Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ARTI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Khilmi Zuhroni, S. Fil. I.

Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan

Oleh Kelompok II:


NUR HIJJATIL JANAH (1788203002)
SITI MUNAWARAH (1788203010)
ZULFIKAR DANUEL R. (1788203022)
SITI MAHMUDAH (1986201006)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH SAMPIT
TAHUN 2019
1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................1

KATA PENGANTAR ........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3

A. Latar Belakang ..............................................................................................3

B. Rumusan Masalah .........................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan .....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................5

A. Hakikat Pendidikan .......................................................................................5

B. Arti dan Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia ...................................6

C. Tujuan Dasar Pendidikan ..............................................................................8

D. Fungsi Tujuan Pendidikan ............................................................................10

E. Tujuan Pendidikan Nasional ......................................................................... 12

BAB III SIMPULAN ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................14


2

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Filsafat
Pendidikan.Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari sumber yang jelas sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh dan
senatiasa mendapatkan ridho Allah SWT dan diberikan balasan yang berlipat ganda.
Aamiin.
Terlepas dari semua itu, kritik dan saran yang membangun masih terbuka
demi sempurnanya makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sampit, 6 November 2019

Kelompok II
3

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Manusia adalah hamba Allah Subhanahu wa ta’ala yang dianugerahkan
kelengkapan potensi psikis berupa akal, kemauan dan perasaan agar ia mampu
berkreativitas dan berimajinasi dalam kehidupannya dengan berlandaskan pada
iman dan moralitas yang tinggi yang berguna bagi kemanusiaan manusia,
kondisi fitrah manusia demikian tidak dapat tumbuh subur dan terarah dengan
baik jika tidak dipelihara dan dikembangkan oleh manusia itu sendiri melalui
penyiapan berbagai perangkat pendukung melalui istilah yang disebut dengan
pendidikan (Muhmidayeli, 2017: 68).
Pendidikan sangat terkait dengan aktivitas mulia manusia yang tugas
utamanya adalah membantu mengembangkan humanitas manusia untuk
menjadi manusia yang berkepribadian mulia dan utama menurut karakteristik
idealitas manusia yang diinginkan. Hal ini sangat diperlukan mengingat
manusia memiliki potensi-potensi dalam taraf kodrat human dignity (martabat
manusia) yang memiliki kesadaran diri yang mendorongnya untuk
merealisasikan berbagai potensinya, sehingga berkembang dengan baik menjadi
self realization (realisasi diri) yang akan menentukan bagi penunjukkan jati
dirinya yang ideal, agar dapat berfungsi dan bermanfaat bagi hidup dan
kehidupannya secara individu maupun sosial kemasyarakat.
Kualitas suatu masyarakat memiliki hubungan strategis dengan kualitas
dunia pendidikan, utamanya pendidikan di sekolah, karena didalamnya ada
upaya yang sungguh-sungguh tentang kependidikan untuk mempersiapkan
generasi yang terampil dan memiliki ilmu pengetahuan dengan dilandasi pada
iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam proses
perubahan sistem sosial budaya, ekonomi, dan politik. Sedemikian berartinya
pendidikan bagi proses kemajuan masyarakat, maka semestinya lah pendidikan
4

ditata dan dipersiapkan sebaik-baiknya sehingga cita-cita luhurnya sebagai


“pemanusiaan” dapat diwujudkan sejatinya. Oleh sebab itu, manusia harus
merenenungkan dan mengerti tentang arti dan tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat dari Pendidikan?
2. Apa arti dan peran Pendidikan bagi kehidupan manusia?
3. Apa saja tujuan dasar Pendidikan?
4. Apa saja fungsi dari tujuan Pendidikan?
5. Apa yang menjadi tujuan Pendidikan nasional?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan apa hakekat dari pendidikan.
2. Menjalaskan arti dan peran pendidikan bagi kehidupan manusia.
3. Menjelaskan apa saja tujuan dasar pendidikan.
4. Menjelaskan apa saja fungsi dari tujuan pendidikan.
5. Menjelaskan apa yang menjadi tujuan pendidikan nasional.
5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan
Kata hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab
yaitu dari kata “Al-Haqq”, dalam bahasa Indonesia menjadi kata pokok yaitu kata
“hak” yang berarti milik (kepunyaan), kebenaran, atau yang benar-benar ada,
sedangkan secara etimologi hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari
segala sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa hakikat adalah kata atau ungkapan yang
digunakan untuk menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling
dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran.
Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata
“paid” artinya anak dan “agagos” artinya membimbing. Dari istilah tersebut dapat
diartikan bahwa pedagogi atau pendidikan menurut bahasa Yunani adalah ilmu
dan seni mengajar atau membimbing anak (the art and science of teaching
children).Dalam konteks pemikiran pendidikan Islam, istilah yang digunakan
untuk pendidikanadalahtarbiyah yang akar katanya rabba. Kata tarbiyah seperti
diungkap Raghib al-Isfahani dalam kitab Mu’jam Mufradaat al-Faazh al-Qur’an
menyebutkan bahwa istilah ini berkonotasi pada aktivitas manusia
mengembangkan atau menumbuhkan sesuatu secara setahap demi setahap sampai
pada terminal yang sempurna. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 1
disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala
6

potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Dalam pasal 4
dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa hakikat pendidikan atau makna sebenarnya dari
pendidikan adalah usaha atau upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana
secara sistematis supaya manusia dapat mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya dalam sebuah proses pembelajaran, supaya nantinya dapat menjadi
manusia yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
B. Arti dan Peran Pendidikan bagi Kehidupan Manusia
Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun
masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada
pembentukan kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat di samping
transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara
dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan keahlian
kepada generasi berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap menyongsong masa
depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah. Pendidikan juga merupakan
sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu yang diarahkan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai manusia ataupun
sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar, baik untuk diri sendiri,
lingkungan, masyarakat, bangsa, dan agama. Seperti penejelasan dibawah ini:
1. Mewujudkan Individu yang Ta’at dan Bertaqwa kepada Tuhan, dengan
berdasarkan negara Indonesia yang ada pada sila pertama Pancasila, yakni
ketuhanan Yang Maha Esa, maka pendidikan mempunyai peran dalam
mewujudkan individu yang taat dalam beragama dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan tujuan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi
seluruh larangan-Nya.
7

2. Mewujudkan Individu yang Beretika dan Bermoral, pada sila kedua dalam
Pancasila, maka peran penting suatu pendidikan di negara kita Indonesia ialah
sebagai wujud individu serta masyarakat yang mempunyai pengendalian diri,
bermoral, tanggung jawab, serta memiliki akhlak yang baik.
3. Mencetak Generasi Muda yang Cerdas dan Kreatif, pendidikan mempunyai
peran dalam mencerdaskan generasi muda, bukan hanya itu saja namun harus
mampu mengembangkan potensi pada diri setiap individu.
4. Mengembangkan Pola Pikir Kritis dan Dinamis, pendidikan juga tidak hanya
untuk mencetak generasi muda yang unggul saja, tetapi mengembangkan pola
pikir yang dinamis juga kritis, sehingga bisa menentukan mana yang lebih baik
dan mana yang buruk berdasarkan akal dan hati nurani.
5. Membentuk Kepribadian yang sehat Jasmani dan Rohani, pendidikan juga tidak
terhindar dari usaha nyata sebagai wujud individu yang memiliki kepribadian
sehat, baik rohani ataupun rohani. Dengan demikian, pendidikan mengajarkan
agar individu bisa menjaga kesehatan akal dan mental.
6. Mewujudkan Individu yang mampu bersosialisasi baik dalam Masyarakat,
pendidikan sebagai dasar utama dalam bersosialisasi, yakni manusia yang homo
sapiens yang bernakna makhluk yang tidak dapat hidup tanpa partisipasi dan
peran dari orang lainnya.
7. Mewujudkan Masyarakat yang Bersatu, dengan berdasarkan sila ketiga pada
Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika, maka pendidikan menggerakkan setiap
individu agar saling bersatu tanpa memandang agama, jenis, suku, status sosial,
keturunan dan adat.
8. Mewujudkan Individu yang Cinta dan Peduli dengan Lingkungan, lingkungan
merupakan hal yang juga dibutuhkan dalam kehidupan, sebab bila lingkungan
bersahabat maka dapat mempengaruhi ketentraman di dalam berkomunikasi
dalam lingkungan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa arti dan peran pendidikan bagi setiap individu atau
manusia yang hidup dalam lingkup masyarakat sangat penting. Dari proses
8

pendidikan, manusia mampu mengembangkan kemampuannya, mengetahui


bagaimana benarnya bersikap sebagai manusia yang bermasyarakat dan juga
mampu beradaptasi dengan baik dalam lingkungannya supaya pertumbuhannya
sebagai individu dalam sebuah masyarakat mampu dilewati secara optimal dan
output dari proses pendidikan dalam kehidupan manusia tersebut adalah mampu
menjadi manusia yang seutuhnyadan atau mampu menjadi manusia yang sebenar-
benarnya.
C. Tujuan Dasar Pendidikan
Dasar disini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya suatu
bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung. Maka pondasilah yang
menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud
adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan
pegangan dalam melaksanakan pendidikan disekolah-sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya.
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga
meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar mengenai apa saja yang tidak
ditemui di sekolah.
Adapun dasar pendidikan di Negara Indonesia secara Yuridis formal telah
dirumuskan antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No.4 Tahun 1950,No. 2
tahun 1945, yang berbunyi : “Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan atas asas-
asas yang termaktub dalam pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan
kebudayaan bangsa Indonesia”.
2. TAP MPR Nomor II Tahun 1993 tentang GBHN dalam Bab IV
bagianpendidikan yang berbunyi : “Pendidikan Nasional yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945”.
9

3. Undang-Undang RI No.2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan


Nasionalberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
4. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasionalberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan demikian dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas
No. 20 tahun 2003.Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:
1. Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok,disini
ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu
pondasi yang kokoh dalam pendidikan.
2. Ideologis : Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila
danberdasarkan kepada UUD 1945 dan intinya adalah untuk mencerdaskan
kehidupa bangsa.
3. Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untukmendapatkan
kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan
kemiskinan.
4. Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlangsung.
5. Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan danteknologi
dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia
pendidikan.
6. Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang utama
adalahmengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan
motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang
hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan
daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
7. Sosial budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu dengan
individulainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya
dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan,
10

karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya
seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari segala macam dasar pendidikan yang ada
adalah pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa dan berdasar
dengan faslafah negara yaitu Pancasila dan Undang Undang 1945.
D. Fungsi Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
berkemauaan, dan mampu berkarya, mampu memenuhi berbagai kebutuhan secara
wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya, berkepribadiaan, bermasyakat dan
berbudaya. Pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan (mengembangkan)
berbagai potensi yang ada pada manusia dalam konteks demensi keberagaman,
moralitas, individualitas atau personalitas, sosialitas dan keberbudayaan secara
menyeluruh dan terintegrasi. Tujuan pendidikan juga disebutkan di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia, diantaranya:
1. UU No. 2 Tahun 1985
Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat
jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang
mantap, dan bertanggungjawab terhadap bangsa.
2. UU. No. 20 Tahun 2003
Menurut UU. No.20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
11

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan,
membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi pribadi yang
bermartabat. Menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:
1. Untuk mentransfer atau pemindahan kebudayaan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
2. Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial.
3. Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat.
4. Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian.
5. Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.
Pendidikan sebagai proses pewarisan dan pengembangan potensi tidak hanya
berhubungan dengan nilai, tetapi juga merupakan proses pembinaan nilai-nilai
dalam kepribadian manusia. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan itu sendiri
dapat dilakukan dengan menganalisis rumusan dan uraian tujuan pendidikan,
sebab dalam rumusan tujuan pendidikan tersimpul nilai-nilai pendidikan yang
hendak diwujudkan dalam pribadi terdidik.
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan memiliki
setidaknya tiga fungsi penting yang semuanya bersifat Normatif, sebagai berikut :
1. Tujuan pendidikan memberikan arah pada proses yang bersifat edukatif.
2. Tujuan pendidikan tidak selalu memberikan arah pada pendidikan, tetapi harus
mendorong atau memberikan motivasi sebaik mungkin. Jika dinilai, dihargai,
dan diinginkan, maka tujuan adalah nilai. Oleh karena itu tujuan pendidikan
bukanlah menunjuk pada sesuatu yang nyata, tetapi kepada sesuatu yang norm.
Tujuan pendidikan merupakan garis finish dalam satu perlombaan yang hendak
dicapai oleh para pesertanya pada proses pendidikan.
3. Tujuan pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman atau
menyediakan kriteria-kriteria dalam menilai dan mengevaluasi proses
pendidikan.
12

E. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangan manusia Indonesia
dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang mempunyai takwa dan iman
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempunyai budi pekerti yang luhur, mandiri,
kepribadian yang mantap, kesehatan rohani, dan jasmani, keterampilan dan
pengetahuan,dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk berbangsa dan
bermasyarakat.
Secara lebih lengkap pendidikan nasional menurut:
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan betakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
3. Tujuan Pendidikan Nasional, sesuai TAP MPRS No. XXVI/MPRS/1966
tentang agama, pendidikan dan kebudayaan, maka dirumuskan bahwa tujuan
pendidikan adalah untuk membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan
pembukaan UUD 1945.
13

BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan isi dari pembahasan makalah ini, beberapa hal yang dapat kami
simpulkan yaitu sebagai berikut:
1. Hakikat Pendidikan adalah, usaha atau upaya yang dilakukan secara sadar dan
terencana secara sistematis supaya manusia dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam dirinya dalam sebuah proses pembelajaran, supaya nantinya dapat
menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
2. Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dari proses
pendidikan, manusia mampu mengembangkan kemampuannya, mengetahui
bagaimana benarnya bersikap sebagai manusia yang bermasyarakat dan juga
mampu beradaptasi dengan baik dalam lingkungannya supaya pertumbuhannya
sebagai individu dalam sebuah masyarakat mampu dilewati secara optimal dan
output dari proses pendidikan dalam kehidupan manusia tersebut adalah mampu
menjadi manusia yang seutuhnya dan atau mampu menjadi manusia yang sebenar-
benarnya.
3. Tujuan Dasar pendidikan mengacu pada falsafah negara yaitu Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
4. Fungsi Tujuan pendidikan adalah berfungsi mewujudkan(mengembangkan)
berbagai potensi yang ada pada manusia dalam konteks demensi keberagaman,
moralitas, individualitas atau personalitas, sosialitas dan keberbudayaan secara
menyeluruh dan terintegrasi.
5. Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. (UU No. 20 Tahun 2003)
14

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Muhmidayeli. 2019. Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.(hal 65-78)

Jurnal:
Nurkholis. 2013. Jurnal Kependidikan Vol 1: Pendidikan dalam Upaya
memajukan Teknologi. STAIN Purwokerto (hal 26-27)
Sholichah, Aas Siti. 2018. Jurnal Kependidikan Islam Vol 7: Teori-Teori
Pendidikan dalam Al-Qur’an. (Hal: 25)

Situs Web:
https://tugas2kampus.wordpress.com/2013/12/03/dasar-dan-tujuan-pendidikan/
Diakses pada 8 November 2019 (Pukul 11.45)
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html
Diakses pada 8 November 2019 (Pukul 12.22)
https://www.gurupendidikan.co.id/14-peran-pendidikan-bagi-kehidupan-manusia/
(Ditulis Oleh Anis Kurniawan, diposting pada 14 Januari 2019
Diakses pada 11 November 2019 (Pukul 13.33)

Anda mungkin juga menyukai