Anda di halaman 1dari 15

Uji Normalitas Dan Homogenitas

Kelompok 2 :

1. Mega Puspa (1710206006)


2. Icha Asmarani (1720206022)
3. Eva Septiana (1730206057)
4. Pawit Safitri (1730206083)
5. Didin Nurhandala (1730206052)

Dosen Pengampu:
Ambarsari Kusuma Wardani, M.Pd
UJI NORMALITAS DATA

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang


digunakan untuk mengetahui apakah data berasal
dari populasi yang terdistribusi normal atau berada
dalam sebaran normal.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui


apakah data yang diperoleh terdistribusi
normal atau tidak. Dasar pengambilan
keputusan adalah jika nilai

𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘, 𝑑𝑎𝑛


𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam analisis
normalitas data yaitu liliefors, chi kuadrat, kolmogorof-smirnov,
dan sebagainya

1. Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors

Menurut Sudjana Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan


uji liliefors (Lo) dilakukan dengan langkah-langkah berikut

1. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:


𝐻0 ∶ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
𝐻1 : 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
2. Data pengamatan 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … . . 𝑥𝑛 dijadikan bilangan baku
𝑧1 , 𝑧2 , 𝑧3 , … . . 𝑧𝑛 dengan menggunakan rumus:
𝒙𝒊 − 𝒙
𝒔
3. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
𝐹(𝑧𝑖 ) = 𝑃(𝑧 > 𝑧𝑖 ).
4. Hitunglah selisih 𝐹 𝑧𝑖 − 𝑆 𝑧𝑖 , kemudian tentukan harga mutlaknya

5. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak


selisih tersebut, misal harga tersebut L0.

jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝐻0 , 𝑑𝑎𝑛


Jika 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐻0
Contoh :
Suatu survei ingin mengetahui bentuk distribusi dari data hasil belajar
siswa kelas 3 SMP pada pelajaran matematika dengan data dibawah ini.

78 75 76 67 87 69 65 64 68 74

73 76 78 85 81 67 65 68 64 63

67 69 74 75 68 67 62 71 72 45
Pembahasan :

Tabel Akan dibahas dalam Excel

𝐻0 ∶ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙


𝐻1 : 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙

Dari kolom terakhir dalam tabel pada excel di dapat L0 = 0,104707674


dengan
n = 30 dan taraf nyata 𝛼 = 0,05 Dari tabel Nilai L Kritis untuk Uji Liliefors
di dapat L = 0,161 yang lebih besar dari L0 = 0,104707674 sehingga
hipotesis H0 diterima
2. Uji Normalitas menggunakan Chi Kuadrat

Uji normalitas dengan menggunakan uji chi kuadrat disebut juga Uji
Goodnes of Fit. Menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan
data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Uji normalitas
datanya disajikan secara berkelompok. Data berbentuk nominal atau
ordinal
Rumus umum :

Keterangan :
Oi = Frekuensi hasil pengaamatan pada klasifikasi ke-i
Ei = Frekuensi yang diharapkan pada kalsifikasi ke-i
X2 = Nilai Chi Kuadrat

Jika X2hitung < X2tabel maka H0 diterima dan untuk hal lainnya H0 ditolak
UJI HOMOGENITAS DATA

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua atau lebih


populasi. Semua karakteristik populasi dapat bervariasi antara satu
populasi dengan yang lain.
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetaahui apakah varians skor
yang diukur pada kedua sampel memiliki varians yang sama atau
tidak.

Populasi-populasi dengan varians yang sama besar dinamakan


dengan varians yang homogen, sedangkan populasi-populasi
dengan varians yang tidak sama besar dinamakan populasi dengan
varians yang heterogen
Adapun uji yang akan digunakan yaitu :

1. Uji Harley Pearson

Uji ini digunakan untuk menguji ukuran dengan cuplikan yang sama
(n yang sama) untuk tiap kelompok, misalkan kita mempunyai dua
populasi normal dengan varians 𝜎1 2 dan 𝜎2 2

akan diuji mengenai uji dua pihak untuk pasangan hipotesis nol H0
dan tandingaannya H1 :

H0 : 𝜎1 2 = 𝜎2 2
H1 : 𝜎1 2 ≠ 𝜎
Prosedur Uji Harley Pearson :

1. Menentukan formulasi hipotesis


H0 : 𝜎1 2 = 𝜎2 2
H1 : 𝜎1 2 ≠ 𝜎
2. Menentukan taraf nyata (𝛼) dan Ftabel
Ftabel ditentukan dengan 𝛼. derajat bebas pembilang (n1 – 1) dan derajat
penyebut (n2 – 1) dengan rumus Ftabel = F1𝛼(𝑛 −1,𝑛 −1)
2 1 2

3. Menentukan kriteria pengujian


Terima H0 𝑗𝑖𝑘𝑎 Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Tolak H0 𝑗𝑖𝑘𝑎 Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

4. Menentukan uji statistik


𝑆1 2
F= 2
𝑆2
Varians terbesar
F=
Varians terkecil

5. Menarik Kesimpulan
Contoh Soal :
Suatu penelitian ingin mengetahui apakah nilai matematika dari kelas A dan
kelas B memiliki varians yang homogen atau tidak. Adapun data dari dua kelas
tersebut yaitu :
No Kelas A (X1) Kelas B (X2)
1 77 76
2 78 64
3 82 59
4 73 72
5 62 53
6 70 85
7 75 56
8 86 62
9 68 63
10 91 64
11 70 86
12 69 73
13 92 69
14 65 71
15 79 80
16 69 82
17 73 67
18 70 63
19 59 64
Pembahasan :
Tabel pembahasan akan disajikan dalam bentuk Excel

Dari tabel tersebut telah didapat:

𝑆1 2 = 80,99 𝑑𝑎𝑛 𝑆2 2 = 90,99 maka:

Varians terbesar
F=
Varians terkecil

𝑆2 2 90,99
Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 1,1234
𝑆1 2 80,99

Berdasarkaan tabel distribusi F pada 𝛼 = 0,05 dengan derajat


kebebasan (dk) pembilang = 𝑛1 − 1 = 19 − 1 = 18 dan dk penyebut
𝑛2 − 1 = 19 − 1 = 18 diperoleh F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝑜,05;18;18) = 2,22

Kesimpulan :
Karena Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (1,1234) < F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,22) , maka variansi populasi nilai
antara kelas A dan kelas B adalah homogen
2. Homogenitas dengan Uji Barlett.
Uji Barlett digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih
dari dua kelompok data
Langkah-langkah uji homogenitas menggunakan uji barlett:

1. Menghitung darajat kebebasan (dk) masing-masing kelompok


2. Menghitung varians (s) masing-masing kelompok
3. Menghitung besarnya log S2 masing-masing kelompok
4. Menghitung besarnya dk. log S2 masing-masing kelompok
5. Menghitung nilai varians gabungan semua kelompok dengan
rumus

Ket : S2gab = Varians gabungan


6. Menghitug nilai B (nilai Bartlett) dengan rumus sebagai berikut :
𝐵 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑡𝑙𝑒𝑡𝑡 = Σ 𝑑𝑘 (𝑙𝑜𝑔𝑆 2𝑔𝑎𝑏 )

7. Menghitung nilai 𝜒 2 dengan rumusan sebagai berikut:

dimana

8. Kriteria Pengujian :
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka tolak H0
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka terima H0

Anda mungkin juga menyukai