2708 4155 1 SM PDF
2708 4155 1 SM PDF
I Ketut Sudiana
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja
Email: (sudiana_67@yahoo.co.id)
Abstrak
Lingkungan tempat tinggal seperti temperatur, iklim, ketinggian tempat tinggal, akan
berdampak terhadap perubahan fisiologis seseorang, lingkungan tempat tingggal akan
berdampak pada terjadinya adaptasi fisiologis seseorang. Salah satu adaptasi lingkungan
yang bisa dijadikan perbandingan dengan adanya perbedaan tekanan parsial oksigen (PO2),
baik yang terdapat di dataran rendah, dataran tinggi, daerah pantai dan pegunungan.
Secara geografis Pulau Bali dikelilingi oleh pantai dan di tengah-tengah pulau ditandai
dengan membentangnya pegunungan yang memanjang dari barat ke timur. Adanya
pegunungan tersebut, menyebabkan wilayah Pulau Bali dapat dibagi menjadi dua bagian
yang tidak sama yaitu : a) Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai,
b) Bali Selatan dengan dataran rendah yang lebih luas dan landai. Adapun faktor-faktor
yang menentukan, konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : (1) Jantung, paru-
paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, (2) Proses penyampaian oksigen
(O2) ke jaringan oleh sel darah merah harus normal, (3) Jaringan otot harus memiliki
kapasitas yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2) atau memiliki metabolisme yang
normal, fungsi mitokondria harus normal VO2 max meningkat disebabkan karena
peningkatan aktivitas otot rangka pada saat beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya
sebagian konsumsi oksigen (O2), maka otot besar harus dipergunakan apabila konsumsi
oksigen (O2) maksimal ingin dicapai. Hal ini juga akan berpengaruh pada peningkatan
kemapuan sistem sirkulasi darah dari bagian tidak aktif kebagian yang aktif dan kemampuan
jaringan untuk menyerap darah. Dan ini juga berakibat terjadinya perbedaan kandungan
oksigen (O2) antara darah di vena dan di arteri, sebagian besar darah yang mengandung
oksigen (O2) akan mengalir ke otot yang sedang bekerja Proses respirasi dapat dibagi
menjadi 3 bagian yakni : pernapasan luar (external respiration), pernapasan dalam (internal
respiration) dan pernapasan seluler (seluler respiration). Pernapasaan luar artinya oksigen
(O2) dari udara luar masuk ke alveoli kemudian masuk ke darah. Pernapasan dalam artinya
oksigen (O2) dari darah masuk ke jaringan-jaringan dan pernapasan seluler adalah oksidasi
biologis dimana oksigen (O2) digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi, air
dan karbon dioksida (CO2).
Kata-kata kunci: Konsumsi oksigen maksimal (VO2 Maks), tekanan parsial oksigen (PO2),
perubahan fisiologis.
211
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
212
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
(curah jantung), 2) peningkatan ekstraksi adalah : (1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
oksigen darah oleh jaringan otot skelet (a- darah harus berfungsi dengan baik, (2)
VO2 diff) (Foss & Keteyian, 1998: 322). Proses penyampaian oksigen (O2) ke jaringan
Perubahan pada curah jantung dan oleh sel darah merah harus normal, (3)
perubahan perbedaan oksigen vena dan Jaringan otot harus memiliki kapasitas yang
arteri merupakan faktor pokok yang normal untuk mempergunakan oksigen (O2)
mempengaruhi peningkatan VO2 maks. atau memiliki metabolisme yang normal,
Curah jantung (cardiac output) fungsi mitokondria harus normal (Fox 1998).
merupakan jumlah darah yang dipompa a. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
keluar jantung per menit. Pada saat latihan max.
curah jantung meningkat dengan cepat VO2 max yang baik merupakan indikasi
disebabkan oleh peningkatan volume kebugaran fisik seseorang itu baik. Unsur
sekuncup serta frekuensi denyut jantung. yang paling penting dalam kebugaran jasmani
Ukuran a-VO2diff menggambarkan adalah daya tahan cardiorespirasi atau
kemampuan sistem sirkulasi untuk cardiovasculer. Daya tahan cardiorespirasi ini
mengangkut darah dari jaringan otot yang dipengaruhi oleh berapa faktor fisiologis
tidak aktif ke jaringan yang aktif berkontraksi. antara lain :
Nilai a-VO2 diff dipengaruhi oleh 1).Keturunan, diketahui bahwa 93,4% VO2
vasokonstriksi pembuluh darah pada jaringan max diitentukan oleh faktor genetik.
yang tidak aktif dan vasodilatasi pembuluh 2).Usia, daya tahan cardiorespirasi meningkat
darah pada jaringan yang aktif berkontraksi. pada usia anak-anak dan kemudian
Kekurangan oksigen dan kelebihan karbon mencapai puncaknya pada usia 18-20
dioksida merupakan stimulator yang dapat tahun. Anak-anak yang masih tumbuh dan
merangsang vasodilatasi arteriol sedangkan berkembang ( 13 tahun) bila berlatih akan
vasokonstraksi pembuluh darah dirangsang meningkatkan VO2 max 10-20% lebih
oleh hormon adrenalin dan nonadrenalin besar dari yang tidak terlatih (Faisal
(Cambridge Comunication Limited, 1996: 47). Yunus, 1997).
Peningkatan konsumsi oksigen 3).Jenis kelamin selama akil baliq tidak ada
maksimal sangat dipengaruhi oleh perbedaan antara VO2 max antara anak
peningkatan sistem kardiorespirasi serta laki-laki dan perempuan. Setelah usia ini
kemampuan otot dalam menggunakan VO2 max perempuan hanya kira-kira 70-
oksigen yang dibawa dalam darah. 75% laki-laki.
Peningkatan ukuran jantung serta dataran 4).Aktivitas fisik, laju pemakian oksigen (O2)
difusi paru yang diakibatkan oleh latihan meningkat sejalan dengan meningkatnya
dapat meningkatkan VO2 maks. Selain itu intensitas kerja tergantung sampai tingkat
hypertrophy pada otot yang disertai dengan maksimal. Pemakian oksigen (O2)
peningkatan jumlah dan ukuran mitokondria maksimal atau kerja, aerobik maksimal
juga akan meningkatkan jumlah konsumsi sangat bervariasi bagi masing-masing
oksigen maksimal. individu dan meningkat dengan pelatihan
Meskipun VO2 maks merupakan salah yang sesuai (Pate, 1993).
satu parameter yang menunjukan Selain itu, menurut Lamb (1984) beberapa
kemampuan daya tahan aerob sistem jantung faktor yang menentukan konsumsi oksigen
dan paru, namun untuk meningkatkan VO2 (O2) maksimal adalah :
maks dapat dilakukan dengan latihan 1). Usia.
anaerob, karena dengan latihan anaerob Usia sangat berpengaruh terhadap cardiac
akan memberikan beban yang maksimum out-put dari jantung, sehingga
kepada sistem jantung dan paru (Soekarman, berpengaruh terhadap pengambilan
1987: 58). Pembebanan maksimum pada oksigen (O2) dari alam bebas, antara usia
sistem jantung dan paru akan mengakibatkan yang muda dan usia yang tua tidak
adaptasi dari kedua sistem tersebut terhadap menunjukkan perbedaan yang tajam.
pembebanan yang diberikan, sehingga Lamb (1984) menyatakan pada usia 10-15
kapasitas kedua sistem ini akan meningkat. tahun, dapat mencapai persentase
Pelatihan dengan intensitas tinggi dalam peningkatan VO2 max yang sama dengan
jangka waktu yang pendek memberikan hasil dewasa, tetapi kurang dari usia tersebut,
yang lebih efektif dibandingkan dengan cendrung lebih kecil persentase
pelatihan intensitas rendah dalam durasi yang peningkatanya.
lama (Nala, 1998: 88). 2). Jenis kelamin.
Adapun faktor-faktor yang menentukan, Nilai VO2 max dari laki-laki lebih besar dari
konsumsi oksigen (O2) maksimal (VO2 max) perempuan, ini disebabkan karena
213
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
214
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
yang bergerak ke arah atas dan ke luar. Pada kadang-kadang dinamakan gerak brownian
pernapasan normal diagfragma bergeser yang disebabkan oleh energi kinetik molekul.
sekitar 1 cm tetapi pada inspirasi yang Gas cenderung berdifusi dari daerah yang
dipaksa dan ekspirasi yang tergolong berkonsentrasi tinggi ke arah yang
menyimpangan dapat mencapai 10 cm. konsentrasinya lebih rendah, atau karena
2). Ekspirasi adanya perbedaan tekanan.
Pada pernapasan normal ekspirasi Tekanan parsial yang terjadi dalam
merupakan pernapasan pasif, paru-paru dan proses difusi yaitu :1). tekanan parsial
dinding dada elastis dan cenderung untuk oksigen (PO2) dan 2). tekanan parsial
kembali pada posisi keseimbangan setelah karbondioksida (PCO2) yang berkaitan
ekspansi secara aktif selama inspirasi. Otot dengan pertukaran gas. Gas terdiri dari
dinding abdomen merupakan otot yang paling molekul-molekul yang sangat kecil sekali,
penting untuk ekspirasi. Pada ekspirasi otot walaupun dipisahkan oleh jarak yang relatif
perut dan diagfragma mengendor bergerak ke jauh, kadang-kadang saling bertabrakan satu
atas dan kembali cembung menonjol ke atas sama lain, karena memang sifat dari molekul
masuk ke rongga dada. Otot-otot di dinding yang selalu bergerak tanpa aturan. Gas
depan perut menekan perut sehingga menggunakan tekanannya tergantung kepada
kedalaman perut mendorong diagfragma ke jumlah molekul-molekul yang bertabrakan
arah kranial yakni ke dalam torak. Oleh (aktivitas molekul), sehingga makin banyak
karena itu volume rongga dada berkurang jumlah molekul yang bertabrakan (aktif)
dan udara dalam paru-paru didorong keluar. semakin besar pula tekanannya. Untuk
Otot-otot pernapasan menurut Junusul menyatakan tekanan setiap gas di dalam
Hairy (1989:127) selama proses inspirasi campuran gas, seperti yang ada pada alveoli
otot-otot yang berperan yang dominan adalah atau di dalam cairan, seperti darah,
otot-otot internal intercostalis karena, otot-otot dipergunakan istilah tekanan parsial.
ini dapat menaikkan tulang-tulang rusuk dan 1). Tekanan Parsial Gas
tulang dada sehingga rongga dada lebih Menurut Guyton, (1983:15-27) tekanan
menjadi besar. Selain itu otot yang berperan parsial gas terjadi karena gas cenderung
dalam inspirasi adalah otot scalene yang berdifusi dari daerah yang berkonsentrasi
membantu untuk mengangkat tulang dada. atau bertekanan tinggi ke daerah yang
Kemudian otot ekstensor pada punggung dan konsentrasinya atau tekanannya lebih
leher. Otot trapezius juga untuk membantu rendah. Oksigen (O2) bergerak dari alveoli
mempermudah inspirasi. Menurut Guyton dan paru masuk ke darah yang tekanan oksigen
Hall (1997) otot-otot pernapasan dapat (O2) dalam alveoli paru lebih tinggi daripada
dikelompokkan menjadi dua kelompok, antara tekanan oksigen (O2) di dalam darah.
lain : (1) Kelompok otot-otot inspirasi yang Selanjutnya, karbondioksida (CO2) bergerak
terdiri dari : otot diagphragma intercostalis dari darah masuk ke alveoli, apabila tekanan
eksterni, scaleni, sternocleidomastoideus karbondioksida (CO2) di dalam alveoli lebih
seratus anteriorr elepator, erectos trunchii kecil daripada tekanan karbondioksida (CO2)
dan trapezius. Sedangkan otot ekspresi terdiri di dalam darah. Proses ini sama dengan
dari rectus abdominalis, internal dan eksternal proses yang terjadi antara darah dan kapiler
obliquis transverus abdominis, interncostalis, jaringan. Misalnya, karena terjadi
intern, dan seratus inferior posterior. metabolisme di dalam sel-sel jaringan,
d. Pertukaran Gas atau Difusi Oksigen (O2) oksigen (O2) digunakan (jadi tekanan oksigen
dan Karbondioksida (CO2) Melalui menjadi rendah) dan karbon dioksida
Membran Respirasi. diproduksi (menyebabkan tekanan
Setelah udara alveolus ditukar dengan karbondioksida naik). Akibatnya, darah
udara yang segar, langkah selanjutnya dalam bergerak melewati sel-sel dan jaringan,
proses respirasi adalah difusi oksigen (O2) oksigen (O2) keluar dari darah dan masuk ke
dari alveolus ke dalam darah paru-paru dan sel-sel dan jaringan, dan karbondioksida
difusi karbondioksida (CO2) dalam arah yang (CO2) keluar dari sel-sel dan jaringan
berlawanan yakni dari darah paru-paru ke kemudian masuk ke dalam darah.
dalam alveulus (Guyton, 1983:15-27). Molekul gas tidak mempunyai bentuk
Menurut Guyton, (1983:15-27) pertukaran dan volume tertentu, dan selalu
Gas pada memberan kapiler dengan alveolar menyesuaikan diri terhadap bentuk dan
dan kapiler dengan jaringan terjadi melalui volume dimana gas itu berada. Tekanan gas
proses difusi. Difusi dapat didefinisikan dapat meningkat dengan meningkatkan
sebagai gerakan molekul tanpa aturan dalam aktivitas sesetiap molekulnya. Apabila gas
hal ini molekul gas. Gerakan tanpa aturan ini dipanaskan, velositas atau daya ledak
215
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
216
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
(Hb) memiliki afinitas (daya gabung) terhadap normal, (3) Jaringan otot harus memiliki
oksigen dan dengan oksigen (O2) membentuk kapasitas yang normal untuk
oksihemoglobin di daiam sel darah merah. mempergunakan oksigen (O2) atau
Oksigen (O2) diangkut oleh darah ditentukan memiliki metabolisme yang normal, fungsi
oleh banyaknya hemoglobin (Hb) yang ada di mitokondria harus normal
dalam sel darah merah. Ada lebih kurang 280 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2
juta molekul globular protein hemoglobin maks adalah usia, jenis kelamin,
(Hb), masing-masing dengan berat molekul kebiasaan merokok, genetika, aktivitas
65.000 pada sesetiap sel darah merah fisik.
(Nyayu Syamsiar Nangsari, 1988:2003). 4. Pada saat bernapas maka terjadi peristiwa
Selain itu menurut Ganong (2003:513) penghirupan oksigen (O2) (inspirasi) dan
hemoglobin (Hb) dapat artikan sebagai mengeluarkan karbondioksida (CO2)
molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari disebut (ekspirasi), di paru-paru. Dalam
4 subunit. Sesetiap subunit mengandung satu paru-paru terjadi pertukan zat antara
bagian heme yang berkonjugasi dengan oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2),
suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivat oksigen (O2) ditarik dari udara dan masuk
porfirin yang mengandung besi. Polipeptida kedalam darah dan kemudian
itu secara kolektif disebut sebagai, sebagian karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari
globin dari molekul hemoglobin(Hb). Ada dua dalam darah secara osmosis.
pasang polipeptida didalam sesetiap molekul Saran
hemoglobin (Hb). Untuk menjaga dan mempertahankan
Komponen utama sel darah merah kemampuan Konsumsi oksigen maksimal
adalah protein hemoglobin yang mengangkut (VO2 maks) yang efektif, dengan melakukan
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dan kegiatan olahraga yang sistematis,
mempertahankan PH normal. Molekul- terprogram dan berkelanjutan.
molekul hemoglobin (Hb) terdiri dari 2 pasang Rekomendasi
rantai polipeptida dan 4 gugus heme, masing- 1. Bagi orang yang mengalami penyakit
masing mengandung sebuah atom besi. jantung dan paru-paru aktivitas fisik dapat
Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas dilakukan secara sistematis, terprogram
yang sangat sempurna (Price, Sylvia. A dan dan atas rekomendasi dokter.
Wilson, Lorraine. M, 1995:231). 2. Agar kondisi tubuh selalu bugar dan sehat,
Hemoglobin (Hb) merupakan senyawa berolahragalah yang baik dan benar
pembawa oksigen (O2) pada sel darah merah.
Hemoglobin (Hb) dapat diukur secara kimia 4. Daftar Pustaka
dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan
sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen BPPS Bali. 2004. Bali Dalam Angka In Figures.
(O2) pada darah. Pengertian lain hemoglobin Denpasar : BPS Provinsi Bali.
(Hb) adalah protein yang kaya akan zat besi.
Hemoglobin (Hb) mempunyai afinitas Djaja dan Dowes. 2004. ACSM (American College
Of Sport Medicine). Jakarta : EGC.
terhadap oksigen (O2) dan dengan oksigen
(O2) itu membentuk oxihemoglobin di dalam Fox, Merle L. Foss, Steven J. 1998. Phisiological
sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini Basis Of Exercise And Sport. Sixth Edition.
maka oksigen (O2) dibawa dari paru-paru ke Dubuque Lowa : The Mc. Graw Hill
jaringan-jaringan (Pearce, Evelyn C, Companies.
1999:134).
Fox EL and Bower WR. 1993. The Phisiological
3. Penutup Basic For Exercise And Sport 5th Ed . WBC
Simpulan. : Brown & Bencmark Publisher.
1. Konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks) Furqon. 1995. Teori Umum Latihan. Surakarta :
merupakan kemampuan tubuh untuk Universitas Sebelas Maret Perss
mengkonsumsi oksigen secara optimal
dalam ukuran selang waktu tertentu, Gallahue, D.L., dan Ozmun, J. C.1998.
biasanya dalam satuan menit. Understanding Motor Development Infant
2. Faktor-faktor yang menentukan, konsumsi Children, Adolescent, Adults. USA : Mac
oksigen (O2) maksimal (VO2 max) adalah : Graw Hill Company.
(1) Jantung, paru-paru dan pembuluh
darah harus berfungsi dengan baik, (2) Ganong, William. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Jakarta : EGC
Proses penyampaian oksigen (O2) ke
jaringan oleh sel darah merah harus
217
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013
Guyton A.C dan Hall John E. 1997. Fisiologi Pate, Russell.R; Bruce McClenaghan; dan Robert
Kedokteran. Terjemahan Irawati Setiawan. Rotella,. 1993. Dasar-dasar Ilmiah
Jakarta : EGC. Kepelatihan. Terjemahan Kasio
Dwijowianto. Semarang : IKIP Semarang
Guyton A.C, 1983. Fisilogi Kedokteran, Jakarta : Press.
EGC.
Pearce, Evelyn C. 1999. Anatomi dan Fisiologi
Junusul Hairy. 1989. Fisiologi Olahraga. Jakarta : untuk Paramedis. Terjemahan Sri Yuliani
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Handoyo. Jakarta : Gramedia.
Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf. Price, Sylvia.A dan Wilson. Lorraine.M. 1995.
1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Bandung : advent Indonesia. Penyakit. Terjemahan Peter Anugerah.
Jakarta : EGC.
Lamb. DR. 1984. Phisiology Basis Of Exercise
Responses And Adaptions. Canada : Mac Setijono, Hari. 2001. Fitnnes. Surabaya : Unesa
Milk Publishing Company. University Press.
Nala, Ngurah. 1992. Kumpulan Tulisan Olahraga. Soekarman. 1987, Dasar Olahraga, Jakarta : PT
Denpasar : KONI Propinsi. Bali. Inti Idayu Press.
Nyayu Syamsiar Nangsari. 1988. Pengantar Syaifudin. 1997. Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta :
Fisiologi Manusia. Jakarta : Departemen EGC
Pendidikan Dan Kebudayaan.
218