Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama melalui ikatan perkawinan
dan kedekatan emosi yang masing-masing mengidentifikasi diri sebagai bagian dari keluarga.
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga sebagai dua atau lebih individu
yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dalam peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya.
Dimana tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam menghadapi masalah kesehatan.Oleh karena itulah kami mengambil judul tentang ‘’ Diagnosa
keperawatan keluarga ‘’ untuk mendeteksi masalah keperawatan dan untuk melakukan tindakan lebih
lanjut.
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari
pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau
status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahnya dapat
dilakukan dalam batas wewenang perawat.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat di angkat sebagai berikut :
1. Apa definisi dari dignosa keperawatan keluarga?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi data untuk membuat diagnosa keperawatan keluarga?
3. Bagaiamana cara menegakkan diagnosa keperawatan keluarga?
4. Apa saja tipologi diagnosa keperawatan keluarga?
5. Apa saja daftar masalah keperawatan keluarga ?
6. Bagaimana penilaian diagnosa keperawatan keluarga?
7. Bagaiamana cara penyusunan prioritas diagnosa keperawatan keluarga?
8. Apa saja diagnosa keperawatan keluarga?

C. Tujuan
Mengetahui dan memahami tentang menganalisa masalah rumusan masalah keperawatan keluarga.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa sebagai peserta didik dalam menelaah suatu
fenomena kesehatan yang spesifik tentang menganalisa kasus pada keperawatan keluarga dengan
masalah rumusan masalah keperawatan keluarga.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Perawat)
Makalah ini bagi tenaga kesehatan khususnya untuk perawat adalah untuk mengetahui
pentingnya bagaimana pelayanan yang tepat terhadap menganalisa kasus pada keperawatan
keluarga dengan masalah rumusan masalah keperawatan keluarga.
3. Bagi Mahasiswa
Manfaat makalah ini bagi mahasiswa baik menyusun maupun pembaca adalah untuk
menambah wawasan terhadap seluk beluk tentang menganalisa kasus pada keperawatan keluarga
dengan masalah rumusan masalah keperawatan keluarga.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi diagnosa keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggunakan dan menggambarkan respons
manusia. Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu keluarga atau masyarakat
yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan sistematis,
memberikan dasar untuk mendapatkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab
melaksanakannya (Susanto, 2012).
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan keputusan klinik tentang respon individu,
keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan
pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah status
kesehatan klien (Carpenito, 2010).
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh
dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan memberikan gambaran tentang masalah
atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahnya
dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat (Achjar, 2010).

B. Identifikasi Data
Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data-data klien atau keadaan tertentu dimana
klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya.
Pengelompokkan data dapat disusun berdasarkan pola respon manusia (taksonomi NANDA) dan/atau
pola fungsi kesehatan (Gordon, 2011).
Respon manusia (Taksonomi NANDA II) :
1. Pertukaran
2. Komunikasi
3. Berhubungan
4. Nilai-nilai
5. Pilihan
C. Cara Menegakkan Diagnosa
1. Anallisa data
Kegiatan ini tidak berbeda dengan analisis dan sintetis pada asuhan keperawatan klinik,
perawat mengelompokkan data subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan standart
normal sehingga didapatkan masalah keperawatan.
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu:
a. Problem (Permasalahan)
Merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan. Masalah
adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi.
b. Etiologi (Penyebab)
Keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan yang memberikan arah
terhadap terapi keperawatan. Penyebab meliputi: perilaku, lingkngan, interaksi antara perilaku
dan lingkungan.
c. Sign & Symptom (Tanda dan Gejala)
Adalah ciri, tanda atau gejala yang merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan
diagnosis keperawatan.

D. Tipologi Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Diagnosa Aktual
Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan perawat
dengan cepat.
Contoh : Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada ibu B keluarga bapak A b.d
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang nyaman untuk istirahat tidur.
2. Diagnosa Resiko/Resiko Tinggi
Masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah aktual dapat terjadi
dengan cepat bila tidak segera mendapat bantuan perawat.
Contoh : Resiko tinggi gangguan perkembangan balita Y keluarga bapak X b.d ketidakmampuan
keluarga melakukan stimulasi pada balita.
3. Diagnosa Potensial
Suatu keadaan sejahtera keluarga saat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan yang dapat meningkatkannya.
Contoh : Potensial peningkatan kesejahteraan ibu J yang sedang hamil pada keluarga bapak M.
E. Daftar Masalah Keperawatan
Daftar masalah keperawatan ( NANDA ) yang dapat di gunakan sebagai berikut :
1. Gangguan proses keluarga
2. Gangguan pemelihara kesehatan
3. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh
4. Gangguan peran menjadi orang tua
5. Gangguan pola eliminasi
6. Gangguan penampilan peran
7. Gangguan pola seksual
8. Ketidakmampuan antisipasi duka berkepanjangan
9. Konflik pengambilan keputusan
10. Koping keluarga yang tidak efektif
11. Gangguan menejemen pemelihara rumah
12. Deficit pengetahuan tentang....
13. Hambatan interaksi social
14. Resiko perubahan peran orang tua
15. Resiko terjadi trauma
16. Resiko terjadi prilaku kekerasan
17. Ketidakberdayaan
18. Terjadi isolasi social, dan
19. masih banyak lagi.

F. Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan


Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosis keperawatan lebih dari satu. Proses
skoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan (Achjar, 2010)
Proses skoringnya dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan:
1. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2. Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑥𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Skor tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu 5).
Skoring diagnosis keperawatan menurut Bailon dan Maglaya (1978).
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat Masalah
 Tidak/kurang sehat 3 1
 Ancaman kesehatan 2
 Krisis atau keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan Masalah Dapat Di ubah
 Dengan mudah 2 2
 Hanya sebagian 1
 Tidak dapat 0
3. Potensi Masalah Dapat Di cegah
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah
 Masalah berat, harus segera ditangani 2 1
 Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0

Kriteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah :

1. Sifat masalah
a. Kurang/tidak sehat : Merupakan kegagalan dalam mengoptimalkan kesehatan
b. Ancaman kesehatan : Adalah keadaan yang memungkinkan terjadinya penyakit/masalah
kesehatan
c. Krisis : Merupakan masa yang membutuhkan banyak penyesuaian dari individu/keluarga
2. Kemungkinan masalah dapat di ubah
Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan
(intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kemungkinan
masalah dapat dicegah :
a. Pengetahuan dan tekhnologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah
b. Sumber-sumber yang ada pada keluarga baik dalam bentuk fisik, keuangan atau tenaga
c. Sumber-sumber dari keperawatan misalnya, dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan
waktu
d. Sumber-sumber di masyarakat misalnya, dalam bentuk fasilitas kesehatan, organisasi
masyarakat, dukungan sosial masyarakat
3. Potensial masalah dapat di cegah
Adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul yang dapat dikurangi atau dicegah. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan adalah :
a. Kepelikan dari masalah
Yaitu berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah, prognosa penyakit atau
kemungkinan merubah masalah
b. Pada lamanya masalah
Hal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Biasanya lamanya
masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah bila dicegah.
c. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang peka atau rawan
Adanya kelompok atau individu tersebut pada keluarga akan menambah potensi masalah
bila dicegah
4. Menonjolnya masalah
Adalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya masalah serta
mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada
kriteria ini adalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga tersebut melihat
masalah. Dalam hal ini jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani
segera maka harus diberikan skor yang tinggi.

G. Penyusunan Prioritas Diagnosis Keperawatan


Prioritas di dasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tertinggi dan di susun
berurutan sampai mempunyai skor terendah.Namun perawat perlu mempertimbangkan juga persepsi
keluarga terhadap masalah keperawatan mana yang perlu di atasi segera.
Contoh :

Diagnosis keperawatan keluarga

Resiko terjatuh ( terpleset ) pada lansia yang tinggal di keluarga bapak An yang berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia. Langkah
selanjutnya yaitu perawat perlu melakukan pemberian skor dengan menggunakan skala yang di
rumuskan oleh bailon dan maglaya. Penilaian dilakukan pada semua diagnosis keperawatan yang
telah dirumuskan oleh perawat. Sesuai dengan contoh di atas

Tabel :

N Kriteria Skor Pembenaran


O
1 Sifat masalah 2 2 Bila keadaan tersebut
𝑥1 =
Skala : Ancaman kesehatan 3 3 tidak segera diatasi
akan membahayakan
lansia yang tinggal
bersama keluarga,
karena lansia setiap
hari di rumah tanpa
pengawasan.
2 Kemungkinan masalah dapat 2 Penyediaan sarana
𝑥2 = 4
diubah 2 yang murah dan
Skala : Mudah mudah didapat oleh
keluarga ( misalnya
sandal karet ).
3 Potensial masalah untuk dicegah 2 2 Keluaraga mempunyai
𝑥1 =
Skala : Cukup 3 3 kesibukan yang cukup
tinggi, tetapi merawat
orang tua yang telah
lansia merupakan
penghormatan dan
pengabdian anak yang
perlu dilakukan.
4 Menonjolnya masalah 0 Keluarga merasa
𝑥1 = 0
Skala : Masalah tidak dirasakan 2 keadaan tersebut telah
berlangsung lama dan
tidak pernah ada
kejadian yang
mengakibatkan lansia
mengalami suatu
cidera ( terjatuh ) di
rumah akibat lantai
yang licin.
Total skor 1
3
3

Setelah penilaian, diagnosis keperawatan ( yang lebih dari satu ) disusun prioritasnya
berdasarkan total skor yang tertinggi ke terendah.

Kegiatan lain adalah mensosialisasi prioritas diagnosis keperawatan kepada keluarga.

H. Diagnosa Keperawatan Keluarga


Diagnosis Keperawatan Keluarga (NANDA) yang dapat digunakan, sebagai berikut :
1. Gangguan proses keluarga
2. Gangguan pemeliharaan kesehatan
3. Perubahan kebutuhan nutrisi : kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh
4. Gangguan peran menjadi orang tua
5. Gangguan pola eliminasi
6. Kondisi sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan
7. Gangguan penampilan peran
8. Gangguan pola seksual
9. Ketidakmampuan antisipasi duka berkepanjangan
10. Konflik pengambilan keputusan
11. Adaptasi kedukaan yang tidak fungsional
12. Potensial berkembangnya koping keluarga
13. Koping keluarga tidak efektif
14. Gangguan manajemen pemeliharaan rumah
15. Hambatan interaksi sosial
16. Defisit pengetahuan tentang …
17. Tidak diizinkannya … (contoh : anak remaja keluar rumah) …
18. Konflik peran keluarga
19. Risiko perubahan peran orang tua
20. Risiko terjadi trauma
21. Risiko tinggi perilaku kekerasan
22. Ketidakberdayaan
23. Terjadinya isolasi sosial

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggunakan dan menggambarkan respons
manusia. Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu keluarga atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan
sistematis, memberikan dasar untuk mendapatkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung
jawab melaksanakannya.
1. Diagnosa Aktual
Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan perawat
dengan cepat.
2. Diagnosa Resiko/Resiko Tinggi
Masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah aktual dapat
terjadi dengan cepat bila tidak segera mendapat bantuan perawat.
3. Diagnosa Potensial
Suatu keadaan sejahtera keluarga saat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan yang dapat meningkatkannya.

B. Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan, kita memilik tugas sebagai promosi kesehatan/penyuluh, jadi
sebelum terkena penyakit deteksi dini sangat penting, dignosa digunakan untuk memberikan
intervensi atau tindakan apa yang akan dilakukan kepada pasien sesuai dengan kasus yang terjadi
pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Ns. Susanto Tantut, M.Kep. Sp.Kep.Kom. 2012.Buku Ajar KeperawatanKeluarga Aplikasi Teori
Pada Praktik Asuhan Keperawatan Keluaraga. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Suprajitno.2003.Asuhan keperawatan keluarga.Jakarta.EGC.

Friedman.marilynm.2003.Buku Ajar kperawatan Keluarga, Teori dan praktik edisi


5.Jakarata.EGC.

Carpenitti, L. J. 2000. Buku Saku DiagnosisKeperawatan.Jakarta :EGC.

Anda mungkin juga menyukai