Anda di halaman 1dari 4

Andi Hiyat: Selebtwit Dadakan yang

Merangkai Konten dengan Spontan

Sejak beberapa tahun lalu, media sosial Twitter mendapatkan atensi yang naik turun dari orang-
orang. Seringkali bahkan dalam satu circle pertemanan, jika kamu masih aktif di Twitter, positif
akan ada yang nyeletuk “Ih, masih main Twitter?” Nah, saya adalah salah satu orang yang sering
dapat celetukan itu.

“Twitter itu tempat sampah gue,” biasanya begitu balasannya. Dengan pikiran bahwa Twitter saat
ini sudah sepi penghuni, maka kita bisa mengeluh, galau dan marah-marah lewat maksimal 280
karakter di media sosial tersebut. Tapi, benarkah begitu?

Nyatanya, sekarang di media sosial lain seperti Instagram dan Facebook, kita seringkali melihat
konten dalam bentuk screenshot dari tweets yang kemudian berhasil viral, bahkan dari orang-
orang biasa yang tidak familiar. Ini adalah bukti nyata soal naik pesatnya ketenaran media sosial
Twitter. Saat ini, amat banyak hal terjadi di dalam Twitter mulai dari diskusi, lawakan receh,
kegalauan hingga twitwar (berantem via tweet antar pengguna dengan atau tanpa mention). Yang
jelas, Twitter saat ini penuh sesak dan ramai dengan keberagaman.

Andi Hiyat adalah salah satu pengguna Twitter yang berhasil viral. Menariknya di Twitter,
para selebtweet atau influencer ini kadang mendapatkan ketenaran tanpa mereka rencanakan lewat
konten spontan. Bentuk tren, juga dirasa punya pengaruh besar dalam perkembangan influencer di
dalamnya.
Andi membuat akun Twitter 7 tahun lalu dan sempat vakum karena memang kepopuleran Twitter
sempat anjlok di kalangan anak muda. Baru kemudian, di awal 2018 ia memulai lagi mencurahkan
pikiran-pikirannya lewat Twitter. Di bulan April, akunnya tiba-tiba
mendapatkan followers dengan jumlah banyak dan ia mulai mendapatkan tawaran konten
berbayar sebagai influencer beberapa bulan setelahnya.

Kaget dan tiba-tiba saja Andi menjadi influencer di Twitter dan hingga saat ini mendapatkan lebih
dari 10 project dalam rentang waktu beberapa bulan saja. Bukan tidak mungkin, besok, bisa saja
salah satu tweet kita mendapatkan banyak retweet berujung ribuan followers baru. Saya ngobrol
dengan Andi soal per-Twitter-an dan kasus viralnya lewat satu tweet tersebut. Ia sendiri, bahkan
terdengar sudah luwes menggarap konten berbayar. Dari iseng, jadi potensial untuk bekerja sama
dengan brand-brand besar. Siapa yang enggak mau?

Sebagai influencer, kamu ingat enggak kali pertamanya kamu membuat konten berbayar? Boleh diceritain?

Masih inget banget, soalnya kejadiannya baru di tahun 2018, kalau tidak salah tanggal 27 Juli
2018. Waktu itu, di DM (Direct Message) sama yang orang ahensi, ditawarin, terus ditanya-tanya
soal engagement. Dan waktu malah enggak ngerti engagement yang dimaksud itu apanya,
terus nanya temen, sampai nanya orang ahensi-nya itu baru akhirnya tau. Hahaha.

Menurutmu, influencer marketing di Twitter punya peluang seberapa besar jika dibandingkan
dengan influencer marketing di Instagram?

Peluangnya jelas lebih besar Twitter, karena apa-apa yang viral kebanyakan berawal dari Twitter.
Memang beberapa tahun kemarin Twitter sepi, tapi tahun 2018 sudah mulai ramai lagi, dan semoga
ramai terus.

Untukmu sendiri, gimana sih caranya merangkai konten?

Kalau soal membuat konten pribadi, kadang saya mikir, kadang juga spontan. Bisa dateng dari
mana aja, kayak kegelisahan, kesendirian, kesepian, penderitaan, sampai kebahagiaan dikemas
dengan kalimat selucu mungkin biar jadi menarik. Kalau soal membuat konten
berbayar kan mesti ikutin brief, meskipun saat di-posting tetap menggunakan bahasa
‘saya banget’ yang biasanya jadi gaya saya di Twitter.

Tantangan untuk membuat sebuah konten berbayar di Twitter apa untuk kamu?

Tantangannya sih gimana caranya biar ramai. Detailnya ya berkomunikasi yang baik dengan klien,
tajam melihat brief, dan menggunakan branding saya sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang
maksimal.

Kelebihannya dan bentuk konten berbayar seperti apa yang efektif untuk kamu (ke followers-mu)?

Konten berbayar dengan tweet, hashtag, foto, atau video saya rasa sama ya, yang gimana cara
mengemasnya aja.

Konten Andi Hiyat yang membuatnya viral (Dok. Twitter @andihiyat)


Kalau soal membuat konten pribadi, kadang saya mikir, kadang juga spontan. Bisa dateng dari
mana aja, kayak kegelisahan, kesendirian, kesepian, penderitaan, sampai kebahagiaan dikemas
dengan kalimat selucu mungkin biar jadi menarik.

Sudah berapa lama kamu membuat konten di Twitter dan gimana sih ceritanya kamu kali pertama
dapet followers banyak?

Saya main Twitter dari tahun 2012. Cuma iseng-iseng aja, terus pernah berhenti dan enggak aktif
nge-tweet. Kemudian awal tahun 2018 mulai aktif Twitter-an lagi, eh jadi viral. Awal mula
dapet followers banyak waktu itu karena tweet saya yang tanggal 12 April 2018, kalau tidak
salah tweet-nya seperti ini “Udah napa ini cowok yang DM, gua cowok, bukan cewek, zoom napa
ava gua”. Mulai dari tweet ini akhirnya viral, sampai tweet ini disandingkan dengan avatar Twitter
yang keliatannya mirip cewek itu ada di mana-mana. Berita online, akun humor Instagram, Line,
dan Facebook. Yang awal tahun followers cuma ribuan, sampai sekarang sudah ratusan ribu.

Kamu terkenal dengan konten-kontenmu yang spontan dan relevan untuk pengguna Twitter, apa kamu
sampai sekarang berusaha konsisten dengan konten atau memang spontan saja membuat konten?

Orang kan enggak cuma gitu-gitu aja, mesti ada yang ada-ada aja. Meskipun hidup gitu-gitu aja,
pikiran harus ada-ada aja. Aduh, ini jawabannya mungkin enggak nyambung ya. Pokoknya saya
berusaha menyampaikan aja lewat tweets, spontan ataupun tidak.
Di Twitter sendiri, banyak terjadi hal-hal negatif seperti orang-orang berantem atau hoax. Pendapatmu
sendiri soal ini? Dan ada gak sih hal-hal yang kamu lakukan dalam kontenmu untuk membuat keadaan lebih
baik?

Enggak masalah sih sama yang berantem-berantem, paling masalahnya cuma sama yang
nyebar hoax dan aib orang aja. Enggak pernah mengedukasi, tapi berusaha untuk enggak ikutan
juga dan tetap konsisten sama konten. Biar seimbang kan, ada yang berantem, ada yang
menghibur. Kalo semuanya berantem baru tuh enggak asik.

Baca Juga: 5 Aplikasi Edit Foto Terbaik Versi Commaditya!

Konten Andi yang digemari pengguna Twitter (Dok. Twitter @andihiyat)

Kamu punya target enggak sih dalam membuat konten setiap harinya?

Enggak ada target, sih. Kalau ditargetin gitu malah takut jadi beban. Asik-asikan aja.

Yang paling menyenangkan untukmu sebagai kreator apa? Dan apa tanggapan kamu untuk
industri influencer di Twitter yang kian tumbuh serta menghasilkan hasil yang cukup efektif untuk para klien?

Dapat uang, jadi bikin belajar banyak hal tentang social media, belajar soal bikin konten video
atau foto, meskipun sampai sekarang masih biasa aja tapi seneng. Juga dapat hiburan
dari followers yang kadang suka ikutin konten bercanda saya, terus dapat temen baru, deh. Bagus
dong, soalnya saya dianggap influencer-nya baru di Twitter. Hahaha.

Kamu sendiri, apa yang kamu bayangkan di masa depan? Apakah kamu akan tetap menjalani karier
sebagai influencer atau kamu punya ketertarikan lain yang ingin kamu kembangkan?

Kalau sekarang sih pengen coba melebarkan ranah jadi influencer di Instagram dengan modal
tampang yang pas-pasan, hahaha. Mau nabung dulu, terus bikin usaha sendiri. Tapi belum tau mau
usaha apa, yang penting cari uang yang mau ditabung aja dulu.

Anda mungkin juga menyukai