Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
VIRACELLA
A. DEFINISI
Varicella atau chickenpox atau yang dikenal dengan cacar air adalah infeksi primer
virus varicella zoster (vzv) yang umumnya menyerang anak dan merupakan penyakit
sangat menular. Meskipun gejala klinis varicella tidak berat namun pada remaja, orang
dewasa dan anak dengan status imunitas menurun dapat meningkatkan angka kesakitan
dan kematian. (Sari Pediatri 2010;11 (6):440-47)
Varicella adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang disertai gejala
konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
(Prof. Dr. Maswali Harahap, 2000 : 94)
Varicella merupakan penyakit akut menular yang ditandai oleh vesikel di kulit dan
selaput lendir yang disebabkan oleh virus varisella. Varicella adalah infeksi akut prime
yang menyerang kulit dan mukosa secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorfi terutama berlokasi di bagian sentral tubuh, disebut juga cacar air, chicken pox
(Kapita Selekta, 2000).
B. ETIOLOGI
Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus. Menurut Richar E, varicella
disebabkan oleh Herpes virus varicella atau disebut juga virus varicella-zoster (virus V-Z).
Virus tersebut dapat pula menyebabkan herpes zoster. Kedua penyakit ini mempunyai
manifestasi klinis yang berbeda.
Diperkirakan bahwa setelah ada kontak dengan virus V-Z akan terjadi varicella;
kemudian setelah penderita varicella tersebut sembuh, mungkin virus itu tetap ada dalam
bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian virus V-Z diaktivasi oleh trauma
sehingga menyebabkan herpes zoster.
Virus V-Z dapat ditemukan dalam cairan vesikel dan dalam darah penderita
verisela dapat dilihat dengan mikroskop electron dan dapat diisolasi dengan
menggunakan biakan yang terdiri dari fibroblas paru embrio manusia.
C. KLASIFIKASI
2. Varicella neonatal
Varicella neonatal terjadi bila terjadi varicella maternal antara 5 hari sebelum
sampai 2 hari sesudah kelahiran. Kurang lebih 20% bayi yang terpajan akan menderita
varicella neonatal. Sebelum penggunaan varicella-zoster immune globulin (VZIG),
kematian varicella neonatal sekitar 30%. Namun neonatus dengan lesi pada saat lahir
atau dalam 5 hari pertama sejak lahir jarang menderita varicella berat karena mendapat
antibody dari ibunya. Neonatus dapat pula tertular dari anggota keluarga lainnya selain
ibunya. Neonatus yang lahir dalam masa risiko tinggi harus diberikan profilaksis VZIG
pada saat lahir atau saat awitan infeksi maternal bila timbul dalam 2 hari setelah lahir.
Varicella neonatal biasanya timbul dalam 5-10 hari walaupun telah diberikan VZIG.
Bila terjadi varicella progresif (ensefalitis, pneumonia, varicella, hepatitis, diatesis
pendarahan) harus diobati dengan asiklovir intravena. Bayi yang terpajan dengan
varicella maternal dalam 2 bulan sejak lahir harus diawasi. Tidak ada indikasi klinis
untuk memberikan antivirus pada varicella neonatal atau asiklovir profilaksis bila
terpajan varicella maternal.
D. PATOFISIOLOGI
Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron pada ganglion
akar dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala
dalam bentuk Herpes Zoster.
Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak
terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang
paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering
dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 – 3 minggu bekas pada kulit yang
mengering akan terlepas.
Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke
orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan
diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.
Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh
melalui kelenjar getah bening.
Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke
jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada
kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar
air lebih dini.
Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat,
90% kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya
penyakit ini tidak begitu berat.
Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan
orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas
usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa,
gejala varisela semakin bertambah berat
E. PATHWAY
Virus varicella
zoster
VARICELLA
Reaksi Inflamasi
Terinfeksi
MK : Timbul papula
HIPERTERMI
Vesikula Mengenai saraf nyeri pada
kulit (free nerve ending)
MK : KERUSAKAN
INTEGRITAS KULIT MK : NYERI
F. MANIFESTASI KLINIS
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tzank smear
Preparat di ambil dari dicreaping dasar fesikel yang masih baru. Kemudian di warnai
dengan pewarnaan yaitu hematoxylin-eosin, giemsa’s, wright’s, toluidine blue ataupun
papanicolaous’s. Dengan mikroskop cahaya akan dijumpai multinucleated giant cell.
Pemeriksaan ini sensifitasnya sekitar 84%
Tes ini tidak dapat membedakan antara virus varicella zoster dengan herpes simpleks
virus.
2. Direct Flourescent Assay (DFA)
Preparat di ambil dari scraping dasar fesikel tetapi apabila sudah berbentuk krusta
pemeriksaan dengan DFA kurang sensitif.
Hasil pemeriksaan cepat.
Membutuhkan mikroskop fluorecence.
Tes ini dapat menemukan antigen virus varisella.
Pemeriksaan ini dapat membedakan antara varisella zoster virus dengan herpes simpleks
virus.
3. Polymerase chain rection (PCR)
Pemeriksaan dengan metode ini sangat cepat dan sensitif.
Dengan metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat seperti scraping dasar
fesikel dan apabila sudah berbentuk krusta dapat juga digunakan sebagai preparat dan
CSF.
Sensitfitasnya 97-100%.
Tes ini dapat menemukan nucleus acid dari virus varisella zoster.
4. Biopsi kulit
Hasil pemeriksaan histopatologis: tampak fesikel intra epidermal dengan degenerasi sel
epidermal dan acantholytis. Pada dermis bagian atas di jumpai adanya lymphocylic infiltrate.
I. KOMPLIKASI
B. DIAGNOSA
1. Hipertermi Berhubungan Dengan Penyakit
2. Nyeri akut Berhubungan Dengan Kerusakan Jaringan
3. Kerusakan Intergritas Kulit Berhubungan DenganPerubahan turgor
C. RENCANA KEPERAWTAN
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Hipertermia NOC: NIC :
Berhubungan dengan Thermoregulasi Monitor suhu sesering
penyakit. Setelah dilakukan tindakan mungkin
keperawatan Monitor warna dan suhu
selama 2x24 jam, pasien kulit
menunjukkan : Monitor tekanan darah, nadi
Suhu tubuh dalam batas dan RR
normal dengan kreiteria Monitor penurunan tingkat
hasil: kesadaran
Suhu 36 Monitor WBC, Hb, dan Hct
– 37C Monitor intake dan output
Nadi dan Berikan anti piretik:
RR dalam rentang
Kelola Antibiotik
normal
Selimuti pasien
Tidak ada
perubahan warna kulit Berikan cairan intravena
dan tidak ada pusing, Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa)
2 Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengankerusakan jaringan Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri
pain control, secara komprehensif
comfort level termasuk lokasi,
Setelah dilakukan tinfakan karakteristik, durasi,
keperawatan selama 2x 24 jam, frekuensi, kualitas dan
Pasien tidak mengalami nyeri, faktor presipitasi
dengan kriteria hasil: Observasi reaksi nonverbal
Mampu mengontrol nyeri dari ketidaknyamanan
(tahu penyebab nyeri, Bantu pasien dan keluarga
mampu menggunakan untuk mencari dan
tehnik nonfarmakologi menemukan dukungan
untuk mengurangi nyeri, Kontrol lingkungan yang
mencari bantuan) dapat mempengaruhi nyeri
Melaporkan bahwa nyeri seperti suhu ruangan,
berkurang dengan pencahayaan dan kebisingan
menggunakan manajemen Kurangi faktor presipitasi
nyeri nyeri
Mampu mengenali nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri
(skala, intensitas, frekuensi untuk menentukan
dan tanda nyeri) intervensi
Menyatakan rasa nyaman Ajarkan tentang teknik non
setelah nyeri berkurang farmakologi: napas dala,
Tanda vital dalam rentang relaksasi, distraksi, kompres
normal hangat/ dingin
Tidak mengalami Berikan analgetik untuk
gangguan tidur mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
3 NOC : NIC : Pressure Management
Tissue Integrity : Skin and Anjurkan pasien untuk
Mucous Membranes menggunakan
Wound Healing : primer pakaian yang longgar
dansekunder Hindari kerutan pada
Setelah dilakukan tindakan tempat tidur
keperawatan selama 8x 1 jam Jaga kebersihan kulit agar
Kerusakan integritas kulit
kerusakan integritas kulit tetap bersih dan kering
berhubungan dengan
pasien teratasi dengankriteria Mobilisasi pasien (ubah
Perubahan turgor
hasil: posisi pasien)
Integritaskulit yang baik setiap dua jam sekali
bisadipertahankan (sensasi, Monitor kulit akan adanya
elastisitas, temperatur, kemerahan
hidrasi,pigmentasi) Tidak Oleskan lotion atau
ada luka/lesi pada kulit minyak/baby oil pada
Perfusi jaringan baik daerah yang tertekan
Menunjukkan pemahaman Monitor aktivitas dan
dalam proses perbaikan kulit mobilisasi pasien
dan mencegah terjadinya Monitor status nutrisi
cederaberulang pasien
Mampu melindungi kulit Memandikan pasien
dan dengan sabun dan air
hangat
Mempertahankan Kaji lingkungan dan
kelembabankulit dan peralatan yang
perawatan alami menyebabkan tekanan
Menunjukkan terjadinya Observasi luka : lokasi,
proses penyembuhan luka dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi, jaringan
nekrotik, tandatanda
infeksi lokal, formasi
traktus
Ajarkan pada keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
Kolaburasi ahli gizi
pemberian diae TKTP,
vitamin
Cegah kontaminasi feses
dan urin
Lakukan tehnik perawatan
luka dengan
steril
Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. Dkk. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta
Disusun oleh:
ANITA
196410006
Laporan Pendahuluan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus kelolaan
individu Stase Keperawatan Anak dengan kasus VARICELLA di ruang 7A RSUD DR. SAIFUL
ANWAR MALANG untuk memenuhi tugas individu Program Studi Profesi Ners STIKES
ICME JOMBANG.
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
( )
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus kelolaan
individu Stase Keperawatan Anak dengan kasus VARICELLA di ruang 7A RSUD DR.
SAIFUL ANWAR MALANG untuk memenuhi tugas individu Program Studi Profesi Ners
STIKES ICME JOMBANG.
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
( )
Mengetahui,
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
ASUHAN KEPERAWATAN
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN ANAK
Disusun Oleh:
ANITA
196410006