.
Distensi, hepar teraba 4 cm dibawah costa, permukaan kasar, lien tidak teraba,
ascites (+), ekskremitas bengkak dan kuku jari icteric
Step 4
Dilakukan pemeriksaan laboratorium
Step 5
L.O
- Pathogenesis sirosis hepar
gejala : kelelahan, lemah, gatal, kehilangan nafsu makan, BB turun, mual, bloating,
icterus, atrofi otot, spider angioma ada di kulit, splenomegaly, severe ichting, red
flag symptom (demam suhu yg sangat tinggi krn. Infeksi, soarness of breath,
vomiting blood, feses yg sangat hitam), semua penyakit hati ada masalah
perdarahan (awalnya di mukosa, hidung, dan terjadi vomiting blood), disertai
edema kaki, rash di tangan (palmar), artofi testicular, gynecomastia,
asterixis/flapping tremor.
penyebab sirosis : chronic alcoholism (di Amerika alcohol yang paling banyak
menyebabkan sirosis), chronic viral hepatitis (hepatitis C, B dan D juga bisa tapi
tidak sebanyak hepatitis C), NASH (ada lemak di hepar). Pada NASH terdapat
komorbid dari penderita , bile duct disease (primary sclerosing cholangitis, primary
biliary chirrosis), genetic (Wilson disease, hepatitis autoimun.
skor aktivitas
a0-a3
a0 = tidak ada aktivitas
a1= ringan
a2= sedang
a3= berat
faktor risiko :
- lingkungan (kebersihan air dan pengelolaan makanan). China dan Timur tengah
banyak mengalami. Di negara Asia, banyak mengonsumsi makanan yang disimpan
terlalu lama yang menyebabkan jamur.
- Konsumsi alcohol terus menerus 10 th. Risiko tinggi.
- Infeksi virus hepatitis C
- NASH : obesitas, DM, hipertensi,
- Genetic : hematokrimatis, akumulasi tembaga (Wilson disease), kelainan ductus
biliaris kongenital, s buddchiari (gumpalan vena hepatica -> darah di liver tidak
keluar -> metabolism di liver terganggu)
- Cystic fibrosis, perlukaan pd ductus biliaris, galactosemia (tdk bisa memecah susu
sehingga galaktosa ada didalam darah), atresia bilier, glycogen storage disease
prognosis :
MELD score (medscape)
<9 : mortalitas 2,9%
10 – 19 : mortalitas 7,7 %
20 – 29 : mortalitas 23,5%
30 – 39 : mortalitas 60%
>40 : mortalitas 81%
semua yg terkena sirosis <50% survival ratenya. Hep. C hanya sedikit yg terkena
sirosis -> HCC
epidemiologi :
penelitian th 2015 (eropa dan amerika)
sirosis B kronis : 37,3 % dari seluruh sirosis
sirosis terkait dengan Alcoholic liver disease : 24,1%
sirosis terkait dengan hepatitis C Kronis : 22,3 %
sirosis terkait non alcoholic fatty liver : 16,4%
Kebanyakan laki – laki (1,6:1). Rata – rata umur 30 – 59 tahun puncaknya pada
umur 40 – 49 tahun. Di Indonesia akibat hep. B 21,2 – 46,9%, hep. C 38,7 – 73,9%
carcinoma hepatoselalular :
grading/ stage:
Barcelona
Indonesia