Indiltor Mutu Lab 1
Indiltor Mutu Lab 1
PUSKESMAS BAAMANG I
JL. KAPUAS. No. 41
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya program kerja Unit Perinatologi Tahun 2018 ini dapat tersusun tepat
pada waktunya. Program kerja ini disusun untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien untuk menjamin patient savety yang
berorientasikan keselamatan pasien di Rumah Sakit Bersalin Jeumpa.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada masyarakat
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Program Unit Laboratorium ini sangat penting bagi perbaikan kualitas pelayanan di
Rumah Sakit Khususnya di area Unit Laboratorium yang memberikan pelayanan
kesehatan langsung kepada pasien dan keluarga yang berobat jalan di Rumah Sakit. Bila
Program Unit Laboratorium ini terlaksana dengan baik maka diharapkan mutu dan
kualitas pelayanan rumah sakit akan terjamin dengan baik.
Dengan telah tersusunnya program kerja ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan dukungan
materi maupun moril demi terlaksananya program kerja ini. Disamping itu masih banyak
kekurangan dalam penyusunan program kerja ini, karena itu kami siap menerima
masukan guna lebih menyempurnakan program kerja Unit Laboratorium di masa
mendatang.
i
DAFTAR ISI
ii
I. PENDAHULUAN
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat
dipenuhiny astandar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam
pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan oleh
profesi maupun pasien yang meliputi pelayanan, diagnosaterapi, prosedur atau
tindakan penyelesaian masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas
pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah
ditentukan.
Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan
mutu secara keseluruhan dengan terus-menerus mengurangi risiko terhadap pasien
dan staf baik dalam proses klinis mau pun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan
kesehatan yang berkualitas juga dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi
pada keselamatan pasien. Cross & Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa
kualitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima karakteristik proses
pelayanan kesehatanyaitu
1) dapat dicapai;
2) diterima masyarakat;
3) komprehensif ,
4) berkesinambungan dan
5) terdokumentasi.
Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
yang dilakukan dengan membangunsistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS
diharapkan ada perbaikan sistem di RS yang meliputi input, process dan product
output (meliputi output dan outcome), sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas
meliputi safety, satisfaction, selfcare, anxiety, comfort dan knowledge.
III. TUJUAN
a. TujuanUmum
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Laboratorium
b. TujuanKhusus
1) Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2) Tercapainya monitoring/evaluasi pelayanan/asuhan kesehatan pasien
3) Tercapainya profesionalisme petugas kesehatan dalam melakukan tindakan
berdasarkan SPO
4) Tercapainya kinerja yang tinggi dari staf Laboratorium
1
IV. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN
1. Penyusunan Indikator Mutu Unit kerja (SPM/Standar Pelayanan Minimal)
SPM/Standar Pelayanan Minimal adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga secara minimal, Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak
ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada
masyarakat.
Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu dari SPM yang
mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
Dengan SPM diharapkan akan menjamin akses dan mutu pelayanan dasar
kepada masyarakat secara merata dan terjangkau. Untuk pelaporan SPM
inidilakukan secara rutin dan dilanjutkanke RS lewat Komite PMKP.
a. Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan di Laboratorium
1. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksa laboratorium
2. Waktu tunggu pemriksaan darah rutin dan cito
b. Indikator mutu area klinis
1. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium (mutu nasional )
c. Indikator area manejemen
1. Kepuasan pasien dan keluarga (mutu nasional)
2. Kecepatan respon terhadap komplain (mutu nasional )
d. Indikator sasaran keselamatan pasien
1. Pencegahan infeksi nosokomial : kepatuhan cuci tangan (mutu
nasional)
e. Insiden Keselamatan Pasien
Pencatatan adanya pelaporan insiden eselamatan pasien
dibudayakan dengan menekan untuk tidak takut melporkan untuk dicari
what dan why nya bukan whonya (perbaikan sistem untuk mencegah tidak
terjadinya insiden keselamatan pasien).
Insiden keselamatan pasien yang perlu dilakukan pencatatan dan
pelaporan terdiri dari : kejadian sentinel, KTD, KNC, KPC, dan KTC
f. Insiden Kecelakaan Kerja
Untuk meningkatkan perhatian, kesejahteraan, keselamatan dan
keamanan petugas/staff dalam bekerja maka dilakukan pencatatan dan
pelapaoran insiden kecelakaan kerja sesuai denga nprosedur yang telah
ditetapkan tim K3.
2. Penilaian kinerja staf
Adalah penilaian kinerja /Performance Appraisal” dari masing-masing staf
sesuai profesi pada saat bertugas, dilakukan oleh atasannya atau pejabat yang
berwenang dengan menggunakan Pedoman Penilaian Kinerja
3. Penilaian kinerja unit
Pencatatan dan penilaian kinerja unit dilihat dari:
Jumlah Pemeriksaan berdasarkan jenis dan status pasien
2
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan PMKP di unit kerja dengan menggunaan metode siklus
PDC/SA.
ACT PLAN
STUDY DO
VI. SASARAN
1. Standar Pelayanan Minimal
2. Indikator mutu nasional
3. Indikator mutu Area klinis
4. Indikator mutu Area manajemen
5. Indikator ssasarn keselamatan pasien
3
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Dilakukan melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan dari
penangung jawab Unit Laboratorium ke Kepala Unit Laboratorium untuk
dianalisa dan pembuatan rencana tindak lanjut oleh tim mutu dan dilanjutkan
kepada Direktur Rumah Sakit melalui Komite PMKP.
b. Pencatatan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien unit kerjadan apabila
ditemukan insiden keselamatan pasien dilakukan pelaporan dan pembuatan
kronologis untuk dilaporkan ke Unit Laboratorium dan dilanjutkan ke Komite
PMKP
c. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Kepala Unit untuk selanjutnya
dilakukanpembuatan Rencana Tindak Lanjut.
X. PENUTUP
Demikian program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
Laboratorium sebagai pedoman dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan di
lingkup Laboratorium
4
LAMPIRAN
I. JADWAL KEGIATAN
5
II. PROFIL INDIKATOR UNIT LABORATORIUM
1. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium (MUTU NASIONAL)
6
FORMAT
T WAKTU
PENCATATAN N
G
NAMA NOMOR JENIS DOKTERPEM
<30 >30
KOMULATIF
O PASIEN RM PEMERIKSAAN ERIKSA WAKTU
L MENIT MENIT
7
FORMAT PENCATATAN NO TANGGAL
NAMA RESPON
KET
PASIEN SP P KP TP
8
ditindaklanjuti
DENOMINATOR Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
FORMULA Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan
PENGUKURAN ditindaklanjuti
METODE Retrospective
PENGUMPULAN DATA
CAKUPAN DATA Data komplain
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISIS 6 bulan
DATA
NILAI AMBANG ATAU ≥ 75 %
STANDAR
METODOLOGI ANALISA Statistik : Run Chart, Control Chart Parento, Bar
DATA Diagram
Interpretasi Data : Tren, Bandingkan dengan RS lain
SUMBER DATA Survey kepuasan pelanggan
PJ PENGUMPUL DATA PMKP
PUBLIKASI DATA Internal : Rapat bulanan dengan Direktur
FORMAT PENCATATAN NAMA
JAM
KOMPLAIN
RESPON
NO TANGGAL DPJP KET
PASIEN 1X24 3 7
JAM HARI HARI
9
Lima indikasi kebersihan tangan:
1. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum masuk ruangan
perawatan pasien
2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh pasien, baju
atau pakaian
3. Prosedur aseptik contoh: tindakan transfusi, perawatan luka,
pemasangan kateter urin, suctioning, perawatan daerah tindakan
invasif
4.Tindakan invasif contohnya pemasangan kateter intravena (vena
pusat/ vena perifer), kateter arteri
5. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces,
produksi drain, dll
6. Menyentuh lingkungan meliputi: menyentuh tempat tidur pasien,
linen yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau
peralatan lain yang digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis
yang ada di sekitar pasien
10
METODE Sensus Harian
PENGUMPU
LAN DATA
CAKUPAN Area RSB Jeumpa
DATA
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPU
LAN DATA
FREKUENSI 4 Bulan
ANALISIS
DATA
NILAI 100%
AMBANG/
STANDAR
METODOLO
GI ANALISA Statistik : Run Chart, Control Chart Parento, Bar Diagram
DATA Interpretasi Data : Tren, Bandingkan dengan RS lain
SUMBER Catatan data dan pengamatan kebersihan tangan di semua unit
DATA pelayanan pasien
PJ Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
PENGUMPU
L DATA
PUBLIKASI Internal : rapat koordinasi dengan direktur
DATA
FORMAT 6 LANGKAH 5 MOMEN
SETEL
PENCATATA SEBELUM AH SETEL SETELAH
Nam
SEBEL MELAKUK TERKE AH MENINGGAL
N N a
J UM AN NA KONTA KAN J
O (inisi 1 2 3 4 5 6
ml KONTA TINDAKA CAIRA K LINGKUNGA ml
al)
K PX N N DENG N SEKITAR
ASEPTIK TUBUH AN PX PX
PX
11
DENOMINATOR Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium satu bulan
FORMULA N/D x 100%
PENGUKURAN
METODE Sensus harian
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN DATA Total sampling
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI 6 bulan
ANALISIS DATA
NILAI AMBANG 100%
METODOLOGI Statistik : Run Chart, Control Chart Parento, Bar Diagram
ANALISA DATA Interpretasi Data : Tren, Bandingkan dengan RS lain
SUMBER DATA Data Laboratorium
PJ PENGUMPUL Unit Laboratorium
DATA
PUBLIKASI DATA Internal
FORMAT NO TANGGAL PERMINTAAN JENIS CEK KETERANGAN
NAMA RM Jenis PASEN BENAR SALAH
PENCATATAN Pemeriksaan
6. Waktu tunggu pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan darah rutin dan cito
12
untuk seluruh pasien yang diperiksakan laboratorium Darah
rutin dan cito.
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang diperiksakan laboratorium Darah
rutin dan cito setiap bulan.
FORMULA N/D x 100%
PENGUKURAN
METODE Sensus Harian
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN DATA Total Sampling
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI 6 bulan
ANALISIS DATA
NILAI Pemeriksaan rutin ≤ 6 jam ( 360 menit ) dan pemeriksaan
AMBANG/STANDA cyto ≤ 1,5 jam ( 90 menit )tercapai 100%
R
METODOLOGI Statistik : Run Chart, Control Chart Parento, Bar Diagram
ANALISA DATA Interpretasi Data : Tren, Bandingkan dengan RS lain
SUMBER DATA Unit Laboratorium
PJ PENGUMPUL Kepala Unit Laboratorium
DATA
PUBLIKASI DATA Internal
FORMAT
PENCATATAN
13
III. FORM INDIKATOR UNIT LABORATORIUM
1. Waktu Lapor hasil test kritis Laboratorium
RUANGAN : BULAN :
14
2. Kepatuhan cuci tangan
RUANGAN : BULAN :
6 LANGKAH 5 MOMEN
SETELAH
Nama SEBELUM SETELAH SETELAH
NO SEBELUM TERKENA
(inisial) MELAKUKAN KONTAK MENINGGALKAN
1 2 3 4 5 6 Jml KONTAK CAIRAN Jml
TINDAKAN DENGAN LINGKUNGAN
PX TUBUH
ASEPTIK PX SEKITAR PX
PX
Jumlah
Persentase
15
3. Kepuasan pasien dan keluarga
RUANGAN : BULAN :
RESPON KET
NO TANGGAL
SP P KP TP
16
4. Kecepatan respon terhadap komplain
RUANGAN : BULAN :
17
5. Waktu tunggu pemeriksaan darah rutin dan cito
Bulan: Tahun :
Jumlah pemeriksaan
Komulatif waktu
Cito Rutin
No TGL
Cito Rutin
≤ 2 jam >2 jam ≤ 6 jam >6 jam
(mnt) (mnt)
18
6. Tidak ada kesalahan pemberian hasil LAB CITO dan RUTIN
Bulan :
19