Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

DAMPAK ADAPTASI LINGKUNGAN TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS

I Ketut Sudiana
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja
Email: (sudiana_67@yahoo.co.id)

Abstrak

Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan
berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan
berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Salah satu adaptasi lingkungan
yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2),
baik yang terdapat di dataran rendah, dataran tinggi, daerah pantai dan pegunungan.
Secara geografis Pulau Bali dikelilingi oleh pantai dan di tengah-tengah pulau ditandai
dengan membentangnya pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Adanya
pegunungan tersebut, menyebabkan wilayah Pulau Bali dapat dibagi menjadi dua bagian
yang tidak sama yaitu : a) Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai,
b) Bali Selatan dengan dataran rendah yang lebih luas dan landai. Adapun faktor-faktor
yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-
paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen
(O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki
kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang
normal, fungsi mitokondria harus normal VO2 max meningkat disebabkan karena
peningkatan aktivitas otot rangka pada saat beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya
sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot besar harus dipergunakan apabila konsumsi
oksigen (O2) maksimal ingin dicapai. Hal ini juga akan berpengaruh pada peningkatan
kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian tidak aktif kebagian yang aktif dan kemampuan
jaringan untuk menyerap darah. Dan ini juga berakibat terjadinya perbedaan kandungan
oksigen (O2) antara darah di vena dan di arteri, sebagian besar darah yang mengandung
oksigen (O2) akan mengalir ke otot yang sedang bekerja Proses respirasi dapat dibagi
menjadi 3 bagian yakni : pernapasan luar (external respiration), pernapasan dalam (internal
respiration) dan pernapasan seluler (seluler respiration). Pernapasaan luar artinya oksigen
(O2) dari udara luar masuk ke alveoli kemudian masuk ke darah. Pernapasan dalam artinya
oksigen (O2) dari darah masuk ke jaringan-jaringan dan pernapasan seluler adalah oksidasi
biologis dimana oksigen (O2) digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi, air
dan karbon dioksida (CO2).

Kata-kata kunci: Konsumsi oksigen maksimal (VO2 Maks), tekanan parsial oksigen (PO2),
perubahan fisiologis.

1. Pendahuluan oksigen (PO2) yang terdapat di dataran


a. Latar Belakang Masalah rendah dan dataran tinggi, akan berpengaruh
Faktor lingkungan sangat penting juga pada jumlah hemoglobin (Hb) dalam
dalam pencapaian kondisi fisik seseorang. butir-butir sel darah merah. Dataran tinggi
Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, atau di daerah pegunungan kadar oksigen
iklim, ketinggian tempat tinggal, akan (O2) dalam udara akan menurun. Agar tubuh
berdampak terhadap perubahan fisiologis tetap mendapat jatah oksigen (O2), maka alat
seseorang, lingkungan tempat tingggal akan angkutnya yang diperbanyak, yakni jumlah
berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah akan
seseorang (Gallahue dan Ozmun 1998 : 204- bertambah. Pada daerah yang tinggi seperti
205). Salah satu adaptasi lingkungan yang di pegunungan kadar oksigen (O2) dan
bisa dijadikan perbandingan dengan adanya tekanannya lebih kecil dibandingkan dengan
perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2), daerah pesisir atau dataran rendah.
baik yang terdapat di dataran rendah dan Karenanya perlu adaptasi fisiologis atau
dataran tinggi (Fox dan Bowers, 1993; Djaja aklimatisasi bagi orang yang tinggal di
dan Doewes, 2003: 252). Selain itu, Guyton dataran tinggi atau di pegunungan,
(1997: 684) membedakan daerah pantai dan aklimatisasi ini terjadi sejak dia lahir. Salah
pegunungan ditinjau dari suhu udara dan satu adaptasi fisiologis yang terjadi yakni :
kadar oksigen (O2) juga berbeda. Semakin kapasitas paru lebih besar dan kadar
tinggi suatu daerah dari permukaan air laut hemoglobin (Hb) darah menjadi banyak
maka kadar oksigenya (O2) semakin sedikit. (Nala, 1992:184).
Dengan adanya perbedaan tekanan parsial

211
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

Secara geografis Pulau Bali dikelilingi a. VO2 Max


oleh pantai dan di tengah-tengah pulau “Maximal oxygen uptake” umunya
ditandai dengan membentangnya sering disingkat sebagai VO2 max, dimana V
pegunungan yang memanjang dari barat ke pada oksigen dan max menyatakan kondisi
timur. Adanya pegunungan tersebut, maksimal. VO2 max adalah voluma oksigen
menyebabkan wilayah Pulau Bali dapat dibagi maksimal yang digunakan oleh tubuh
menjadi dua bagian yang tidak sama yaitu : a) permenit (Fox 1984). Kemampuan transpor
Bali Utara dengan dataran rendah yang oksigen (O2) secara maksimal dikenal
sempit dan kurang landai, b) Bali Selatan sebagai VO2 max. Pate (1993:255)
dengan dataran rendah yang lebih luas dan mendifinisikan VO2 max sebagai tempo
landai. Dengan tekstur pegunungan yang tercepat dimana seseorang dapat
membentang, disamping itu banyak juga menggunakan oksigen (O2) selama
terkandung kekayaan flora dan fauna yang berolahraga, VO2 max mengacu pada
menghasilkan banyak tebing, goa, danau, kecepatan pemakian oksigen (O2), bukan
sungai, air terjun, selat dan teluk di Pulau sekedar banyaknya oksigen (O2) yang
Bali. Delapan Kabupaten yaitu Kabupaten dipakai. Sedangkan menurut Kathleen
Bangli, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Liwijaya Kuntaraf (1992:34) VO2 max berarti
Klungkung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten voluma oksigen (O2) yang dapat digunakan
Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten oleh tubuh saat bekerja sekeras mungkin.
Jembrana dan Kabupaten Buleleng, kecuali Dari difinisi yang telah disebutkan dapat
Kota Denpasar tidak memiliki dataran tinggi, disimpulkan bahwa VO2 max adalah jumlah
sedangkan tujuh kabupaten selain Kabupaten oksigen (O2) maksimum yang dapat
Bangli dan satu kota madya memiliki laut dan dipergunakan persatuan waktu.
pantai (BPPS Bali, 2004). Puji syukur atas VO2 max meningkat disebabkan karena
anugrah yang teramat besar pada Tuhan peningkatan aktivitas otot rangka pada saat
Yang Maha Esa, dimana letak geografis latihan dan berdampak pada meningkatnya
Propinsi Bali bisa dimanfaatkan untuk sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot
memberikan andil yang teramat besar besar harus dipergunakan apabila konsumsi
terhadap perkembangan kemampuan oksigen (O2) maksimal ingin dicapai. Hal ini
fisiologis, terutama kavasitas vital paru dan juga akan berpengaruh pada peningkatan
peningkatan kadar hemoglobin (Hb) sel darah kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian
merah, selain itu akan memberikan tidak aktif kebagian yang aktif dan
kesempatan secara tidak langsung pada kemampuan jaringan untuk menyerap darah.
anak-anak di Propinsi Bali untuk melatih Dan ini juga berakibat terjadinya perbedaan
kemampuan fisik dengan medan geografis kandungan oksigen (O2) antara darah di vena
yang beraneka ragam di Propinsi Bali. dan di arteri, sebagian besar darah yang
Keadaan geografis Propinsi Bali, yang mengandung oksigen (O2) akan mengalir ke
berupa dataran rendah dengan keadaan otot yang sedang bekerja (Fox 1998).
pantai yang berpasir, dan dataran tinggi Konsumsi oksigen maksimal (VO2
dengan keadaan perbukitan maupun maks) merupakan kemampuan tubuh untuk
pegunungan akan memberikan suatu mengkonsumsi oksigen secara optimal dalam
keadaan, dimana menuntut seseorang ukuran selang waktu tertentu, biasanya dalam
beradaptasi atau beraklimatisasi terhadap satuan menit. Ukuran VO2 maks
keadaan itu, dan salah satu dampak positif menunjukkan perbedaan terbesar antara
yang dapat dilihat dari pengaruh keadaan oksigen yang dihisap masuk kedalam paru
geografis tersebut, terhadap kemampuan dan oksigen yang dihembuskan ke luar paru
fisiologis tubuh dan peningkatan kemampuan (Junusul Hairy, 1989: 186).
biomotorik seseorang, seperti daya tahan VO2 maks juga dapat dihitung dengan rumus
cardiovasculer terutama kapasitas VO2 mak. sebagai berikut (Soekarman, 1987: 44)
b. Urgensi Masalah
Secara teoritis dan praktis diharapkan
dapat digunakan untuk pengembangan SV = stroke volume (isi sekuncup)
penelitian di daerah dataran tinggi dan daerah HR = Heart rate (denyut jantung permenit)
dataran rendah khususnya dalam a- VO2 diff = perbedaan kadar oksigen dalam
peningkatan kemampuan biomotorik arteri dan vena
seseorang, seperti daya tahan jantung dan Dari rumus di atas tampak bahwa
peparu) cardio respiratory vasculer . peningkatan VO2 maks dapat dipengaruhi
oleh dua faktor perubahan: 1) peningkatan
2. Kajian Pustaka aliran oksigen ke jaringan yang aktif bekerja

212
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

(curah jantung), 2) peningkatan ekstraksi adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
oksigen darah oleh jaringan otot skelet (a- darah harus berfungsi dengan baik, (2)
VO2 diff) (Foss & Keteyian, 1998: 322). Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan
Perubahan pada curah jantung dan oleh sel darah merah harus normal, (3)
perubahan perbedaan oksigen vena dan Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang
arteri merupakan faktor pokok yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2)
mempengaruhi peningkatan VO2 maks. atau memiliki metabolisme yang normal,
Curah jantung (cardiac output) fungsi mitokondria harus normal (Fox 1998).
merupakan jumlah darah yang dipompa a. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
keluar jantung per menit. Pada saat latihan max.
curah jantung meningkat dengan cepat VO2 max yang baik merupakan indikasi
disebabkan oleh peningkatan volume kebugaran fisik seseorang itu baik. Unsur
sekuncup serta frekuensi denyut jantung. yang paling penting dalam kebugaran jasmani
Ukuran a-VO2diff menggambarkan adalah daya tahan cardiorespirasi atau
kemampuan sistem sirkulasi untuk cardiovasculer. Daya tahan cardiorespirasi ini
mengangkut darah dari jaringan otot yang dipengaruhi oleh berapa faktor fisiologis
tidak aktif ke jaringan yang aktif berkontraksi. antara lain :
Nilai a-VO2 diff dipengaruhi oleh 1).Keturunan, diketahui bahwa 93,4% VO2
vasokonstriksi pembuluh darah pada jaringan max diitentukan oleh faktor genetik.
yang tidak aktif dan vasodilatasi pembuluh 2).Usia, daya tahan cardiorespirasi meningkat
darah pada jaringan yang aktif berkontraksi. pada usia anak-anak dan kemudian
Kekurangan oksigen dan kelebihan karbon mencapai puncaknya pada usia 18-20
dioksida merupakan stimulator yang dapat tahun. Anak-anak yang masih tumbuh dan
merangsang vasodilatasi arteriol sedangkan berkembang ( 13 tahun) bila berlatih akan
vasokonstraksi pembuluh darah dirangsang meningkatkan VO2 max 10-20% lebih
oleh hormon adrenalin dan nonadrenalin besar dari yang tidak terlatih (Faisal
(Cambridge Comunication Limited, 1996: 47). Yunus, 1997).
Peningkatan konsumsi oksigen 3).Jenis kelamin selama akil baliq tidak ada
maksimal sangat dipengaruhi oleh perbedaan antara VO2 max antara anak
peningkatan sistem kardiorespirasi serta laki-laki dan perempuan. Setelah usia ini
kemampuan otot dalam menggunakan VO2 max perempuan hanya kira-kira 70-
oksigen yang dibawa dalam darah. 75% laki-laki.
Peningkatan ukuran jantung serta dataran 4).Aktivitas fisik, laju pemakian oksigen (O2)
difusi paru yang diakibatkan oleh latihan meningkat sejalan dengan meningkatnya
dapat meningkatkan VO2 maks. Selain itu intensitas kerja tergantung sampai tingkat
hypertrophy pada otot yang disertai dengan maksimal. Pemakian oksigen (O2)
peningkatan jumlah dan ukuran mitokondria maksimal atau kerja, aerobik maksimal
juga akan meningkatkan jumlah konsumsi sangat bervariasi bagi masing-masing
oksigen maksimal. individu dan meningkat dengan pelatihan
Meskipun VO2 maks merupakan salah yang sesuai (Pate, 1993).
satu parameter yang menunjukan Selain itu, menurut Lamb (1984) beberapa
kemampuan daya tahan aerob sistem jantung faktor yang menentukan konsumsi oksigen
dan paru, namun untuk meningkatkan VO2 (O2) maksimal adalah :
maks dapat dilakukan dengan latihan 1). Usia.
anaerob, karena dengan latihan anaerob Usia sangat berpengaruh terhadap cardiac
akan memberikan beban yang maksimum out-put dari jantung, sehingga
kepada sistem jantung dan paru (Soekarman, berpengaruh terhadap pengambilan
1987: 58). Pembebanan maksimum pada oksigen (O2) dari alam bebas, antara usia
sistem jantung dan paru akan mengakibatkan yang muda dan usia yang tua tidak
adaptasi dari kedua sistem tersebut terhadap menunjukkan perbedaan yang tajam.
pembebanan yang diberikan, sehingga Lamb (1984) menyatakan pada usia 10-15
kapasitas kedua sistem ini akan meningkat. tahun, dapat mencapai persentase
Pelatihan dengan intensitas tinggi dalam peningkatan VO2 max yang sama dengan
jangka waktu yang pendek memberikan hasil dewasa, tetapi kurang dari usia tersebut,
yang lebih efektif dibandingkan dengan cendrung lebih kecil persentase
pelatihan intensitas rendah dalam durasi yang peningkatanya.
lama (Nala, 1998: 88). 2). Jenis kelamin.
Adapun faktor-faktor yang menentukan, Nilai VO2 max dari laki-laki lebih besar dari
konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) perempuan, ini disebabkan karena

213
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

perubahan komposisi tubuh dan Pernapasan atau respirasi adalah


kandungan kadar hemoglobin (Hb) pada pristiwa pengirupan udara dari luar yang
laki-laki dan perempuan. Perempuan mengadung oksigen (O2) ke dalam tubuh
dewasa tidak terlatih memiliki lemak tubuh serta menghembuskan udara yang banyak
26%, sedangkan laki-laki dewasa yang mengandung karbondioksida (CO2) sebagai
tidak terlatih memiliki lemak tubuh 15% , sisa dari oksidasi ke luar dari tubuh
perbedaan ini mengakibatkan transpor (Syaifuddin, 1997: 87). Sedangkan menurut
oksigen (O2) pada laki-laki lebih besar dari Jusunul Hairy (1989 : 118), bernapas atau
pada perempuan. Perbedaan VO2 max respirasi merupakan pertukaran gas yang
dari laki-laki dan perempuan adalah terjadi antara organisme dengan lingkungan
sebesar 15%-30%. sekitarnya. Proses respirasi dapat dibagi
3). Kebiasaan Merokok. menjadi 3 bagian yakni : pernapasan luar
Rokok sangat berpengaruh terhadap daya (external respiration), pernapasan dalam
tahan cardiovaculer dan VO2 max. Karena (internal respiration) dan pernapasan seluler
dalam asap rokok saja mengandung 4% (seluler respiration). Pernapasaan luar artinya
karbon monoksida (CO). Sedangkan oksigen (O2) dari udara luar masuk ke alveoli
afinitas karbon monoksida (CO) pada kemudian masuk ke darah. Pernapasan
hemoglobin (Hb) sebesar 200-300 lebih dalam artinya oksigen (O2) dari darah masuk
kuat dari pada oksigen O2. Ini berarti ke jaringan-jaringan dan pernapasan seluler
karbon monoksida (CO) lebih cepat adalah oksidasi biologis dimana oksigen (O2)
mengikat hemoglobin (Hb) dibandingkan digunakan oleh sel-sel tubuh untuk
oksigen (O2). Tubuh saat beraktivitas menghasilkan energi, air dan karbon dioksida
sangat memerlukan oksigen (O2), jadi (CO2).
karbon monoksida (CO) akan Pada saat bernapas maka terjadi
menghambat pengangkutan oksigen (O2) peristiwa penghirupan oksigen (O2) (inspirasi)
kejaringan tubuh. Bila orang merokok dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)
sehari 10-12 maka hemoglobinya (Hb) disebut (ekspirasi), yang sangat berperan
mengandung 4,9% karbon monoksida penting dalam proses ini adalah paru-paru
(CO), sedangkan kadar oksigen (O2) ke (Setijono Hari, 2001: 26) . Dalam paru-paru
jaringan akan menurun sekitar 5%. terjadi pertukan zat antara oksigen (O2) dan
4). Genetika. karbondioksida (CO2), oksigen (O2) ditarik
Faktor genetika ini adalah sifat bawaan dari udara dan masuk kedalam darah dan
dari kedua orang tuannya. Pengaruh kemudian karbondioksida (CO2) dikeluarkan
keturunan ini kadang dilihat dari dari dalam darah secara osmosis.
banyaknya serabut otot, yang berpengaruh c. Mekanisme Pernapasan dan Otot-Otot
terhadap daya tahan dan ketahanan otot. Pernapasan.
Seseorang yang memiliki serabut otot Keluar masuknya udara dari saluran
merah yang banyak akan lebih baik pada pernapasan ke paru-paru dimungkinkan
cabang olahraga yang sifatnya aerobik, karena adanya pengembangan (ekspresi)
sedangkan seseorang yang memiliki dan pengempisan (inspirasi). Dalam kerja
serabut otot putih yang banyak akan lebih paru-paru juga dipengaruhi adanya otot-otot
baik pada cabang olahraga yang sifatnya yang meninggikan rangka dada disebut otot
anerobik. Jadi besarnya VO2 max pada inspirasi dan otot-otot yang menurunkan
seseorang bisa diketahui dari faktor rangka disebut otot ekspirasi.
bawaaan baik itu dilihat dari : banyaknya Secara umum mekanisme pernapasan dapat
serabut otot dan tife serabut otot. dibagi menjadi dua tahapan (Guyton, 1983: 1)
b.Pernapasan atau Respirasi. antara lain :
Prestasi olahraga tidak bisa terlepas 1). Inspirasi
dari faktor-faktor seperti : 1. kualitas fisik, 2. Diagfragma merupakan otot yang
teknik dan 3.strategi. Salah satu aspek fisik paling utama untuk bernapas, merupakan
yang diperlukan adalah aspek fisiologis lembaran-lembaran otot tipis yang bersinergi
diantaranya adalah sistem pernapasan atau melekat pada iga terbawah dan
(respiratory). Gayton (1983: 24) mengatkan dipersyarafi nervus freknikus yang berasal
bahwa seluruh aktivitas sistem pernapasan dari segmen 3, 4 dan 5. Bila diafragma
(respiratory) diperlukan untuk memenuhi berkontraksi akan terjadi mekanik sebagai
kebutuhan metabolisme, meningkatkan berikut yakini : dimulai dari isi perut akan
ventilasi paru-paru untuk memenuhi tertekan ke bawah, sehingga memperbesar
kebutuhan oksigen (O2) dan mengeluarkan verikal, sehingga tekanan dirongga dada
karbondioksida (CO2). mengecil, kemudian diikuti oleh tulang rusuk

214
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

yang bergerak ke arah atas dan ke luar. Pada kadang-kadang dinamakan gerak brownian
pernapasan normal diagfragma bergeser yang disebabkan oleh energi kinetik molekul.
sekitar 1 cm tetapi pada inspirasi yang Gas cenderung berdifusi dari daerah yang
dipaksa dan ekspirasi yang tergolong berkonsentrasi tinggi ke arah yang
menyimpangan dapat mencapai 10 cm. konsentrasinya lebih rendah, atau karena
2). Ekspirasi adanya perbedaan tekanan.
Pada pernapasan normal ekspirasi Tekanan parsial yang terjadi dalam
merupakan pernapasan pasif, paru-paru dan proses difusi yaitu :1). tekanan parsial
dinding dada elastis dan cenderung untuk oksigen (PO2) dan 2). tekanan parsial
kembali pada posisi keseimbangan setelah karbondioksida (PCO2) yang berkaitan
ekspansi secara aktif selama inspirasi. Otot dengan pertukaran gas. Gas terdiri dari
dinding abdomen merupakan otot yang paling molekul-molekul yang sangat kecil sekali,
penting untuk ekspirasi. Pada ekspirasi otot walaupun dipisahkan oleh jarak yang relatif
perut dan diagfragma mengendor bergerak ke jauh, kadang-kadang saling bertabrakan satu
atas dan kembali cembung menonjol ke atas sama lain, karena memang sifat dari molekul
masuk ke rongga dada. Otot-otot di dinding yang selalu bergerak tanpa aturan. Gas
depan perut menekan perut sehingga menggunakan tekanannya tergantung kepada
kedalaman perut mendorong diagfragma ke jumlah molekul-molekul yang bertabrakan
arah kranial yakni ke dalam torak. Oleh (aktivitas molekul), sehingga makin banyak
karena itu volume rongga dada berkurang jumlah molekul yang bertabrakan (aktif)
dan udara dalam paru-paru didorong keluar. semakin besar pula tekanannya. Untuk
Otot-otot pernapasan menurut Junusul menyatakan tekanan setiap gas di dalam
Hairy (1989:127) selama proses inspirasi campuran gas, seperti yang ada pada alveoli
otot-otot yang berperan yang dominan adalah atau di dalam cairan, seperti darah,
otot-otot internal intercostalis karena, otot-otot dipergunakan istilah tekanan parsial.
ini dapat menaikkan tulang-tulang rusuk dan 1). Tekanan Parsial Gas
tulang dada sehingga rongga dada lebih Menurut Guyton, (1983:15-27) tekanan
menjadi besar. Selain itu otot yang berperan parsial gas terjadi karena gas cenderung
dalam inspirasi adalah otot scalene yang berdifusi dari daerah yang berkonsentrasi
membantu untuk mengangkat tulang dada. atau bertekanan tinggi ke daerah yang
Kemudian otot ekstensor pada punggung dan konsentrasinya atau tekanannya lebih
leher. Otot trapezius juga untuk membantu rendah. Oksigen (O2) bergerak dari alveoli
mempermudah inspirasi. Menurut Guyton dan paru masuk ke darah yang tekanan oksigen
Hall (1997) otot-otot pernapasan dapat (O2) dalam alveoli paru lebih tinggi daripada
dikelompokkan menjadi dua kelompok, antara tekanan oksigen (O2) di dalam darah.
lain : (1) Kelompok otot-otot inspirasi yang Selanjutnya, karbondioksida (CO2) bergerak
terdiri dari : otot diagphragma intercostalis dari darah masuk ke alveoli, apabila tekanan
eksterni, scaleni, sternocleidomastoideus karbondioksida (CO2) di dalam alveoli lebih
seratus anteriorr elepator, erectos trunchii kecil daripada tekanan karbondioksida (CO2)
dan trapezius. Sedangkan otot ekspresi terdiri di dalam darah. Proses ini sama dengan
dari rectus abdominalis, internal dan eksternal proses yang terjadi antara darah dan kapiler
obliquis transverus abdominis, interncostalis, jaringan. Misalnya, karena terjadi
intern, dan seratus inferior posterior. metabolisme di dalam sel-sel jaringan,
d. Pertukaran Gas atau Difusi Oksigen (O2) oksigen (O2) digunakan (jadi tekanan oksigen
dan Karbondioksida (CO2) Melalui menjadi rendah) dan karbon dioksida
Membran Respirasi. diproduksi (menyebabkan tekanan
Setelah udara alveolus ditukar dengan karbondioksida naik). Akibatnya, darah
udara yang segar, langkah selanjutnya dalam bergerak melewati sel-sel dan jaringan,
proses respirasi adalah difusi oksigen (O2) oksigen (O2) keluar dari darah dan masuk ke
dari alveolus ke dalam darah paru-paru dan sel-sel dan jaringan, dan karbondioksida
difusi karbondioksida (CO2) dalam arah yang (CO2) keluar dari sel-sel dan jaringan
berlawanan yakni dari darah paru-paru ke kemudian masuk ke dalam darah.
dalam alveulus (Guyton, 1983:15-27). Molekul gas tidak mempunyai bentuk
Menurut Guyton, (1983:15-27) pertukaran dan volume tertentu, dan selalu
Gas pada memberan kapiler dengan alveolar menyesuaikan diri terhadap bentuk dan
dan kapiler dengan jaringan terjadi melalui volume dimana gas itu berada. Tekanan gas
proses difusi. Difusi dapat didefinisikan dapat meningkat dengan meningkatkan
sebagai gerakan molekul tanpa aturan dalam aktivitas sesetiap molekulnya. Apabila gas
hal ini molekul gas. Gerakan tanpa aturan ini dipanaskan, velositas atau daya ledak

215
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

molekulnya meningkat, dan akibatnya karbondioksida (CO2) untuk sesetiap 100 ml


tekanan meningkat. darah.
2). Pertukaran Gas dalam Paru-paru. Dari pemaparan diatas mengenai, tekanan
Menurut Guyton, (1983:15-27) pada parsial baik tekanan parsial oksigen (PO2),
waktu istirahat, tekanan molekul oksigen (O2) tekanan parsial karbondioksida (PCO2) dan
di dalam alveoli adalah sekitar 60 mm Hg. difusi gas pada jaringan alveoli. Menurut
Lebih besar daripada tekanan pada pembuluh Guyton (1983:69) bahwa terjadi perbedaan
darah vena yang masuk ke kapiler pulmoner. tekanan parsial oksigen (PO2) pada dataran
Akibatnya, oksigen (O2) larut dan berdifusi ke rendah dan dataran tinggi. Pada dataran
darah melalui membran kapiler. rendah atau di permukaan laut,
Karbodioksida (CO2), dilain pihak, tekanannya memperlihatkan tekanan parsial oksigen
sedikit lebih besar dari pada tekanan di (PO2) adalah 159 mm Hg, sedangkan pada
alveoli. Karena itu terjadi difusi ketinggian 10.000 kaki kira-kira 110 mm Hg,
karbondioksida (CO2) dari darah ke paru- dan pada ketinggian 50.000 kaki 18 mm Hg.
paru. Walaupun perbedaan tekanan 60 mm Tekanan parsial oksigen (PO2) dalam
Hg. Untuk difusi karbondioksida (CO2) ini kecil jaringan alveolus mengalami penurunan pada
bila dibandingkan dengan perbedaan tekanan dataran tinggi, bahkan lebih besar
oksigen (O2) tetapi cukup memadai untuk penurunananya dengan tekanan parsial
mentransfer gas ini dalam keadaan larut. oksigen (PO2) atmosfir ini disebabkan karena
Proses pertukaran gas ini begitu cepat efek karbondioksida (CO2) dan uap air.
pada paru-paru yang sehat sehingga Karbondioksida (CO2) akan diekskresikan dari
keseimbangan antara gas dalam darah dan darah pada paru-paru ke alveolus, juga air
gas dalam alveolar dapat berlangsung dalam akan menguap ke dalam rongga alveolus dari
waktu kurang dari satu detik, atau pada permukaan saluran pernapasan, oleh karena
pertengahan jalan darah menuju paru-paru. itu kedua gas ini akan mengencerkan
Sehingga pada waktu darah meninggalkan kandungan oksigen (O2) sedangkan nitrogen
paru-paru, yang selanjutnya mengalir ke yang terdapat pada alveolus, juga
seluruh tubuh mengandung oksigen (O2) menurunkan konsentrasi oksigen. Sedangkan
dengan tekanan hampir 100 mm Hg, dan pada tempat yang rendah (PO2) alveolus
tekanan karbondioksida (CO2) sekitar 40 mm tidak mengalami penurunan sedemikian
Hg. besar seperti (PO2) atmosfir.
3). Transfer Gas di dalam Jaringan. Dengan adanya penurunan dengan
Menurut Guyton, (1983:15-27) di dalam tekanan parsial oksigen (PO2) rendah maka
jaringan, gas yang dikonsumsi di proses penduduk yang tinggal di dataran tinggi, akan
secara metabolisme. Pada waktu istirahat, mengalami penyesuaian diri (aklimatisasi)
Takanan oksigen (PO2) rata-rata di dalam terhadap keadaan tempat tinggalnya.
cairan yang berada di luar sel otot, jarang di Transport Oksigen (O2)
bawah 40 mm Hg. Pada waktu melakukan Oksigen (O2) diangkut oleh plasma.
latihan berat, tekanan molekul oksigen (O2) di Oksigen (O2) berdifusi ke dalam plasma tidak
dalam jaringan otot, mungkin jauh sampai mengalami reaksi kimia, oksigen (O2) larut
sekitar 3 mm Hg, sedangkan tekanan dalam plasma dan diangkut melalui
karbondioksida (CO2) mendekati 90 mm Hg. pemecahan secara fisik. Jumlah yang dapat
Perbedaan tekanan gas di dalam plasma dan diangkut oleh plasma ini dalam keadaan
jaringan menyebabkan terjadinya difusi. normal, sangat sedikit. Di lain pihak, oksigen
Oksigen (O2) meninggalkan darah dan (O2) yang berdifusi ke sel-sel darah merah
berdifusi ke sel-sel yang sedang bercampur secara kimiawi dengan
melangsungkan metabolisme, dan pada saat hemoglobin (Hb) untuk membentuk apa yang
itu juga karbondioksida (CO2) mengalir dari dinamakan Oksihemoglobin (oxyhemoglobin -
sel-sel ke darah. Kemudian darah mengalir ke HbO2). Proses pengikatan ini meningkatkan
vena dan kembali ke jantung dan selanjutnya kapasitas darah untuk mengangkut oksigen
dikirim ke paru-paru. Begitu darah masuk ke sekitar 65 kali.
kapiler paru-paru, dengan cepat pula difusi Salah satu fungsi sel darah merah
dimulai lagi. adalah mengangkut oksigen (O2) yang
Tubuh sendiri tidak berusaha mencoba kebanyakan tergantung pada globular protein
untuk membersihkan karbondioksida (CO2), yaitu hemoglobin (Hb). Hemoglobin (Hb)
tetapi sebaliknya pada saat darah adalah protein komplek terdiri atas protein,
meninggalkan paru dengan tekanan globin dan pigmen heme (mengandung besi)
karbondioksida (PCO2) 40 mm Hg, dimana (Syaifudin, 1997:57). Hemoglobin adalah
masih terkandung sekitar 50 ml protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin

216
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

(Hb) memiliki afinitas (daya gabung) terhadap normal, (3) Jaringan otot harus memiliki
oksigen dan dengan oksigen (O2) membentuk kapasitas yang normal untuk
oksihemoglobin di daiam sel darah merah. mempergunakan oksigen (O2) atau
Oksigen (O2) diangkut oleh darah ditentukan memiliki metabolisme yang normal, fungsi
oleh banyaknya hemoglobin (Hb) yang ada di mitokondria harus normal
dalam sel darah merah. Ada lebih kurang 280 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
juta molekul globular protein hemoglobin maks adalah usia, jenis kelamin,
(Hb), masing-masing dengan berat molekul kebiasaan merokok, genetika, aktivitas
65.000 pada sesetiap sel darah merah fisik.
(Nyayu Syamsiar Nangsari, 1988:2003). 4. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa
Selain itu menurut Ganong (2003:513) penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan
hemoglobin (Hb) dapat artikan sebagai mengeluarkan karbondioksida (CO2)
molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam
4 subunit. Sesetiap subunit mengandung satu paru-paru terjadi pertukan zat antara
bagian heme yang berkonjugasi dengan oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2),
suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk
porfirin yang mengandung besi. Polipeptida kedalam darah dan kemudian
itu secara kolektif disebut sebagai, sebagian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari
globin dari molekul hemoglobin(Hb). Ada dua dalam darah secara osmosis.
pasang polipeptida didalam sesetiap molekul Saran
hemoglobin (Hb). Untuk menjaga dan mempertahankan
Komponen utama sel darah merah kemampuan Konsumsi oksigen maksimal
adalah protein hemoglobin yang mengangkut (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dan kegiatan olahraga yang sistematis,
mempertahankan PH normal. Molekul- terprogram dan berkelanjutan.
molekul hemoglobin (Hb) terdiri dari 2 pasang Rekomendasi
rantai polipeptida dan 4 gugus heme, masing- 1. Bagi orang yang mengalami penyakit
masing mengandung sebuah atom besi. jantung dan paru-paru aktivitas fisik dapat
Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas dilakukan secara sistematis, terprogram
yang sangat sempurna (Price, Sylvia. A dan dan atas rekomendasi dokter.
Wilson, Lorraine. M, 1995:231). 2. Agar kondisi tubuh selalu bugar dan sehat,
Hemoglobin (Hb) merupakan senyawa berolahragalah yang baik dan benar
pembawa oksigen (O2) pada sel darah merah.
Hemoglobin (Hb) dapat diukur secara kimia 4. Daftar Pustaka
dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan
sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen BPPS Bali. 2004. Bali Dalam Angka In Figures.
(O2) pada darah. Pengertian lain hemoglobin Denpasar : BPS Provinsi Bali.
(Hb) adalah protein yang kaya akan zat besi.
Hemoglobin (Hb) mempunyai afinitas Djaja dan Dowes. 2004. ACSM (American College
Of Sport Medicine). Jakarta : EGC.
terhadap oksigen (O2) dan dengan oksigen
(O2) itu membentuk oxihemoglobin di dalam Fox, Merle L. Foss, Steven J. 1998. Phisiological
sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini Basis Of Exercise And Sport. Sixth Edition.
maka oksigen (O2) dibawa dari paru-paru ke Dubuque Lowa : The Mc. Graw Hill
jaringan-jaringan (Pearce, Evelyn C, Companies.
1999:134).
Fox EL and Bower WR. 1993. The Phisiological
3. Penutup Basic For Exercise And Sport 5th Ed . WBC
Simpulan. : Brown & Bencmark Publisher.
1. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) Furqon. 1995. Teori Umum Latihan. Surakarta :
merupakan kemampuan tubuh untuk Universitas Sebelas Maret Perss
mengkonsumsi oksigen secara optimal
dalam ukuran selang waktu tertentu, Gallahue, D.L., dan Ozmun, J. C.1998.
biasanya dalam satuan menit. Understanding Motor Development Infant
2. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi Children, Adolescent, Adults. USA : Mac
oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : Graw Hill Company.
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
darah harus berfungsi dengan baik, (2) Ganong, William. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta : EGC
Proses penyampaian oksigen (O2) ke
jaringan oleh sel darah merah harus

217
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

Guyton A.C dan Hall John E. 1997. Fisiologi Pate, Russell.R; Bruce McClenaghan; dan Robert
Kedokteran. Terjemahan Irawati Setiawan. Rotella,. 1993. Dasar-dasar Ilmiah
Jakarta : EGC. Kepelatihan. Terjemahan Kasio
Dwijowianto. Semarang : IKIP Semarang
Guyton A.C, 1983. Fisilogi Kedokteran, Jakarta : Press.
EGC.
Pearce, Evelyn C. 1999. Anatomi dan Fisiologi
Junusul Hairy. 1989. Fisiologi Olahraga. Jakarta : untuk Paramedis. Terjemahan Sri Yuliani
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Handoyo. Jakarta : Gramedia.

Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf. Price, Sylvia.A dan Wilson. Lorraine.M. 1995.
1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Bandung : advent Indonesia. Penyakit. Terjemahan Peter Anugerah.
Jakarta : EGC.
Lamb. DR. 1984. Phisiology Basis Of Exercise
Responses And Adaptions. Canada : Mac Setijono, Hari. 2001. Fitnnes. Surabaya : Unesa
Milk Publishing Company. University Press.

Nala, Ngurah. 1992. Kumpulan Tulisan Olahraga. Soekarman. 1987, Dasar Olahraga, Jakarta : PT
Denpasar : KONI Propinsi. Bali. Inti Idayu Press.

Nyayu Syamsiar Nangsari. 1988. Pengantar Syaifudin. 1997. Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta :
Fisiologi Manusia. Jakarta : Departemen EGC
Pendidikan Dan Kebudayaan.

218

Anda mungkin juga menyukai