Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN DASAR II

Intervensi pada Klien dengan Gangguan


Kebutuhan Spiritual

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Ramadhani Wahyuningtyas (131611133110)
Ardina Nadya Wahyuhermanto (131611133120)
Handini Indah Rahmawati (131611133122)
Cici Kurniatil Farhanah (131611133124)
Mitha Mulia Virdianty (131611133135)

Dosen Pembimbing :
Ira Suarilah, S.Kp., M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori Kebutuhan Dasar Menurut Virginia Henderson
Teori keperawatan Virginia Henderson mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang
manusia. Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai: membantu individu yang sakit
dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap
kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya
tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan, dan
hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin.
Kebutuhan berikut ini, seringkali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson, memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan:
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali, atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal
Dari ke-14 kebutuhan dasar Henderson, kebutuhan spiritual berada pada level ke-11.
Perawat diharapkan mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya dan meyakinkan klien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat
berpengaruh terhadap upaya penyembuhan, sehingga klien dapat memperoleh kekuatan
dari keyakinan spiritualnya dan menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan
masing-masing klien.
B. Kebutuhan Spiritual Klien
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan
keyakinan dan rnemenuhi kewajiban agama serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau
pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan.
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai, serta kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf.
Menginventarisasi 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia, yaitu :
1. Kebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust), kebutuhan ini secara terus-menerus
diulang guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah.
2. Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan untuk menemukan makna hidup
dalam membangun hubungan yang selaras dengan Tuhannya (vertikal) dan sesama
manusia (horisontat) serta alam sekitaraya
3. Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan keseharian,
pengalaman agama integratif antara ritual peribadatan dengan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Kebutuhan akan pengisian keimanan dengan secara teratur mengadakan hubungan dengan
Tuhan, tujuannya agar keimanan seseorang tidak melemah.
5. Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. rasa bersaiah dan berdosa ini
merupakan beban mental bagi seseorang dan tidak baik bagi kesehatan jiwa seseorang.
Kebutuhan ini mencakup dua hal yaitu pertama secara vertikal adalah kebutuhan akan
bebas dari rasa bersalah, dan berdosa kepada Tuhan. Kedua secara horisontal yaitu bebas
dari rasa bersalah kepada orang lain.
6. Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri {self acceptance dan self esteem), setiap
orang ingin dihargai, diterima, dan diakui oleh lingkungannya.
7. Kebutuhan akan rasa aman, terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. Bagi
orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu jangka pendek (hidup di dunia) dan jangka
panjang (hidup di akhirat). Hidup di dunia sifatnya sementara yang merupakan persiapan
bagi kehidupan yang kekal di akhirat nanti.
8. Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi sebagai pribadi yang
utuh. Di hadapan Tuhan, derajat atau kedudukan manusia didasarkan pada tingkat
keimanan seseorang. Apabila seseorang ingin agar derajatnya lebih tinggi dihadapan
Tuhan maka dia senantiasa menjaga dan meningkatkan keimanannya.
9. Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesama manusia. Manusia
hidup saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, hubungan dengan orang
disekitarnya senantiasa dijaga. Manusia juga tidak dapat dipisahkan dari lingkungan
alamnya sebagai tempat hidupnya. Oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban untuk
menjaga dan melestarikan alam ini.
10. Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilainilai religius.
Komunitas keagamaan diperlukan oleh seseorang dengan sering berkumpul dengan orang
yang beriman akan mampu meningkatkan iman orang tersebut.

Kebutuhan spiritual adalah harmonisasi dimensi kehidupan. Dimensi ini termasuk


menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian; kebutuhan akan harapan dan keyakinan
hidup, dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri, dan Tuhan. Ada 5 dasar kebutuhan
spiritual manusia yaitu: arti dan tujuan hidup, perasaan misteri, pengabdian, rasa percaya
dan harapan di waktu kesusahan. Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:
1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan
2. Menemukan arti dan tujuan hidup
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.
INTERVENSI PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL

Diagnosa : Distress spiritual berhubungan dengan ketidakmampuan berdoa (Domain :


10, Kelas : 3, Kode : 00066)

Definisi : Suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan gangguan kemampuan


untuk mengalami makna hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, dunia,
atau kekuatan yang tinggi

NOC NIC RASIONAL

Setelah dilakukan tindakan Fasilitasi Pengembangan Fasilitasi Pengembangan


keperawatan selama 3x24 Spiritual Spiritual
jam, diharapkan 1. Dukung pembicaraan yang 1. Untuk mengetahui
kemampuan untuk mampu membantu pasien untuk hal-hal apa saja yang
mengalami makna hidup menyeleksi apa yang menjadi perhatian
melalui hubungan diri menjadi perhatian secara pasien
sendiri , dunia atau spiritual. 2. Agar pasien tidak
kekuatan yang lebih tinggi 2. Dukung partisipasi dalam merasa terasingkan,
dengan kriteria hasil: layanan kebaktian, dan juga untuk
layanan pengasingan diri, meningkatkan
dan program khusus kemampuan berdoa.
Kesehatan Spiritual berdoa/ belajar. 3. Agar mengetahui
3. Dukung pasien untuk tingkat komitmen
Kualitas harapan tidak
memeriksa komitmen pasien tentang
terganggu.
spiritualnya didasarkan spiritualnya, dan
Kemampuan berdoa tidak pada kepercayaan dan dapat memberikan
terganggu. nilai. dukungan sesuai.
4. Bantu pasien untuk 4. Agar pasien dapat
Kemampuan beribadah
mengeksplorasi mengeksplorasikan
tidak terganggu.
kepercayaan terkait kepercayaan terkait
dengan penyembuhan penyembuhan dengan
tubuh, pikiran, dan jiwa. tubuh, pikrn, dan
Harapan jiwa.
Inspirasi Harapan Inspirasi Harapan
Mengungkapkan harapan
masa depan yang positif 1. Bantu pasien dan keluarga 1. Untuk
secara konsisten. untuk mengidentifikasi mngidentifikasi area
area dari harapan dalam dari harapan dalam
Mengungkapkan keinginan
hidup hidup
untuk hidup secara
2. Demonstrasikan harapan 2. Untuk menunjukkan
konsisten.
dengan menunjukkan harapan kepada klien
Menunjukkan semangat bahwa sesuatu dalam diri dan menunjukkan
hidup secara konsisten. pasien adalah sesuatu bahwa sesuatu dalam
yang berjharga dan diri pasien adalah
memandang bahwa sesuatu yang
Keinginan untuk Hidup penyakit pasien hanya satu berharga
segi dari indivudu. 3. Agar pasien dapat
Menggunakan strategi
3. Ajarkan pengenalan mengetahui dan
untuk memperpanjang
realitas dengan mensurvey menerima realitas
kehidupan tidak terganggu.
situasi dan membuat dan membuat rencana
Pikiran bunuh diri tidak rencana kedepan kedepan
ada. 4. Kembangkan rencana 4. Agar klien
keperawatan yang mengetahui yang
Pikiran pesimis tidak ada.
melibatkan tujuan ingin dicapai, dari
bertingkat dari yang ingin tujuan sederhana
dicapai, dari tujuan sampai pada tujuan
sederhana sampai pada yang kompleks.
tujuan yang kompleks.

Pengurangan Kecemasan
Pengurangan Kecemasan
1. Klien dapat
1. Nyatakan dengan jelas
mengetahui harapan
harapan terhadap perilaku
perawat terhadap
klien
perilaku klien guna
2. Berada di sisi klien untuk
mencapai pemenuhan
meningkatkan rasa aman
kesehatan
dan mengurangi ketakutan semaksimal mugkin
3. Ciptakan atmosfer rasa 2. Klien daat memiliki
aman untuk meningkatkan pikiran positive
kepercayaan dalam rangka
4. Instruksikan klien untuk pemenuhan kesehatan
menggunakan teknik 3. Klien dapat
relaksasi mengurangi rasa
pesimis terhaap
penyakit yang
diderita
4. Klien dapat lebih
merasakan
ketenangan selama
proses perawatan

Diagnosa : Kesiapan meningkatkan kesejahteraan spiritual berhubungan dengan


menyatakan keinginan meningkatkan ketentraman/ ketenangan (mis.,
kedamaian) (Domain : 10, Kelas : 2, Kode : 00068)

Definisi : Suatu pola mengalamai dan mengintegrasikan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain, seni, musik, literatur, alam,
dan / atau kekuatan yang lebih besar dari pada diri sendiri yang dapat
diperkuat.

NOC NIC RASIONAL

Setelah dilakukan Peningkatan Kesadaran Diri Peningkatan Kesadaran


tindakan keperawatan Diri
1. Bantu pasien umtuk
selama 3x24 jam,
merubah pandangan 1. Klien dapat
diharapkan kemampuan
mengenai diri sebagai meningkatkan
untuk mengalami dan
korban dengan kepercayaan diri
mengintegrasikan makna
mendefinisikan hak dengan mengurangi
dan tujuan hidup lebih
nya dengan cara yang pandangan bahwa ia
besar dengan kriteria
tepat adalah korban
hasil: 2. Dukung pasien untuk kesehatan
mengenal dan 2. Klien dapat
mendiskusikan pikiran mengutarakan
Keseimbangan Gaya dan perasaannya perasaanya selama
Hidup 3. Bantu pasien untuk proses perawatan
mengidentifikasi nilai sehingga mengurangi
Klien mengenali
yang berkontribusi rasa cemas
kebutuhan untuk
pada konsep diri 3. Klien dapat
menyeimbangkan
4. Fasilitasi pasien untuk mengidentifikasi nilai
aktivitas-aktivitas hidup.
mengidentifikasi pola yang berkontribusi
Mencari informasi respon yang biasa dalam peningkatan
tentang strategi untuk dilakukan untuk situasi konsep diri secara
aktivitas hidup yang yang bervariasi mandiri
seimbang yang dilakukan 4. Klien dapat
secara konsisten. Peningkatan Harga Diri beradaptasi dengan
pola respon untuk
Mempertimbangkan 1. Monitor pernyataan
situasi yang
kebutuhan dan nilai pasien mengenai harga
bervariasi
personal ketika memilih diri
aktivitas hidup yang 2. Tentukan kepercayaan
dilakukan secara diri pasien dalam hal Peningkatan Harga Diri
konsisten. penilaian diri
1. Pasien dapat
3. Bantu untuk mengatur
Klien mengevaluasi area- menghargai diri
tujuan yang realistic
area yang dipresepsikan sendiri guna
dalam rangka
sebagai meningkatkan
mencapai harga dirri
ketidakseimbangan dalam kualitas hidup
yang lebih tinggi
gaya hidup. 2. Klien dapat
4. Fasilitasi lingkungan
meningkatkan
Menyesuaikan aktivitas dan aktivitas-aktivitas
kepercayaan diri
harian dengan ritme yang akan
3. Membantu pasien
biologis yang dilakukan meningkatkan harga
untuk melakukan
secara konsisten. diri
yang terbaik
4. Klien dapat
Kualitas Hidup Klarifikasi Nilai beradaptasi dengan
lingkungan yang
Status kesehatan 1. Pertimbangkan aspek
dapat meningkatkan
sepenuhnya puas. etik dan legal dari
harga diri
pilihan bebas, berikan
Kondisi sosial terpenuhi.
situasi tertentu
Kondisi lingkungan sebelum memulai Klarifikasi Nilai
sepenuhnya puas. intervensi
1. Memberikan klien
2. Ciptakan atmosfer
Status ekonomi rasa kenyamanan,
yang menerima dan
sepenuhnya puas. dengan pemberian
tidak menghakimi
aspek etik dan legal
Pekerjaan terpenuhi. 3. Dorong klien untuk
dari pilihannya
membuat daftar nilai-
Tingkat pendidikan 2. Klien dapat lebih
nilai yang memandu
sepenuhnya puas. merasakan
perilaku dalam
lingkungan yang
Kemandirian dalam berbagai situasi
damai
melakukan aktivitas hidup 4. Berikan penguatan atas
3. Klien dapat terhindar
sehari-hari sepenuhnya tindakan terkait dengan
dari perilaku yang
puas. rencana yang
tidak baik
mendukung nilai-nilai
4. Klien dapat
klien
mengontrol tindakan
Kesejahteraan Pribadi
yang terkait dengan
Kesehatan psikologis rencana nilai positif
sepenuhnya puas.

Kehidupan spiritual
sepenuhnya puas.

Kesehatan fisik
sepenuhnya puas.

Klien mampu untuk


mengatasi masalah.

Tingkat kebahagiaan
sepenuhnya puas.

Diagnosa : Hambatan religiositas berhubungan dengan riwayat manipulasi religiositas


( Domain : 10, Kelas : 3, Kode : 00169)

Definisi : Gangguan kemampuan untuk melatih ketergantungan pada keyakinan


dan/atau berpartisipasi dalam ritual tradisi kepercayaan tertentu

NOC NIC RASIONAL

Setelah dilakukan Peningkatan Keselamatan Peningkatan Keselamatan


tindakan keperawatan
1. Sediakan lingkungan 1. Klien dapat merasakan
selama 3x24 jam,
yang tidak mengancam lingkungan aman dan
diharapkan kemampuan
2. Luangkan waktu nyaman
untuk melatih
bersama pasien 2. Klien dapat
ketergantungan pada
3. Jangan timbulkan menghabiskan banyak
keyakinan dan/atau
situasi emosi yang kuat waktu bersama
berpartisipasi dalam
4. Bantu pasien untuk perawat, sehingga
ritual tradisi kepercayaan
menggunakan koping klien lebih terbuka
tertentu meningkat
respon yang telah kepeada perawat
dengan kriteria hasil:
menunjukkan mengenai hal-hal yang
keberhasilan sebelumya dirasa mengancam
pasien
Perilaku Penghentian
Manajemen Lingkungan 3. Klien dapat mengatur
Penyalahgunaan
emosi ke arah yag
Alcohol 1. Ciptakan lingkungan
lebih baik
yang aman bagi pasien
Klien mampu 4. Klien dapat
2. Berikan kamar terpisah,
mengekspresikan menggunakan koping
seperti diindikasikan
keinginan untuk berhenti reson dalam
3. Pertimbangkan estetika
mengonsumsi alcohol. peningkatan
lingkungan ketika
keberhasilan
Mengekspresikan memilih teman sekamar
keyakinan akan 4. Sediakan tempat tidur
kemampuan untuk dan lingkungan yang
berhenti mengkonsumsi bersih dan nyaman. Manajemen Lingkungan
alcohol yang dilakukan
1. Klien terhindar hal-hal
secara konsisten. Dukungan Spiritual
atau barang yang
Berkomitmen untuk 1. Gunakan alat untuk berpotensi memicu
melakukan strategi memantau dan klien pada pengunaan
pengurangan konsumsi mengevaluasi obat terlarang
alcohol yang dilakukan kesejahteraan spiritual 2. Memberikan klien
secara konsisten. klien dengan baik perawatan khusus
2. Dorong individu untuk sesuai dengan
Klien mengikuti strategi-
meninjau ulang masa kebutuhannya
strategi pengurangan
lalu dan berfokus pada 3. Memberikan klien
konsumsi alcohol yang
kejadian dan hubungan teman sekamar yang
dipilih.
yang memberikan dapat mendorong
Klien menggunakan dukungan dan kekuatan perilaku positif klien
strategi untuk spiritual 4. Klien merasa aman
beradaptasi dengan 3. Pastikan pada individu dan nyaman sehingga
gejala putus alcohol bahwa perawat selalu klien terhindar dari
(withdrawal). ada untukk mendukung hasrat penyalahgunaan
individu melewati masa obat terlarang
Klien menggunakan
yang menyakitkan
terapi alternative
4. Bantu individu untuk
Dukungan Spiritual
Menyesuaikan gaya mengekspresikan dan
bidup untuk menyalurkan perasaan 1. Untuk
meningktkan penghentia marah dengan cara mengidentifikasi
konsumsi alcohol yang yang baik dan pantas derajat kesejahteraan
dilakukan secara spiritual klien dalam
konsisten. rangka pengaturan
psikososial klien
2. Klien dapat terpacu
Perilaku Penghentian untuk mengatasi
Penyalahgunaan Obat sikososialnya melalui
Terlarang mengingat masa lau
yang membahagiakan.
Klien mengekspresikan 3. Klien merasa memiliki
untuk mampu teman yang akan
menghentikan selalu mendukung dan
penggunaan obat mendengarkannya,
terlarang. sehingga klien tidak
merasa sendirian
Klien berkomitmen
4. Klien dapat
terhadap strategi yang
mengontrol emosinya
dipilih untuk
ke arah yang lebih
menyingkirkan
positif
penggunaan obat
terlarang.

Klien menggunakan
strategi untuk mengatasi
gejala putus obat.

Mendapatkan bantuan
dari ahli kesehatan
secara konsisten.

Klien menggunakan
terapi alternative secara
konsisten.

Klien menyesuaikan
gaya hidup untuk
meningkatkan
pengurangan obat.

Klien menggunakan
pengobatan yang
diresepkan sesuai
rekomendasi.
Pengaturan
Psikososial: Perubahan
Kehidupan

Klien mampu
menetapkan tujuan yang
realistis.

Klien mempertahankan
produktivitas secara
konsisten.

Klien menggunakan
strategi manajemen
financial yang efektif
secara konsisten.

Klien mengekspresikan
kepuasan dengan
pengaturan hidup yang
dilakukan secara
konsisten.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, AS & Wahid, Abd 2016. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar, Mitra Wacana
Media, Jakarta.

NANDA

NIC

NOC

SDKI

Anda mungkin juga menyukai