Anda di halaman 1dari 6

RENCARA ASUHAN KEPERAWATAN 40-2 (lanjutan)

Perawatan Pasien Pankreatitis Akut

Intervensi keperawatan Resional Hasil yang diharapkan


5 Kurangi metabolisme 1. Pankreatitis menyebabkan
tubuh yang berlebihan. reaksi peritoneal dan
a. Berikan antibiotik retroperitonealyang berat
seperti yang yang menyebabkan febris,
diresepkan . takikardia dan pernapasan
b. Tempatkan pasien yang cepat. Penempatan
diruangan yang ber- pasien dalam ruang ber-
AC. AC dan pemberian
c. Berikan oksigen lewat oksigen akan menurunkan
hidung untuk beban kerja pada system
mengatasi hipuksia. pernapasan serta
d. Gunakan selimut penggunaan oksigen
hipotermia jika dalam jaringan.
diperlukan. Penurunan panas tubuh
dan dan frekuensi denyut
nadi akan mengurangi
kebutuhan metabolik
tubuh.
Malah kolaborasi: gangguan cairan dan elektrolit, hipovolemia, syok,
Tujuan: perbaikan status cairan dan elektrolit, pencegahan hipovolemia dan syok
1. Kaji status cairan dan 1. Jumlah dan tipe cairan  Prlihatkan membran
elektrolit (turgor kulit, serta elektrolit pengganti mukosa yang lembab
membrane mukosa, ditentukan oleh status dan turgor kulit yang
haluaran urin, tanda-tanda tekanan darah, hasil normal.
vital, parameter pemeriksaaan  Memperlihatkan
dinamika). laboratorium terhadap tekanan darah yang
kadar elektrolit dan BUN, normal tanpa gejala
volume urin dan yang membuktikan
pengkajian kondisi hipotensi postural
pasien. (ortostatik).
2. Kaji sumber-sumber 2. Kehilangan elektrolit  Mengekskresikan urin
kehilangan cairan dan terjadi akibat tindakan dengan volume yang
elektrolit (muntah, diare, pengisap nasogastrik, adekuat
drainase nasogastrik, diaphoresis yang berat,  Memperlihatkan rasa
diaphoresis yang emesis dan sebagai haus yang normal dan
berlebihan). konsekuensi dari keadaan tidak berlebihan.
pasien yang berpuasa.  Mempertahankan
3. Atasi syok jika keadaan 3. Pancreatitis akut yang denyut nadi dan
ini terjadi, luas dapat menyebabkan frekuensi pernapasan
kolaps pembuluh darah yang normal.
a. Berikan kortikosteroid perifer dan syok. Darah
seperti yang dan plasma dapat  Tetap terjaga dan
diresepkan kepada mengalir kedalam rongga responsif.
pasien yang tidak abdomen, dan dengan  Mempertlihatkan
berespon terhadap demikian terjadi tekanan arteri dan gas
terapi konvesional. penurunan volume darah darah arteri yang
b. Evaluasi jumlah serta plasma. Toksin dari normal.
haluaran urin. Upaya bakteri pada pankreas  Memperlihatkan kadar
unruk yang nekrotik dapat elektrolit yang normal.
mempertahankan menyebabkan syok.  Tidak memperlihatkan
haluaran ini pada 50 tanda-tanda atau gejala
ml/jam. yang menunjukkan
4. Berikan infuse elektrolit 4. Pasien pancreatitis defisiensi kalsium
(natrium, kalium, klorida) hemoragik akan (mis, tetanus, spasme
seperti yang diresepkan. kehilangan sejumlah karpopedal)
besar darah dan plasma  Tidak memperlihatkan
yang dapat menurunkan kehilangan lebih lanjut
sirkulasi yang efektif dan cairan dan elektrolit
volume darah. melalui muntah, diare
5. Berikan plasma, albumn 5. Penggantian darah, atau diaphoresis.
dan produk darah seperti plasma atau albumin  Melaporkan stabilisasi
yang diresepkan. membantu dalam berat badan.
menjamin volume darah
 Tidak memperlihatkan
sirkulasi yang efektif. peningkatan ukuran
6. Jaga agar suntikan 6. Kalsium mungkin lingkaran abdomen.
kalsium glikonas selalu diperlukan untuk
 Tidak memperlihatkan
tersedia. mencegah atau mengatasi
gelombang cairan pada
tetanus.
palpasi abdomen.
7. Periksa abdomen untuk 7. Selama episode
 Yang memperlihatkan
mengkaji pembentukan pancreatitis akut, plasma
fungsi organ yang
asites; dapat mengalir kedalam
stabil tanpa manifestasi
a. Ukur lingkar rongga abdomen sehingga
kegagalan.
abdomen setiap hari. mengurangi volume
b. Timbang berat badan darah.
pasien setiap hari.
c. Lakukan palpasi
abdomen untuk
mendeteksi
gelombang cairan
8. Pantau berbagai 8. Semua system tubuh
manifestasi klinik yang dapat mengalami
menunjukkan adanya kegagalan jika
gagal organ multipel; pankreatitisnya berat dan
disfungsi neurologi, penanganan tidak efektif.
kardiovaskuler, ginjal dan
pernapasan.
Sanaan tindakan pendukung seperti penggunaan ventilator, pencegahan komplikasi tambahan
dan plaksanaan perawatan fisik serta psikologi pasien.

Syok dan gagal organ multipel dapat terjadi pada pankreatitis akut, syok hipovolemik
dapat terjadi akibat hipovelemik dan pengaliran cairan plasma kedalam rongga peritoneum. Syok
septi dapat dijumpai pada infeksi bacterial pankreas. Disfungsi jantung dapat terjadi akibat
gangguan elektrolit serta cairan, gangguan keseimbangan asam-basa dan pelepasan zat-zat toksik
kedalam sirkulasi darah.

Kondisi pasien harus dipataui dengan ketat terhadap tanda-tanda dini disfungsi neurologi,
kardiofaskuler, ginjal dan pernapasan. Perawat harus siap dalam menghadapi perubahan status
pasien yang berlangsung cepat dan harus mampu bereaksi dengan cepat pula terhadap perubahan
penanganan dan terapi yang cepat dan sering yang diperlukan untuk perawatan pasien ini. Di
samping itu, keluarga pasien harus trus mempeloreh informasi mengenai status serta kemajuan
pasiem; kepeda keluarga juga harus diberikan waktu untuk bersama dengan pasien,
(penatalaksanaan pasien syok dibahas secara rinci dalam Bab 15).

Memperbaiki integritas kulit. Pasien beresiko mengalami masalah keutuhan kulit akibat
sttus nutrisi yang jelek, tirah baring dan kegelisahan pasien yang dapat menimbulkan ulkus
dekubitus serta gangguan integritas kulit. Disamping itu, pada tubuh pasien yang menjalani
pembedahan akan terpasang lebih dari sati drain atau terdapat luka insisi terbuka sehingga
beresiko mengalami robekan kulit dan infeksi. Pengkajian luka insisi, lokasi drain dan
kondisikulit harus dilakukan dengan teliti untuk menemukan tanda-tanda infeksi, inflamasi dan
robekan kulit. Perawatan luka dilaksanakan seperti yang di resepkan, dan tindakan penjagaan
harus diambil untuk melindungi kulit dari kontak dengan cairan drainase, konsultasi dengan
terapis enterostoma akan membantu perawat untuk mengetahui alat-alat dan protocol yang paling
tepat bagi perawatan kulit. Pasien harus dibalik tubuhnya setiap 2 jam sekali; penggunaan tempat
tidur khusus mungkin diperlukan untuk mencegah robekan kulit.

Pendidikan pasien dan perawatan di rumah. Pasien yang mengalami dan berhasil
melewati episode pancreatitis akut berada dalam keadaan sakit yang berat. Priode waktu yang
sangat panjang diperlukan untuk memulihkan kekuatan dan kembali kepada tingkat aktifitas
sebelum sakit. Karena sakitnya yang berat itu, pasien mungkin tidak ingat lagi akan kejadian dan
penjelasan yang diberikan selama fase akut. Akibatnya, semua informasi dan intruksi yang sudah
disampaikan sering perlu diulang dan disegarkan kemabi. Apabila pnkreatitis akut tersebut
terjadi akibat penyakit pada saluran empedu seperti baru empedu dan penyakit kandung empedu,
maka penjelasan tambahan tentang perlunya diet rendah lemak da menghindari makanan yang
berat perlu diberikan. Apabila pankreatitis tersebut disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol,
pasien harus diingatkan pentingnya menghindari sama sekali konsumsi semua minuman
berarkohol. Setelah serangan yang akut mereda, sebagian pasien cenderung kembali kepada
kebiasaan minum sebelum sakit. Informasi khusus mengenai kelompok-kelompok pendukung
dan berbagai sumber yang dapat membantu pasien untuk menghindari alkohol dimasa
mendatang disampaikan kepada pasien dan keluarganya. Rujukan kepada alcoholic anonymous
(suatu perkumpulan untuk mengatasi kecanduan alkohol) atau kelompok-kelompok pendukung
lainnya sangat diperlukan.

Rujukan keperawat komunitas sering diperlukan agar perawat tersebut dapat mengkaji
keadaan rumah pasien, menyegarkan kembali instruksi dokter mengenai asupan cairan serta
nutrisi dan pentingnya upaya utuk menghindari alkohol. Kunjungan rumah juga memberikan
kesempatan kepada pasien dan anggota keluarganya untuk membicarakan masalah serta
keprihatinan mereka.

Rangkuman tentang penata pelaksanaan keperawatan pasien pankreatitis akut


disampaikan dalam rencana asuhan keperawatan 40-2

Evaluasi

Hasil yang diharapkan

1. Melaporkan berkurangnya rasa nyeri dan gangguan rasa nyaman


a. Mengkonsumsi obat analgesikserta antikolinergik seperti tang diresepkan dan tidak
berlebihan.
b. Mempertahankan tirah baring seperti yang diresepkan.
c. Menghindari konsumsi alcohol untuk mengurangi nyeri abdomen.
2. Mengalami perbaikan fungsi respiratorius
a. Sering mengubah posisi ketika berada di tempat tidur.
b. Bentuk setiap napas dalam paling sedikit setiap jan sekali.
c. Memperlihatkan frekuensi dan pola pernapasan normal, ekspansi paru penuh, suara
pernapasan normal.
d. Suhu tubuh normal dan tidak terdapat infeksi pernapasan
3. Mencapai keseimbangan nutrisi, cairan dan elektrolit
a. Melaporkan penurunan frekuensi diare.

Anda mungkin juga menyukai