Anda di halaman 1dari 1

Rahmat terbesar ini yang orang mendapat iman. Lah iman itu ga ada kalau ga ada wahyunya Rasullah.

Makanya kelahiran rasullah itu adalah sesuatu yang menjadi tempat untuk kaum muslimin bersyukur,
nah siapa yang bersyukur atas nikmat Allah ini akan mendapat imbalan dari Allah. Lah ini cara kita
mensyukurinya, gitu aja, ga usah ribut! Apakah mensyukuri dengan pengajian? apa mensyukuri
dengan makan-makan? terserah! kenapa? lah Indonesia ini orangnya macam-macam. Kalau
misalnya kita gak waspada, kita akan terjebak saling menyalahkan karena kita lupa bahwa
Rasullah itu wama arsalnaka ila rahmatan lil alamin. Rasullah itu diturunkan untuk menjadi
rahmat seluruh sekalian alam. Al qur’an itu menyatakan wama arsalnaka ila rahmatan lil-alamin,
dalam bahasa Jawa wama arsalna lan orang wetus sopo ingsun Allah ka ing siro Muhammad
ila rahmatan untuk menjadi rahmat, rahmate sopo? lil alamina keduwe wong lanang kabeh.
wong itu semesta, ga usah manusia, kambing, rumput aja termasuk wong. Kalau ngomongin
rasullah pangkatnya sudah rahmatan lil alamin, jangan salah! rasul ini bukan kepala desa, kalau
kepala desa pangkatnya hanyalah sampai desa. rasul juga bukan camat, kalau rasul itu camat
pangkatnya se kecamatan. Kalau rasul itu bupati, pangkatnya ya cuma se kabupaten Bogor.
Kalau gubernur cuma provinsi Jawa Barat. Juga bukan presiden, kalau presiden batas
teritorinya cuma satu negara. Rasul ini rahmatan lil alamin, umat rasul ini ya macam-macam,
jadi ga usah ribut, cara mensyukurinya beda-beda

Anda mungkin juga menyukai