RMK Pertemuan 4
RMK Pertemuan 4
“RMK PERTEMUAN 4”
DOSEN PENGAMPU:
DR.H.M.RASULI, SE, M.SI, AK, CA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2019
Statement of Authorship
N I M : 1602122637 N I M : 1602114419
POKOK PEMBAHASAN :
Pengertian pengendalian intern
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Penguatan Efektivitas Penyelenggaraan SPIP
MATA KULIAH : AUDIT KEUANGAN NEGARA
JAM : 13.00
KELAS :C
DOSEN : DR.H.M.RASULI, SE, M.SI, AK, CA
NAMA KELOMPOK : 1. ALYA DWI RAHMADANI (1602122637)
2. NUGRAHA TASYA RAMADHANTY (1602114419)
Pengertian pengendalian intern
Pengendalian intern merupakan upaya yang dilakukan mencakup unsur-
unsur pengendalian intern: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan
pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan, untuk mengarahkan seluruh
kegiatan agar tujuan dari kegiatan dapat dicapai secara efektif, efisien, dipercayanya
informasi dan data, serta ditaatinya peraturan dan ketentuan yang berlaku. Agar
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah terlaksana dengan baik, maka SAKD
(Sistem Akuntansi Keuangan Daerah) harus disusun dan dilakukan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Dengan menerapkan pengendalian intern secara baik dan efektif pada
suatu pemerintahan, maka akan meningkatkan kualitas akuntabilitas publik dari OPD
(Organisasi Perangkat Daerah) tersebut.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dalam Pasal
58 dengan sangat tepat mengamanatkan kepada Presiden RI selaku Kepala Pemerintahan,
agar mengatur dan menyelenggarakan pengendalian intern di lingkungan pemerintahan
secara menyeluruh, untuk meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah / negara.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah proses:
1. Integral pada tindakan dan kegiatan
2. Dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai diselenggarakan
secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang:
efektif dan efisien
keandalan pelaporan keuangan
pengamanan aset negara,
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Pengawasan Intern adalah seluruh proses :
Kegiatan audit
Reviu
Evaluasi
Pemantauan
Kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi
Memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
Organisasi Pengawas:
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah aparat pengawasan
intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Inspektorat Jenderal adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung
jawab langsung kepada menteri/pimpinan lembaga.
Inspektorat Provinsi adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung
jawab langsung kepada gubernur.
Inspektorat Kabupaten/Kota adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang
bertanggung jawab langsung kepada bupati/walikota