99
aiti | Vol. 15 no 2 tahun 2018, hal. 99-106
Strategic Grid demi menunjang aktivitas bisnis maupun d. Faktor teknologi meliputi semua hasil yang dapat
pencapaian tujuan perusahaan. membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah- mendukung efisiensi proses bisnis, seperti: aktivitas
langkah perencanaan strategis yang menunjang kelancaran penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi,
aktivitas bisnis, pencapaian tujuan perusahaan yaitu perolehan kecepatan transfer teknologi, serta tingkat kadaluarsa
pendapatan, dan keuntungan finansial yang maksimal, serta teknologi.
merekomendasikan pemanfaatan SI dan TI di masa mendatang. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Dalam pembuatan perencanaan strategis SI maupun TI ada Threats) digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
beberapa kerangka pikir (framework) yang dapat digunakan kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki
yaitu framework analisis PEST, analisis SWOT serta Mc Farlan perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan
Strategic Grid framework, dengan alasan bahwa framework tantangan-tantangan yang dihadapi. Kekuatan diidentifikasikan
tersebut lebih mudah dipahami karena mempunyai framework dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi
yang jelas kondisi maupun jenis yang dijalankan oleh PT Trubus untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan
lebih cocok menggunakan Mc Farlan Strategic Grid framework, mengetahui kekuatan yang dimiliki, organisasi akan dapat
maupun analisis SWOT framework. mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai
modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan
II. TINJAUAN PUSTAKA bertujuan untuk dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan
Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan untuk yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut,
membahas rencana strategis sistem informasi dan teknologi maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar
informasi antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan oleh menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat
Kristanto pada tahun 2015 telah menemukan bahwa teridentifikasi akan merugikan bagi perusahaan. Oleh karena itu
rekomendasi yang disempurnakan 6 sistem informasi yang dengan semakin cepat mengetahui kelemahan, maka perusahaan
sudah ada dan penambahan 6 sistem informasi baru, sehingga juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat
dapat digunakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan menutupi kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang, baik
bisnis perusahaan. [5] 2 Penelitian yang dilakukan oleh Fariani peluang saat ini maupun peluang dimasa yang akan datang,
pada tahun 2014 yang menyimpulkan bahwa strategi yang maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat
dihasilkan berupa portofolio SI yang akan dibangun, gap mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan
analisis dan roadmap dari pengembangan SI/TI yang diusulkan. lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang
[6] 3 Penelitian yang dilakukan oleh Sitokdana, dan Winarno yang telah diidentifikasi dapat direalisasikan. Berbagai jalan
pada tahun 2015 menghasilkan temuan bahwa rencana untuk dapat mewujudkan peluang/kesempatan dan
pemerintah Provinsi Papua terkait dengan integrasi sistem mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan
informasi antara SKPD yang sudah diterapkan, pengembangan mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat
SI lebih lanjut disesuaikan dengan blueprint pengembangan e- teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga
government yang dikeluarkan Kominfo, serta dihasilkan organisasi dapat meminimalkan ancaman tersebut.[3]
roadmap rencana strategis e-government yang sejalan dengan Adapun alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
visi Dinas Kominfo Provinsi Papua yaitu “terwujudnya Papua strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat
informatif menuju e-government serta masyarakat berbudaya menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
informasi melalui penyelenggaraan komunikasi dan informasi eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
yang efektif dan efisien”.[7] kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.[4] Matriks SWOT
Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi) terbagi menjadi 4 kuadran yang masing-masing kuadran berisi
adalah analisa terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang mengenai strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan.
meliputi faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi, yaitu:[2] Analisis SWOT lebih mudah dilakukan melalui perhitungan
a. Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah- sederhana untuk mengetahui perusahaan berada pada posisi
masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan kuadran yang mana, sehingga akan lebih mudah pula
informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan merumuskan serta menerapkan strategi yang harus dijalankan
kegiatannya, seperti: kebijakan tentang pajak, peraturan oleh perusahaan. Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 1.
ketenagakerjaan, peraturan daerah, peraturan perdagangan,
TABEL I MATRIK SWOT [2]
serta stabilitas politik.
Kekuatan Kelemahan
b. Faktor ekonomi terdiri dari semua faktor yang (Strength) (Weakness)
mempengaruhi daya beli dari konsumen atau pelanggan, Peluang Kuadran I Kuadran III
dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, (Opportunities) Strategi SO yaitu strategi Strategi WO yaitu strategi
seperti: pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar yang menggunakan yang meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan untuk
nilai tukar, tingkat inflasi, harga barang dan jasa. memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
c. Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat (Strategi Agresif) (Strategi Berbenah)
mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan atau konsumen
dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang Ancaman Kuadran II Kuadran IV
(Threats) Strategi ST yaitu strategi Strategi WT yaitu strategi
ada, seperti: tingkat pendidikan, tingkat pertumbuhan yang menggunakan yang meminimalkan
penduduk, kondisi lingkungan sosial, kondisi lingkungan kekuatan untuk mengatasi kelemahan untuk
kerja, keselamatan dan kesejahteraan sosial. ancaman (Strategi menghindari ancaman
Diversifikasi) (Strategi Defensif)
100
Perencanaan Strategis Sistem Informasi…(Utama, Sitokdana, & Wijaya)
Setelah analisis PEST serta analisis SWOT selesai Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
dilakukan, maka langkah selanjutnya melakukan analisa dengan
teknik Mc Farlan strategic grid. Mc Farlan strategic grid Tahap 1
digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan Persiapan
konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada
empat kuadran (strategic, key operation, support and high
potential).[3] Portofolio aplikasi Mc Farlan digunakan untuk
Tahap 2
menilai kontribusi SI/TI secara keseluruhan dan efeknya Pengumpulan Data
terhadap kesuksesan bisnis. Tabel 2 merupakan portofolio
aplikasi yang menampilkan sebuah analisa dari keseluruhan
aplikasi perusahaan, baik yang ada saat ini, potensial ataupun
yang masih direncanakan. Tahap 3
Pengolahan Data
TABEL II MC FARLAN STRATEGIC GRID[2]
Strategic High Potential
Applications that are critical to Applications that may be
sustaining future business strategy important in achieving future Tahap 4
success Analisis Data
Key Operational Support
Applications on which the Applications that are valuable but Gbr. 1. Tahapan Penelitian
organization currently depends for not critical to success
success Tahap 1 Persiapan. Pada tahap persiapan ini, peneliti
mulai mencari serta mengumpulkan berbagai materi yang
Keterangan dari Mc Farlan strategic grid pada Tabel 2 yaitu:[2] mendukung penelitian. Seluruh materi tersebut diperoleh
a. Strategic adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis melalui berbagai sumber referensi seperti buku teks, jurnal
terhadap keberhasilan bisnis perusahaan di masa (jurnal nasional maupun jurnal internasional), website
mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang terpercaya maupun dokumen yang terkait dengan penelitian ini.
mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan Selanjutnya, peneliti mengurus surat ijin penelitian dari kampus
bersaing. di kantor Tata Usaha Fakultas Teknologi Informasi Universitas
b. Key Operational adalah aplikasi yang menunjang Kristen Satya Wacana, dan perijinan penelitian dari instansi
kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, pemerintah di Dinas Perijinan kota Yogyakarta di komplek
perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan hal ini kantor Walikota Yogyakarta. Pada tahap pertama dalam
akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan. penelitian ini diperoleh keluaran berupa jadwal penelitian, objek
c. Support adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam dan responden penelitian, serta hal yang akan diteliti.
meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, Tahap 2 Pengumpulan Data. Pada tahap kedua, input
namun tidak memberikan keunggulan bersaing. yang sudah ada yaitu jadwal penelitian, target responden
d. High Potential adalah aplikasi yang mungkin dapat penelitian, dan apa saja hal yang akan diteliti apabila telah
menciptakan peluang keunggulan bagi perusahaan di masa mendapatkan persetujuan atau disetujui, maka peneliti dapat
mendatang, tetapi masih belum terbukti. memulai proses pengumpulan data dengan melakukan
III. METODOLOGI PENELITIAN wawancara kepada responden penelitian, serta studi
pendahuluan kepada pihak terkait penelitian yang dilaksanakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pada bulan Juli 2017.
adalah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif merupakan Tahap 3 Pengolahan Data. Tahap ketiga ditujukan untuk
penggambaran suatu gejala sosial yang bertujuan untuk mengolah output atau keluaran yang dihasilkan pada tahap
mendeskripsikan sifat objek yang diteliti. [8] Metode kualitatif kedua yang berupa hasil wawancara. Pada tahap ini, hasil
bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya wawancara yang telah diperoleh diperiksa kembali dengan
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik melakukan wawancara mendalam kepada responden penelitian,
pada saat ini, yang disajikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa serta melakukan survei atau observasi lapangan secara langsung.
melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya [9]. Selain itu, Tahap 4 Analisa Data. Pada tahap keempat dalam
metode ini dapat diterapkan pada berbagai masalah [10]. penelitian ini yaitu analisa data. Setelah diperoleh hasil
pengolahan data, kemudian hasil olah data tersebut dianalisis
menggunakan teknik analisis PEST, analisis SWOT, serta
analisis Mc Farlan Strategic Grid.
Penggunaan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian
ini mengharuskan peneliti agar memahami secara mendalam
hasil analisa data sehingga dapat menjawab permasalahan pokok
dari peneltian ini, serta tujuan penelitian ini dapat dicapai dengan
baik. Hal yang harus dilakukan peneliti ialah menganalisa data-
data yang ada di PT Trubus terkait dengan SI maupun TI serta
data-data pendukung lainnya yang berasal dari pakar.
101
aiti | Vol. 15 no 2 tahun 2018, hal. 99-106
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Framework Ward and Peppard seperti pada Gbr. 2.
data primer dan data sekunder. Data primer merupakan daya
yang diperoleh secara langsung dari responden penelitian atau Analisis Lingkungan Analisis Lingkungan
sumber data, dalam hal ini kepala cabang (Bp. Sugino), Staff IT Bisnis Eksternal SI/TI Eksternal
(PEST) (Trend SI/TI)
(Riski, S.Kom), promosi website (Asmoro, S.Kom), supervisor
toko (Budi Yuswanto), dan admin (Eka N.C) PT Trubus dengan
melakukan wawancara mendalam. Selain dilakukan wawancara Analisis Lingkungan Analisis Lingkungan
Bisnis Internal SI/TI Internal
mendalam, juga dilakukan survei lapangan maupun observasi (SWOT) (Aplikasi utama)
secara langsung oleh peneliti untuk pengumpulan buktinya.
Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari berbagai
literatur, seperti buku teks, jurnal-jurnal baik nasional maupun Proses Aplikasi saat ini
internasional, website terpercaya, serta dokumen/arsip tertulis Strategi
SI/TI
PT Trubus yang berkaitan dengan visi, misi PT Trubus dan
Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. Adapun visi dan misi PT Trubus sebagai berikut:
Strategi SI Strategi Strategi TI
Visi dari PT Trubus adalah menjadi perusahaan agribisnis yang Manajemen SI/TI
diakui unggul dalam produk dan jasa berkualitas tinggi.
Misi dari PT Trubus adalah:
a. Memperluas akses bagi konsumen untuk mendapatkan Aplikasi Masa Depan
(McFarlan Strategic Gird)
produk dan jasa yang dapat meningkatkan nilai tambah serta
manfaat dari hobi dan kegiatan bisnis bidang pertanian. Gbr 2. Analisis Framework Ward and Peppard
b. Memproduksi dan menjalankan fungsi retail, serta menjadi
distributor produk dan sarana pertanian. Metodologi yang digunakan untuk membuat perencanaan
c. Mempengaruhi kebijakan pembangunan agar lebih strategis SI/TI adalah Framework Ward and Peppard. Pada
mendukung pengembangan produk, pemasaran produk dan pengembangan SI/TI di PT. Trubus Yogyakarta. Metodologi ini
sarana pertanian. dirasa lebih lengkap dan terstruktur dibanding metodologi
d. Memperluas jaringan pelayanan secara berkelanjutan. perencanaan strategis lainnya seperti: Metode Information
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Engineering versi James Martin, Metode Enterprise Architecture
Planning (EAP) versi Steven H. Spewak, Metode Zachman
Penulis melakukan tahap wawancara dengan cara Framework for Enterprise Architecture, Metodologi versi Tozer.
memilih beberapa responden yang terkait dengan penelitian ini Langkah-langkah yang diambil dari teknik analisis Framework
pimpinan PT. Trubus Yogyakarta. Ward and Peppard untuk membuat perencanaan strategis SI/TI
PT Trubus Yogyakarta didirikan sebagai dari tuntutan adalah:
pembaca majalah pertanian trubus yang di terbitkan 1969 a. Analisis lingkungan bisnis Eksternal dan Internal terhadap
berkenaan dengan pengadaan bibit dan sarana pertanian, maka kondisi bisnis PT. Trubus Yogyakarta menggunakan teknik
pada tahun 1983 di buka toko pertanian pertama yang terletak di PEST dan SWOT.
jalan Gunung Sahari III/7, Jakarta Pusat yang lebih di kenal b. Analisis lingkungan bisnis Eksternal dan Internal
dengan nama Toko Trubus Sahari. Pada tahun yang sama penggunaan SI/TI.
dibangun toko trubus kedua yaitu Toko Trubus Cimanggis yang c. Membuat strategi SI/TI.
berlokasi di Desa Mekarsari, Cimanggis, Depok. Kegiatan Toko d. Mengembangkan aplikasi untuk masa depan perusahaan
Trubus Cimanggis yaitu pengadaan dan perawatan tanaman menggunakan teknik Mc Farlan Strategic Gird.[2]
yang mendukung suplai tanaman buah di Toko Trubus yang lain.
Sampai saat ini Toko Trubus telah memiliki 17 Toko Trubus, A. Analisis PEST
yang tersebar di Jabodetabek (Cimanggis, Makro PS Rebo, Faktor politik yang memiliki efek pada PT Trubus
Gunung Sahari, Daan Mogot, Bintaro, Cikarang, Makro Ciputat, Yogyakarta adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 86
Makro Meruya), Jawa Tengah (Semarang, Unggaran, Tahun 2013 tentang Rekomendasi Produk Impor Hortikultura
Purwokerto), Yogyakarta, Jawa Barat (Bandung), dan Jawa (RPIH), mengatur persyaratan teknis penerbitan RPIH dan
Timur (Sidoarjo). Toko Trubus berkomitmen memberikan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70/M-
pelayanan yang terbaik bagi konsumen untuk mendapatkan DAG/PER/12/2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan
produk dan jasa yang berkualitas tinggi sehingga meningkatkan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
nilai tambah serta manfaat dari hobiis dan kegiatan bisnis Pemerintah dalam kebijakannya telah mengeluarkan dan
pertanian. menetapkan UU ITE atau UU No. 11 tahun 2008 yang mengatur
tentang informasi serta transaksi elektronik, UU No. 19 tahun
2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan usaha petani,
serta mengeluarkan UU No. 7 tahun 2014 tentang perlindungan
perdagangan dalam melakukan kegiatan bisnis melalui sistem
elektronik.
Faktor ekonomi yang menjadi perhatian dari PT Trubus
Yogyakarta adalah nilai tukar dolar Amerika yang sulit
dikendalikan, suku bunga bank tinggi, pajak yang berlaku,
102
Perencanaan Strategis Sistem Informasi…(Utama, Sitokdana, & Wijaya)
income perkapita dan isu moneter lainnya membuat perusahaan mengembangkan SI beserta sarana menyeluruh
dan TI yang baik prasarananya sehingga menjadi
harus dengan cermat mengantisipasinya. Namun peluang yang
2. Perusahaan diperbesar sesuai nilai lebih dibanding
dapat diperoleh adalah meningkatnya jumlah dan nilai agribisnis lain di kebutuhan nyata perusahaan
pembelian belanja konsumen, sedangkan tantangan yang luar Yogyakarta 2. Manajemen mutu agribisnis lain
dihadapi adalah penetapan harga jual barang yang harus pelayanan sehingga 2. Mengembangkan
tidak tergeser oleh website yang lebih
dinamis.
perusahaan agribisnis informatif dan
Faktor sosial yang menjadi perhatian dari PT Trubus lain menarik
Yogyakarta adalah perkembangan jumlah penduduk, perubahan
gaya hidup. Peluang yang diperoleh adalah Meningkatnya Setelah dilakukan pemetaan kondisi internal PT Trubus
jumlah konsumen akibat peningkatan jumlah penduduk dan Yogyakarta ke dalam tabel SWOT, selanjutnya akan dilakukan
tantangan yang dihadapi adalah perlunya penyediaan jumlah penghitungan strategi analisis faktor internal (IFAS) seperti pada
variasi produk dan harga. Tabel 4 dan strategi analisis faktor eksternal (EFAS) seperti pada
Faktor teknologi yang menjadi perhatian dari PT Tabel 5. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi kuadran PT
Trubus Yogyakarta adalah internet, mobile phone, otomasi, Trubus Yogyakarta yang selanjutnya dapat digunakan untuk
inovasi, akses ke teknologi, lisensi dan hak paten, manufaktur, menyusun strategi organisasi.
penelitian, komunikasi global, perkembangan teknologi, biaya
penelitian, ketergantungan teknologi, solusi atau perubahan TABEL IV STRATEGI ANALISIS FAKTOR INTERNAL IFAS PT TRUBUS
teknologi, kematangan teknologi, kematangan manufaktur dan YOGYAKARTA
kemampuannya, informasi dan komunikasi,
teknologi/mekanisme pembelian oleh pelanggan. No Faktor Bobot Rating Skor
KEKUATAN
B. Analisis SWOT SDM yang memadai dan berpengalaman di 3 3 9
bidangnya
Analisis terhadap PT Trubus Yogyakarta dengan Hubungan yang baik antar karyawan 2 2 4
menggunakan SWOT terangkum dalam Tabel 3. Lokasi PT Trubus Yogyakarta yang mudah diakses 1 3 3
Pengalaman PT Trubus Yogyakarta dalam 1 3 3
agribisnis
TABEL III PEMETAAN SWOT PT TRUBUS YOGYAKARTA Tidak memiliki pesaing di Yogyakarta 1 3 3
INTERNAL Jumlah 8 22
Strength (Kekuatan) Weakness
1. SDM yang (Kelemahan) No Faktor Bobot Rating Skor
memadai dan 1. Infrastruktur SI
berpengalaman di dan TI yang KELEMAHAN
bidangnya belum maksimal Infrastruktur SI dan TI yang belum maksimal 3 -3 -6
2. Hubungan yang 2. Jumlah admin TI Jumlah admin TI yang kurang dan memiliki cakupan 2 -2 -4
baik antar yang kurang dan kerja yang terlalu luas
karyawan memiliki cakupan Jumlah 5 -10
3. Lokasi PT Trubus kerja yang terlalu
Yogyakarta yang luas
mudah diakses Dengan catatan bahwa bobot diberikan untuk masing-
4. Pengalaman PT masing faktor sesuai dengan tingkat kepentingan terhadap
Trubus Yogyakarta keberhasilan pencapaian tujuan. Selain itu, rating untuk
dalam agribisnis
Kekuatan yakni masing-masing rating tiga untuk kategori sangat
5. Tidak memiliki
pesaing di bagus, dua untuk kategori bagus, dan satu untuk kategori cukup
Yogyakarta bagus. Sementara itu rating untuk Kelemahan yakni masing-
EKSTERNAL masing rating minus tiga untuk kategori sangat buruk; minus dua
Opportunities Strategi SO Strategi WO untuk kategori buruk, dan minus satu untuk kategori cukup
(Peluang) 1. Menjaga kualitas 1. Penyediaan
1. Perkembangan SDM untuk infrastruktur SI dan buruk.
teknologi informasi meningkatkan kualitas TI
yang pesat pelayanan sehingga 2. Pengembangan TABEL V STRATEGI ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL (EFAS) PT TRUBUS
2. Kepercayaan warga kepercayaan website YOGYAKARTA
Yogyakarta masyarakat terjaga No Faktor Bobot Rating Skor
terhadap kualitas PT 2. Memanfaatkan dana PELUANG
Trubus Yogyakarta untuk Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat 3 3 9
3. Pengembangan mengembangkan SI
sistem informasi dan TI Kepercayaan warga Yogyakarta terhadap kualitas 2 2 4
untuk efektivitas 3. Menerapkan PT Trubus Yogyakarta
layanan konsumen manajemen mutu Pengembangan sistem informasi untuk efektivitas 1 3 3
untuk menjaga layanan konsumen
kualitas pelayanan Jumlah 6 16
menjadi aplikasi yang dapat bekerja multi user, bahkan dapat TABEL VIII PORTOFOLIO SISTEM INFORMASI SAAT INI
berjalan dalam web base, konsekuensi yang harus ditanggung
adalah meningkatnya kebutuhan dan untuk memanfaatkan High Potential Strategic
teknologi internet secara maksimal. Tidak hanya internet, Sistem Perencanaan Pembangunan Sistem informasi kearsipan
Key Operational Support
aplikasi SI dan database berbasis web ini juga telah diterapkan Sistem Informasi Keuangan Website
pada intranet dan ekstranet, sesuai dengan kebutuhan internal Sistem Informasi Kepegawaian Webmail
organisasi. Sistem Pengelolaan Aset
Sistem pengelolaan barang masuk
keluar
F. Strategi SI/TI Internal
Strategi SI/TI internal dari organisasi dilakukan guna
Portofolio sistem informasi tersebut di atas diisi oleh
mendapatkan gambaran SI PT. Trubus Yogyakarta saat ini. Ada
lima infrastruktur SI/TI, yaitu Computer Hardware atau Supervisor. McFarlan menyatakan aplikasi TI yang digunakan
perangkat keras komputer, General Purpose Software atau dalam perusahaan tidak selamanya berada pada kuadran yang
sama. Suatu saat apabila aplikasi tersebut telah berkurang
perangkat lunak yang umum digunakan, Networks and
dampak strategisnya, maka aplikasi tersebut akan bergeser ke
Communications Facilities atau fasilitas jaringan dan
kuadran lain. Pergeseran dari sistem aplikasi pada teori
komunikasi, Database (basisdata), dan Information
McFarlan ini tidak bisa terjadi secara serta merta. Pergeseran
Management Personnel atau personil manjemen informasi.
aplikasi yang digunakan dalam organisasi terjadi seketika ada
G. Sistem Informasi E-Agribusiness Saat Ini perubahan situasi dan kondisi umum yang dihadapi.
Sistem informasi yang ada di PT Trubus belum optimal,
I. Aplikasi Masa Depan
hal ini terlihat masih banyak kendala dalam menerapkan E-
Kebutuhan aplikasi sistem informasi PT. Trubus
Agribusiness. Strategi SI/TI belum selaras dengan strategi bisnis
yang sekarang diterapkan. Para konsumen kebanyakan masih Yogyakarta adalah:
melakukan transaksi pembelian dengan datang langsung ke TABEL IX KEBUTUHAN APLIKASI
lokasi. Terkadang hasil foto produk yang terpapar di website
berbeda kualitasnya di lapangan. Kurangnya pemerataan No Pengguna Aplikasi Sistem Informasi
infrastruktur SI/TI seperti pada perangkat lunak (software) untuk 1 Direktur Utama Aplikasi Sistem Infomasi Trubus (SIT)
membuat sistem E-Agribusiness dan minimya akses sambungan Aplikasi Standar Operation Prosedur (SOP)
2 Manajer Utama Aplikasi Sistem Infomasi Trubus (SIT)
fasilitas jaringan internet di berbagai cabang toko Trubus. Belum Aplikasi Standar Operation Prosedur (SOP)
membuat perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi 3 Bagian Kepegawaian Aplikasi Sistem Infomasi Trubus (SIT)
informasi dalam menunjang strategis bisnis menghadapi Aplikasi Standar Operation Prosedur (SOP)
persaingan dan kinerja masa depan perusahaan agribisnis. 4 Bagian Logistik Aplikasi Sistem Infomasi Trubus (SIT)
Aplikasi Standar Operation Prosedur (SOP)
Kurang optimalnya komunikasi dengan manajemen puncak 5 Bagian Marketing Aplikasi Sistem Infomasi Trubus (SIT)
perihal kondisi lokasi produksi dan pemasaran yang letaknya Aplikasi Standar Operation Prosedur (SOP)
tersebar sehingga sistem informasi tidak terakreditasi. Tidak 6 Bagian Techical Aplikasi Sistem Infomasi Trubus (SIT)
adanya penyelarasan antara perencanaan strategi bisnis dengan Support Aplikasi Standar Operation Prosedur (SOP)
Aplikasi Berbasis Mobile
perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi
agar mencapai visi dan misi perusahaan. TABEL X KEBUTUHAN TEKNOLOGI INFORMASI
105
aiti | Vol. 15 no 2 tahun 2018, hal. 99-106
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka
dapat disimpulkan bahwa: 1) Analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi: analisis PEST, analisis SWOT, analisis
lingkungan bisnis internal dan eksternal, analisis lingkungan
SI/TI internal dan eksternal, dan aplikasi masa depan; 2)
Tersusunnya strategi dari penelitian ini berupa perumusan
kebutuhan aplikasi atau sistem informasi, perumusan kebutuhan
teknologi informasi; 3) Terbentuknya portofolio aplikasi
mendatang sebagai hasil akhir dari penelitian meliputi: a)
Pemetaan kuadran strategic: aplikasi informasi berbasis mobile
android, aplikasi sistem informasi berbasis website; b) Pemetaan
kuadran key operational: aplikasi sistem informasi PT Trubus,
aplikasi dokumen SOP, aplikasi SIPA; c) Pemetaan kuadran
high potential: aplikasi informasi berbasis website, aplikasi
mobile android, aplikasi SIPA, aplikasi dokumen SOP; d)
Pemetaan kuadran support: aplikasi informasi berbasis website,
aplikasi mobile android.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan kepada PT. Trubus
Yogyakarta yang telah memberikan izin dilaksanakannya
penelitian di perusahaan tersebut.
106