FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
THERMAL ENERGY STORAGE IN TROPICAL CLIMATE
SUSTAINABLE ENERGY – GAS MANAGEMENT
ABSTRAK
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan keterkaitan antara desain
infrastruktur pipa transmisi gas bumi dengan aspek keekonomiannya. Riset ini dilakukan
dengan studi jurnal-jurnal dan juga artikel terkait dengan faktor yang mempengaruhi suatu
keekonomian proyek sistem perpipaan. Sebagai penyedia energi, teknologi pipa menjadi
pilihan utama pada industri gas bumi karena instalasi yang cukup sederhana, tidak melibatkan
infrastruktur yang rumit. Namun, salah satu tantangan besar dalam industri gas adalah strategi
distribusi gas dari sumber gas ke konsumen, yakni jarak pipa yang jauh dengan volume gas
yang tinggi menjadi sorotan. Dalam beberapa kasus, distribusi gas tidak dapat melalui sistem
pipa melainkan perlu dikonversi dalam bentuk LNG, CNG, ataupun LPG. Dapat disimpulkan,
sistem pipa transmisi unggul dalam keekonomian jika ditinjau dari hal infrastruktur. Dalam
transportasi gas bumi melalui pipa, terdapat beberapa sistem tariff, dimana besarnya tariff
menentukan biaya dan tingkat keefisienan pembangunan pipa.
Kata kunci: infrastruktur pipa gas, keekonomian, tariff
3
Penyelesaian masalah dalam rumah kaca. Sistem penyimpanan energi
penyimpanan energi untuk tujuan secara komersial saat ini dapat
kelistrikan dimulai dengan ditemukannya dikategorikan ke dalam energi mekanis,
baterai pada pertama kalinya. Alat listrik, kimia, termal, dan nuklir.
penyimpan energi elektrokimia ini
digunakan secara terbatas karena 2.2 Sistem Penyimpanan Energi Termal
kapasitasnya yang kecil dan biaya dalam
pembuatannya yang mahal dibandingkan Sistem penyimpanan energi panas
dengan energi listrik yang dihasilkan oleh terdiri dari penyimpanan panas sensible,
pemangkit listrik pada sejumlah energi penyimpana panas laten, dan penyimpanan
yang sama. Penyelesaian lainnya dari panas quasi-laten.
masalah yang sama adalah dengan Penyimpanan panas sensible dilakukan
ditemukannya kapasitor. dengan cara menaikkan temperatur suhu
Bahan bakar kimia telah menjadi benda padat atau cair. Jika panas spesifik
bentuk yang umum dari penyimpanan benda tersebut konstan, maka panas yang
energi, baik dalam pembangkit listrik disimpan dalam benda tersebut jumlahnya
maupun transportasi, meski sebagian sulit berbanding langsung dengan kenaikan
untuk diproduksi kembali dari temperaturnya.
pembentuknya. Bahan bakar kimia yang Penyimpanan panas laten terjadi dalam
umum digunakan adalah batu bara, bensin, proses isotermal dan terjadi karena ketika
solar, gas alam, LPG, propana, butana, material mengalami perubahan fasa,
etanol, biodiesel, dan hidrogen. Bahan biasanya dari keadaan padat ke cair.
bakar ini dengan segera dapat diubah Perubahan fasa seperti itu diikuti dengan
menjadi energi mekanis dan listrik dengan penyerapan atau pelepasan energi panas
mesin kalor (turbin dengan boiler atau relatif berjumlah besar. Sistem
mesin pembakaran dalam). Generator penyimpanan panas laten mempunyai
listrik jenis ini digunakan hampir di setiap kerapatan penyimpanan energi rata-rata
pembangkit listrik di seluruh dunia. Alat lebih besar dibanding dengan sistem
elektrokimia seperti fuel cell penyimpanan energi panas sensible.
dikembangkan pada masa yang sama Penyimpanan panas quasi-laten
dengan baterai. Namun dengan berbagai beroperasi dengan cara yang sama dan
alasan, fuel cell tidak berkembang dengan tidak bisa dibedakan dengan sistem
baik hingga muncul penerbangan luar penyimpanan panas laten. Dalam sistem ini
angkasa berawak di mana sumber listrik energi panas diubah menjadi energi kimia
non termal dibutuhkan dalam wahana dalam reaksi dapat-balik endotermis pada
antariksa. Perkembangan fuel cell telah temperatur konstan. Untuk membalik
meningkat pada tahun-tahun ini akibat proses, konstanta keseimbangan diubah
permintaan terhadap sumber energi non dengan mengubah konsentrasi atau
hidrokarbon meningkat. tekanan pereaksi dan/atau dengan
Pada saat ini, bahan bakar mengubah temperatur. Dalam hal terakhir
hidrokarbon cair menjadi bentuk ini, sistem bereaksi sebagai suatu sistem
penggunaan energi yang dominan. Namun, penyimpanan energi panas sensible dengan
bahan bakar jenis ini akan menghasilkan panas spesifik yang tinggi.
gas rumah kaca ketika digunakan untuk
menggerakkan mesin mobil, truk, kereta,
kapal, dan pesawat terbang. Energi non-
karbon seperti hidrogen, atau rendah emisi
karbon seperti etanol dan biodiesel,
berkembang merespon ancaman yang
sangat mungkin terjadi akibat emisi gas
4
2.3 Sistem Penyimpanan Energi Termal 1985]. Gambar 1 menunjukkan prinsip
di Negara Tropis sistem pendingin penyimpanan.
Penyimpanan energi termal untuk Tambahan keuntungan dari adanya
pendinginan telah cukup marak di banyak penyimpanan pendingin ruangan adalah
negara, misalnya Amerika Serikat, Jepang, a) menggabungkan penyimpanan air
Taiwan. dingin dan penyimpanan perlindungan
kebakaran [Holness, 1993] dan
b) dalam hal penyimpanan es, kesempatan
untuk menggunakan distribusi udara
dingin dalam sistem AC sehingga
memberikan perbedaan dalam biaya
[Dorgan & Elleson, 1989; Landry & Noble,
1991]
Gambar 1. Prinsip Sistem Penyimpanan
Pendingin
HASIL & PEMBAHASAN
Penyimpanan udara dingin Penyimpan Energi Termal
menggunakan media penyimpanan yang
murah dan memiliki panas laten, Teknologi Penyimpan Panas dengan
contohnya air, es, garam eutektik untuk Perubahan Fasa atau sering disebut Phase
menyimpan “dingin” yang diproduksi Change Energy Storage Technology
selama non-peak hour untuk dimanfaatkan merupakan teknologi penyimpanan energi
saat “peak hour”. Dengan adanya sistem dengan memanfaatkan perubahan fasa dari
penyimpanan termal (pendingin) suatu material yang berupa perubahan fasa
memungkinkan untuk menunda kebutuhan dingin dan panas (Hot-Cold Storage). Hot-
kapasitas ekspansi, dan untuk konsumen Cold Storage secara umum disebut
berdampak baik karena meringankan sebagai Thermal Energy Storage / TES.
beban tagihan listrik. Sebagian besar
utilitas menawarkan insentif untuk
mendorong konsumen mempertimbangkan
alternatif ini, terutama yang memiliki
siklus biaya hidup yang lebih rendah
[Dorgan & Elleson, 1994]. Penyimpanan
dingin membantu menurunkan biaya
pengoperasian dan meningkatkan efisiensi
pendingin dan kompresor karena perlatan
tersebut akan beroperasi pada kapasitas
penuh di malam hari saat ambient suhu
jauh lebih rendah [McCracken, 1984].
Penghematan dihasilkan dari kompresor
yang lebih kecil, pompa, dan menara
pendingin. Target yang berpotensi tinggi
untuk mengaplikasikan sistem
penyimpanan energi, khususnya di negara
tropis adalah gedung perkantoran, outlet
retail. Sedangkan untuk hotel atau pabrik
tidak cocok dijadikan target potensial,
dikarenakan lokasi tersebut beban
pendinginannya didistribusikan ke seluruh
siang dan malam [Gatley & Riticher,
5
Fasa panas dan dingin yang yang dingin adalah: a) air dingin, b) es, dan c)
disebutkan merupakan kondisi dari sifat phase change material (PCM)
material yang digunakan dalam Penyimpanan Air Dingin. Dalam sistem
penyerapan energi selama beberapa waktu. penyimpanan air dingin air penyimpanan
Metode/ proses yang digunakan untuk biasanya didinginkan hingga 4.5 hingga 5.5
penyimpanan harus reversible, dapat ° C dan menyimpan sekitar 46.6 kJ / kg.
bekrja dalam proses bersiklus misalnya Sistem penyimpanan air dapat digunakan
liquid-solid-liquid. kompresor reciprocating atau sentrifugal
yang sama dengan yang digunakan untuk
Penyimpanan Energi Termal (Thermal pendingin konvensional, karena diperlukan
Energy Storage) suhu evaporator untuk mendinginkan air
yang tersimpan berada dalam batas desain
Dapat diaplikasikan dalam dua bentuk yang sama. Karena secara keseluruhan,
penyimpanan, yaitu Sensible Heat kesederhanaan dalam desain, instalasi
Storage dan Latent Heat Storage. Metode kontrol dan pemeliharaan digunakan untuk
yang paling umum digunakan dari semua menjadi salah satu sistem yang paling umum
metode yang ada dalam penyimpanan digunakan di Amerika Serikat di awal tahun
energi panas adalah Sensible Heat Storage. 1980-an [ASHRAE, 1984].
Misalnya dalam sistem pemanas surya Sistem Penyimpanan Es. Dalam sistem ini
(solar heating system), air digunakan untuk menggunakan fusi panas laten dan,
penyimpanan panas dalam sistem berbasis karenanya, memanfaatkan ruang yang lebih
cair. Sementara rock bed digunakan untuk kecil untuk menyimpan energi pendingin
sistem berbasis udara. Perubahan fasa yang dibutuhkan dibandingkan dengan
solid-liquid dalam proses cair dan proses sistem air dingin. Sistem es harus beroperasi
pemadatan dapat menyimpan sejumlah pada suhu penguapan yang lebih rendah (–
besar energi dari panas dan dingin. Proses 9 hingga –3 ° C). Dalam survei tahun 1993
mencair ditandai oleh perubahan volume di AS, menemukan bahwa 86.7% sistem
yang semakin kecil umumnya lebih dari menggunakan penyimpanan es
10% dari volume sebelumnya. sistem, terlepas dari kenyataan bahwa biaya
Jika satu wadah berisi material yang pemasangan rata-rata adalah 104.54% lebih
berada dalam kondisi cair, maka tekanan tinggi dari penyimpanan air dingin dan
tidak berubah secara signifikan proses 25.87% lebih tinggi dari sistem
pencairan dan pemadatan selanjutnya penyimpanan garam eutektik [Potter et al,
diproses pada temperatur yang konstan. 1995].
Setelah proses mencair, panas ditransfer ke Sistem Bahan Ubah Fase (Phase Change
material penyimpan sehingga material Material). Ini mirip dengan sistem
tersebut tetap dapat menjaga penyimpanan es di dalamnya
temperaturnya agar tetap konstan. menggunakan panas laten fusi padatan
Temperatur dalam perubahan fasa ini untuk menyimpan lebih banyak energi
disebut Phase Change Material. jika pendingin dalam ruang tertentu. Media
proses pencairan telah selesai panas yang perubahan fase yang paling umum
masih ada di transfer dalam sensible heat digunakan adalah larutan garam eutektik,
storage. Panas yang dibutuhkan selama yang membeku di sekitar 8 °C.
proses pencairan adalah panas latent dan Perpindahaan energi panas terjadi saat
disebut proses latent heat storage. bahan berubah bentuk dari padat ke cair
atau cair ke padat. Hal ini dinamakan
Media Penyimpanan Pendingin perubahan bentuk atau perubahan fasa.
Awalnya pada PCMs padat-cair ini terjadi
Tiga jenis media berbeda yang hal seperti bahan penyimpan konvensional
digunakan dalam sistem penyimpanan dimana energi yang dilepaskan sesuai
6
panas yang diserap. Tidak seperti halnya o Teknologi ini akan menyebabkan ukuran
bahan penyimpan energi konvensional, peralatan HVAC untuk beban rata-rata
PCMs dapat menyerap dan melepaskan daripada beban puncak.
panas mendekati suhu konstan. PCMs
dapat melepaskan panas lebih 4-5 kali Prospek Penyimpanan Pendingin di
setiap satuan volume dibandingkan bahan Negara Tropis
penyimpan energi konvensional seperti air
atau batu (Sharma et al. 2009). Status terbaru di negara-negara Asia
dengan perekonomian yang relatif sudah
maju telah memimpin dalam penggunaan
penyimpanan termal atau pendingin. Hal
yang menarik ada di negara Hongkong
dimana sudah memiliki tariff rate khusus
diperuntukkan untuk sistem penyimpanan
es. Tidak ada biaya untuk permintaan di
pukul 07.00 hingga 23.00. Rabat tersebut
hanya berlaku untuk sistem penyimpanan
es dan untuk 300 konsumen dengan jumlah
tariff tertinggi. Gambar 3 menunjukkan
grafik perbedaan tariff listrik pada kondisi
peak dan off-peak; sedangkan Tabel 1
mencantumkan biaya permintaan di
sejumlah negara di Asia.
7
suhu lingkungan yang lebih tinggi. Begitu
mengurangi biaya listrik bagi konsumen
merupakan hal yang mendesak perlu dan
begitu penundaan ekspansi kapasitas untuk
pemasok daya.
KESIMPULAN