Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


Dosen Pengampu: Dra. Murtiningsih, M.Pd.

Oleh:
Tabah Asmarani
13108244026

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD N Baciro

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/1

Alikasi waktu : 2 x 35 menit

Hari, Tanggal : Selasa, 16 Agustus 2016

I. Standar Kompetensi
1. Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.
II. Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya.
III. Indikator Pembelajaran
1.2.1 Mengidentifikasi nama tokoh dan watak dalam cerita rakyat.
1.2.2 Mengidentifikasi tema dalam cerita rakyat.
1.2.3 Mengidentifikasi amanat dalam cerita rakyat.
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Setelah mendengarkan penjelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa
dapat mengidentifikasi tokoh dan watak dalam cerita rakyat dengan
baik.
B. Setelah mendengarkan penjelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa
dapat mengidentifikasi tema cerita dalam cerita rakyat baik.
C. Setelah mendengarkan penjelasan dan cerita rakyat dari guru, siswa
dapat mengidentifikasi amanat cerita dalam cerita rakyat baik.
Karakter yang ingin dicapai:
 Kerja sama
 Teliti
 Berani
V. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
A. Pendekatan : EEK (Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi)
B. Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab
VI. Materi Pokok
Cerita rakyat
VII. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru membuka pelajaran dengan 5 menit
Pembuka berdoa, menanyakan kabar dan
melakukan presensi.
2. Guru memotivasi siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran.
3. Guru melakukan apersepsi dengan
menanyakan cerita rakyat Malin
Kundang sebagai awal komunikasi
guru sebelum melaksanakan
pembelajaran inti.
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru tentang kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti Eksplorasi 50 menit
1. Siswa membaca materi cerita rakyat
dan unsurnya.
2. Siswa mendengarkan pejelasan dari
guru tentang cerita rakyat dan
unsurnya.
3. Siswa mendengarkan cerita rakyat
yang dibacakan guru.
4. Siswa mengidentifikasi nama tokoh
dalam cerita rakyat yang didengarkan.
5. Siswa mengidentifikasi tema dan
amanat dari cerita rakyat yang
didengarkan.
6. Siswa bersama guru bertanya jawab
tentang nama tokoh, tema, dan amanat
dalam cerita rakyat yang dibacakan
guru.
Elaborasi
1. Setiap kelompok menerima LKS dari
guru.
2. Secara berkelompok siswa mencermati
soal yang terdapat dalam LKS.
3. Secara berkelompok, siswa mencari
berbagai sumber untuk menjawab soal
dalam LKS.
4. Secara berkelompok siswa
mendiskusikan jawaban dari soal yang
terdapat dalam LKS.
5. Siswa mengerjakan LKS pada lembar
jawaban yang telah tersedia.
6. Perwakilan setiap kelompok
menyampaikan hasil diskusi.
Konfirmasi
1. Siswa bersama guru membahas
jawaban siswa.
2. Guru menanyakan kepada masing-
masing kelompok apakah ada jawaban
yuang berbeda.
3. Guru bersama siswa melakukan tanya
jawab untuk meluruskan
kesalahpahaman dan memberi
penguatan.
Kegiatan 1. Siswa didampingi guru membuat 15 menit
Penutup kesimpulan hasil belajar.
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa.

VIII. Media dan Sumber Belajar


A. Media : teks cerita rakyat
B. Sumber Belajar:
- Nur’aini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia untuk
Sekolah Dasar Kelas V. Jakarata: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
-
IX. Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Obeservasi (sikap)
2. Unjuk Kerja
3. Penilaian Hasil Belajar (evaluasi)
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap
Sikap
No. Nama Kerja sama Teliti Berani
SB B C KB SB B C KB SB B C KB
1. .....
2. .....
3. .....
4. .....

Catatan : beri tanda centang ( ) pada kolom yang sesuai


Keterangan:
SB : Sangat Baik (4)
B : Baik (3)
C : Cukup (2)
KB : Kurang Baik (1)

2. Penilaian Keterampilan
Mengidentifikasi tema dan amanat cerita rakyat
Sangat Perlu
Aspek yang Baik Cukup
Baik Bimbingan
dinilai (3) (2)
(4) (1)
Identifikasi Dapat Dapat Dapat Belum
tema mengidentif mengidentifi mengidentifi dapat
ikasi tema kasi tema kasi tema, mengidentif
dan sesuai tetapi kurang tetapi tidak ikasi tema
dengan isi sesuai dengan sesuai dengan
cerita cerita isi cerita
Identifikasi Dapat Dapat Dapat Belum
amanat mengidentif mengidentifi mengidentifi dapat
ikasi kasi amanat kasi amanat mengidentif
amanat dan tetapi kurang tetapi tidak ikasi
sesuai sesuai dengan sesuai dengan amanat
dengan isi cerita isi cerita
cerita

3. Penilaian Pengetahuan
No soal Skor
1 2
2 1
3 1
4 2
5 5
Jumlah 10

Keterangan :
Skor maksimal = 10

Nilai = x 100

Yogyakarta, 16 Agustus 2016

Mengetahui

Dosen Pembimbing Wali Kelas VB SD N Baciro Praktikan

Dra. Murtiningsih, M.Pd. Rustiamah, S.Pd. Tabah


Asmarani
NIP 19530702 197903 2 002 NIP 19720331 199803 2 004 NIM 13108244026
Lampiran 1

Ringkasan materi

Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat

1. Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan
secara turun temurun melalui lisan. Cerita rakyat juga merupakan cerita yang
dikaitkan dengan keadaan atau bukti-bukti peninggalan. Beberapa contoh cerita
rakyat yang berkembang di Indonesia adalah:
a. Malin Kundang
b. Asal Mula Danau Toba
c. Ande-ande Lumut
d. Bawang Merah – Bawang Putih
e. Wayang Beber
2. Tokoh dan Penokohan (watak)
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter.
Watak (penokohan) adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh dalam suatu cerita.
3. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema selalu berkaitan dengan
berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut,
religius, dan sebagainya. Dalam hal tersebut. Tema sering diartikan sebagai ide
atau tujuan utama cerita.
4. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya
sastra. Ada kalanya amanat berupa pesan moral.
Lampiran 2
Media

Teks cerita rakyat

Asal Mula Danau Toba


Di sebuah desa di wilayah Sumatra, tinggal seorang petani. Ia seoran petani
yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia dapat mencukupi
kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah
cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendiri. Di suatu pagi hari yang
cerah,
petani itu memancing ikan di sungai.

“Mudah-mudahan, hari ini, aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani
tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat
bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah
mendapat seekor ikan cukup besar.

Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning
emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan
yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu
j ika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan
itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah.

Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis
yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?” gumam Petani. “Jangan takut, Pak. Aku juga
manusia sepertimu. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah
menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu.

“Namaku Putri. Aku bersedia menjadi pendamping hidupmu,” desak gadis


itu. Petani itu pun mengangguk. Oleh karena itu, jadilah mereka pasangan suami
istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati. Mereka tidak boleh menceritakan
bahwa asal-usul Putri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar, akan terjadi petaka
dahsyat.

Setelah sampai di desa petani, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik
jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,”
gumam mereka.
Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus
bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun
dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, Petani itu hidup tanpa kekurangan
dalam hidupnya. Banyak orang merasa iri dengan menyebarkan sangkaan buruk yang
dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti memelihara
makhluk halus! “ kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani
dan Putri. Namun, mereka tidak merasa tersinggung, bahkan makin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah karena istri petani
melahirkan seorang bayi lakilaki. Ia diberi nama Putra. Kebahagiaan mereka tidak
membuatnya lupa diri. Putra tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia
menjadi anak manis, tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat
heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya
dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri. Lama-kelamaan, Putra selalu membuat
jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri
Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka.

“Ya, aku akan bersabar. Dia tetap anak kita!” kata petani kepada istrinya.
“Syukurlah, Kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah
yang baik,” puji Putri kepada suaminya.

Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani.
Pada suatu hari, Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke
sawah. Akan tetapi, Putra tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan
anaknya sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Dilihatnya
Putra sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya.
“Anak tidak tahu diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!” umpat Petani. Tanpa
sadar, ia telah mengucapkan kata pantangan itu.

Setelah Petani mengucapkan katakata tersebut, seketika itu juga anak dan
istrinya lenyap; tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba
menyemburlah air yang sangat deras dan makin deras. Air merendam desa Petani dan
desa sekitarnya. Air meluas hingga membentuk sebuah danau. Danau itu, akhirnya,
dikenal dengan nama Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal
dengan nama Pulau Samosir.
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa (LKS)

Bacalah cerita di bawah ini, kemudian kerjakanlah soal dengan benar!


1. Tentukan tokoh dan watak yang terdapat dalam cerita tersebut!
2. Tentukan tema dan amanatnya!

LEGENDA TELAGA WARNA

Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh
seorang raja. Prabu, begitulah orang memanggilnya. Ia adalah raja yang baik dan
bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tenteram. Tak ada penduduk yang
lapar di negeri itu.

Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki


anak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu
menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju.
“Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat,” sahut mereka

Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya..
Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar
dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka terkabul. Ratu pun
mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu senang sekali. Mereka membanjiri istana
dengan hadiah.

Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri. Penduduk negeri


pun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak
yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik. Prabu dan
Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apa pun yang dia
inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja. Kalau keinginannya
tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar. Walaupun
begitu, orangtua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya.

Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri.
Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu
pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu
mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam
ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat.
Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli
perhiasan. “Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku,” kata Prabu.
“Dengan senang hati, Yang Mulia,” sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja d sebaik
mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah di
dunia, karena ia sangat menyayangi Putri.

Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana.
Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan
hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua
orang. Semua orang mengagumi kecantikannya.

Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya.
“Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian
orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka
mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi
dewasa. Pakailah kalung ini, Nak,” kata Prabu.

Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. “Aku tak mau
memakainya. Kalung ini jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu.
Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai. Itu sungguh
mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti itu. Tak
seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba terdengar tangisan Ratu. Tangisannya
diikuti oleh semua orang.

Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana. Mula-mula membentuk kolam
kecil. Lalu istana mulai banjir. Istana pun dipenuhi air bagai danau. Lalu danau itu
makin besar dan menenggelamkan istana. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau
itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan
hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan,
warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.
Kunci Jawaban

1. Tokoh dan watak


a. Raja Prabu Suwartalaya : Penyayang, baik hati, dan bijaksana.
b. Ratu Purbamanah : Penyayang.
c. Putri Gilang Rukmini : Durhaka kepada orang tua, pemarah, dan
manja.

2. Tema dan amanat


Tema : Kemanusiaan
Amanat : Kita harus menghargai setiap pemberian yang diberikan pada kita.
Sebagai anak kita tidak boleh durhaka pada orang tua.
Lampiran 4

Soal Evaluasi

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang kamu ketahui tentang cerita rakyat?


2. Apakah tema itu?
3. Apakah amanat itu?
4. Sebutkan tokoh dan amanat dari penggalan cerita di bawah ini?
“Dasar kau wanita tua! Aku bukan anakmu. Pergi pergilah kau dari sini,
aku tidak mengenalmu!”. Wanita tua itu didorongnya hingga terjatuh di tanah.
Lalu Malin Kundang dan istrinya kembali ke kapal. Kundang, engkau anak
durhaka, kau tidak mau mengakui ibumu sendiri, ibu yang merawatmu sejak
kecil. “Ya Tuhan, kutuklah Malin sebab ia anakk durhaka.”
Beberapa saat setelah ibu Malin mengucapkan doanya, terdengarlah
bunyi gemetar di angkasa bersama mengumpulnya gumpalan angin hitam. Maka
langit pun menjadi gelap kemudian turunlah hujan lebat. Lautpun ditimpa badai.
Sebuah petir besar menyambar tubuh Malin sehingga mengubah dirinya menjadi
batu. Kemudian kapal layar Malin tenggelam bersama seluruh isi dan awak
kapal.
5. Sebutkan 5 contoh cerita rakyat yang kamu ketahui!
Kunci Jawaban

1. Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan
secara turun temurun melalui lisan
2. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita
3. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya
sastra
4. Tokoh : Malin Kundang dan Ibu
Amanat: Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua ( kita harus patuh pada
orang tua)
5. Malin Kundang, Wayang Beber, Bawang Merah Bawang Putih, Nyi Roro Kidul,
Ande-ande Lumut

Anda mungkin juga menyukai