Anda di halaman 1dari 33

Teori Penaksiran

Oleh :
Dadang Juandi
Pendahuluan

 Ada 2 metode inferensi : metode


klasik dan metode Bayes dalam
menaksir parameter populasi
 Dalam metode klasik inferensi
didasarkan pada informasi yang
diperoleh melalui sampel acak
 Dalam metode Bayes, inferensi
menggunakan pengetahuan subjektif
terdahulu mengenai distribusi
peluang parameter yang tak
diketahui bersama dengan informasi
yang diberikan oleh data sampel
Metode Penaksiran Klasik

 Inferensi terbagi menjadi penaksiran


dan pengujian hipotesis
 Penaksir (taksiran) suatu parameter
dapat berupa taksiran titik atau
taksiran selang
 Statistik yang digunakan untuk
mendapatkan taksiran titik disebut
penaksir atau fungsi keputusan. Jadi
fungsi keputusan S adalah penaksir
σ dan taksiran s adalah ‘tindakan’
yang diambil
 Himpunan semua tindakan yang
mungkin yang dapat dilaksanakan
dalam masalah penaksiran disebut
ruang keputusan
 Tidak dapat diharapkan suatu
penaksir akan menaksir parameter
populasi tanpa kesalahan. Tidak
beralasan mengharapkan X akan
menaksir µ dengan tepat, tapi
tentunya diharapkan tidak terlalu
jauh menyimpang
Sifat-sifat Penaksir yang Baik

 Penaksir Takbias
(Unbiased Estimator)
Statistik θ̂ dikatakan penaksir takbias
parameter θ bila E[θ̂ ]= θ
Contoh : X penaksir takbias untuk µ
karena E[ X ] = µ , dan
n
2
Xi X
S2 i 1 penaksir takbias untuk σ2
n 1
 Penaksir paling efisien
penaksir yang memberikan variansi
terkecil dari semua penaksir θ yang
mungkin dibuat
 Penaksir konsisten
0 berlaku : lim P ˆ 1
n

 Penaksir yang takbias dan


variansinya minimum adalah
penaksir yang terbaik
Selang Kepercayaan
(Taksiran Selang)
 Selang kepercayaan untuk θ
adalah selang yang berbentuk
θ̂1 θ θ̂ 2 dimana θ̂ 1 dan θ̂ 2nilainya
tergantung pada nilai θ̂
 Daripada mengatakan bahwa x
tepat sama dengan µ akan lebih
meyakinkan bila mengatakan
x k μ x k
 Jika ukuran sampel membesar maka
σ 2
σ 2X mengecil sehingga kemungkinan
n
besar taksiran bertambah dekat dengan µ,
yang berarti selang lebih pendek. Jadi
taksiran selang menunjukkan, berdasarkan
panjangnya, ketepatan titik
 Makin besar nilai k yang dipilih, makin
panjang selangnya dan makin yakin bahwa
sampel yang diambil akan memberikan
selang parameter yang tak diketahui
Menaksir rataan (mean)

 σ diketahui , untuk n yang cukup


besar : 2
σ
Dalil Limit Pusat : X ~ N μ,
n
X μ
akibatnya : Z ~ N 0,1
σ/ n
Karena P - z α/2 Z z α/2 1 α
X μ
P - z α/2 z α/2 1 α
σ/ n
σ σ
P X z α/2 . μ X z α/2 . 1 α
n n
Sehingga selang kepercayaan (1 α)100%
σ σ
untuk μ : x z α/2 . μ x z α/2 .
n n
 Contoh :
Rataan dan simpangan baku nilai ujian
matematika sampel acak 36 mahasiswa
2,6 dan 0,3. Hitung selang kepercayaan
95% dan 99% untuk rataan nilai
matematika semua mahasiswa.
 Jawab : diketahui x =2,6
Karena ukuran sampel cukup besar maka
simpangan baku populasi dapat dihampiri
oleh s=0,3. Nilai z yang luas di sebelah
kanannya 0,025 adalah z0,025 = 1,96.
Jadi selang kepercayaannya 95% :
0,3 0,3
2,6 (1,96) μ 2,6 (1,96)
36 36
atau 2,50 < µ <2,70. Untuk 99% :
0,3 0,3
2,6 (2,575) μ 2,6 (2,575)
36 36
atau 2,47 < µ < 2,73.
 Untuk menaksir µ dengan derajat
ketetapan yang lebih tinggi diperlukan
selang yang lebih besar.
 Selang kepercayaan (1- α)100%
memberikan taksiran ketepatan taksiran
titik kita.
 Bila µ sesungguhnya merupakan titik pusat
selang, maka x menaksir µ tanpa galat.
Tetapi umumnya sampel tidak
menghasilkan x tepat sama dengan µ
sehingga taksiran titik umumnya akan
meleset (mengandung galat).
 σ tak diketahui, populasi normal dan n<30
p=α/2 dan dk = n-1
s s
x tp. μ x tp.
n n
 Jika n relatif besar dibanding N yakni
(n/N)>5% , gunakan :
N n N n
x z /2 . . μ x z /2 . .
n N 1 n N 1
 Contoh :
Tujuh botol yang mirip masing-
masing berisi asam sulfat 9,8 ; 10,2;
10,4; 9,8; 10,0; 10,2; dan 9,6 liter.
Carilah selang kepercayaan 95%
untuk rataan isi botol semacam itu
bila distribusinya dianggap hampir
normal.
Teorema

 Bila x dipakai untuk menaksir µ, maka


dapat dipercaya (1-α)100% bahwa
galatnya akan lebih dari suatu bilangan g
yang ditetapkan sebelumnya asal ukuran
sampel : 2
z / 2.
n
g

 Contoh : Berapa besar sampel yang


diperlukan pada contoh sebelumnya bila
ingin percaya 95% bahwa taksiran untuk
µ meleset kurang dari 0,05 ? n=138,3
Menaksir Selisih Dua Rataan

 Bila ada dua populasi masing-masing


dengan rataan µ1 dan µ2 dan variansi
σ 12 dan σ 22 , maka penaksir titik untuk
selisih rataan untuk selisih µ1 dan µ2 :
X1 X 2 ukuran sampel : n1 dan n2.
P z α/2 Z z α/2 1 α

X1 X 2 μ1 μ 2
P z α/2 z α/2 1 α
σ /n1
2
1 σ /n 2
2
2

σ12 σ 22 σ12 σ 22
P X1 X 2 z α/2 μ1 μ 2 X1 X 2 z α/2 1 α
n1 n1 n1 n1
2 2 2 2
1 2 1 2
( x1 x2 ) z /2 , ( x1 x2 ) z /2
n1 n2 n1 n2
 Contoh :
Suatu ujian kimia yang telah dibakukan
diberikan pada 50 siswa wanita dan 76
siswa pria. Nilai rata-rata wanita 76 dan
simpangan baku 6, sedangkan rata-rata
pria 82 dan simpangan baku 8. Carilah
selang kepercayaan 96% untuk selisih ,
bila menyatakan rataan nilai semua siswa
pria dan rataan nilai semua siswa wanita
yang mungkin akan mengikuti ujian.
Selisih Dua Rataan

 Selang kepercayaan sampel kecil


untuk µ1-µ2 ; σ 1 = σ 2 tapi tidak
2 2

diketahui, selang kepercayaan


(1-α)100% untuk µ1-µ2 diberikan :
1 1 1 1
( x1 x2 ) t / 2 .s p . , ( x1 x2 ) t / 2 .s p .
n1 n2 n1 n2

ukuran sampel masing-masing n1


dan n2 berasal dari distribusi normal,
dk= n1+n2-2 ; 2 n1 1 s12 n2 1 s22
sp
n1 n2 2
 Contoh : Dalam sekelompok proses kimia,
pengaruh dua katalisator ingin
dibandingkan dengan hasilnya pada
proses reaksi. Katalisator 1 digunakan
pada suatu sampel dengan 12 angkatan
dan katalisator 2 digunakan pada sampel
dengan 10 angkatan. Ke 12 angkatan yang
menggunakan katalisator 1 memberikan
rata-rata sampel 85 dengan simpangan
baku sampel 4, yang kedua rata-rata
sampel 81 dan simpangan baku sampel 5.
Carilah selang kepercayaan 90% untuk
selisih kedua rataan populasi bila dianggap
kedua populasi berdistribusi hampir normal
dengan variansi yang sama.
Selisih Dua Rataan

 Selang kepercayaan sampel kecil


untuk µ1-µ2 ; σ 12≠ σ 2 tapi tidak
2

diketahui, selang kepercayaan


(1-α)100% untuk µ1-µ2 diberikan :
s12 s22 s12 s22
x1 x2 t /2 , x1 x2 t /2
n1 n1 n1 n1
ukuran sampel masing-masing n1
dan n2 berasal dari distribusi
normal, dk= 2 2 2
( s1 / n1 ) ( s2 / n2 )
( s12 / n1 ) 2 /(n1 1) ( s22 / n2 ) 2 /(n2 1)
 Contoh : Catatan selama 15 tahun terakhir
menunjukkan bahwa rata-rata curah hujan
di suatu kabupaten selama bulan Mei 4,93
cm dengan simpangan baku 1,14 cm. Di
kabupaten lain rata-rata curah hujan
selama bulan Mei 2,64 cm dengan
simpangan baku 0,66 cm selama 10 tahun
terakhir. Carilah selang kepercayaan 95%
untuk selisih rata-rata sesungguhnya curah
hujan di kedua kabupaten; anggap bahwa
pengamatan berasal dari populasi normal
dengan variansi yang berbeda.
D D
T ~ tn 1
Sd / n

 Selang kepercayaan untuk µ1-µ2=µD


untuk pengamatan pasangan.
Selang kepercayaan (1-α)100%
untuk µD diberikan oleh :
sd sd
d t /2 D d t /2
n n
dengan d dan sd menyatakan rataan
dan simpangan baku selisih n
pasangan pengukuran dan t / 2
menyatakan nilai distribusi t dengan
dk : ν =n-1 sehingga luas di sebelah
kanannya α/2.
Menaksir Proporsi

 Penaksir titik untuk proporsi p dalam


suatu percobaan binomial diberikan oleh
X

x
n
 Jadi p̂ n akan digunakan sebagai
taksiran titik untuk parameter p
 Proporsi p yang tak diketahui diharapkan
tidak akan terlalu dekat dengan 0 atau 1,
maka selang kepercayaan untuk p dapat
dicari dengan distribusi sampel P̂ , yang
sama saja dengan distribusi p.a. X
 Distribusi P̂ hampir normal dengan
X np
rataan Pˆ E Pˆ E n n
p
dengan variansi :
2
2 X np(1 p) p(1 p)
Pˆ 2
n n2 n
 P(-zα/2< Z < zα/2) = 1 - α dengan
Pˆ p
Z
[ p.(1 p)] / n

p(1 p) p(1 p)
P Pˆ z /2 p Pˆ z /2 1
n n
 Selang kepercayaan untuk p, n 30 :
p (1 p ) p (1 p )
pˆ z /2 p pˆ z /2
n n
p̂ : proporsi sukses dalam sampel acak
berukuran n, dan z / 2 menyatakan nilai
kurva normal baku sehingga luas di
sebelah kanannya α/2.
 Contoh : Pada suatu sampel acak n=500
keluarga yang memiliki pesawat televisi di
kota Hamilton Kanada, ditemukan bahwa x
= 340 memiliki TV berwarna. Carilah
selang kepercayaan 95% untuk proporsi
sesungguhnya dari keluarga yang memiliki
TV berwarna di kota tsb?
 Jika p̂ dipakai sebagai taksiran p ,
maka galatnya akan lebih kecil dari :
p (1 p )
z /2
n
dengan kepercayaan (1-α)100%.
 Akibatnya galat akan lebih kecil dari
g jika
z 2 / 2 pˆ (1 pˆ )
n
g2
Menaksir Selisih Dua Proporsi

 Selang kepercayaan untuk p1-p2 ;


n1 dan n2 30. Selang
kepercayaan (1-α)100% untuk
selisih dua parameter binomial
p1-p2 diberikan
pˆ 1qˆ1 pˆ 2 qˆ 2
pˆ 1 pˆ 2 z /2 p1 p2
n1 n2
pˆ 1qˆ1 pˆ 2 qˆ 2
pˆ 1 pˆ 2 z /2
n1 n2
 Contoh :
Suatu perubahan dalam cara pembuatan
suku cadang sedang direncanakan.
Sampel diambil dari cara lama maupun
yang baru untuk melihat apakah cara baru
tsb memberi perbaikan. Bila 75 dari 1500
suku cadang yang berasal dari cara lama
ternyata cacat dan 80 dari 2000 yang
berasal dari cara baru ternyata cacat,
carilah selang kepercayaan 90% untuk
selisih sesungguhnya proporsi yang cacat
dalam kedua cara.
Menaksir Variansi

 Taksiran selang untuk 2 dapat


diturunkan dengan statistik
2 n 1 S2 2
X 2
~ n 1

2 2 2
P 1 /2 X /2 1
 Selang kepercayaan (1-α)100%
untuk 2 suatu populasi normal
(n 1)s 2 2 ( n 1) s 2

2 2
/2 1 /2
 Contoh :
Data berikut menyatakan berat
dalam gram dari 10 bungkus bibit
sejenis tanaman yang dipasarkan
oleh suatu perusahaan :
46,4;46,1;45,8;47,0;46,1;45,9;
45,8;46,9;45,2 dan 46,0. Tentukan
selang kepercayaan 95% untuk
varians semua bungkusan bibit yang
dipasarkan perusahaan tersebut.
Menaksir Nisbah Dua Variansi
2 2
 Bila dan variansi dua populasi
1 2
normal, maka taksiran selang untuk
2 2
1/ 2 dapat diperoleh dengan
2 2
memakai statistik : 2 S1
F 2 2
1 S2
 Peubah acak F mempunyai
distribusi F dengan dk : ν1=n1-1 dan
ν2=n2-1. Jadi
P f1 /2 ( 1, 2 ) F f /2 ( 1, 2 ) 1
2 2
 Selang kepercayaan (1-α)100% untuk 1 / 2

s12 1 2
1 s12
f /2 ( 2 , 1)
s22 f / 2 ( 1, 2 ) 2
2 s22

dengan ν1=n1-1 ν2=n2-1.


 Contoh : Suatu ujian masuk yang telah
dibakukan dalam matematika diberikan
kepada 25 siswa pria dan 16 wanita. Siswa
pria mendapat nilai rata-rata 82 dengan
simpangan baku 8,
sementara wanita mendapat
nilai rata-rata 78 dengan
simpangan baku 7. Hitung
selang kepercayaan 98% untuk
2 2 2 2
1 / 2 dan 1 / 2 bila 1 dan 2
masing-masing menyatakan
varians populasi nilai pria dan
wanita yang telah/akan
mengikuti ujian.

Anda mungkin juga menyukai