Anda di halaman 1dari 11

PROFIL ARSITEKTUR

Ericka Dhea Lorenza


201710070311113 / IV-C
Laboratorium Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Sabtu, 23 Maret 2019

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk arsitektur pohon.


Pengamatan dilakukan di area gazebo perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah
Malang. Pembuatan profil arsitektur dilakukan dengan mengukur keliling pohon dan
ketinggian pohon menggunakan Haga meter. Pemetaan profil arsitektur dilakukan dengan
menentukan 5 pohon terlebih dahulu sebagai objek. Parameter yang diamati adalah tinggi
total pohon, diameter, dan keliling pohon kemudian menyimpulkan jenis pohon tersebut.
Hasil yang ditemukan selama pengamatan yakni pada ke lima pohon yang kami amati
termasuk jenis pohon masa lampau (trees of past).
Kata Kunci: Dbh, Haga meter, Pohon masa lampau, Profil arsitektur,Tbc

PENDAHULUAN dampak bagi fungsi dan peran pohon

Model arsitektur pohon tersebut dalam komunitasnya maupun

merupakan gambaran morfologi pada dalam ekosistem secara keseluruhan.

suatu waktu yang merupakan hasil Model arsitektur pohon diperkirakan

rangkaian seri pertumbuhan yang memiliki peranan yang sangat penting

nyata dan dapat diamati setiap saat terkait dengan keberadaan pohon

(Arrijani & Lombok, 2006). Model tersebut dalam konservasi tanah dan

arsitektur biasanya diterapkan untuk air pada suatu ekositem di daerah

tumbuhan berhabitus pohon sebagai tropis. Model arsitektur suatu pohon

gambaran dari salah satu fase dalam mempengaruhi nilai aliran batang

rangkaian pertumbuhan pohon (stemflow) dan curahan tajuk (through

tersebut. Setiap jenis pohon memiliki fall), selanjutnya aliran batang dan

ciri yang khas dalam rangkaian proses curahan tajuk menentukan besarnya

pertumbuhannya yang diwariskan nilai aliran permukaan dan erosi tanah

secara genetik pada keturunannya. yang akan menimbulkan kerusakan

Oleh karena sifatnya yang konsisten pada tanah tersebut (Umam, 2011).

maka model arsitektur pada setiap Penelitian ini bertujuan untuk

jenis pohon dapat dijadikan data mengidentifikasi bentuk arsitektur

tambahan dalam membedakannya pohon yang terdapat pada gazebo

dengan jenis pohon lain. Variasi model perpustakaan pusat Universitas

arsitektur pohon akan memberikan Muhammadiyah Malang.

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 1


Haga meter dan memasukkannya
METODE PRAKTIKUM dalam rumus.

A. Alat

a) Meteran jahit berfungsi untuk


mengukur keliling pohon yang
diamati.

b) Tali rafia 15m, 1,3m, dan 20 cm


berfungsi untuk mengukur jarak dan 3. Mengukur pohon 1,3m dari pangkal
skala. pohon kemudian mengukur Dbh
(Diameter at breast heigh) dengan
c) Haga meter berfungsi untuk
mencari keliling pohon.
mengukur ketinggian pohon.

d) Milimeter blok berfungsi untuk


menggambar profil arsitektur pohon
yang telah diamati.

e) Penggaris berfungsi sebagai alat


bantu ketika menggambar profil
4. Mengukur Tbc (Tinggi bebas
arsitektur pohon.
cabang) dari pohon.
f) Alat tulis (LK dan papan dada)
5. Memasukkan data pada tabel
berfungsi untuk mencatat data yang
pengamatan.
diperoleh ketika pengamatan.

B. Bahan

a) Vegetasi tumbuhan digunakan


sebagai objek pengamatan

C. Langkah kerja
6. Menggambar data pada kertas
1. Menentukan 5 pohon yang akan
milimeter block.
diamati kemudian mengukur jarak
pohon dan bidikan sepanjang 15m

2. mengukur Tt (tinggi total) pohon


menggunakan skala Tt 15 dengan

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 2


HASIL PENGAMATAN kampus III adalah pohon mangga dan
pohon tabebuya. Pohon masa lampau
1. Data pengamatan
tersebut dapat diketahui dengan adanya
Tabel 1.1 Profil arsitektur
Peme- Keliling Dbh Tt Tbc
nila tinggi total pohon (Tt) lebih kecil
taan (cm) (m) Tinggi daripada diameter batang (Dbh). Diameter
tum- total batang juga erat kaitannya dengan lingkar
buhan
pohon. Melalui lingkar pohon dapat
Pohon 107 0,3407 9
diketahui umur suatu jenis tanaman
1 cm
(Dumanauw, 2001). Semakin kecil
Pohon 46 cm 0,1464 8,5
diameter suatu batang maka kandungan
2
biomassa juga semakin rendah. Artinya
Pohon 68 cm 0,2165 8,5
bahwa kenaikan diameter pohon
3 berkolerasi psitif dengan peningkatan
Pohon 77 cm 0,2452 6 3 jumlah biomassa suatu pohon. Biomassa
4 sendiri adalah gambaran total material
Pohon 36 cm 0,1146 7 3,5 organik hasil dari proses fotosintesis,
5 kemudian hasil fotosintesis ini digunakan
oleh tumbuhan untuk melakukan
Tabel 1.2 hasil profil arsitektur pertumbuhan baik ke arah horizontal
Pemetaan tumbuhan keterangan maupun vertikal.
Pohon 1 Pohon masa Semakin besar diameter pohon
lampau disebabkan oleh penyimpanan biomassa
Pohon 2 Pohon masa hasi konversi CO2 yang diserap oleh
lampau pohon dari atmosfer. Semakin besar
Pohon3 Pohon masa potensi biomassa tegakan diakibatkan
lampau oleh makin tua umur tegakan tersebut
Pohon 4 Pohon masa dikarenakan adanya pertumbuhan sel-sel
lampau baru (Wahyuni & Baderan, 2017).
Pohon 5 Pohon masa Pertumbuhan ini menyebabkan semakin
lampau besarnya diameter pada batang
dikarenakan aktivitas pembelahan
PEMBAHASAN kambium. Sehingga semakin besar
Berdasarkan data dan pengamatan diameter batang maka nilai biomassa
profil arsitektur ketika praktikum, batang semakin besar (Wahyuni &
didapatkan hasil bahwa pohon yang kami Baderan, 2017). Hal ini sejalan dengan
amati tergolong pada pohon masa pendapat Mansyurdin, dkk (2016) bahwa
lampau. Jenis pohon yang terdapat pada pohon yang memiliki kecepatan
area gazebo perustakaan pusat UMM pertumbuhan akan mempunyai lingkar

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 3


tumbuh yang lebar. Selain itu, makin tinggi DAFTAR PUSTAKA
batang maka lingkar tumbuh semakin Arrijani, & Lombok, B. (2006). Model
lebar, dengan demikian dapat disimpulkan arsitektur pohon pada hul DAS
bahwa ke-5 pohon yang kami amati Cianjur zona sub-montana Taman
termasuk kedalam pohon masa lampau. Nasional Gunung Gede Pangrango.
Letak ke-5 pohon tersebut berada pada Jurnal Matematika, Sains, Dan
area gazebo perpustakaan pusat UMM Teknologi, 7(2), 71–84.
kampus III sehingga dengan adanya Dumanauw. (2001). Mengenal kayu.
pohon yang dikatakan besar akan cocok Yogyakarta: Kanisius.
diletakkan di tempat tersebut. Mansyurdin, Maideliza, T., Susiana, E., &
Chairul. (2016). Studi lingkar tumbuh
Kesimpulan
pohon di kawasan Hutan Taman

Berdasarkan hasil pembahasan dalam Nasinal Siberut Kepulauan Mentawai.

penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan Jurnal Metamorfosa, 14(1), 8–14.

bahwa : Umam, N. R. (2011). Hubungan model


arsitektur massart dari Agathis
1) Pohon yang digunakan sebagai dammara L.C.Richard dengan
objek pengamatan termasuk pohon konservasi tanah dan air di RPH
masa lampau. gambung petak 27 area PHBM, KPH
Bandung Selatan. Institut Pertanian
2) Pohon masa lampau dapat
Bogor.
diketahui melalui perkembangan
Wahyuni, D., & Baderan. (2017). Serapan
dan pertumbuhan tinggi total serta
karbon hutan magrove Gorontalo.
diameter pohon.
Yogyakarta: Budi utama.
KRITIK DAN SARAN

Kritik : pada pembahasan, untuk


analisisnya yang kurang, mohon ditulis
kekurangannya apa agar kami bisa
intropeksi.

Saran : Semoga kritik-kritik yang telah


saya dan praktikan lain sampaikan bisa
diperbaiki oleh instruktur/ askor/ asping
sehingga tidak hanya wacana sebuah
kritik saja. terimakasih karena tidak
banyak me-minus typo. Karena sejatinya
manusia tidak luput dari kesalahan.

Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 4


Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 5
Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 6
Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 7
Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 8
Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 9
Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 10
Ekologi Tumbuhan – Sabtu, 23 Maret 2019 11

Anda mungkin juga menyukai