Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENGATASI RESIKO DAN HAZARD DALAM DIAGNOSA

KEPERAWATAN

OLEH :
KELOMPOK 2

NI KADEK EMMAWATI C1118073


PUTU ARI NINGSIH C1118075
IBERTA ENAMBERE C1118079
DESAK PUTU MULIANI PURNAMA D. C1118081
NI PUTU AYUKCHANDRA VERGHINIA C1118084
NERLYN VITRIYANI NDAOMANUC1118095

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2019
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat rahmat-Nyalah maka makalah yang berjudul “Makalah Upaya Mengatasi
Resiko Dan Hazard Dalam Diagnosa Keperawatan ” dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya.makalah ini dibuat dalam rangka tugas sistem informasi
keperawatan. Dalam membuat makalah ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak
yang berkontribusi dalam penyelesaiannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih banyak kepada:
1. Bapak Ns. Gede Arya Bagus Arisudhana, S. Kep., M. Kep sebagai dosen yang
mengajar untuk mata kuliah keselamatan pasien dan keselamatan kesehatan kerja
dalam keperawatan .
2. Teman-teman kelas 3 C STIKES Bina Usada Bali yang telah banyak membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini. Untuk itu penulis mohon
kritik dan saran demi kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.Sebagai akhir kata
semoga makalah ini dapat dimanfaatkan bagi kita semua.
“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”
Penulis
Mangupura, September 2019

ii
Daftar isi
Cover................................................................................................................i
Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Daftar Isi .........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan........................................................................................1
A.Latar belakang ..............................................................................................1
B.Rumusan masalah ........................................................................................2
C.Tujuan masalah.............................................................................................2
D.Manfaat penulisan ........................................................................................2
BAB II Pembahasan ......................................................................................3
A.Pengertian Resiko ........................................................................................3
B.Pengertian Hazard.........................................................................................3
C.Resiko dan Hazard yang Timbul Dalam Diagnose Keperawatan.................3
D.Upaya Mengatasi Resiko dan Hazard yang Timbul
Dalam Diagnose Keperawatan.....................................................................4
E. Instrument Risiko dan Hazard......................................................................
BAB III Penutup ............................................................................................5
A.Kesimpulan ...............................................................................................5
B.Saran..............................................................................................................5
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat dalam melaksanakan tugasnya menerapkan proses keperawatan dan
pelayanan yang profesional sebagai pendekatan sistematis dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang profesional yang meliputi lima langkah dalam
lingkup praktik keperawatan berdasarkan perkembangan praktik keperawatan di
Indonesia yaitu, pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Berdasarkan hal ini sangat terkait dengan komponen sebagai persyaratan
akreditasi dalam suatu peraturan pemeritah, perubahan sistem pendidikan
keperawatan, dengan demikian juga dengan meningkatkan masalah klien yang
semakin kompleks serta berkembangnya praktik keperawatan secara mandiri dan
kolaborasi sehingga persyaratan pencatatan keperawatan harus sesuai dalam
pelayanannya harus profesional, akibatnya data yang diperoleh oleh perawat
harus semakin lengkap dan akurat dan juga pelayanan keperawatannya harus
sesuai standar operasional agar tidak terjadi resiko-resiko yang akan
membahayakan perawat sendiri maupun klien. Dari situlah pelayanan dan
pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai manifestasi suatu tanggung jawab yang
merupakan bukti dasar dalam lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Kemampuan perawat sering disamakan dengan kemampuan dalam membuat
keputusan dan kegiatan lainnya yang dapat dilihat dalam sistem dokumentasi
(Supriyanto, AS, dan Machfudz M.,2010)
Upaya untuk meningkatkan kesehatan secara optimal menuntut profesi
keperawatan yang menembangkan mutu pelayanan keperawatan yang
profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat di era globalisasi ini.
Keperawatan menjadi salah satu profesi yang terdepan bagi tenaga kesehatan
selain dokter dalam upaya menjaga mutu tempat pelayanan kesehatan baik di
masyarakat baik yang negeri maupun swasta. Standar Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit Khusus bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di rumah sakit khusus dan rumah sakit umum yang memiliki
pelayanan keperawatan kekhususan yang disusun berdasarkan kompetensi dan
kewenangan perawat dengan memperhatikan keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang
(PERMENKES RI No.10, 2015)
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari resiko ?
2. Apa definisi dari hazard ?
3. Apa saja resiko dan hazard dalam diagnose keperawatan ?
4. Bagaimana upaya mengatasi resiko dan hazard dalam diagnose
keperawatan ?
5. Apa saja instrument Risiko dan Hazard ?
C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi resiko.
2. Mahasiswa dapat mengetahui definisi hazard.
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja resiko dan hazard dalam diagnose
keoerawatan.
4. Mahasiswa mengetahui bagaimana upaya mengatasi resiko dan hazard dalam
diagnose keperawatan
5. Mahasiswa mengetahui apa saja instrument risiko dan hazard.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi tambahan
kepada yang membutuhkan dan bagi mahasiswa STIKES Bina Usada Bali.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Resiko
Resiko adalah gabungan dari kemungkinan (frekuensi) dan akibat atau
konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut. Resiko menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Resiko (Risk) adalah
menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan / kerugian pada periode waktu
tertentu atau siklus operasi tertentu (Tarwaka, 2008). Jadi resiko K3 adalah potensi
kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun
terhadap kegagalan suatu fungsi.
B. Pengertian Hazard
Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai
manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya . Berdasarakan Sridono,
S. (2014) mengatakan bahwa hazard adalah faktor – faktor intrinsik yang melekat
pada sesuatu berupa berupa barang atau kondisi dan mempunyai potensi
menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan pekerja serta lingkungan yang
memberikan dampak buruk.
Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun
aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit
akibat kerja definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 ditempat kerja, antara lain :
1. Faktor Biologi seperti : jamur, virus, bakteri
2. Faktor Bahaya Kimia seperti : gas, debu, bahan beracun )
3. Faktor Bahaya Fisik / Mekanik seperti : mesin, tekanan
4. Faktor Bahaya Biomekanik seperti : posisi kerja, Gerakan
5. Faktor Bahaya Sosial Psikologis seperti : stress, Kekerasan
C. Resiko Dan Hazard Dalam Diagnose Keperawatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan seorang perawat tidak pernah
terlepas dari resiko dan hazard. Dalam asuhan keperawatan masing-masing
komponenya akan menimbulkan resiko ataupun hazard, begitu pula diagnose
keperawatan adapun resiko dan hazard yang timbul dalam diagnose keperawatan
sebagai berikut.
1. Perawat tidak melakukan pengkajian dengan benar menyebabkan data

pasien yang didapatkan tidak lengkap dan tidak akurat, sehingga kurang
tepat dalam merumuskan diagnose pasien.

2
2. Tidak adanya pembaharuan terhadap ilmu yang dimiliki oleh perawat,
sehingga perawat hanya menggunakan diagnose lama dan tidak
mengikuti perkembangan ilmu yang ada.
3. Semakin terganggunya kesehatan pasien mengharuskan pasien berada
di rumah sakit semkin lama akibat dari kesalah diagnose.
D. Upaya Mengatasi Resiko Dan Hazard Dalam Diagnosa Keperawatan
Upaya untuk meningkatkan kesehatan secara optimal menuntut profesi
keperawatan yang menembangkan mutu pelayanan keperawatan yang profesional
sesuai dengan tuntutan masyarakat di era globalisasi ini. Keperawatan menjadi
salah satu profesi yang terdepan bagi tenaga kesehatan selain dokter dalam upaya
menjaga mutu tempat pelayanan kesehatan baik di masyarakat baik yang negeri
maupun swasta. Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Khusus bertujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit khusus dan
rumah sakit umum yang memiliki pelayanan keperawatan kekhususan yang
disusun berdasarkan kompetensi dan kewenangan perawat dengan memperhatikan
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa
yang akan datang (PERMENKES RI No.10, 2015)
Menurut (Syurandhari, D.H.,2016) , pengendalian risiko terhadap bahaya
yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan penilaian sebelumnya, sehingga
pengendalian risiko bahaya diprioritaskan pada bahaya dengan kategori paling
tinggi ke rendah. Pengendalian risiko pada kategori High dapat dilakukan dengan
mengurangi risiko bahaya serendah mungkin sehingga risiko bahaya dapat
diterima. Pengendalian pada tingkat ini dilakukan dengan kontrol dari teknisi serta
isolasi terhadap sumber bahaya. Risiko bahaya pada kategori Moderate, dimana
risiko bahaya pada kategori ini dapat ditoleransi. Pengendalian risiko pada kategori
Moderate dapat dilakukan dengan mengatur manajemen, misalnya degan program
berupa tindakan dan referensi dari HSE (Health Safety Executive), JSEA (Job
Safety Environment Analysis). Risiko bahaya kategori Low yaitu kategori bahaya
paling rendah dan dapat ditoleransi. Pengendalian risiko pada kategori ini dapat
dilakukan dengan manajemen risiko harian maupun dengan referensi JSEA (Job
Safety Environment Analysis).
E. Instrument Risiko dan Hazard

3
Pengetahuan perawat yang tidak memadai dapat menyebabkan resiko dan
hazard pada pasien maupun terhadap dirinya sendiri,sehingga perawat tidak dapat
memberikan asuhan keperawatan bagi pasien.
Standar pelayanan keperawatan di rumah sakit yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan memfasilitasi pasien dalam pelayanan
kesehatan di rumah sakit. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang dapat
berpengaruh terhadap munculnya resiko dan hazard pada pelayanan kesehatan.
Adapun instrument yang menyebabkan terjadinya resiko dan hazard saat di lakukan
pelayanan kesehatan terutama pada perawat dan pasien sebagai berikut.
1. Penggunaan jarum suntik
Terjadinya kecelakan kerja yang sering di akibatkan oleh jarum suntik
yang umum terjadi di kalangan petugas keperawatan. Sehingga
menyebabkan tertularnya penyakit bai petugas kesehatan
2. Penggunaan APD
APD merupakan suatu alat yang diperlukan untuk melindungi
seseorang dari potensi bahaya fisik maupun kesehatan yang tidak
dapat dihilangkan. Rumah sakit mempunyai potensi yang lebih besar
terhadap bahaya penyarit menular dapat menular melalui cairan
ataupun kontak langsung terhadap pasien yang dapat membahayakan
petugas kesehatan dan APD merupakan suatu upaya alat pengendalian
tesiko terhadap tenag kerja di rumah sakit.
3. Bahaya radiasi
Bahaya radiasi yang dihasil kan oleh mesin elektronik dan
menghsilkan cahaya hingga menghasilkan gelombang mikro yang
sangat berbahaya jika terkena terutama yang di lakukan pada pekerja
instalasi radiologi, selain APD yang baik, monitoring tingkat
pemaparan radiasi dan kepatuhan petugas dalam pengendalian bahaya
radiasi merupakan hal terpenting bagi pasien dan petugas kesehatan.
4.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya menerapkan proses keperawatan
dan pelayanan yang profesional sebagai pendekatan sistematis dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang profesional yang meliputi lima
langkah dalam lingkup praktik keperawatan berdasarkan perkembangan praktik
keperawatan di Indonesia yaitu, pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi
dan evaluasi. Dalam asuhan keperawatan masing-masing komponenya akan
menimbulkan resiko ataupun hazard, begitu pula diagnose keperawatan adapun
resiko dan hazard yang timbul dalam diagnose keperawatan sebagai berikut :
perawat tidak melakukan pengkajian dengan benar menyebabkan data pasien
yang didapatkan tidak lengkap dan tidak akurat, sehingga kurang tepat dalam
merumuskan diagnose pasien, tidak adanya pembaharuan terhadap ilmu yang
dimiliki oleh perawat, sehingga perawat hanya menggunakan diagnose lama dan
tidak mengikuti perkembangan ilmu yang ada, semakin terganggunya kesehatan
pasien mengharuskan pasien berada di rumah sakit semkin lama akibat dari
kesalah diagnose. Upaya mengatasi risiko dan hazard pada dalam diagnose
keparawatan meliputi; peningkatan pemahaman perawat terhadap keadaan
pasien, peningkatan ilmu yang dimiliki oleh perawat dengan menempuh
pedidikan kembali.
B. Saran
Pembuatan makalah ini bertujuan agar para pembaca khususnya perawat dan
mahasiswa keperawatan dapat memahami lebih mendalam terkait resiko dan
hazard yang timbul dalam diagnose keperawatan serta memahami upaya
mengatasinya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu
diharapkan pemberian kritik dalam makalah ini untuk meningkatkan kualitas
pembuatan makalah berikutnya.

5
Daftra Pustaka
Tarwaka, 2008. Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja.Surakarta :Harapan
Press.
Syurandhari, D.H. (November, 2016). Hubungan Patient Safety dengan Mutu
Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUD DR. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto. Hospital Majapahit : Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik
Kesehataan Majapahit. 8 (2). November 6, 2017.
http://ejurnalp2m.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/view
/138/177
Tarwaka. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Manajemen dan Implementasi
K3 di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Offset.
Sridono, S. (2014). Hubungan Kompetensi Perawat, Disiplin Dan Komunikasi Dengan
Kinerja Pelayanan Perawat (Survey Pada Perawat Puskesmas Cebongan
Kota Salatiga. Pascasarjana : Universitas Sebelas Maret
Supriyanto, AS, dan Machfudz M. (2010). Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya
Manusia. Malang : UIN-Maliki Press.
Rahmawati, R. (June, 2012). Kepercayaan dan Komitmen Pasien dalam Pelayanan
Keperawatan dengan Loyalitas di Rumah Sakit Semen Gresik. Journals of
Ners Community. 3 (1). November 6, 2017.
http://artikel.dikti.go.id/pelatihan/index.php/pojs07/article/view/652/3 04

Anda mungkin juga menyukai