Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL

REVIEW.
MK.PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK PRODI
PENMAS

Skor Nilai:

“Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Self Efficacy


dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri
Remaja Awal”





NAMA MAHASISWA : ANGELA OCTAFIA SIMANJUNTAK
NIM : 1193171022
DOSEN PENGAMPU : KHAIRUL USMAN S.Pd M.Pd
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

SEPTEMBER 2019

BAB I

PENDAHULUAN

Berbicara mengenai kehidupan remaja tentu akan banyak pembahasan yang menarik
untuk ditelusuri, Usia remaja dipandang sebagai usia bermasalah, karena pada masa ini
remaja dihadapkan pada banyak persoalan dan cenderung dihadapi secara emosional.
Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti
lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya. Masa remaja sering
menjadi masalah yang sulit diatasi oleh anak laki-laki maupun anak perempuan, dan
cenderung dihadapi secara emosional sehingga kurang mampu menerima pendapat orang
lain yang bertentangan dengan pendapatnya.

Remaja yang mudah marah akan cenderung melakukan perilaku agresif lebih besar
dibandingkan remaja yang mampu mengendalikan emosinya. Masalah meluasnya
penyimpangan emosional terlihat pada melonjaknya angka tingkat depresi pada remaja di
seluruh dunia dan pada tanda-tanda timbulnya agresifitas remaja yang negatif seperti
merokok dikalangan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, kehamilan, putus sekolah, dan
tindakan kekerasan Tentu saja ini akan menjadi masalah yang sangat besar ketika perilaku
agresif tersebut dilakukan secara terus-menerus dan akhirnya menjadi kebiasaan buruk yang
dapat mempengaruhi pola berfikirnya. Dilatarbelakangi permasalahan di atas sehingga saya
tertarik memilih dan mereview jurnal yang berjudul Hubungan Antara Kecerdasan Emosi
dan Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal yang ditulis
oleh Ni Made Wahyu Indrariyani Artha dan Supriyadi.

Judul Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Self Efficacy


dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal
Sumber Jurnal http://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/8496/6345
Volume Dan Tahun Vol. 1, No. 1, 190-202 / 2013
ISSN 2354-5607
Penulis Ni Made Wahyu Indrariyani Artha dan Supriyadi
Reviewer Monika K. Sianturi
Tanggal 28 September 2016

TOPIK RINGKASAN JURNAL

Abstrak Kehidupan remaja khususnya remaja awal tidak terlepas dari


berbagai permasalahan karena perubahan secara fisik, kognitif dan
sosio-emosional mempengaruhi kontrol diri dan pola pikir remaja
terhadap lingkungan sekitar. Emosi dan keyakinan diri berperan
penting dalam menghadapi berbagai permasalahan khususnya
penyesuaian diri remaja. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi
dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri
remaja awal dan mengetahui sumbangan efektif kecerdasan emosi
dan self efficacy dalam pemecahan masalah penyesuaian diri
remaja awal.

Sampel penelitian ini adalah siswa dengan menggunakan teknik


simple random sampling. Penelitian ini menggunakan tiga buah
skala pengukuran, yaitu skala kecerdasan emosi, skala self
efficacy, dan skala penyesuaian diri. Skala kecerdasan emosi
terdiri dari 20 item dengan nilai reliabilitas = 0,822; skala self
efficacy terdiri dari 34 item dengan nilai reliabilitas = 0,913; dan
skala penyesuaian diri terdiri dari 31 item dengan nilai reliabilitas
= 0,896.
KOMENTAR
Abstrak yang disajikan penulis pada jurnal ini menggunakan dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan kata
kunci kecerdasan emosi, self efficacy, dan pemecahan masalah
penyesuaian diri. Sesuai dengan sifat-sifat abstrak yang
dikemukakan oleh (Santoso, 2009) yaitu :1) Ringkas, 2) Jelas 3)
Tepat, 4) Berdiri sendiri, 5) Objektif,Maka secara keseluruhan isi
dari abstrak ini mampu menggambarkan secara jelas mengenai
masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang
didapatkan, dan menempatkan kata kunci yang pas untuk bahasan
jurnal iniyang menurut saya sebagai pembaca menjadi mudah
memahami jurnal ini, karena dengan melihat isi abstraknya saja
kita sudah dapat mengetahui latar belakang, pembahasan, dan
hasil dari penelitian tersebut.
Latar Belakang Dengan munculnya berbagai macam media elektronik tersebut,
dapat menimbulkan rasa keinginan dalam diri remaja untuk
memilikinya akan tetapi remaja juga harus melihat bagaimana
kondisi finansial yang ada. Untuk menghadapi hal itu, remaja
harus mampu dalam menemukan jalan keluar agar dapat
menyesuaikan diri terhadap kondisi finansial orang tua mereka
dengan keadaan atau perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Selain itu, permasalahan yang kerap kali terjadi pada remaja
adalah masalah terkait dengan emosi yang labil dan kemampuan
berpikir dalam menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi
suatu masalah. Ketika remaja mengalami suatu masalah, terjadi
kebingungan dalam diri yang mengarahkan pada ketidakmampuan

dalam menyesuaikan diri secara tepat terhadap kenyataan yang


ada. Sehingga banyak kasus yang terjadi pada remaja saat ini
adalah ketidakmampuan dalam menemukan solusi yang tepat
terhadap masalah yang dihadapi sehingga mengambil jalan yang
keliru seperti bunuh diri atau melampiaskannya dengan
menggunakan obat-obatan terlarang. Menurut data Komnas
Perlindungan Anak (dalam Suara Karya Online, 24 Juli 2012),
dari awal hingga tengah tahun 2012 terdapat 20 kasus bunuh diri
pada anak dengan rentang usia 13-17 tahun, sebanyak delapan
kasus bunuh diri dilatari masalah cinta, tujuh kasus akibat
ekonomi, empat kasus masalah disharmoni keluarga, dan satu
kasus masalah sekolah. Di samping itu juga berdasarkan data
World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 tercatat 50
ribu penduduk Indonesia bunuh diri setiap tahun. Dari kejadian
kasus bunuh diri tersebut, ternyata kasus yang paling tinggi terjadi
pada rentang usia remaja hingga dewasa muda, yakni 15-24 tahun,
fakta ini berhubungan dengan peningkatan tajam angka depresi
pada remaja (dalam Pontianak Post, 25 September 2012).
Sedangkan dari data Badan Narkotika Nasional (dalam Republika
Online, 23 Mei 2012), kasus penyalahgunaan narkoba terus
meningkat di kalangan remaja dari 2,21% (4 juta orang) pada
tahun 2010 menjadi 2,8% (sekitar 5 juta orang) pada tahun 2011.
Terlepas dari kasus bunuh diri dan penggunaan obatobatan
terlarang, ada hal lain yang dapat ditunjukkan terhadap bentuk
perilaku pada perkembangan diri remaja. Menurut Otto Rank
(dalam Sarwono, 2011), pada remaja terjadi suatu perubahan
drastis dari will, yaitu dari keadaan tergantung kepada orang lain
(dependence) pada masa anak-anak menuju kepada keadaan
mandiri (independence) pada masa dewasa.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa remaja


lebih memilih untuk mandiri terhadap keputusan yang akan
diambil meskipun terkadang remaja mengalami kesulitan dan
kebingungan terhadap keputusan yang diambil.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan


antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan
masalah penyesuaian diri remaja awal, mengetahui hubungan
antara kecerdasan emosi dengan pemecahan masalah penyesuaian
diri remaja awal, mengetahui hubungan antara self efficacy
dengan pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, dan
mengetahui sumbangan efektif kecerdasan emosi dan self efficacy
dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal.
KOMENTAR
Ditinjau dari relevansi atau ketepatan latar belakang masalah
dengan pembahasan dalam jurnal ini sudah cukup baik karena
pada latar belakang mengangkat fokus-fokus permasalahannya
sudah sangat jelas seperti bagaimana kecerdasaan emosi ikut

berperan dalam membentuk keyakinan diri pada remaja dalam


memutuskan setiap tindakan yang diambilnya, serta bagaimana
permasalahan yang kerap terjadi pada remaja adalah masalah
terkait dengan emosi yang labil dan kemampuan berpikir dalam
menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi suatu masalah
dipaparkan secara terperinci. Sejalan dengan latar belakang
masalah jurnal ini, Dinkmeyer (1965) juga mengemukakan faktor-
faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi anak adalah faktor
kondisi fisik dan kesehatan, tingkat intelegensi, lingkungan sosial,
dan keluarga. Penyajian latar belakang masalah pada jurnal ini
juga disertai landasan teori yang kuat dan dengan literatur dengan
memuat kutipan dari sumber yang relevan lainnya selain itu pada
latar belakang masalah juga disajikan berupa data dan fakta seperti
data dari komnas perlindungan anak, data dari WHO yang dapat
mendukung argumen penulisan latar belakang masalah pada jurnal
ini, namun menurut pandangan saya sebagai pembaca penulisan
latar belakang masalah pada jurnal ini terlalu panjang karena ada
penulisan yang bisa saja tidak dituliskan atau lebih dispesifikkan
karena pada pragraf sebelumnya sudah dibahas cukup jelas
misalnya pada paragraf ke sepuluh dan sebelas bisa saja lebih
dipersingkat karena tujuannya sudah dijelaskan pada paragraf
ke sembilan, namun secara keseluruhan sistematika penulisan latar
belakang pada jurnal ini sudah cukup baik.
Metode Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kecerdasan emosi
dan self efficacy dan variabel tergantungnya adalah pemecahan
Penelitian masalah penyesuaian diri.

Definisi operasional dari kecerdasan emosi yaitu dasar-dasar


pembentukan emosi yang mencakup keterampilan- keterampilan
atau kemampuan dalam emosional dan sosial yang kemudian
membentuk watak dan karakteristik yang didalamnya terkandung
kemampuan-kemampuan merasakan emosi, memahami emosi,
menerima dan membangun emosi dengan baik, memotivasi diri
sendiri, semangat, kesabaran, dan kemampuan menjalin hubungan
dengan orang lain atau empati, yang mana dengan keterampilan-
keterampilan tersebut mampu mengendalikan impuls-impuls dan
menyalurkan emosi yang kuat secara efektif.

Definisi operasional dari self efficacy yaitu keyakinan individu


dengan kemampuan yang dimilikinya dalam mengorganisasi diri
untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas yang dihadapi
untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi dari operasional penyesuaian diri yaitu proses yang


dialami oleh individu dalam mengatasi atau menguasai kebutuhan
dalam diri, ketegangan, frustasi, dan konflik dengan tujuan untuk
mendapatkan kesesuaian, keharmonisan dan keselarasan antara
tuntutan lingkungan sekitarnya dengan tuntutan dalam

dirinya. Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah


remaja awal dengan rentang usia 13-16 tahun

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan


teknik simple random sampling. Melalui teknik ini, yang menjadi
tujuan penelitian di pilih secara acak dan juga pemilihan dua kelas
dari masing-masing sekolah yang terpilih akan diacak. Untuk
pengambilan sampel dari kelas yang terpilih akan dilakukan
teknik propotionate random sampling untuk mengetahui
probabilitas jumlah siswa yang dipilih dari masing-masing kelas.
Jumlah sampel dalam penelitian ini

Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga buah skala yaitu
skala kecerdasan emosi, self efficacy, dan penyesuaian diri.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan kuesioner tertutup dan Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda.
KOMENTAR
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah random sampling dan menggunakan kuesioner sebagai alat
untuk mengumpulkan data dan informasi dari subjek secara
langsung. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
statistik, dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif metode penelitian disajikan secara lengkap
mulai dari variabel penelitian, defenisi operasional, responden,
tempat penelitian, alat ukur, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data. Desain penelitian ini sudah tepat dalam menjawab
rumusan masalah dalam jurnal ini. Terdapat teknik pengumpulan
data, rancangan analisis data sudah tergambar dalam gambaran
umum sistem, tetapi tidak dijelaskan mengenai pengujian
hipotesisnya, tidak terdapat hasil pengimplementasi penelitian
secara akurat, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui hasil dari
gambaran umum yang diusulkan oleh penulis. Definisi
operasional dalam jurnal seperti istilah, teori dan konsep yang
disebutkan dalam studi telah didefinisikan dengan jelas. Referensi
yang dimasukkan dalam metode penelitian merupakan referensi
yang akurat, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami
bagaimana penelitian itu dilaksanakan serta cara yang digunakan
oleh si peneliti untuk mencapai tujuan penelitian tersebut.
Hasil Penelitian Sampel penelitian ini adalah siswa dengan menggunakan teknik
simple random sampling. Penelitian ini menggunakan tiga buah
skala pengukuran, yaitu skala kecerdasan emosi, skala self
efficacy, dan skala penyesuaian diri. Skala kecerdasan emosi
terdiri dari 20 item dengan nilai reliabilitas = 0,822; skala self
efficacy terdiri dari 34 item dengan nilai reliabilitas = 0,913; dan

skala penyesuaian diri terdiri dari 31 item dengan nilai reliabilitas


= 0,896.

Berdasarkan hasil analisa regresi ganda diperoleh nilai koefisien


korelasi R = 0,772, F regresi = 93,211, p = 0,000, yang berarti ada
hubungan antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam
pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal. Sumbangan
efektif kecerdasan emosi dan self efficacy terhadap penyesuaian
diri sebesar 59,70%. Hasil analisis korelasi kecerdasan emosi dan
self efficacy dengan penyesuaian diri masing-masing sebesar
0,632 dan 0,715 dengan p = 0,000, yang berarti ada hubungan
positif yang kuat antara kecerdasan emosi dan self efficacy dengan
pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal.
KOMENTAR
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan
dan positif antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam
pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, dan dari hasil
penelitian juga diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang kuat
antara kecerdasan emosi dan self efficacy dalam pemecahan
masalah penyesuaian diri remaja awal, ada hubungan positif yang
kuat antara kecerdasan emosi dengan pemecahan masalah
penyesuaian diri remaja awal yang artinya hasil penelitian ini
dapat menjawab hipotesis penelitian, dan hasil penelitian ini
relevan dengan jurnal lain yang saya baca yaitu jurnal yang di tulis
oleh Ema Jannah Uzlifatul. 2013. Dengan judul Hubungan Antara
Self-Efficacy Dan Kecerdasan Emosional Dengan Kemandirian
Pada Remaja, dengan hasil penelitan ada hubungan yang kuat
antara self-efficacy dan kecerdasan emosional dengan
kemandirian remaja. Tabel yang terdapat pada hasil penelitian ini
juga dinarasikan dengan jelas sehingga pembaca dapat dengan
mudah menganalisa hasil penelitian pada jurnal ini.
Kesimpulan Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sumbangan efektif yang
diberikan oleh variabel kecerdasan emosi dan self efficacy sebesar
59,70% terhadap pemecahan masalah penyesuaian diri remaja
awal sedangkan sisanya sebesar 40,30% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri di luar variabel
kecerdasan emosi dan self efficacy misalnya kondisi fisik,
kepribadian, proses belajar, lingkungan, agama dan budaya. Selain
itu dari masing-masing variabel bebas yaitu kecerdasan emosi dan
self efficacy juga dapat dilihat kontribusinya terhadap variabel
penyesuaian diri. Untuk variabel kecerdasan emosi memberikan
kontribusinya terhadap variabel penyesuaian diri sebesar 17,55%.
Sedangkan untuk variabel self efficacy besarnya kontribusi yang
diberikan terhadap variabel penyesuaian diri adalah sebesar
32,95%.

Dari hasil penelitian yang diperoleh maka disimpulkan bahwa ada


hubungan yang kuat antara kecerdasan emosi dan self efficacy

dalam pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, ada


hubungan positif yang kuat antara kecerdasan emosi dengan
pemecahan masalah penyesuaian diri remaja awal, ada hubungan
positif yang kuat antara self efficacy dengan pemecahan masalah
penyesuaian diri remaja awal, dan sumbangan efektif yang
diberikan oleh variabel kecerdasan emosi dan self
efficacy sebesar 59,70% terhadap pemecahan masalah
penyesuaian diri remaja awal sedangkan sisanya sebesar 40,30%
dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi
penyesuaian diri di luar variabel kecerdasan emosi dan self
efficacy misalnya kondisi fisik, kepribadian, proses belajar,
lingkungan, agama dan budaya. Selain itu, besarnya kontribusi
yang diberikan terhadap variabel penyesuaian diri dari masing-
masing variabel bebas adalah 17,55% dari variabel kecerdasan
emosi dan 32,95% dari variabel self efficacy.
KOMENTAR
Trzeciak and MacKay (1994) memberikan resep menulis bagian
kesimpulan. 1) 1. Ringkasan temuan penelitian. 2) Deduksi atau
pengambilan kesimpulan dari uraian sebelumnya. 3) Opini
personal terkait dengan temuan yang didiskusikan. 4) Jangan lupa
sebutkan keterbatasan penelitian yang kita lakukan. Berikan
ilustrasi atau saran penelitian lanjutan yang bisa
dilakukan. 5) Tuliskan implikasi penelitian. 6) Fakta atau data
penting lainnya yang tidak muncul dalam uraian sebelumnya.
Pada bagian kesimpulan jurnal ini penulis sudah menggunakan
hampir keseluruhan resep bagian penulisan dimana penulis sudah
cukup baik dalam menguraikan apa saja poin-poin penting yang
telah dibahas mulai dari latar belakang sampai dengan hasil
penelitian. Namun, kesimpulan ini masih memiliki kekurangan
yaitu penulis tidak memberikan saran penelitian lanjutan yang bisa
dilakukan oleh orang lain.

KESIMPULAN ANALISIS JURNAL


Secara keseluruhan penulisan jurnal ini memiliki beberapa keunggulan, mulai dari
sistematika penulisan dimana penyampaian dilakukan secara sistematis, dengan
menjelaskan setiap poin-poin penting dalam pembahasan sehingga memudahkan pembaca
memahami isi dari jurnal tersebut, Penulisan jurnal ini juga menggunakan analitis kritis
berdasarkan literatur atau refrensi dari buku, pendapat para ahli maupun dari temuan-temuan
pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh penulis. Baik metode
maupun kerangka teori digambarkan secara jelas dalam jurnal penelitian ini sehingga
pembaca dapat mengetahui cara yang digunakan oleh penulis untuk mecapai tujuan dan
sasaran penelitian, selain itu keunggulan lainnya yaitu penyajian tabel pada hasil penelitian
disertai dengan narasi yang jelas mengenai isi tabel, mencantumkan saran yang merupakan
harapan peneliti

Disamping banyak kelebihan yang disebutkan di atas, sebuah karya penulisan tidak
akan lepas dari kekurangan. Menurut saya sebagai pembaca, kekurangan dari jurnal ini
ialah Peneliti tidak menjelaskan kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi
tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut, kekurangan lainnya yaitu jurnal ini juga tidak
memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

Namun secara keseluruhan jurnal ini layak dijadikan sebagai sumber referensi dan
bahan bacaan bagi semua kalangan, terutama bagi peneliti yang ingin meneliti variabel yang
relevan dengan jurnal ini. Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan
kelebihan dalam jurnal penelitian ini, namun penelitian tersebut telah memberikan
kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya
pada pengembangan karya ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Dinkmeyer, D.C. (1965). Child Development: The Emerging Self. New Jersey: Prentice-
Hall.

Jannah, Ema Uzlifatul. 2013. Hubungan Antara Self-Efficacy Dan Kecerdasan Emosional

Dengan Kemandirian Pada Remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, Sept. 2013, Vol.
2, No. 3, hal 278 – 287. (http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/162),
diakses (28 September 2016).

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Elex
Media Komputindo: Jakarta.

Trzeciak, J. dan MacKay, S. E. (1994). Study Skills for Academic Writing. New York:
Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai