Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KARDIOFASKULER DENGAN GANGUAN

KASUS ANEMIA
DosenPengampu : Kurniati Perihatin, Ners,. M.kep

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2


1. HERMAN
2. ABDUL AZIZ AZHARI
3. JUMRATUH
4. TERI MULAELANI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG D3

MATARAM 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalahini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas mengenai “Penyakit Anemia “

Makalah ini kami susun sebagaimana materi yang terdapat dalam mata kuliah KMB 1 Materi ini kami ambil
dari beberapa sumber dibuku, dengan demikian pembaca dapat memperluas wawasannya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu
kami ingin pembaca untuk memberikan saran serta kritik agar dapat membangun makalah kami. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Sabtu, 8 Oktober 2019

Penyusun Kelompok 2
Daftar isi

Kata pengantar.......................................................................................

Daftar isi................................................................................................

Bab 1.....................................................................................................

a. Pengertian anemia......................................................................
b. Tanda dan gejala anemia............................................................

Bab 2.....................................................................................................

a. Tanda dan gejala.........................................................................

Bab 3.....................................................................................................

a. Klasifikasi...................................................................................
b. Diagnosa.....................................................................................

Bab 4.....................................................................................................

a. Pengkajian..................................................................................
b. Evaluasi......................................................................................

Daftar pustaka.......................................................................................
BAB I

Pengertian Anemia
anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemaglobin (protein pembawa
oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemaglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, mengantarkanya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemaglobin (protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung
haemoglobin yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengatarkanya ke seluruh
bagian tubuh.

Anemia

Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan, beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya.
Anemia bias diklarifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari
dan penampakan klinis. Pemyebab anemia yang paing sering adalah pendarahan yang berlebihan, rusaknya
sel darah merah secara berlebihan hemolosis atau kekurangan pembentukan sel darah merah (hematopoisisi
yang tidak efektif) seseorang pasien dikatakan anemia bilah konsentrasi haemoglobin (Hb)nya kurng dari
13,5g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/Dl
atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.
BAB II

Etiologi
Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus, pendarahan, geneti,
kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, gangguan sumsum tulang.

Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :

1. Meningkatkan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan system imun, talesemia.
2. Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
3. Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat pendarahan akut, pendarahan kronis,
menstruasi, ulser kronis dan trauma.

Tanda dan gejala


1. Kelopak mata pucat
Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika anda meregangkan kelopak
mata dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata
berwarna pucat.
2. Sering kelelahan
Jika anda merasa lelah sepanjang waktu selama 1 bulan atau lebih, bias jadi anda memiliki jumlah sel
darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat begantung pada oksidasi dan sel darah merah
semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
3. Sering mual
Mereka yang menderita anemia sering kali mengalami gejala morning sickness atau mual segera
setelah mereka bangun dari tempat tidur.
4. Sakit kepala
Orang yang mengali anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus menerus. Kekurangan darah
merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering memyebabkan sakit kepala.
5. Ujung jari pucat
Ketika anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika anda mengalami
anemia, ujung jari anda akan menjadi puti atau pucat.
6. Sesak napas
Jumlah darah yang rendah menurungkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita
anemia sering merasa sesak napas atau sering terengah-rengah keika melakukan aktifitas sehari hari
seperti berjalan.
7. Denyut jantung tidak teratur
Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki kecepatan
abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantug meningkat. Hal ini
menyebabkan jantung bedebar tidak teratur dan cepat.
8. Wajah pucat
Jika anda mengalami anemia, wajah anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih
kekuningan.
9. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang
cukup dari tubuh, anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.
10. Menurunya kekebalan tubuh
Ketika tubuh anda memiliki energy yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuan tubuh untuk
melawan penyakit ikut menurun anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Gejala anemia :
A. Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat
rendah sebelum gejalanya muncul, gejala-gejala tersebut berupa:
1. simtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
2. Letargi
3. Napas pendek atau sesak, terutama saat beraktifitas
4. Kepala terasa ringan
5. Palpitasi

Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu:
a. Pucat pada membrane mukosa yaiutu mulut, konjugtiva, kuku.
b. Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
c. Gagal jantung
d. Pendarahan retina
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantranya :
a. Glissitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisensi besi
b. Stomatitisangular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
c. Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
d. Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
e. Ulserasi di laki : terjadi pada anemia sickle cell
f. Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
g. Neuropati perifer, atrofi optic, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
h. Garing biru pada gusi, (burton’s line). Ensefalopati. Dan neuropati motorik perifer sering
terlihat pada pasein yang keracunan metal.
BAB III
KLASIFIKASI

Klasifikasi anemia akibat gangguan eritropoiesis

1. Anemia difisiensi besi


Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan
timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
2. Anemia megaloblastik
Difisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek
pada replikasi DNA efek yang timbul adalah pembesaran precursor sel darah (megaloblas)
di sumsum tlang hematopoiesis yang tidak efektif dan pansitopenia
3. Anemia aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat
terjadi akibat paparan racun, radiasi,reaksi terhadap obat atau virus, dan efek pada perbaikan
DNA serta gen.
4. Anemmia mieloptistik
Anemia yang terjadi akibat pengantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor,kelainan
granuloma,yang menyebapkan pelepasan eritferuit pada tahap awal.

Klasipikasi anemia berdasarkan sel


a. Anemia mikrositik : penyebap utamanya itu devisiensi besi dan talasemia ( ganguan HB)
b. Anemia normosirik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit keronis seperti ganguan
ginjal
c. Anemia makrositik : penyebap utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi
alcohol,dan anemia megaloblastik
Diagnosa
Pemeriksaan darah bisa menetukan adanya anemia.
Persentase sel darah pada volume darah total (hematokrit) Dan jumlah haemoglobin dalm suatu contoh
biasa di tentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitug jenis darah konplit.(CBC)

Manejemen Terapi
Teraoi langsung di tujukan pada penyebab anemia, dapat berupa
A. Transfungsi darah
B. pemberian kortikosteroid atau obat-obat lain yang daoat
C. pemberian eritropoientin, hormone yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk
membantu sumsum tulang pada proses hematopoisis
D .pemberian suplemen besi,vitamin B12, vitamin-vitamin mineral lain yang di butuhkan
akibat dari anemia adalah transfortasi sel darah tergaggu dan jaringan tubuh si penderitaanemia akan
mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energy.Maka tidak mengherankn jika gejala
anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat,gelisah dan terkadang sesak.Serta di tandai dengan
warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.

pencegahan penyakit anemia


Banyak jenis anemia tidak dapat di cegah tapi anda dapat membantu menghindari iron deficiency
anemia dan vitamin deficiency anemia dengan makanan sehat yang mengandung: zat besi
dapat di temukan pada daging jenis lain adalah kacang,sayur bewarna hijau gelap,buah yang di
keringkan ,dan lain-lain makanan yang mengandung zat besing penting untuk mereka yang
membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak –anak,wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi
yang cukup untuk bayi,vegetarian dan atlet. Folat
Dapat di temukan pada jeruk, pisang,sayuran bewarna hijau gelap kacang- kacangan,sereal dan pasta
VITAMIN B-12
Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT ANEMIA

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Aminah

Umur : 64 th

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : Sekolah Dasar

Pekerjaan : Berdagang

Alamat : Tinggar Jaya Rt.04/X, Jatilawang

Suku Bangsa : Jawa / Indonesia

Diagnosa Medis : Anemia Hipokromik Mikrositik

Nomor RM : 641176

Masuk RS : 20/05/2013
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Aminah mengeluh merasa lemas dan tidak bertenaga

Keluhan Tambahan

Aminah mengatakan tidak bisa BAB selama 5 hari. Pada tanggal 22 Mei 2013 sudah BAB
tetapi sedikit dan berwarna hitam.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dari IGD dengan keluhan lemas, pusing, mual, nafsu makan menurun, bisa BAB
dan BAK. Lima (5) hari sebelum masuk RSUD Banyumas, keluarga mengatakan pasien tampak
lebih pucat, pasien mengeluh pusing, lemah, BAB hitam, tidak ada muntah, nafsu makan mulai
menurun.. Ny W mengatakan ketika di rumah BAB sedikit dan berwarna hitam dengan
konsistensi keras.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Aminah mengatakan mempunyai riwayat hipertensi tapi tidak pernah di rawat sebelumnya.

4. Riwayat Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita gejala penyakit yang
sama dengan pasien namun ada riwayat anggota keluarga yang memiliki riwayat Hipertensi.

5. Diagnosa medik pada saat Masuk RS adalah Anemia Hipokromik Mikrositik. Tanggal 22 Mei
2013 Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan hematologi, dan pemeriksaan urine.
C. Pengkajian Pola Fungsional
1. Pemeliharaan kesehatan
Aminah mengatakan bahwa dia sedang mengalami sakit kurang darah. Pasien mengatakan jika
sakit jarang pergi ke Puskesmas dan sering mengkonsumsi jamu. Dalam keluarga pasien, sehat
berarti mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa gangguan. Keluarga sangat berharap bahwa
penyakit yang diderita pasien akan segera membaik dan pasien segera pulang.

2. Nutrisi – pola metabolic


Sebelum sakit :
Makan: Aminah mengatakan pasien makan
2x/hari dengan nasi dan lauk pauk dengan
setengah piring.
Minum: Aminah mengatakan pasien minum
6gelas/hari.

Sesudah sakit :
Makan: Aminah mengatakan selama mengalami
sakit, pola makan pasien menjadi tidak teratur
dengan porsi sedikit. Pasien hanya makan tiga
sendok dan tidak mau makan buah. Saat dikaji
porsi makan pasien mulai bertambah dengan
ditandai makanan pasien sisa sedikit.
Minum: keluarga pasien mengatakan dalam
sehari pasien minum hanya 3 gelas.
3. Pola eliminasi
a. Pola defekasi
Sebelum sakit Aminah mengatakan pasien BAB 1x/hari dengan
konsistensi lunak dan warna khas.

sesudah sakit Aminah mengatakan selama sakit dan sebelum di


rawat di Rumah Sakit 5 hari belum bias BAB. Pada
tangaal 22 Mei 2013 pasien sudah BAB dengan
konsistensi keras, sedkit dan berwarna hitam.

b. Pola eliminasi urin


Sebelum sakit Aminah mengatakan pasien BAK 5-7x/hari dengan
warna kuning dan bau yang khas.

Sesudah sakit Aminah mengatakan pasien BAK 4x/hari dengan warna


kuning dan bau yang khas

4. Aktifitas-pola latihan
Sebelum sakit Aminah mengatakan bahwa sebelum sakit Ny.W melakukan
semua aktivitas secara mandiri baik makan atau minum,
mandi, toileting, berpakaian. mobilitas, berpindah dan
ambulasi.
sesudah sakit Aminah mengatakan bahwa selama sakit semua aktivitas
dilakukan dengan bantuan.
5. Pola kognitif dan sensori
Pengelihatan Aminah tetapi tidak menggunakan kacamata, lapang
pandang pasien masih bagus.

Pendengaran Aminah mengatakan pendengaran pasien masih jelas


ditandai dengan pasien masih dapat menjawab pertanyaan
dengan jelas.

Pengecapan Aminah mengatakan pasien masih dapat membedakan


rasa antara manis, pahit, asam dan asin dengan baik.

Sensasi Aminah mengatakan pasien masih dapat membedakan


panas, dingin, sakit maupun nyeri.

Sensori :
Pasien masih mampu berbicara dengan baik, tetapi dalam menjawab pertanyaan tidak sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan. Keluarga pasien mengatakan pasien sering mengalami
kelupaan atau demensia.
6. Pola istirahat-tidur
Sebelem sakit Aminah mengatakan pasien sebelum dirawat di
RSUD Banyumas mengalami tidak mengalami
gangguan tidur. Pasien tidur jam 21.00 WIB-
04.00.
Sesedah sakit Aminah mengatakan semenjak sakit, pola tidur
pasien mengalami perubahan dari jam 03.00 WIB-
05.00 dan siang tidak tertidur. Selama dirawat di
RSUD Banyumas pola tidur pasien mengalami
perbaikan kembali dari jam 22.00-04.00 WIB
terutama ketika pasien sudah transfusi darah.

7. Pola konsep diri


a. Gambaran diri/body image
Aminah mengatakan bahwa Aminah merasa bersyukur dengan anugrah yang Tuhan telah
berikan kepadanya karena anggota badannya tidak mengalami kecacatan.
b. Identitas diri
Aminah adalah seorang perempuan, dan Aminah mengatakan merasa puas dengan
keadaannya.
c. Peran
Aminah berperan sebagai seorang istri dan nenek. Aminah memiliki satu orang anak laki-laki
dan memiliki 7 orang cucu.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa walaupun Pasien sudah tua, tetapi Pasien harus tetap bersemangat
sehingga dapat tetap bermanfaat dan melakukan aktivitas secara mandiri.
e. Harga diri
Pasien tidak merasa malu karena menderita penyakit anemia mikrositik.
8. Pola peran dan hubungan
Selama dirawat di rumah sakit pasien ditunggu oleh anak dan menantunya. Aminah memiliki
satu orang anak laki-laki dan 7 orang cucu. Hubungan dengan anggota keluarga yang lain baik-
baik saja dan tidak ada masalah didalam keluarganya.

9. Pola reproduksi dan seksual


Pasien berjenis kelamin perempuan Aminah tidak menggunakan alat kontrasepsi dan sudah
mengalami menopause.

10. Pola pertahanan diri/koping


Aminah mengatakan jika ada masalah keluarga, menyelesaikannya dengan cara musyawarah.
Aminah mengatakan pasien termasuk orang yang terbuka. Sehingga jika ada masalah selalu
diceritakan pada anak ataupun anggota keluarga yang lain.

11. Pola keyakinan dan nilai


Aminah mengatakan bahwa pasien beragama Islam, sebelum sakit pasien melakukan ibadah
dengan baik seperti sholat lima waktu. Selama di RSUD pasien tidak melaksanakan ibadah sama
sekali karena pasien terpasang infus dan keterbatsann fisik.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
a. Pernafasan : 20 x/menit
b. Nadi : 82 x/menit
c. Suhu : 36,4 0 C
d. Tekanan darah : 150/80 mmHg
2. Head to toe
a. Kepala : bentuk mesochepal
1) Rambut : beruban, lurus, tidak berketombe dan kulit kepala tidak ada luka.
2) Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, lapang pandang masih cukup bagus.
3) Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
4) Mulut : mukosa lembab, bibir pucat, tidak ada stomatitis.
5) Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
b. Leher : tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Thorax : tidak ada retraksi dinding dada =
Paru-paru Auskultasi : Vesikuler
Perkusi : Sonor
Jantung Auskultasi : Lup-dup
Jantung : Pekak

d. Abdomen : datar, supel, tympani


a. Hepar : tidak teraba
b. Lien : tidak teraba
e. Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis maupun skoliosis. Pasien mengeluh ada nyeri
punggung.
f. Genitalia : Perempuan
g. Ekstremitas
Ekstremitas ataas Terpasang infus NaCl pada tangan kiri,
pergerakan terbatas
Ekstremitas bawah Tidak ada oedema,tidak ada
verises,pergerakan terbatas

H. Kulit : kulit aminah tampak keriput, turgor kulit lebih dari 2 detik, akral dingin, capillary
refill time > 3 detik.
BAB V
ANALISI DATA PASIEN
ANALISA DATA
NO. DATA KLIEN MASALAH PENYEBAB
DO : Ketidakefektifan Penurunan
- Pasien tampak pucat Perfusi Jaringan Konsentrasi
- Warna kulit tampak putih pucat Perifer Hb dan
- Pasien tampak lemah Darah
- Konjungtiva anemis
- Akral pasien teraba dingin
- Capilary Refiil Time : > 3 detik
- Hasil laboratorium :-

- Tanda Tanda Vital :


TD = 150/ 80 mmHg,
S = 36,4 0 C
N = 82 kali/menit,
RR = 20 kali/menit
1
DS :
- Pasien mengeluh lemah dan tidak bertenaga
- Keluarga pasien mengatakan pergerakan pasien
dibantu karena pasien mengeluh lemah
- Keluarga pasien mengatakan saat berdiri pasien
cenderung sering jatuh
- Keluarga mengeluh pasien tampak lebih pucat
DO : Risiko Jatuh kelemahan
- Usia pasien : 64 tahun
- Kekuatan otot ektremitas
- Pasien tampak pucat.

- Tanda Tanda Vital :


TD = 150/ 80 mmHg,
S = 36,4 0 C
2 N = 82 kali/menit,
RR = 20 kali/menit
.
DS :
- Pasien mengeluh lemah dan tidak bertenaga
- Keluarga pasien mengatakan pasien pernah
mengalami jatuh sebelumnya karena lemah.
- Keluarga pasien mengatakan pergerakan pasien
harus dibantu.

DO : Keletihan Status
- Pasien tampak lemah Penyakit
- Pasien tampak kurang minta terhadap sekitar (Anemia)
3 - Hb : 5,8 gr/dL
DS :
- Pasien mengeluh lemah dan tidak bertenaga
- Pasien mengeluh tidak kuat jika berdiri sendiri

EVALUASI
Tanggal Jam Evaluasi
20/11/17 08.000 AM Pasien sudah tampak normal TD :120/80mmHg
N : 80x/mnt S : 37oc RR : 20x/mntn
-
Keadaaan fisik fasien sudah normal
DAFTAR PUSTAKA

Davey, P. (2005). At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga

Herdman, T. H. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014; Alih Bahasa,

Sumarwati, M.,Subekti, N.B. Jakarta : EGC.

Kasim, F., dkk. (2012). Informasi Spesialiate Obat Indonesia Volume 47 Tahun 2012-2013. . Jakarta : PT.

ISFI penerbitan.

McCloskey, J., Bulechek, Gloria. (2000). Nursing Interventions Classification (NIC). USA : Mosby.

McCloskey, J., Bulechek, Gloria. (2000). Nursing Outcome Classification (NOC). USA : Mosby.

Price, S. A., Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit: Edisi 6 Volume 3.

Jakarta : EGC.

Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 8

Volume 3. Jakarta : EGC.

De.hasdianah HR, M.Si, dr,sentot Imam suprapto, mm (patologi dan patofisiloagi penyakit) john

budiisna1juli 2016

Anda mungkin juga menyukai